Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Colombanus Ambar Pujiharjanto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah informasi besarnya dividen dan besarnya earning berpengaruh terhadap harga saham dan untuk mengetahui reaksi return saham dengan adanya pengumuman dividen dan pengumuman earning di Bursa Efek Jakarta. Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa informasi besarnya dividen dan besarnya earning secara signifikan berpengaruh terhadap harga saham, sehingga sangat bermanfaat bagi investor untuk menilai prospek perusahaan. Penelitian-penelitian lain sebelumnya menunjukkan bahwa adanya pengumuman dividen dan pengumuman earning yang menaik akan segera diikuti oleh return saham yang menaik pada saat pengumuman. Sebaliknya adanya pengumuman dividen dan pengumuman earning yang menurun akan segera diikuti oleh return saham yang menurun pada saat pengumuman. Sementara itu adanya pengumuman dividen tetap secara esensial tidak diikuti oleh kenaikan atau penurunan return saham. Penelitian-penelitian tersebut dilakukan pada pasar modal di Amerika Serikat, yang telah terbukti efisien. Kondisi pasar modal di Indonesia khususnya Bursa Efek Jakarta tidaklah demikian. Hasil penelitian-penelitian sebelumnya tentang efisiensi pasar modal di Bursa Efek Jakarta menunjukkan bahwa Bursa Efek Jakarta belum efisien.
Di dalam penelitian ini pendekatan model klasik digunakan untuk menganalisis apakah informasi besarnya dividen dan besarnya earning berpengaruh terhadap harga saham, sehingga dapat diketahui apakah investor lebih menghargai dividen atau retained earning. Sementara itu untuk mengetahui apakah adanya pengumuman dividen dan pengumuman earning akan segera diikuti reaksi return saham, digunakan pendekatan model mean return dan mean adjusted return.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode 1989 sampai dengan 1993 apabila digunakan pendekatan populasi, ternyata besarnya dividen secara signifikan berpengaruh terhadap harga saham, tetapi informasi besarnya retained earning hanya berpengaruh pada tahun 1991, 1992 dan 1993. Jika dibandingkan di antara keduanya, ternyata investor lebih menghargai dividen dari pada retained earning. Apabila digunakan pendekatan 20 (dua puluh) saham dengan volume perdagangan terbesar, maka informasi besarnya dividen dan retained earning ternyata secara signifikan berpengaruh terhadap harga saham , sehingga dapat merupakan informasi yang bermanfaat bagi para investor untuk menilai prospek perusahaan. Jika dibandingkan di antara kedua informasi itu, maka secara keseluruhan investor lebih menghargai dividen dari pada retained earning. Tetapi jika ditelusuri, ternyata pada tahun 1991 dan 1992 investor lebih menghargai dividen dari pada retained earning.
Sementara itu dengan menggunakan mean return dan mean adjusted return dengan adanya pengumuman dividen dan pengumuman earning, ternyata didapati temuan yang berbeda dengan temuan yang terdapat pada pasar modal yang efisien. Pada pasar modal yang efisien, adanya pengumuman dividen (naik/turun) dan pengumuman earning (naik/turun) selalu diikuti oleh reaksi return saham ; dan adanya pengumuman dividen tetap secara esensial tidak diikuti oleh reaksi return saham. Dengan demikian kedua pengumuman itu dapat digunakan sebagai informasi bermanfaat bagi para investor, artinya pengumuman dividen dan pengumuman earning yang menaik dapat menunjukkan bahwa prospek perusahaan pada masa mendatang adalah baik, dan sebaliknya pengumuman dividen dan pengumuman earning yang menurun dapat menunjukkan bahwa prospek perusahaan kurang baik di masa datang. Tetapi di Bursa Efek Jakarta, kedua informasi tersebut secara konsisten belum dapat digunakan sebagai informasi yang bermanfaat sebagaimana pada pasar modal yang efisien."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T5535
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andarwati
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisa faktor-faktor yang menentukan prestasi perusahaan pasangan usaha dari lembaga modal ventura (lembaga pembiayaan keuangan), yang mengemukakan bahwa keberhasilan perusahan pasangan usaha tergantung dari karakteristik wirausahawan, struktur industri yang dimasuki dan strategi yang digunakan perusahaan tersebut, dengan menggunakan model: Prestasi perusahaan pasangan usaha = f ( karakteristik wirausahawan, struktur industri, strategi bisnis ).
Dalam pengujian model ini dikemukakan 7 hipotesis, mengenai faktor-faktor yang berpengaruh menentukan prestasi(keberhasilan) perusahaan pasangan usaha. Hipotesis ini diajukan berdasarkan atas permasalahan :
Bagaimana bentuk karakteristik wirausahawan yang dapat mempengaruhi prestasi perusahaan pasangan usaha ?
Struktur industri yang bagaimana yang mempengaruhi prestasi perusahaan pasangan usaha ?
Strategi bisnis yang bagaimana yang mempengaruhi prestasi perusahaan pasangan usaha ?
Bagaimana bentuk interaksi antara masalah yang tersebut pada butir (1), (2) dan (3) ?
Data yang digunakan untuk pengujian ini berasal dari 40 perusahaan pasangan usaha (baik yang berhasil maupun yang gagal), data tersebut diambil dari 3 lembaga pembiayaan keuangan termasuk sebuah perusahaan modal ventura.
Secara keseluruhan dari pengujian hipotesis ini ditemukan dukungan yang kuat terhadap model tersebut, bahwa prestasi perusahaan pasangan usaha dipengaruhi oleh karakteristik wirausahawan, struktur industri dan strategi bisnis-nya. Interaksi ketiga variabel ini jauh lebih penting dalam menunjang prestasi perusahaan pasangan usaha, dart pada masing-masing variabel berdiri sendiri-sendiri.
Seperti diketahui bahwa pembiayaan yang dilakukan oleh perusahaan modal ventura di Indonesia mencontoh model Amerika, dengan mengemukakan cara kerja yang dilakukan oleh perusahaan modal ventura yang terkemuka di Jepang, akan memberi gambaran lain terhadap alternatif cara pembiayaan tersebut."
Lengkap +
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Udjian Wahjusuprapto
"Pengaktifan kembali pasar modal di Indonesia dilakukan dengan deregulasi. Di tengah masyarakat yang umumnya masih awam terhadap saham, masalah yang segera muncul adalah seberapa jauh pasar modal Indonesia mampu melakukan koreksi terhadap harga perdana saham yang ditetapkan terlalu tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Koreksi pasar adalah perubahan harga perdana sampai mencapai harga ekuilibrium, yang hanya dapat memberikan imbalan normal. Maka konsep-konsep yang relevan adalah efisiensi pasar dan nilai intrinsik saham. Berdasarkan hasil penelitian terhadap emisi-emisi pertama di pasar modal Amerika Serikat oleh Ibbotson [1975] dan Ritter [1984], koreksi pasar berlangsung dalam waktu kurang dari satu bulan dan berakhir setelah pemodal tidak lagi memperoleh imbalan abnormal. Latar belakangnya adalah kesengajaan emiten dan penjamin emisi melakukan under pricing.
Di pasar modal Indonesia gejala koreksi harga perdana tidak dapat dilihat pada perkembangan imbalan abnormal, karena tidak adanya indeks pasar untuk mengukur imbalan normal. Dalam penelitian ini gejala koreksi pasar terhadap harga perdana akan dilihat pada perkembangan imbalan saham perdana, yaitu imbalan bagi pemodal yang membeli saham di pasar perdana dan menjualnya lagi di pasar sekunder dengan premi saham perdana terhadap peluang-peluang investasi yang tersedia bagi pemodal yaitu saham-saham pendahuluan valuta asing, logam mulia dan deposito berjangka.
Hasil analisis data terhadap 50 saham perdana di Bursa Efek Jakarta mulai Juni 1989 sampai Agustus 1990 menunjukkan bahwa semakin lama saham baru dimiliki pemodal semakin berkurang rata-rata imbalan dan premi saham perdana yang dapat diharapkan pemodal. Namun penurunan rata-rata imbalan dan premi saham perdana itu tidak dapat ditafsirkan sebagai gejala koreksi pasar, karena di samping tidak menimbulkan perbedaan rata-rata yang signifikan, besarnya imbalan saham perdana ternyata tidak berkaitan dengan informasi yang relevan seperti bidang usaha emiten, agio saham dan peningkatan modal saham sebelum emisi, tetapi hanya berkaitan dengan tingkat kegiatan pasar yang diukur dengan perubahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama jangka waktu pemilikan (holding period) saham perdana.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat pemodal masih sangat awam terhadap saham. Diharapkan peran para pengamat, penulis, komentator, dan para pembentuk opini publik lainnya untuk ikut membina pemahaman masyarakat. Dengan deregulasi pasar modal, bentuk perlindungan terhadap pemodal yang didambakan adalah efisiensi pasar. Dan untuk mencapai efisiensi pasar modal salah satu syarat utamanya adalah kemampuan masyarakat pemodal mencernakan informasi relevan yang tersedia bagi mereka."
Lengkap +
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Carmelia Widiastuti
"Pendahuluan
Manajemen keuangan didefinisikan sebagai fungsi dan tanggung jawab manajer keuangan. Walaupun kondisi perusahaan berbeda-beda, namun keputusan utama yang diambil oleh manajer keuangan adalah : keputusan investasi, keputusan pembelanjaan, dan keputusan untuk menentukan berapa banyak dividen harus dibagikan kepada pemegang saham. Ketiga keputusan ini tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Masing-masing keputusan diintegrasikan untuk memaksimumkan nilai perusahaan, yang dicerminkan dari harga pasar sahamnya.
Besar kecilnya dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham tergantung dari kebijaksanaan dividen masing-masing perusahaan. Kebijaksanaan dividen atau keputusan dividen pada hakekatnya menentukan posisi keuntungan yang akan dibagikan kepada pemegang saham dan seberapa banyak yang ditahan sebagai retained earnings. Perbandingan antara dividen dan keuntungan merupakan rasio pembayaran dividen atau dividend pay out ratio. Karena dividen merupakan bagian dari Iaba, maka salah satu faktor yang mempengaruhi dividend pay out ratio adalah besarnya Iaba.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kebijakan dividen ditentukan oieh perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Penelitian ini akan menggambarkan pengaruh besarnya kebutuhan investasi, kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan dari modal sendiri yang ditanamkan (return on equity), struktur modal (debt to equity ratio) terhadap penentuan kebijakan dividen (dividend payout ratio), pada perusahaan-perusahaan go public di Bursa Efek Jakarta, juga perbedaan kebijakan dividen perusahaan aktif dan tidak aktif dalam perdagangan sahamnya di Bursa Efek Jakarta.
"
Lengkap +
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library