Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Reno Dalu Maharso
Abstrak :
Analisis Situasi: Kreativitas adalah hal yang penting dewasa ini. Anak-anak yang kreatif memiliki kualitas yang lebih baik. Pendidikan kreativitas adalah hal yang harus dilakukan sekarang ini. Salah satu caranya adalah dengan kreativitas seni. Program "Kreasi Anak Kreatif" akan mengajak anak-anak melihat berbagai jenis kreasi seni yang memiliki nilai kreativitas. Dengan begitu, program ini mampu menumbuhkan kreativitas anak-anak. Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototype: Manfaat bagi khalayak: memancing kreativitas anak melalui berbagai kreasi seni yang dimunculkan dalam program ini. Manfaat bagi pengelola: mendatangkan keuntungan finansial. Tujuan: secara sosial membangkitkan minat anak terhadap kreasi seni dan memancing kreativitas anak. Secara ekonomis mendatangkan keuntungan finansial bagi stasiun televisi. Prototype yang Dikembangkan: Program ini berjudul "Kreasi Anak Kreatif", formatnya adalah TV Magazine. Program ini mengangkat kreasi seni yang memiliki nilai kreativitas. Rencana tayang di Trans 7 setiap hari Jumat pukul 15.00 WIB. Durasi program 30 menit. Target khalayak primer anak-anak usia 9-12 tahun, target khalayak sekunder anak usia 6-8 tahun, di atas 12 tahun, dan orang tua dari keluarga SES A, B, C. Evaluasi: Pre-Test dilakukan dengan metode kuesioner terhadap 60 siswasiswi sekolah dasar sesuai dengan kriteria responden riset khalayak. Evaluasi dilakukan setelah penayangan program. Metode yang digunakan antara lain evaluasi internal (tim produksi) dan evaluasi eksternal (khalayak). Anggaran: a. Jumlah total anggaran pembuatan prototype: Rp 547.000,00 b. Jumlah total anggaran pembuatan program: Rp 4.370.000,00 (Jabodetabek) dan Rp 13.655.000,00 (luar Jabodetabek) c. Jumlah perkiraan pendapatan (slot iklan): Rp 2.283.190.000,00 (Jabodetabek) dan Rp 2.162.485.000,00 (luar Jabodetabek) d. Jumlah anggaran evaluasi: Rp 700.000,00 ......SITUATION ANALYSIS: Creativity is the most important thing these days. Creative children tend to have better quality among children their age. Thus, creative education is a concern of today?s education. One of the ways that can be done is to engage children into art. As a TV program, "Kreasi Anak Kreatif" will take children to see many types of art creation which have elements of creativity. Therefore, this program is able to develop and nurture children?s creativity. Advantages and Purposes of Prototype Development: Advantages for society: to take out children?s creative potential through various art creation show in this program. Benefit for developer: to obtain profit for the station. Purposes: socially to rise children?s interest for art creation and take out their creative potential. Economically to give financial profit for the TV station. Developing Prototype: This program is called "Kreasi Anak Kreatif", a TV Magazine. It talks about art creation which have crative value. Planned to be broadcasted on Trans 7 TV station every Friday at 03.00PM. The program runs for 30 minutes. The primary target audience is children of 9-12 years-old. Secondary target audience is children of 6-8 yearsold, above 12 years-old, and parents from family of SES A, B, C. Evaluation: Pre-Test is conducted by questionnaire to 60 elementary school students. The criteria is the same as respondents for audience research. Evaluation is conducted after the program is aired. The method is internal evaluation (production team) and external evaluation (audience). Budgeting: Budget for prototype development: Rp 547.000,00 Budget for program production: Rp 4.370.000,00 (Jabodetabek) and Rp Rp 13.655.000,00 (outside Jabodetabek) Estimated total income (TVC): Rp 2.283.190.000,00 (Jabodetabek) and Rp 2.162.485.000,00 (outside Jabodetabek) Budget of evaluation: Rp 700.000,00
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Veronica Oktavia
Abstrak :
ABSTRAK
Individu pada usia remaja akan mengalami masa pubertas. Masa ini ditandai dengan munculnya keinginan untuk menjalin hubungan romantis dan meningkatnya dorongan seksual pada remaja. Media massa menjadi alternatif yang sering digunakan oleh remaja dalam mempelajari aktivitas seksual dalam hubungan romantis. Iwu Peter 2009 menyatakan bahwa media massa sudah semakin liberal dalam menggambarkan seksualitas dalam Utomo, I. D., McDonald, P . Serial drama korea romantis merupakan salah satu bentuk konten media massa yang banyak digemari oleh remaja di Indonesia. Serial drama korea romantis seringkali menampilkan adegan seksual antara sepasang kekasih dalam bentuk berpegangan tangan, berpelukan, berciuman, dan berhubungan seks bersenggama baik secara eksplisit maupun implisit. Melalui penelitian ini, penulis ingin menjelaskan mengenai keterkaitan antara serial drama korea romantis yang sering menampilkan adegan seksual pranikah dengan permisivitas remaja dalam memandang perilaku seksual pranikah.
Individuals in their teens experience puberty. This period is characterized by the emergence of the desire to establish romantic relationships and the increase of sex drive in teenagers. Mass media become alternatives that are often used by teenagers in learning about sexual activity in romantic relationships. Iwu Peter 2009 stated that mass media have become more liberal in describing sexuality in Utomo, I. D., McDonald, P . Romantic Korean drama is a form of mass media content that is much favored by teenagers in Indonesia. Romantic korean dramas often feature sexual scenes between lovers in the form of holding hands, hugging, kissing, and having sex intercourse either explicitly or implicitly. Through this research, the author want to explain about the relationship between romantic korean drama series which often display premarital sexual scene with teenager rsquo s permissive attitudes towards premarriage sexual behavior.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Andini Larasati Agusdin
Abstrak :
ABSTRAK
Penulisan ini bertujuan untuk membandingkan pendekatan penyajian pada video Youtube beauty influencer Indonesia dan Internasional. Penulis mengobservasi dua kanal Youtube dengan melihat pendekatan ndash; pendekatan yang digunakan oleh kedua beauty influencer, baik dari segi konten ataupun struktur video. Hasil observasi menunjukkan bahwa adanya perbedaan dalam penyajian video pada kanal kedua beauty influencer, hal ini dikarenakan oleh berbagai hal seperti audiens dan juga keadaan industri itu sendiri.
ABSTRACT
The purpose of this paper is to compare the difference presentation approach on Youtube videos by Indonesia and International beauty influencers. The author observes both Youtube channels by looking at the approaches used by both beauty influencers, both in terms of content or video structure. Observation results show that there is a difference approach on the video presentation on both channel, this is due to various things such as the audience as well as the state of the industry itself.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ifan Ramadhana
Abstrak :
ABSTRAK
Internet telah menjadi bentuk komunikasi yang terpopuler dan digunakan di berbagai tempat di dunia dan banyak digunakan oleh anak muda. Selain internet biasa, ada bagian dari internet yang tidak dapat diakses menggunakan indeks biasa yang disebut deep web. Deep Web sering dikaitkan dengan aktifitas ilegal terutama karena misinformasi yang digambarkan di budaya populer seperti film / televisi dan situs internet. Salah satu kelompok yang paling terpengaruh oleh budaya populer adalah anak muda dikarenakan konsumsi budaya populer mereka yang tinggi. Karya Ilmiah ini dibuat untuk meneliti hubungan antara anak muda dan budaya populer yang menghasilkan informasi yang salah tentang deep web dengan menganalisa data, penelitian dan berita tentang subyek tersebut. Untuk memberikan pengertian yang lebih baik tentang hubungan tersebut, karya ilmiah ini akan menghubungkan permasalahan penelitian dengan dua teori komunikasi, yaitu Teori Sociocultural dan Teori Social Cognitive. Dengan menganalisa profil anak muda di intenet, yang mencakup perilaku, pilihan dan kebiasaan mereka, dan juga menganalisa budaya populer termasuk tipe dari budaya populer, profil pengguna dan bagaimana budaya populer mempengaruhi pengguna mereka, maka kita bisa mengerti bagaimana anak muda mendapat informasi yang salah tentang deep web melalui budaya popular, Penelitian ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang perilaku daring anak muda berdasarkan pengaruh budaya popular dan mecegah penyebaran informasi yang salah tentang deep web diantara mereka.
ABSTRACT
Internet has been one of the most used forms of communication around the world and being used in majority by young people. Beyond the regular internet there is part of internet that is inaccessible using regular index called deep web. Deep web is often associated with illegal activities primarily because of misinformation by popular cultures such as movie television and internet sites. Among those who are most influenced by popular culture is the young people due to their high consumption of popular culture. This paper is created to examine the connection between young people and popular culture that resulted in misinformation of deep web by analyzing data, research and news regarding the subject. To better understand the connection, this paper will connect the research problem with two communication theories which are Sociocultural Theory and Social Cognitive Theory. By examining young people rsquo s profile online, which cover their behavior, preference and habits and by examining the popular culture including the type of popular culture, their audience profile and how they influence their respective audience, we can understand how young people get misinformed about deep web through popular culture. This research also aims at raising awareness of young people regarding their online behavior which is influenced by popular culture and at preventing misinformation about deep web among them.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Izza Namira
Abstrak :
Terlepas dari perkembangannya yang pesat hingga saat ini, jurnalisme perjalanan masih dianggap tidak serius dibandingkan dengan karya jurnalisme lainnya. Padahal, jurnalisme ini memiliki satu dimensi yang membedakannya dengan yang lain, yaitu representasi budaya. Jurnalisme perjalanan memiliki fungsi untuk menggambarkan budaya dari tempat yang dikunjungi kepada khalayaknya. Namun, fungsi ini masih belum sepenuhnya dijalankan. Berbagai literatur dan penelitian terdahulu mengatakan bahwa jurnalis masih sering mengabaikan dimensi ini dalam karya mereka. Melihat kecenderungan tersebut, jurnal ini membahas bagaimana representasi budaya yang seharusnya dijalankan oleh para jurnalis. Melalui studi literatur yang dilakukan, terdapat empat aspek utama dari representasi budaya, yaitu memberikan suara kepada masyarakat lokal, mendeskripsikan destinasi, menjelaskan kebudayaan dan maknanya, serta memperbaiki stereotip dan prasangka. Keempat aspek tersebut diiringi dengan perspektif yang kritis dalam mindset jurnalis untuk dapat membuat karya jurnalisme perjalanan yang akurat dan dapat memberikan pendidikan kepada publiknya. Dengan demikian, karya tersebut dapat membantu khalayak untuk memahami budaya dan keunggulan dari tempat yang dikunjungi, serta mengurangi perasaan 'us' versus 'them'. ......Despite the rapid development until today, travel journalism is still being seen less serious than other kind of journalism. However, this journalism actually has one different dimension, that is cultural representation. Travel journalism has a function to depict the culture from where the journalist travel to. In contrary, this function has not yet fully implemented in many of travel journalism works. Many literatures and researches explain that journalists often ignore this dimension in their works. Seeing this trend, this journal will discuss how cultural representation should be done by journalists. Based on the literature studies that has been done, there are four main aspects of cultural representation. Those are giving voice to the locals, describing destinations, explaining the cultures and its meaning, and ameliorating stereotypes and prejudices. Those four aspects should be accompanied by critical perspective in journalists’ mindset in order to make more accurate travel journalism works and also provide education to the public. Therefore, it can help the public to understand other cultures as well as the destinations, and to decrease the feeling of 'us' versus 'them'.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ifan Naufal Nugroho
Abstrak :
ABSTRAK
Drag Queen merupakan seorang laki-laki gay yang menunjukkan sisi feminin dengan tujuan eksplisit untuk menghibur dan tampil di depan audiens. Kini, drag queen tidak hanya tampil di klub, bar, atau teater, melainkan tampil dalam sebuah tayangan televisi berjudul RuPaul s Drag Race dan RuPaul s Drag U. Menggunakan metode studi literatur, tulisan ini bertujuan untuk melihat bagaimana representasi sisi feminin dari drag queen yang tampil di televisi. Representasi tersebut dapat dilihat dari sisi kostum, tampilan fisik, bahasa yang digunakan, seks, dan gender. Tulisan ini juga menjelaskan bagaimana identitas gender mereka antara yang ditampilkan pada sebuah tayangan dan kehidupan personalnya, serta persepsi dari masyarakat mengenai drag queen itu sendiri.
ABSTRACT
Drag Queen is a gay man who shows a feminine side with an explicit aim to entertain and appear in front of an audience. Now, drag queen does not only appear in clubs, bars or theaters but appears on a television show titled RuPaul s Drag Race and RuPaul s Drag U. Using the literature study method, this paper aims to see how the feminine side of drag queen appears on television. This representation can be seen in terms of costume, physical appearance, language used, sex, and gender. This paper also explains how their gender identity is displayed on a show and personal life, as well as perceptions from the public regarding drag queen itself.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Atilla Shamira Agussalam
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki bagaimana orang bereaksi dan berkomunikasi dengan post di halaman Facebook NRA sebelum dan sesudah penembakan Parkland pada Februari 2018, yang mencerminkan perdebatan senjata di Amerika. Penelitian ini menggunakan metode digital analytics dan metode campuran, dan diperkaya dengan lensa teori Identitas Sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reaksi dan komentar meningkat setelah penembakan terjadi, yang menunjukkan kategorisasi sosial, identifikasi sosial dan perbandingan sosial dari kedua sisi perdebatan. Penelitian ini berhasil menginformasikan tema umum, konsep, dan perilaku orang-orang dalam berdiskusi tentang penembakan Parkland, memberikan gambaran umum tentang sikap mereka dan perdebatan senjata di Amerika.
ABSTRACT
This study aimed to to investigate how people reacted to and communicated with the NRA s Facebook posts before and after the Parkland shooting in February 2018 to see how that reflects their stances in the American gun debate using digital analytics and mixed methods, through the lens of Social Identity Theory. The results showed that the reactions and comments increased after the shooting occurred, showing social categorization, social identification and social comparison from both sides of the debate. This study was successful in informing the general themes, concepts, and the manners in which people discussed in the two time frames, giving an overview of the audiences that participated.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Cahyaningrum
Abstrak :
ABSTRAK
Dengan meningkatnya popularitas Instagram, Instagram telah menjadi platform bagi orang untuk mengunggah konten makanan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi apa yang memotivasi orang untuk mengunggah konten makanan di Instagram dan kebutuhan apa yang dipenuhi dengan kegiatan tersebut. Wawancara semi-terstruktur dilakukan untuk mendapatkan wawasan tentang perilaku ini. Dari tiga subjek analisis yang diwawancarai, penelitian ini menemukan bahwa informasi, identitas pribadi, dan hiburan, adalah motivasi utama yang muncul. Bagi para subjek analisis, kebutuhan yang mereka penuhi dari perilaku ini adalah kebutuhan penghargaan dan kebutuhan kepemilikan sosial. Penelitian lebih lanjut mungkin dapat mempertimbangkan untuk mengeksplorasi image-sharing platform yang berbeda untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang perilaku ini.
ABSTRACT
With the increasing popularity of Instagram, Instagram has become a platform for people to upload food contents. Therefore, this research aims to explore what motivates people to share food contents on Instagram and what needs are gratified with the activity. Semi-structured interviews are conducted to gain insights on this behavior. From three subjects of analysis interviewed, this research found that information, personal identity, and entertainment, are the major motivations that emerge. For the subjects of analysis, the needs that they gratified from engaging in this behavior are esteem need and social belonging need. A further research might consider exploring different image-sharing platform to gain more comprehensive understanding of this behavior.
2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sinulingga, Nadira Nur Aini
Abstrak :
ABSTRAK
Media sosial menjadi sarana bagi orang untuk berbagi dan mengonsumsi konten yang terkonstruksi secara sosial oleh individu yang menggunakannya. Konstruksi sosial dapat mempengaruhi wanita milenial yang menggunakan media sosial secara ekstensif untuk berpikir kembali terhadap kepercayaan diri mereka, terutama dalam citra tubuh. Penelitian ini menggunakan Symbolic Interaction Theory, dimana makna yang terkonstruksi dapat mempengaruhi diri, pikiran, dan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi bagaimana wanita milenial mencari kepercayaan diri melalui media sosial, dan juga untuk mengungkap dampak media sosial pada gagasan kepercayaan diri di seluruh citra tubuh wanita. Penelitian ini mengumpulkan data dari wawancara dengan wanita yang lahir pada tahun 1990-2000 yang tertarik pada ide Body Positivity. Oleh karena itu, penelitian ini menunjukkan bahwa media sosial juga dapat menjadi platform motivasi bagi perempuan untuk memiliki tempat di mana mereka dapat menjadi dirinya sendiri.
ABSTRACT
Social media become a platform for people to share and consume contents that are socially constructed by individuals who use it. Social construction may influence millennial women who use social media extensively to think about their self-confidence, especially their body image. This research is using Symbolic Interaction Theory, where constructed meaning can influence the self, mind, and society. The objectives of this research are to explore how millennial women seek for self-confidence through social media, and also to uncover the impact of social media on the idea of self-confidence across women rsquo;s body image. This research collects data from interviews with women who are born in 1990-2000 that are interested in Body Positivity. Therefore, this study suggests that social media can also become a motivational platform for women to have a place where they belong
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Eka Febriana
Abstrak :
Film merupakan sebuah media penyampaian pesan yang dapat membentuk dan mempengaruhi khalayak berdasarkan muatan pesan yang terkandung di dalamnya. Salah satu tujuan dalam pembuatan sebuah film ialah merepresentasikan kejadian-kejadian yang ada di dunia nyata dengan menyelipkan ideologi dari para pembuatnya, seperti halnya dengan film Black Panther. Menggunakan metode studi literatur, tulisan ini bertujuan untuk melihat bagaimana representasi kelompok kulit hitam yang terdapat dalam film Black Panther. Representasi tersebut dapat dilihat dari segi budaya, bahasa (aksara) dan identitas dari kelompok mereka. Tulisan ini juga menjelaskan bagaimana identitas dari kelompok mereka yang ditampilkan dalam film dan kehidupannya di dunia nyata, serta persepsi dari masyarakat dunia mengenai kulit hitam itu sendiri.
Film is a medium for delivering messages that can shape and influence audiences based on the messages that contained in them. One of the goals in making a film is to represent the events that exist in the real world by using the value of the ideology of the makers, such as discussing the film Black Panther. Using the literature study method, this paper is intended to see how the representation of black skin in the Black Panther film. The representation can be seen in terms of culture, language (script) and the identity of their group. This paper also explains how the identities of their groups are involved in film and life in the real world, as well as peoples perceptions of blacks themselves.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>