Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arnold Wardiyanto
"Situasi persaingan bisnis yang ketat menuntut Departemen SDM PT. XYZ untuk mampu menunjukkan kontribusinya terhadap pencapaian bisnis perusahaan. Perannya sebagai pengelola masalah administrasi kekaryawan dan tugas-tugas rutin lainnya harus mulai ditingkatkan menjadi mitra strategis perusahaan. Untuk itu Departemen SDM PT. XYZ harus melakukan perubahan untuk menunjukkan peran strategisnya. Salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah dengan mulai mengimplementasikan human resources scorecard (HR Scorecard).
HR Scorecard merupakan tools untuk menyelaraskan strategi pengelolaan sumber daya manusia dengan dengan strategi bisnis perusahaan. HR Scorecard juga dapat menunjukkan kontribusi Departemen SDM terhadap pencapaian bisnis karena menggunakan ukuran-ukuran (key performance indicator) yang dapat dimonitor oleh pimpinan perusahaan maupun manajer-manajer dari departemen lainnya. Secara psikologis, implementasi HR Scorecard juga dapat meningkatkan motivasi kerja seluruh staf sumber daya manusia karena apa yang menjadi sasaran atau tujuan kerja mereka menjadi Iebih jelas dan mereka juga merasa ikut berkontribusi terhadap keberhasilan bisnis perusahaan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T17999
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rum Data Mutiara
"Suatu pengelolaan imbalan yang balk sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dan dipahami bersama dibahas dalam Tugas Akhir. Sistem ini menggunakan struktur dan skala imbalan/gaji/upah dengan menggunakan komponen Annual Base Salary sebagai alat pengendali dan memberikan dorongan bagi karyawan untuk rnemberikan kinerja yang lebih balk dengan pendekatan teori equity. Teori equity merupakan salah satu teori motivasi yang menekankan adanya rasa fairness bagi karyawan, baik berupa internal equity maupun external equity atau external competitiveness.
Internal equity merupakan suatu upaya pemahaman pars karyawan dalam melihat dirinya terhadap karyawan lain dalam satu organisasilperusahaan, untuk itu evaluasi jabatan merupakan salah alat untuk melihat bobot tugas dan tanggung jawab seseorang dalam suatu jabatan, Evaluasi jabatan menggunakan compensable factor yang beragam, untuk tiap jenjang mempunyai bobot dan tingkat yang berbeda komposisinya sehingga pola hubungan suatu kelompok tingkatan tertentu dengan yang lain akan berbeda dan hubungannya tidak lagi linier sebagai contoh kelompok operator/operative, kelompok star, kelompok supervisor, kelompok manager, dan kelompok senior manager. Masing-masing mempunyai tingkat kebutuhan conceptual, managerial, technical, human relations skills yang beragam. Hasil pembobotan berupa angka yang kemudian dikelompokan menjadi golongan jabatan.
External equity atau external competitiveness dipakai untuk memahami bagaimana para karyawan menempatkan dirinya terhadap apa yang dilakukan oleh perusahaan lain terhadap karyawannya baik dalam industri yang sama maupun secara umum. Informasi pasar imbalan merupakan alat dan external equity. Untuk dapat membandingkan dengan baik maka prinsip apple to apple & orange to orange perlu dipegang bersama, sehingga akan dapat dibandingkan dengan setara.
Penyusunan struktur dan skala imbalanlgajilupah yang mengacu kepada internal equity (evaluasi jabatan, nilai, golongan, garis kebijakan perusahaan, dll.) dan external equity (informasi pasar, mekanisme pasar, karakteristik pasar imbalan/gaji/upah) akan memberikan tingkat rasa adil yang lebih baik bagi karyawan dari suatu perusahaan. Rasa adil ini diharapkan akan memberi dorongan bagi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya, sehingga diharapkan akan mendorong peningkatan dari kinerja perusahaan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18064
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tita Mustikarini Ambarwati
"Pengelolaan sistem manajemen kinerja (Performance Management System) merupakan salah satu sistem yang diharapkan mampu membantu perusahaan dalam mengarahkan sumber daya yang dimiliki agar fokus pada suatu tujuan yang telah ditetapkan.
Melalui penerapan Sistem Manajemen Kinerja ini di harapkan PT SSX dapat mengambil beberapa manfaat antara lain meningkatkan daya saing kinerja organisasi secara komprehensif, memahami bersama tujuan organisasi sehingga dapat lebih fokus untuk mengerahkan sumberdaya yang ada demi pencapaian tujuan tersebut, membentuk suasana kerja yang lebih kondusif sehingga dapat meningkatkan motivasi dan produktivitas kinerja karyawan serta perusahaan, mengarahkan kapasitas dan kompetensi organisasi atau karyawan pada upaya pencapaian sasaran kinerja yang telah ditetapkan dan disepakati.
Dalam implementasinya dengan menggunakan Tahap Perencanaan Kinerja, Coaching, dan Penilaian Kinerja. Dengan menggunakan proses SECI diharapkan perubahan sistem yang terjadi saat penerapan manajemen kinerja di PT SSX dapat terminimalisasi. Sehingga karyawan dapat menerima sistem yang akan diberlakukan untuk mencapai tujuan perusahaan yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
Dengan melalui tahapan-tahapan tersebut, diharapkan hasil akhir Penilaian Kinerja masing-masing karyawan lebih obyektif. Kendala-kendala yang dihadapi karyawan dalam pencapaian target yang telah ditetapkan dapat teratasi sehingga masing-masing karyawan mampu menunjukan hasil kerja yang optimal guna meningkatkan performance perusahaan secara keseluruhan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18286
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ovie Vidiyah Prasetyaning Aji
"PT FI adalah suatu perusahaan baru yang bergerak dalam bidang seismic data processing. Perrnasalahan yang dihadapi oleh PT FI saat ini adalah belum tersedianya sistem manajemen sumber daya manusia yang baik. Sistem manajemen sumber daya manusia tersebut adalah deskripsi kerja, sistem rekrutmen dan seleksi, struktur jabatan, sistem remunerasi, pengelolaan kinerja dan lain sebagainya. Melihat kepada permasalahan yang dihadapi oleh PT FI, maka langkah utama yang harus diambil adalah diadakannya program analisa jabatan. Analisa jabatan merupakan dasar bagi seluruh sistem sumber daya manusia dalam organisasi. Analisa jabatan menghasilkan suatu deskripsi jabatan.
Deskripsi kerja yang jelas dan seluruh informasi yang berkaitan dengan jabatan yang terkait membantu karyawan untuk memahami hasil yang diharapkan dari pekerjaan tersebut. Hal ini membantu karyawan yang bersangkutan mampu mengetahui apakah is telah memenuhi harapan dari pekerjaan/jabatan tersebut. Hal dapat dijadikan sebagai tolak ukur bagi Manajemen untuk menilai basil kerja yang diberikan karyawan yang bersangkutan, dan menentukan penghargaan atas basil kerja tersebut. Pemberian penghargaan sesuai dengan basil kerja akan memotivasi karyawan dan akan berdampak pada peningkatan kinerja. informasi-informasi yang terdapat dalam deskripsi kerja menciptakan sistem kerja yang jelas antar jabatanikaryawan dimana ha! tersebut berdampak pada efisiensi kerja. Pembagian kerja yang efisien memberikan beban kerja yang lebih ringan sehingga memudahkan karyawan yang bersangkutan dalam melaksanakan pekerjaannya.
Melalui terciptanya sistem sumber daya manusia tersebut, diharapkan dapat menciptakan peningkatan motivasi dan efisiensi kerja, sehingga dapat membantu PT Fl meningkatkan kepuasan dan produktifitas kerja seluruh karyawan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18534
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhian Resti Widayanti
"Pengelolaan Kelompok Berbakat dimaksudkan untuk mempersiapkan kader pemangku pekerjaan atau jabatan tertentu di perusahaan, pada masa yang akan datang. Setiap perusahaan dapat menentukan sendiri cara menarik (attracting), mengidentifikasi (ident(ing), mempertahankan (keeping), dan mengelola (managing) karyawan berbakat, sesuai dengan kondisi perusahaan.
PT Telekomunikasi Indonesia, sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sejak tahun 2002 memasuki persaingan global di sektor informasi dan telekomunikasi, menyadari perlunya mempersiapkan kader-kader pemimpin yang dapat menggiring perusahaan untuk memenangkan persaingan global dimaksud. Namun, hingga kini pengimplementasian Sistem Pengelolaan Kelompok Berbakat belum maksimal diselenggarakan, dan dengan sendirinya belum mampu melahirkan kader-kader pemimpin tangguh sebagaimana diharapkan.
Adapun esensi permasalahan yang berhasil diidentifikasikan adalah belum rincinya desain Sistem Pengelolaan Kelompok Berbakat sehingga menimbulkan kerancuan pada level implementasi. Dengan perkataan lain, terdapat perbedaan antara ketentuan dalam Keputusan Direksi dengan implementasi.
Berdasarkan temuan dan analisis, serta dengan berpedoman pada beberapa teori maka dalam Tugas Akhir ini dipaparkan rekomendasi penyempurnaan atas Sistem Pengelolaan Kelompok berbakat di TELKOM, yang diharapkan dapat menjadi jawaban atas permasalahan yang selama ini dihadapi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18739
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Ratnasari
"Seiring dengan perkembangan jaman, media infomasi dan telekomunikasi menjadi suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia untuk memperoleh informasi dan saling berkomunikasi melewati batas ruang dan waktu.
Media televisi merupakan media yang dirasakan paling efektif digunakan untuk menyampaikan informasi karena dapat memberikan gambaran secara visual dan audio. Dengan semakin berkembangnya teknologi dan semakin terbukanya kebebasan pers di Indonesia juga memacu pertumbuhan setasiun televisi. Hal tersebut berdampak pada pertumbuhan rumah produksi yang memasok program-program televisi. Salah satunya adalah rumah produksi MD Entertainment yang berusaha untuk menghasilkan sinetron dengan cerita yang menarik dan teknik pembuatan yang berkualitas.
Proses pembuatan sinetron oleh rumah produksi dilaksanakan oleh sebuah unit produksi. Sedangkan hasil sinetron yang telah ditayangkan oleh sebuah setasiun televisi akan dinilai secara internal perusahaan yaitu dari segi teknis dan dari eksternal perusahaan yaitu oleh Nielsen Media Reasearch yang menghasilkan indikator berupa rating yang memberikan informasi kepada rumah produksi dan produsen yang akan memasang iklan produknya pada suatu sinetron tentang diterima tidaknya sinetron tersebut. Jika sebuah sinetron memperoleh rating yang tinggi berarti banyak ditonton sebaliknya jika rating yang dicapai rendah maka penontonnya sedikit.
Metode penelitian tugas akhir ini adalah melalui metode observasi lapangan. Berdasarkan hasil observasi di lapangan, penulis menemukan masalah yang dikeluhkan oleh karyawan unit produksi MD Entertainment bahwa sinetron yang telah mereka hasilkan mencapai rating yang tinggi dan mampu menarik banyak iklan, akan tetapi keuntungan dari hal tersebut tidak dirasakan oleh mereka. Apabila hal tersebut dibiarkan maka dapat mengakibatkan penurunan motivasi kerja yang pada akhimya juga akan menurunkan kinerja yang dapat berakibat menurunnya kualitas sinetron yang dihasilkan dan rating yang diperoleh dan pada akhirnya akan menurunkan pendapatan dari rumah produksi.
Tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui permasalahan yang timbul akibat dari adanya persepsi di kalangan karyawan unit produksi mengenai peningkatan pendapatan rumah produksi MD Entertainment yang tidak dirasakan oleh mereka, menjelaskan tentang kemungkinan terjadinya penurunan motivasi kerja akibat munculnya persepsi tersebut, mengusulkan pemberian reward serta untuk mengetahui reward yang efektif yang mungkin diterapkan dan dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan unit produksi MD Entertainment.
Manfaat yang penulis harapkan dari penyusunan tugas akhir ini adalah, dapat memberikan masukan mengenai timbulnya permasalahan yang berawal dari persepsi karyawan unit produksi tentang peningkatan pendapatan oleh perusahaan yang tidak dinikmati oleh mereka dapat menurunkan motivasi kerja, memberikan masukan tentang hubungan dan manfaat pemberian reward untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan unit produksi dan memberikan masukan mengenai reward yang efektif untuk diterapkan di MD Entertainment.
Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, sebagai tahap awal dan merupakan rencana jangka pendek penulis mengusulkan untuk dilakukan pemberian reward ekstrinsik berupa reward finansial secara langsung dan tidak langsung dan reward non-finansial. Reward finansial secara langsung dalam bentuk insentif diberikan pada saat sinetron hasil produksi sebuah unit produksi dapat mencapai rating yang tinggi dan diberlakukan sistem gradasi yaitu semakin tinggi rating yang dicapai maka insentif yang akan diperoleh juga akan semakin meningkat. Reward finansial tidak langsung dapat diwujudkan dalam bentuk kesempatan untuk mengikuti pendidikan/kursus, pemberian bingkisan, family gathering atau perjalanan wisata. Sedangkan reward non-finansial dapat berupa tinjauan langsung ke lapangan oleh produser dengan memberikan ucapan selamat dan pujian atas hasil memuaskan yang diperoleh dan penyediaan fasilitas penunjang teknis yang baik.
Agar pemberian reward dapat benar-benar meningkatkan motivasi kerja karyawan maka perlu dibuat semacam standar kerja yang harus dicapai untuk dapat memperoleh reward, dan penilaiannya harus terus-menerus dilakukan. Untuk mengetahui apakah pemberian reward tersebut dapat mengeliminir keluhan yang timbul perlu dilakukan penelitian lebih lanjut melalui wawancara atau dengan pengisian quisioner.
Sebagai rencana jangka panjang perlu untuk dikembangkan bentuk reward lain yang juga dibutuhkan oleh karyawan seperti bantuan pendidikan bagi anak¬anak karyawan, asuransi kecelakaan dan kesehatan dan pemberian kredit ringan.
Selain itu juga perlu untuk dibentuk sebuah divisi Research & Development untuk mengetahui selera consumen, untuk mengantisipasi kejenuhan penonton akibat tema sinetron yang monoton dengan mengembangkan tema-tema dan teknik baru yang memungkinkan untuk dibuat dan dapat menjadi trend setter. Adanya divisi Research & Development akan membuat komponen yang ada dalam sebuah unit produksi sinetron dapat terus meningkatkan dan mengembangkan karyanya sehingga bisnis sinetron tidak hanya ditentukan oleh satu sisi saja yaitu consumen dalam hal ini penonton dan pihak setasiun televisi tetapi rumah produksi dapat ikut berperan sehingga motivasi kerja karyawan dan produktifitas kerja dapat tetap terjaga dan program reward dapat dikembangkan.

In accordance with development of the era, media of information and telecommunication are something very important in human's life to get information and to be able to communicate through out the space and time.
Media of television is a media that can be felt effectively to inform the information because it can illustrate by visual and audio. With more and more developing of technology and more open for press freedom in Indonesia as well to drive on TV station growth. Whereas affect to production house growth whom supply TV programs. One of supplier is MD Entertainment production house who try to produce sinetron which have interesting story and have a good quality of technical in making the sinetron.
Process of making the sinetron by production house has done by a production unit. Whereas result of sinetron that already shown on TV station will be rate internally by company in technically and externally by Nielsen Media Research whom produce indicator such rating that can give information for production house and producer who will advertise their product in one of sinetron about it is acceptable or not If sinetron get a high rate it means these sinetron have a lot audience who watched it, in other side if the rate is low it means not many audiences watched these sinetron.
Research method of this Final Paper is through the field observation method. Based on result of the field observation, the writer found a case that being complaint by the production unit employee at MD Entertainment that sinetron which already produce by them get a high rate and able to draw a lot of commercial, but the profit from that sinetron can not be felt by them. If these still happen and can not be stop it will affect to decrease of working motivation which finally will decrease of working performance and affect to decrease of the quality of sinetron that will be produce and the rate that will get, finally will be decrease the income of production house.
The purposes of arrange series this Final Paper are to know the problem that come up because there is a perception from the production unit employee about increasing income at MD Entertainment production house that can not be felt by them, to explain about decreasing possibility of working motivation because of these perception, proposition to give reward and also to know the effective reward that might be used and can increase the working motivation of production unit employee at MD Entertainment.
The Purposes that the writer expect from these Final Paper are to give an input about what makes the problem come up which started from production unit employee perception about increasing profit that company get can not be felt by the production unit employee that can decrease their working motivation, to give an input about relations and purpose of giving reward to increase working motivation of production unit employee and to give an input about effective reward to be used in MD Entertainment.
To anticipate these case, for the start and as the short-term planning writer give proposition to do the extrinsic reward such as financial reward as a direct compensation and indirect compensation and non-financial reward. Direct compensation as financial reward such as incentives have to be given when sinetron from the unit of production which already produced get a high rate and turn on the system of gradation is more higher the rate can be reach more higher the incentive that can get. Indirect compensation as financial reward; such as the chance to get training or courses, gifts or parcels, family gathering or traveling. In other side, Non-financial reward such as direct research to field by producer by giving congratulation and praise for their excellent result that they get and willingness of support facility for good technical.
In order to give a reward truly can increase working motivation of employee, therefore need to create such as standard of working that have to be reach to get a reward, and evaluation have to be done continuously. To know that the reward is can cover the case that come up need more research that have to be done through interview or filling questioner.
As a long-term planning need to develop others reward, which needed by the employee such as education support for employee's children, accident and healthy insurance also light credit.
Besides that need to form a Research and Development Division to know consumer wants, to anticipate audience satisfaction because of sinetron themes that being watched by expanding themes and new technique to be able to create and can be a trend setter. The existence of Research and Development Division will make component in a sinetron of production unit can be continue increasing and expanding their creativity, so that the business of sinetron not only determine in one side of consumer it means audience and TV station but production house has a role also, so that the working motivation of employee and working productivity can be kept awakened and reward program can be expand.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18749
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Irawan
"PT. X yang berdiri pada tahun 1978 merupakan perusahaan ritel bisnis. Setiap tahunnya PT X memperluas kegiatan bisnisnya di selumh Indonesia. Oleh karena itu perusahaan ini memcrlukzm pcran Store Supervisor untuk mengendalikan kegiatan operasional store dan mencapai tujuan organisasi. Tujuan tugas akhir ini adalah untuk meneliti sebab-sebah di balik penurunan motivasi keija dan produktivitas kerja serta tingginya angka turnover Store Supervisor di PT. X.
Pcnclitian perlu dilakukan karena penurunan motivasi kerja dan produktivitas kerja tersebut mengakibatkan dampak negatif bagi perusahaan dan terhambatnya pelaksanaan strategi-strategi bisnis penlsahaan. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekamn kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan studi dokumen.
Hasil penelitian menyarankan bahwa: a) Pcrlu dilihat gambaran imbalan Store Supervisor PT. X; b) Imbaian untuk Srore Supervisor PT. X belum kompctitif schingga pcrlu dirancang ulang agar dapat meningkatkan motivasi dan produktivitas kemja, menarik dan mempertahankan Store Supervisor. lmbalan yang baru diusulkan dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian global dan kemampuan finansial perusahaan.

PT. X that was found in 1978 is a retail chain company. Every year, PT X expand the business activity in all arround indonesia. therefore this company need role of Store Supervisor to manage operational activity store and achieve organimtion aim. The purpose of this final project is to study the reason behind the decrease in job movitation and job productivity as well as high tumover rate of Store Supervisor of PT. X.
It is necessary to conduct the study because the decrease in job motivation and job productivity as well as high tumover rate of Store Supervisor of PT. X have caused negative impacts to the company and the obstructions in the implementation of business strategies of the company. The study is conducted by using qualitative approach method. The methods of data collection selected are interview and doctunent study.
The result of the study suggested that a) It is necessary to picture compensation of Store Supervisor of PT. X; b) the compensation of Store Supervisor of PT. X considered as uncompetitive so that it is necessary to redesign the package in order to increase job motivation and job productivity as well as to attract and retain Store Supervisor. The new design of compensation package is designed by putting considerations on the world economic situation and the financial capability ofthe company.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
T34167
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Widi Sulistyowati
"PT X adalah perusahaan yang menawarkan aktivitas luar ruang (outdoor activities) sebagai core competency, dan telah berkecimpung di bidang outdoor based training ataupun outing selama kurang lebih 10 tahun. Kondisi eksternal yang dihadapi PT X saat ini seperti bertambahnya jumlah kompetitor yang berkompetisi dengan biaya rendah, klien masih berpatokan pada harga sedangkan produk yang berkualitas memiliki harga yang mahal, dan outdoor based training saat ini dipandang sebagai kegiatan yang bertujuan untuk bersenang-senang, dan bukan untuk pembelajaran. Selain tantangan-tantangan tersebut, kondisi eksternal masih memiliki peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan PT X, antara lain masih banyak perusahaan membutuhkan pelatihan, pasar dan variasi produk masih dapat dikembangkan.
Untuk berespon terhadap kondisi eksternal tersebut, PT X perlu melakukan perbaikan-perbaikan internal perusahaan. Apalagi jika ingin mencapai misi sebagai salah satu penyelenggara pelatihan yang memiliki program, fasilitas dan fasilitator yang unggul. Salah satu kondisi yang perlu diperbaiki adalah mendefinisikan kembali produk outing dan outdoor based training dengan membuat model pelaksanaan dari keduanya secara berbeda sehingga diantaranya terdapat perbedaan yang jelas. Selain itu, outdoor based training pun dapat ditingkatkan efektivitasnya.
Semakin disadari pentingnya peran tim yang produktif, organisasi membutuhkan team building. Hal ini sejalan dengan banyak permintaan pelatihan team building pada PT X. Kegiatan luar ruang untuk tujuan produktivitas tim ini memiliki kontribusi terbesar terhadap penjualan di PT X. Kroehnert (2002) melihat hal yang lama bahwa 90% kegiatan luar ruang ditujukan untuk team building.
Untuk mengakomodasi beragamnya kebutuhan klien dan beragamnya permasalahan dalam tahap-tahap kritis sebelum tim mencapai performing, PT X membutuhkan model outdoor based training yang bersifat generik. Dalam implementasinya, model ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan klien dalam menghadapi permasalahan tim yang beragam. Model generik ini dirancang dengan mendasarkan pada konsep experiential learning (Johnson dan Johnson, 2000) dan knowledge management dengan proses penciptaan pengetahuan (Nonaka & Takeuchi, 1995) sebagai landasan teoretis."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T18787
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inge Ingarjati
"Untuk mencapai visi, misi dan tujuan organisasi diperlukan sumber daya manusia yang handal dan dapat memenuhi tuntutan yang ada. Sebagian besar pimpinan kelompok kerja di PT.X mengalami kesulitan di dalam mengendalikan kinerja karyawan padahal sumberdaya manusia adalah salah satu aset perusahaan yang paling unik yang dapat dijadikan competitive advantage.
Hasil pengamatan dan diperkuat oleh wawancara dengan pihak-pihak yang terkait, menggambarkan bahwa program pengelolaan kinerja di PT.X tidak dijalankan sebagaimana lazimnya di perusahaan-perusahaan lain (umum nya terdiri dari penetapan sasaran yang diturunkan pada target kerja individual, proses bimbingan, dan evaluasi kinerja). Induk perusahaan menciptakan satu sistem penilaian kinerja untuk seluruh kelompok usaha yang terdiri dari bermacam - macam industri dengan tujuan untuk dijadikan dasar pembagian THR dan kenaikan gaji tahunan, beberapa kali telah dilakukan pengembangan sistem penilaian kinerja, tetapi hasilnya belum dapat membantu di dalam proses pengendalian kinerja karyawan.
Melihat kebiasaan-kebiasaan di organisasi serta penolakan-penolakan terhadap sistem penilaian kinerja yang ada, memberikan ide pada penulis untuk mengusulkan suatu pengembangan sistem penilaian kinerja berbasis knowledge management hanya untuk PT.X yang di dalam pelaksanaannya akan melibatkan semua unsur yang terkait di dalam proses pengembangan sumber daya manusia dan mengacu pada visi, misi dan tujuan organisasi.

To reach the vision, mission, and organizational target, reliable human resources and the ability to fulfill existing demands are needed. One major problem faced by most companies in the group, is the difficulty in controlling employees performance; even though human resource is considered as one of the most unique company assets, which can be seen as the competitive advantage.
The perception result, strengthened by interviews of with related parties, depicts that the program of performance assessment in PT.X do not run as in other companies. The target of this performance assessment is to base the idea of THR division and the increase of annual salary. One system is created for the entire group which consists of several industries. The performance assessment systems have severally been developed by the holding company, however, these results were still unable to help the process of developing employee?s performance.
The habits in an organization and also the resistance of the existing performance assessment system, giving me, as the writer, some ideas to propose the development of performance assessment system based on knowledge management just for PT.X which, in implementation of its assessment will entangle all elements related to the vision, mission and the company target.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18800
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winny Windrawati
"Perubahan status TVZ menjadi TV Publik menuntut pula adanya perubahan sikap dan perilaku
organisasi perusahaan sesuai dengan misi, tujuan dan fungsi organisasi yang baru . Berarti pula perubahan sikap dan perilaku Sumber Daya Manusia yang tergabung di dalamnya. Perubahan ini sendiri berjalan dengan mengikuti suatu proses tertentu. Untuk mendukung keberhasilan langkah perubahan secara optimal diperlukan pula penyesuaian dalam hal Pengelolaan Sumber Daya Manusia . Sesuai misi, tujuan, fungsi serta tugas sebagai TV Publik, maka TVZ kelak harus mampu mengembangkan, memproduksi, mendistribusikan dan menayangkan program acara yang mendidik, mencerdaskan sekaligus menghibur masyarakat Indonesia ( Bab H hal.12 ). Untuk itu TVZ harus didukung oleh Sumber Daya Manusia yang memiliki kemampuan-kemarnpuan teknikal dan sikap berorientasi kepada pelayanan pelanggan, dalam hal ini pemirsa ( Bab V hal.33 ). Sementara selama ini karakteristik ini belum dikembangkan dan dikelola dengan optimal (Bah I hal.3). TVZ sendiri berada dalam dunia pertelevisian yang penuh dinamika dan persaingan (Bab ll ha1.9) Oleh karena itu di dalam masa transisi , TVZ perlu mempersiapkan Sumber Daya Manusia nya agar pada waktunya dapat menjalankan fungsi secara optimal. Sesuai Teori Force-field analysis (Bab IV hal_29), maka masa transisi berjalan mengikuti 3 tahapan, yaitu unfreezing, changing dan refreezing.Di dalam masing-masing tahap ada kegiatan-kegiatan pengelolaan sumber daya manusia yang perlu
mendapatkan penekanan Sesuai tujuan dari masing-masing tahap. Kegiatan pengelolaan sumber daya manusia meliputi prehiring & hiring, motivation, maintenance & retention dan separation. Pengelolaan sumber daya manusia harus berlangsung sejalan dengan strategi korporasi dan strategi bisnis yang diambil oleh TVZ. Pengelolaan sumber daya manusia
dikembangkan dengan melalui tahap pengembangan tertentu (Bah HI hal. 15) Berdasarkan
analisa terhadap situasi TVZ disusunlah Rekomendasi tentang pengelolaan yang dapat dipilih."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38241
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>