Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aufa Hanifa
"Rendahnya konsumsi buah dan sayur dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit tidak menular. Namun, persentase perilaku kurang konsumsi buah dan sayur di Indonesia masih tinggi, terutama pada kalangan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada siswa SMA Negeri 81 Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dan dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2020 dengan melibatkan 143 responden yang dipilih berdasarkan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner daring secara mandiri oleh responden. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara univariat, analisis bivariat dengan uji Chi-Square, dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian menemukan sebanyak 67,1% responden kurang mengonsumsi buah dan sayur (< 400 gram/hari). Hasil bivariat menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara jenis kelamin (p = 0,031), preferensi (p = 0,002), pengaruh orang tua (p = 0,0001), ketersediaan buah dan sayur di rumah (p = 0,0001), dan keterpaparan terhadap media massa (p = 0,021) dengan konsumsi buah dan sayur. Analisis multivariat menunjukkan bahwa faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur merupakan ketersediaan buah dan sayur di rumah (OR = 5,8). Peneliti menyarankan agar pihak sekolah dan dinas kesehatan dapat bekerjasama untuk memberikan edukasi gizi kepada siswa dan orang tua mengenai pentingnya ketersediaan buah dan sayur di rumah. Orang tua disarankan untuk membiasakan diri mengonsumsi buah dan sayur bersama anak, menyediakan beragam buah dan sayur di rumah serta buah dan sayur yang disukai anak, memudahkan akses konsumsi dengan menyajikan buah potong, membawakan bekal buah dan sayur, dan mengolah buah dan sayur sesuai jenis yang disukai anak.

Low consumption of fruits and vegetables may increase the risk of non-communicable diseases. However, the percentage of inadequate consumption of fruits and vegetables in Indonesia is still high, especially among adolescents.The aim of this study was to determine factors associated with fruit and vegetable consumption among high school students in SMA Negeri 81 Jakarta. This study used a cross sectional study design and was conducted in March until April 2020 involving 143 respondents selected by using simple random sampling. Data was collected by self-administered online questionnaires. The data obtained were analyzed using univariate analysis, Chi-Square test, and multiple logistic regression tests. The results of this study found 67,1% of respondents consume less fruit and vegetables (<400 grams per day). Bivariate results showed a significant relationship between gender (p = 0,031), preference (p = 0,002), parental influence (p = 0,0001), fruits and vegetables availability at home (p = 0,0001), and mass media exposure (p = 0,021) with consumption of fruit and vegetables. Multivariate analysis showed that the availability of fruit and vegetables at home was a dominant factor associated with fruit and vegetable consumption (OR = 5,8). Researchers suggest that school and health services should collaborate to provide nutrition education to students and parents about the importance of the availability of fruits and vegetables at home. Parents are suggested to get used to eating fruits and vegetables with children, provide a variety of fruits and vegetables as well as fruits and vegetables that children like, facilitate access to consumption by serving cut fruit, provides fruit and vegetable as school meals, and process fruits and vegetables according to the type preferred by children."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eunike Bunga Putriani
"ABSTRAK
Stunting atau pendek untuk anak seusianya, didefinisikan sebagai PB/U <-2 SD dari median standar pertumbuhan anak milik WHO. Stunting memiliki dampak jangka pendek dan jangka panjang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor dominan kejadian stunting pada anak usia 6-23 bulan di Kecamatan Babakan Madang tahun 2019. Penelitian ini merupakan analisis data sekunder Gizi dan Kesehatan Balita Babakan Madang dengan jumlah sampel 283 anak yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, serta memiliki data yang lengkap. Variabel dependen yang digunakan yaitu stunting, sementara variabel independennya adalah pendapatan keluarga, tingkat pendidikan ibu, usia ibu saat hamil, tinggi badan ibu, pemberian kolostrum, usia mulai pemberian MPASI, dan kerutinan kunjungan ke posyandu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi stunting pada anak usia 6-23 bulan mencapai 33,2 persen, yang termasuk dalam kategori tinggi menurut klasifikasi WHO pada tahun 1995. Hasil analisis bivariat dengan uji chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kerutinan kunjungan ke posyandu dengan kejadian stunting. Hasil analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda menunjukkan bahwa kerutinan kunjungan ke posyandu merupakan faktor dominan kejadian stunting (OR= 2,102; 95% CI 1,268-3,486). Berdasarkan hasil penelitian, saran bagi posyandu, yaitu menetapkan waktu teratur untuk pelaksanaan posyandu, rutin memberikan penyuluhan terkait gizi dan kesehatan ibu hamil, bayi, dan balita, serta melakukan kunjungan rumah pada ibu atau pengasuh bayi dan balita yang tidak rutin ke posyandu. Saran bagi masyarakat, yaitu untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan posyandu. Kemudian, saran untuk peneliti lain, yaitu melakukan penelitian dengan cakupan yang lebih luas dan mendalam."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Early Vici Azmia
"Prevalensi balita wasting di Indonesia tahun 2022 sebesar 7,7%, menurut WHO masalah wasting ini sudah termasuk masalah kesehatan masyarakat yang buruk. Wasting adalah masalah gizi pada balita yang berdampak pada morbiditas dan mortalitas. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian wasting pada balita usia 6–59 bulan di Kelurahan Cimpaeun Kota Depok Tahun 2023. Penelitian ini dilakukan pada bulan April–Juni 2023, menggunakan desain cross-sectional, metode proportionate stratified random sampling dengan sampel penelitian 136 balita usia 6–59 bulan. Data dianalisis univariat dan bivariat menggunakan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan 9,6% balita usia 6–59 bulan di Kelurahan Cimpaeun Kota Depok Tahun 2023 menderita wasting, dan termasuk pada masalah kesehatan masyarakat yang buruk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan energi, asupan protein, pengetahuan gizi ibu, dan pendapatan keluarga berhubungan dengan kejadian wasting pada balita usia 6–59 bulan. Risiko wasting lebih tinggi pada balita dengan asupan energi dan protein yang kurang, pengetahuan gizi ibu yang kurang, serta pendapatan keluarga yang rendah.

The prevalence of wasting under five in Indonesia in 2022 is 7.7%, according to WHO this wasting problem is a bad public health problem. Wasting is a nutritional problem in toddlers that has an impact on morbidity and mortality. The research objective was to determine the factors associated with wasting in toddlers aged 6–59 months in Cimpaeun Village in 2023. This research was conducted in April–June 2023, using a cross-sectional design, proportionate stratified random sampling method with a research sample of 136 toddlers aged 6–59 months. Data were analyzed univariately and bivariately using chi-square. The results showed that 9.6% of toddlers aged 6–59 months in the Cimpaeun Village in 2023 were suffering from wasting, and this is a bad public health problem. The results showed that energy intake, protein intake, mother's nutritional knowledge, and family income were associated with wasting in toddlers aged 6–59 months. The risk of wasting is higher for toddlers with less energy and protein intake, less knowledge of mother's nutrition, and low family income."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathalia Mentanaway
"Mahasiswi memiliki aktifitas belajar yang tinggi dan membutuhkan asupan gizi seimbang terutama energi dan zat gizi makro untuk memenuhi kebutuhannya. Namun pada kenyataanya karena kesibukan selama perkuliahan, banyak mahasiswi tidak memperhatikan asupan gizinya sehingga jumlah asupan energi dan zat gizi makro yang dikonsumsi menjadi lebih atau kurang dari yang dianjurkan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan survei deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik, asupan energi, dan zat gizi makro pada mahasiswi Prodi Gizi Universitas Indonesia. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan menggunakan analisis data sekunder FKM UI pada bulan februari hingga juli 2022. Responden dalam penelitian ini adalah 137 mahasiswi aktif Gizi FKM UI. Analisis data menggunakan analisis univariat pada variabel karakteristik mahasiswi (uang saku, pengetahuan gizi, status gizi, frekuensi makan, kebiasaan sarapan, dan frekuensi snacking), asupan energi, asupan zat gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak). Hasil penelitian menunjukan sebagian besar rata-rata variabel responden berada pada kategori rendah atau kurang dari normal yaitu pada uang saku (59.9%), pengetahuan gizi (71,5%), frekuensi makanan (56,9%), kebiasaa sarapan (58,4%), dan frekuensi snacking (59,1%), asupan energi (95,6%), asupan karbohidrat (99,3%), asupan protein (70,1%), dan asupan lemak (77,4%). Sedangkan variabel responden yang berada pada kategori normal ialah status gizi (67,2%).

Undergraduate female students have high learning activities and need a balanced nutritional intake, especially energy and macronutrients to meet their needs. However, in reality due to their busy schedule during lectures, many undergraduate female students do not pay attention to their nutritional intake, so the amount of energy and macronutrient intake consumed becomes more or less than the recommended one. This research is quantitative research with a descriptive survey that aims to describe the characteristics, energy intake, and macronutrients of undergraduate female students in the Nutrition Program at the University of Indonesia. The design of this study was cross-sectional using secondary data analysis of FKM UI undergraduate from February to July 2022. The respondents in this study were 137 active Nutrition FKM UI undergraduate female students. Data analysis used univariate analysis on undergraduate female students characteristics variables (pocket money, nutritional knowledge, nutritional status, eating frequency, breakfast habits, and snacking frequency), energy intake, intake of macronutrients (carbohydrates, protein, and fat). ). The results showed that most of the respondents' variables were in the low or less than average category, namely pocket money (59.9%), knowledge of nutrition (71.5%), frequency of food (56.9%), breakfast habits (58, 4%), and snacking frequency (59.1%), energy intake (95.6%), carbohydrate intake (99.3%), protein intake (70.1%), and fat intake (77.4%). Meanwhile, the respondent variable in the normal category is the nutritional status (67.2%)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Hinelo
"Kekurangan gizi pada anak balita dapat menimbulkan efek negatif seperti otak mengecil, berat badan dan tinggi badan tidak sesuai dengan umur, rawan terhadap penyakit, menurunnya tingkat kecerdasan dan terganggunya mental anak. Kekurangan gizi yang serius dapat menyebabkan kematian anak. Berdasarkan Riskesdas 2007, prevalensi nasional Balita Kurus adalah 7,4% (wasting-serius) dan Balita Sangat Kurus adalah 6,2% (wasting-kritis), sedangkan Provinsi Sulawesi Tengah masih diatas angka nasional dimana prevalensi balita kurus dan sangat kurus (wasting) 15,5%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi anak berusia 6-24 bulan di Propinsi Sulawesi Tengah Tahun 2010. Desain penelitian ini adalah cross sectional, menggunakan data sekunder dari data Riskesdas 2010. Populasi dalam penelitian ini adalah rumah tangga yang mempunyai anak usia 6-24 bulan, sedangkan sampelnya ialah sebagian anak yang usia 6-24 bulan dan ibunya. Dalam penelitian ini didapatkan prevalensi anak gizi kurang 10,0%, gizi buruk 3,9% (BB/U), prevalensi anak pendek 15,7% dan sangat pendek 20,4% (TB/U) dan prevalensi anak kurus 7,4% dan sangat kurus 7,5% (BB/TB). Pada analisis bivariat didapatkan hubungan yang bermakna antara pemantauan pertumbuhan dengan status gizi anak berdasarkan BB/U, TB/U dan BB/TB. antara pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan status gizi anak berdasarkan BB/TB, antara sanitasi lingkungan dengan status gizi berdasarkan TB/U, antara pengeluaran perkapita dengan status gizi anak baik itu berdasarkan BB/U, TB/U maupun BB/TB dan antara pendidikan ibu dengan status gizi balita baik itu berdasarkan BB/U, TB/U maupun BB/TB. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan kepada Dinas Kesehatan Provinsi untuk meningkatkan motivasi dan kesadaran masyarakat agar untuk pemanfaatan posyandu.

Malnutrition to child under five can cause negative effect such as diminution brain, weight and height inappropriate to age, vulnerable to disease, decreasing intelligence and disturbed child mental. Serious malnutrition can cause death. According to Riskesdas 2007, national prevalence of thin child under five was 7.4% (wasting-serious) and very thin one was 6.2% (wasting-critical), while in Middle Sulawesi Province, it was above national number 15.5% for thin and very thin child under five (wasting). This study is to find out factors related to nutrient status of child age 6-24 months in Middle Sulawesi Province Year 2010. Study design is cross sectional, using secondary data obtained from Riskesdas 2010. Population in this study are households who have child age 6-24 months, while samples are part of child age 6-24 months and his or her mother. This study shows that prevalence of child with malnutrition is 9.8%, 4.6% (BB/U) for bad nutrition, 14.2% for short body, and very short body is 25.7% (TB/U), and prevalence of thin child is 7.0% and 8.3% for very thin child (BB/TB). In bivariate analysis found meaning relationship between growth monitoring and nutrient status of child based on BB/U, TB/U, between health service utilization and nutrient status of child based on BB/TB, between environmental sanitation and nutrient status of child based on BB/U and BB/TB, between per capita expenditure and nutrient status of child either based on BB/U, TB/U or BB/TB and between mother education and nutrient status of child either based on BB/U, TB/U or BB/TB. Based on this study, it is suggested that Province Health Agency to increase motivation and awareness of community to visit Posyandu."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agata Tantri Atmaja
"ABSTRAK
Di tahun 2009, di Kabupaten Serang, Propinsi Banten telah dilaksanakan
kegiatan pengabdian masyarakat berupa intervensi KIE mengenai gizi seimbang pada
anak sekolah. Kegiatan pendahuluan ini memiliki sasaran anak SD terpilih di
Kabupaten Serang, Propinsi Banten. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan pada tahun
2010 dengan melaksanakan pelatihan gizi di SD terpilih pada bulan Juli-November
2010. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan anak sekolah
dasar. Sampel penelitian sebanyak 606 yang terdiri dari 303 dari daerah perkotaan
dan 303 dari daerah perdesaan
Penelitian ini menggunakan disain pre-eksperimental. Kemudian, melihat
perbedaan nilai pada saat baseline survey, endline survey, dan peningkatan
pengetahuan antara daerah perkotaan dan perdesaan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa saat baseline tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
anak sekolah daerah perdesaan dan perkotaan, sedangkan pada saat endline survey
dan . perhitungan peningkatan pengetahuan terdapat perbedaan yang signifikan antara
anak sekolah dasar di daerah perkotaan dan perdesaan

ABSTRACT
In year 2009, there is a community development program which had been
held in Serang, Banten. The program contained of interventions with
Communication, Information, and Education media about Nutritions Balance for
elementary school student. The former program focused on elementary school
students in Serang, Banten. This program was continued during July-November 2010,
by giving nutrition education for the chosen elementary school which represented
urban and rural area. The aim of this program is to improve the elementary school’s
students knowledge
This research’s study design is pre-eksperimental. Furthermore, this research
saw the difference between urban and rural area in baseline, endline and the
knowledge increasing within. The result showed that there is no significant difference
between elementary school students in urban and rural area during baseline survey.
Hence, there are difference between elementary school students in urban and rural
area during endline survey and the increasing within"
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agata Tantri Atmaja
"ABSTRAK
Di tahun 2009, di Kabupaten Serang, Propinsi Banten telah dilaksanakan
kegiatan pengabdian masyarakat berupa intervensi KIE mengenai gizi seimbang pada
anak sekolah. Kegiatan pendahuluan ini memiliki sasaran anak SD terpilih di
Kabupaten Serang, Propinsi Banten. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan pada tahun
2010 dengan melaksanakan pelatihan gizi di SD terpilih pada bulan Juli-November
2010. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan anak sekolah
dasar. Sampel penelitian sebanyak 606 yang terdiri dari 303 dari daerah perkotaan
dan 303 dari daerah perdesaan
Penelitian ini menggunakan disain pre-eksperimental. Kemudian, melihat
perbedaan nilai pada saat baseline survey, endline survey, dan peningkatan
pengetahuan antara daerah perkotaan dan perdesaan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa saat baseline tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
anak sekolah daerah perdesaan dan perkotaan, sedangkan pada saat endline survey
dan . perhitungan peningkatan pengetahuan terdapat perbedaan yang signifikan antara
anak sekolah dasar di daerah perkotaan dan perdesaan

ABSTRACT
In year 2009, there is a community development program which had been
held in Serang, Banten. The program contained of interventions with
Communication, Information, and Education media about Nutritions Balance for
elementary school student. The former program focused on elementary school
students in Serang, Banten. This program was continued during July-November 2010,
by giving nutrition education for the chosen elementary school which represented
urban and rural area. The aim of this program is to improve the elementary school’s
students knowledge
This research’s study design is pre-eksperimental. Furthermore, this research
saw the difference between urban and rural area in baseline, endline and the
knowledge increasing within. The result showed that there is no significant difference
between elementary school students in urban and rural area during baseline survey.
Hence, there are difference between elementary school students in urban and rural
area during endline survey and the increasing within"
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agata Tantri Atmaja
"ABSTRAK
Di tahun 2009, di Kabupaten Serang, Propinsi Banten telah dilaksanakan
kegiatan pengabdian masyarakat berupa intervensi KIE mengenai gizi seimbang pada
anak sekolah. Kegiatan pendahuluan ini memiliki sasaran anak SD terpilih di
Kabupaten Serang, Propinsi Banten. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan pada tahun
2010 dengan melaksanakan pelatihan gizi di SD terpilih pada bulan Juli-November
2010. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan anak sekolah
dasar. Sampel penelitian sebanyak 606 yang terdiri dari 303 dari daerah perkotaan
dan 303 dari daerah perdesaan
Penelitian ini menggunakan disain pre-eksperimental. Kemudian, melihat
perbedaan nilai pada saat baseline survey, endline survey, dan peningkatan
pengetahuan antara daerah perkotaan dan perdesaan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa saat baseline tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
anak sekolah daerah perdesaan dan perkotaan, sedangkan pada saat endline survey
dan . perhitungan peningkatan pengetahuan terdapat perbedaan yang signifikan antara
anak sekolah dasar di daerah perkotaan dan perdesaan

ABSTRACT
In year 2009, there is a community development program which had been
held in Serang, Banten. The program contained of interventions with
Communication, Information, and Education media about Nutritions Balance for
elementary school student. The former program focused on elementary school
students in Serang, Banten. This program was continued during July-November 2010,
by giving nutrition education for the chosen elementary school which represented
urban and rural area. The aim of this program is to improve the elementary school’s
students knowledge
This research’s study design is pre-eksperimental. Furthermore, this research
saw the difference between urban and rural area in baseline, endline and the
knowledge increasing within. The result showed that there is no significant difference
between elementary school students in urban and rural area during baseline survey.
Hence, there are difference between elementary school students in urban and rural
area during endline survey and the increasing within"
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agata Tantri Atmaja
"ABSTRAK
Di tahun 2009, di Kabupaten Serang, Propinsi Banten telah dilaksanakan
kegiatan pengabdian masyarakat berupa intervensi KIE mengenai gizi seimbang pada
anak sekolah. Kegiatan pendahuluan ini memiliki sasaran anak SD terpilih di
Kabupaten Serang, Propinsi Banten. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan pada tahun
2010 dengan melaksanakan pelatihan gizi di SD terpilih pada bulan Juli-November
2010. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan anak sekolah
dasar. Sampel penelitian sebanyak 606 yang terdiri dari 303 dari daerah perkotaan
dan 303 dari daerah perdesaan
Penelitian ini menggunakan disain pre-eksperimental. Kemudian, melihat
perbedaan nilai pada saat baseline survey, endline survey, dan peningkatan
pengetahuan antara daerah perkotaan dan perdesaan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa saat baseline tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
anak sekolah daerah perdesaan dan perkotaan, sedangkan pada saat endline survey
dan . perhitungan peningkatan pengetahuan terdapat perbedaan yang signifikan antara
anak sekolah dasar di daerah perkotaan dan perdesaan

ABSTRACT
In year 2009, there is a community development program which had been
held in Serang, Banten. The program contained of interventions with
Communication, Information, and Education media about Nutritions Balance for
elementary school student. The former program focused on elementary school
students in Serang, Banten. This program was continued during July-November 2010,
by giving nutrition education for the chosen elementary school which represented
urban and rural area. The aim of this program is to improve the elementary school’s
students knowledge
This research’s study design is pre-eksperimental. Furthermore, this research
saw the difference between urban and rural area in baseline, endline and the
knowledge increasing within. The result showed that there is no significant difference
between elementary school students in urban and rural area during baseline survey.
Hence, there are difference between elementary school students in urban and rural
area during endline survey and the increasing within"
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Aziz Firdaus
"Penelitian ini bertujuan mengetahui Hubungan antara karbohidrat dan factor lain dengan gula darah pada penderita hipertensi di Puskesmas Tegal Gundil Kecamatan Bogor Utara tahun 2017 (Data Sekunder). Desain penelitian mengunakan cross sectional penelitian dengan observasi dengan pengumpulan data dalam satu waktu di puskesmas Tegal Gundil Kecamatan Bogor Utara Tahun 2017. Hasil penelitian ini tidak ada hubungan antara variabel independen dan dependen. Kadar Gula sewaktu peneliti rata-rata 133,72 mg/dl, kadar gula terendah 69 mg/dl dan tertinggi 407 mg/dl. Disarankan untuk melakukan melakukan pengecekan gula darah sewaktu secara rutin, agar gula darah terkontrol.

This study aims to determine the relationship between carbohydrates and other factors with blood sugar in patients with hypertension in the Tegal Gundil Health Center in North Bogor District in 2017 (Secondary Data). The study design used cross-sectional research with observations by collecting data at one time in the Tegal Gundil Community Health Center, Bogor Utara District in 2017. The results of this study there was no relationship between independent and dependent variables. Sugar content when researchers averaged 133.72 mg / dl, the lowest sugar content was 69 mg / dl and the highest was 407 mg / dl. It is recommended to do blood sugar checks regularly, so that blood sugar is controlled."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>