Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achmad Yani Chaidir
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari aplikasi metode berbasis kinerja dalam meningkatkan kinerja sistem sprinkler sebagai bagian sistem proteksi kebakaran di bangunan perkantoran. Secara khusus penelitian ini mengkaji pengaruh jumlah dan peletakan kepala sprinkler dengan mempertimbangkan skenario kebakaran serta kriteria keselamatan penghuni seperti kandungan konsentrasi gas O2, CO dan CO2, ketinggian lapisan panas (hot zone), temperature ruangan dan laju pelepasan kalor (heat release rate). Dalam penelitian ini dipergunakan piranti lunak CFAST (Consolidated Model of Fire Growth and Smoke Transport ) yang dikembangkan oleh NEST (National Institute of Standard and Technology) - Special Publication 1041.
Simulasi kebakaran dilakukan dengan model komputer terhadap suatu skenario kebakaran yang dipicu oleh puntung rokok pada suatu ruangan kerja tipikal yang berisi peralatan kerja kantor - meja kerja, kursi, kertas, dan gorden penutup kaca. Luaran simulasi komputer berupa laju produksi kalor, kandungan konsentrasi gas O2, CO dan CO2, temperature ruangan dan ketinggian lapisan panas (hot zone), dikaji dengan mempertimbangkan pengaruh jumlah dan lokasi penempatan kepala sprinkler.
Analisis hasil simulasi komputer pada objek penelitian ini memperlihatkan bahwa jumlah dan lokasi kepala springkler yang dipasang sesuai dengan standar, yaitu dengan jarak x = 3, y = 3, z = 2.25 dan hasil modifikasinya pada jarak x = 4, y = 4, z = 2.25 masih dalam jangkauan aman dari standar yang diizinkan. Modifikasi lebih lanjut pada jarak antar springkler sebesar x = 9, y = 9, z = 2.25 menghasilkan kondisi udara dalam ruangan sudah di luar batas aman yang diizinkan oleh standar. Dengan mempergunakan hasil modifikasi jumlah dan lokasi penempatan kepala sprinkler menjadi x 4, y = 4, z = 2.25 maka dapat dilakukan pengurangan l unit kepala springkler untuk setiap 3 unit yang telah terpasang, atau dapat teijadi pengurangan sekitar 15 % dari yang terpasang, tanpa menyebabkan peningkatan resiko keselamatan bagi penghuni.

The objective of this thesis is to study the application of performance-based method in improving the performance of sprinkler system as one of the fire protection system in an office building. This study especially aims at assessing the effects of sprinkler's number and their locations by considering potential fire scenario, and related limits of untenable criteria such as O2, CO and CO2 concentrations, smoke obstructions, room temperature, and heat release rate. Simulations were carried out using a CFAST (Consolidated Model of Fire Growth and Smoke Transport) software developed by NEST (National Institute of Standard and Technology) - Special Publication 1041.
The simulation use computer model with a fire scenario cigarette has ignited in the typical working room which have equipment office such us: desk work, chair, paper and curtain. The output computer simulation as heat release rate, O2, CO and CO2 concentrations, room temperature and smoke obstruction (hot zone), with search influence to consideration of number and head sprinkler position.
Analysis of computer simulation on research object shown that number and location of sprinkler head installed according to standard with distance below: x = 3, y = 3, z = 2.25 and result of modification at x = 4, y = 4, z = 2.25 still range safe and permitted from standard. The next modification on sprinkler head distance is x = 9, y = 9, z = 2.25, resulted air condition inside have been not safe and not permitted by standard. After using result of modification that number and sprinkler head location became x = 4, y = 4, z = 2.25 will reduce 1 unit per head sprinkler from 3 units installed, or make deduct about 15 % installed, without causing the increase safety risk for the occupancy.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16860
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bhakti Nuryadin
"Penggunaan mesin pengkondisi udara banyak dimanfaatkan oleh pengguna perkantoran, laboratorium maupun industri proses sebagai suatu kebutuhan. Mesin pengkondisi udara ini menjadi sangat penting terutama di laboratorium dan industri proses sebagai akibat dari beberapa prosesnya memerlukan kondisi udara yang dapat diatur maupun karena spesifikasi dari alat yang mensyaratkan pada kondisi udara yang tertentu. Dengan kondisi Indonesia yang sampai saat ini masih krisis energi dimana energi yang dihasilkan PLN tidak lebih besar dari beban total yang ada di seluruh negeri ini maka langkah dalam penghematan energi adalah sangat penting terutama dalam mengaudit peralatan-peralatan yang sudah lama beroperasi. Salah satu peralatan yang membutuhkan energi yang besar dalam suatu laboratorium maupun industri proses adalah sistem VAC yaitu yang berupa chilled water system. Dalam penelitian ini data yang diambil meliputi data pemakaian daya, data kondisi udara serta data dari unit control module (UCM) yang berada pada panel chiller. Audit sistem VAC ini ditujukan agar memperoleh data seberapakah efisienkah alat tersebut dibandingkan dengan pemakaian energi dan performa yang dihasilkan. Dari hasil pengambilan data dan analisa data maka kondisi udara yang dihasilkan pun telah keluar dari spesifikasi desain untuk engine test cell yang bernilai 25±2 °C. Faktor yang menyebabkan tidak sesuainya lagi dengan spesifikasi desain untuk engine test cell adalah flow udara yang hanya 1,89 m3/s dari 5 m3/s yang dibutuhkan untuk air supply serta flow extract fan yang tidak balance dengan air supply. Selain faktor tersebut adalah faktor sensor dan kontrol serta faktor infiltrasi yang besar dari pintu serta perlunya dicek flow chilled water yang menuju air handling unit (AHU).

The use of air conditioning machines used by many users of offices, laboratories and industrial processes as a necessity. Air conditioner has become very important especially in the laboratory and industrial processes as a result of some process requires an adjustable air condition as well as the specifications of the tool requires in certain weather conditions. With the condition of Indonesia that is still an energy crisis where the energy generated PLN is not greater than the total load in the entire country is a step in energy saving is very important especially in auditing the equipment that has long operated. One of the tools require a large energy in a laboratory and industrial processes are the VAC system is a form of chilled water system. In this study the data taken include power consumption data, data of air conditions as well as data from the unit control module (UCM), which are on the chiller panel. Audit VAC system is intended to obtain efficiency data what are these tools compared to energy usage and the performance. From the results of data retrieval and analysis of data produced by the air condition was already out of the design specifications for the engine test cell that is worth 25±2 °C. Factors that cause the incompatibility again with the design specifications for the engine test cell is the air flow is only 1.89 m/s of 5 m/s is needed for air supply and extract flow fan that does not balance with the air supply. In addition to these factors is a factor as well as sensors and control a large infiltration factor of the door and checked the need for chilled water flow toward the air handling unit (AHU). 33."
2011
S626
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agusta Fachrurrazi
"Jendela adalah bentuk dasar dari selubung bangunan. Pada gedung jendela terbuat dari kaca yang transparansinya mempengaruhi cahays. yangmasuk ke dalam ruangan. Radiasi panas matahari yang ditransmisikan melalui kaca jendela akan diserap panasnya oleh perinukaan interior.
Walaupun jendela tidak mendapat sinar matahari secara langsung, sejumlah penyebaran radiasi akan masuk melalui penyebaran dan pemantulan oleh awan dan angkasa,. dan oleh tanah dan sekitar bangunan. Di dalam bangunan, perolehan panas dan energi radiasi matahari diserap oleh permukaan interior ruangan, yang akan mempengaruhi beban pendinginan.
Transmisi thermal (nilai U) yaitu laju pemindahan panas pada kedua sisi bangunan yang berbeda temperatur. Nilai U disebut juga koefisien perpindahan kalor total. Disebabkan konduktivitas yang tinggi serta sifat-sifat termal yang indenpendent terhadap aliran energi dan penyerapan panas. Maka jendela kaca sering diselidiki sifat-sifat termalnya. Karena Nilai U pada kaca berlapis tunggal tinggi, maka disini dilakukan perhitungan untuk kaca ganda yang memanfaatkan 'air space'atau celah udara, dengan demikian diharapkan terjadinya penurunan nilai U.
Untuk mengetahui nilai U pada kaca ganda yang mempunyai jarak tertentu antara kacanya,maka dilakukan perhitungan nilai U total pada masing-masing jarak rongga udara tertentu Pada akhirnya nilai U yang paling efektif diterapkan untuk studi kasus perhitungan beban pendinginan suatu gedung. Dengan demikian akan didapat data penurunan beban pendinginan pada kasus tersebut. Perhitungan juga dilakukan untuk membandingkan biaya investasi dari konstruksi yang berkaca ganda dengan penghematan yang dicapai akibat konstruksi tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S35804
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widyawan Hendrayana
1992
S36151
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep M. Firmansyah
"ABSTRAK
Daging, buah-buahan, sayur-sayuran serta bahan-bahan makanan lain bersifat mudah rusak dan membusuk bila disimpan begitu saja dalam jangka waktu yang cukup Iama. Hal ini disebabkan oleh aktivitas bakteri-bakteri, ragi, dan lainnya yang tergolong dalam mikroorganisme. Akibatnya bahan-bahan makanan trsebut umur penyimpanannya lebih pendek dan tidak layak lagi untuk dikonsumsi karena kualitas, kesegaran, dan higienisnya sudah tidak terjamin lagi.
Aktivitas mikroorganisma dapat dihentikan pada kondisi temperatur tertentu untuk jangka waktu tertentu, sehingga umur penyimpanan bahan-bahan makanan dapat diperpanjang. Serta dapat dipertahankan kualitasnya. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem lemari pendingin untuk menyimpan bahan-bahan makanan di toko-toko dan pasar swalayan tertutup. Salah satu alternatif adalah dengan menggunakan display cabinet, yaitu sejenis lemari kaca pajangan yang dilengkapi dengan sistem pendingin dan dapat memperlihatkan isinya.
Pembahasan yang dilakukan dalam tulisan ini melipuri perencanaan mesin-mesin pendingin yang digunakan pada display cabiner tersebut, terutama kompresor, kondensor, dan evaporator. Serta peralatan penunjang lainnya. Sehingga akan diperoleh jenis dan dimensi dari mesin pendingin yang direncanakan.

"
1996
S36289
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barudi Dewanto
"ABSTRAK
Air bersih merupakan kebutuhan manusia yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupannya, untuk itu maka dalam pemakaiannya harus diusahakan sesuai dengan kebutuhan, agar nantinya manusia tidak mengalami kesulitan dalam memperoleh air bersih.
Yang perlu mendapat perhatian manusia selain masalah penggunaan air yang sesuai dengan kebutuhan adalah masalah pembuangau air yang telah digunakan, agar kotoran manusia dan air buangan bekas pemakajan yang dibuang ke saluran minum tidak mencemari lingklmgan sekitamya. Sistem pendisiribusian air bersih dan sistem pembuangan air kotor dan air buangan ini dikenal dengan istilah sistem plambing.
Perencanaan sistern plambing untuk suatu bangunan atau gedung bertingkat di Indonesia harus didasarkan pada buku "Pedoman Plambing Indonesia 1979?, yang dikeluarkan oleh Departemen Pekeljaan Umum.
Dalam melakukan perencanaan sistem plambing dari suatu bangunan atau gedung, agar didapatkan suatu perencanaan yang efektif maka fungsi dari gedung itu harus dapat diketahui, apakah suatu gedung itu berfungsi sebagai perkantoran, hotel, rumah sakit, ataupun yang lain.

"
1996
S36559
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wawan W. Setiawan
"ABSTRAK
Sebuah kendaraan terdiri dari beberapa bagian yang sastu sama lain saling menunjang. Salah satu bagian dalam kendaraan adalah power train, yaitu bagian kendaraan yang meneruskan daya dari mesin ke roda penggerak. Power train tersusun atas komponen-komponen, dimulai dengan kopling dan diakhiri dengan axle.
Rear axle pada sebuah kendaraan merupakan bagian yang penting, sebab 50-80 % beban kendaraan ditopang oleh rear axle. Bersaman dengan itu karena rear axle juga merupakan bagian dari power train, ia harus memutar roda belakang yang akan menggerakkan kendaraan.
Karena beban yang ditanggungnya besar maka konstruksi dari rear axle harus kokoh. Dengan demikian dalam mendesain sebuah kendaraan, perecanaan rear axle harus dilakukan dengan cermat. Dalam perencanaan kendaraan mini roda empat ini walaupun hanya bersifat pemilihan rear axle dari produk yang sudah ada, perhitungan harus dilakukan untuk memastikan kekuatan kontruksi rear axle tersebut.
Tahap awal dalam proses pemilihan rear axle ini adalah penentuan konstruksi (bentuk dan dimensi) yang diinginkan untuk kendaraan yang direncanakan. Rear axle Mitsubishi Minicab dengan modifikasi dipilih untuk dilakukan perhitungan. Perhitungan dilakukan dengan beban yang diperkirakan akan bekerja pada rear axle dilakukan perhitungan kekualan. Safety faktor dari konstruksi rear axle harus lebih dari agar konstruksi tersebut dapal dinyatakan aman sehingga dapat dipergunakan.
Dari hasil perhitungan diperoleh safety factor untuk rear axle housing dan rear axle shaft lebih dari 3, Dengan demikian rear axle Mitsubishi Minicab secara teoritis dinyatakan aman sehingga dapat dipergunakan pada kendaraan yang direncanakan.

"
1996
S36560
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Sodiqin
"ABSTRAK
Salah satu usaha untuk peningkatan sarana transportasi di pedesaan
adalah dengan membuat suatu kendaraan mini dengan harga yang relatif murah.
Salah satu konstruksi kendaraan mini ini adalah frame.
Dalam perencanaan frame ini maka penulis melakukan survei kepasar
untuk mengetahui profil apa dan bukan apa yang tersedia. Dan dalam
pembahasan masalah teknisnya/perencanaannya penulis banyak melakukan
diskusi-diskusi dengan dosen pembimbing juga dengan teman-teman satu tim
pembuat konsep kendaraan mini ini. Selain itu penulis juga mencari literatur-
literatur yang berhubungan déngan perencanaan frame kendaraan ini sebagai
bahan dasar perencanaan.
dalam pengolahan data penulis menggunakan bantuan program SAP90
untuK mendapatkan gaya dan momen yang bekerja pada node-node frame yang
telah ditentukan. Kemudian gaya dan momen tersebut dianalisa untuk
mendapatkan tegangan normal utama dan tegangan geser utama. Dan sebagai
output adalah berupa faktor keamanan yaitu perbandingan antara tegangan ijin
bahan dengan tegangan utama.
Dari hasil analisa diatas penulis mendapatkan suatu kesimpulan bahwa
pada suatu konstruksi bagian yang paling kritis adalah bagian yang mengalami
momen terbesar

"
1996
S36640
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meidi Wibowo
"ABSTRAK
Perencanaan kendaraan mini roda empat ?Matrix? meliputi rancang bangun semua komponen-komponen yang minimal dapat membuat kendaraan tersebut berjalan. Kendaraan ini dirancang unluk digunakan di pedesaan maupun daerah pinggiran kota lainnya. Oleh sebab itu kendaraan ini harus memenuhi skala ekonomis dalam harga jualnya.
Salah satu komponen yang harus dipilih untuk spesitikasi kendaraan ini adalah komponen suspensi dan pengereman. Suspensi penting untuk kenyamanan dan keamanan dalam berkendaraan, sedangkan sistem pengereman panting untuk keamanan.
Proses pemilihan yang dilakukan adalah dengan menghubungi vendor mmgenai spesiikasi komponen yang mereka buat. Dari da1a tersebut Kita buat inputan untuk proses penghitungan kebutuhan komponen yang sesuai untuk kendaraan yang direncanakan. Untuk suspensi data diambil melalui PT. Showa Indonesia Manufacturing, sedangkan unluk sistem pengerman melalui PT.Bakrie Tosanjaya.
Hasil penghitungan suspensi dan pengereman di cross check dengan produk yang ada kemudian dilakukan penyesuaian-penyesuaian untuk dilakukan instalasi pada kendaraan rancangan.

"
1996
S36562
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harianja, Royan Hartono
"
ABSTRAK
Perhatian pemerintah dan minat masyarakat akhir-akhir ini sangat besar terhadap perencanaan dan penggunaan lift yang tepat pada bangunan-bangunan bertingkat tinggi. Disamping itu lift juga dituntut harus aman dan nyaman sebagai pelayanan umum, sehingga lift hams direkayasa sebaik mungkin agar berdaya guna dan tepat guna.
Inti pemwsalahannya ialah pemakaian dan pemilihan komponen mekanikal yang tepat sesuai dengan daya ke:-ja lih yang clipilih atas kebutuhan dari suatu gedung bangunan.
Hal ini harus sesuai dengan tuntutan pembeli (pasar), sebab hasil karya produksi dapat bersaing, baik dalam mutu maupun kemudahan pemeliharaan, penggunaan dan tingkat biaya produksi yang wajar.
"
1997
S36635
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>