Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Christofer Novrisatya Hartawan
"Diabetes melitus adalah sindrom metabolik yang banyak diderita oleh masyarakat di Indonesia. Diabetes melitus dapat terjadi karena gangguan sekresi insulin atau gangguan pada reseptor insulin. Gangguan sekresi insulin pada diabetes melitus disebabkan oleh kerusakan pankreas, yang terjadi salah satunya akibat penumpukan stres oksidatif. Daun Tectona grandis adalah salah satu bahan herbal yang dikatakan memiliki efek antidiabetik. Penelitian mengenai pengaruh ekstrak daun Tectona grandis dengan histopatologi pankreas belum pernah dilakukan. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan total sampel sebanyak 30 sampel yang dibagi menjadi 6 kelompok, yakni kelompok kontrol normal (tanpa perlakuan), kontrol positif (diabetes dengan metformin), kontrol negatif (diabetes tanpa perlakuan), perlakuan 1 (diabetes dengan pemberian ekstrak daun jati 200 mg/kgBB), perlakuan 2 (diabetes dengan pemberian ekstrak daun jati 400 mg/kgBB), dan perlakuan 3 (diabetes dengan pemberian ekstrak daun jati 800 mg/kgBB). Organ pankreas akan dibaca di bawah mikroskop dengan perbesaran 100 dan 200 kali untuk diamati jumlah pulau Langerhans, ukuran pulau Langerhans, dan sel yang mendominasi pulau Langerhans. Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan tidak adanya pengaruh signifikan antara pemberian ekstrak etanol daun Tectona grandis dengan histopatologi organ pankreas (p>0.05).

Diabetes mellitus is a metabolic syndrome that is suffered by many people in Indonesia. Diabetes mellitus can occur due to impaired insulin secretion or insulin receptor disorders. Impaired insulin secretion in diabetes mellitus is caused by damage to the pancreas, one of which occurs due to accumulation of oxidative stress. Tectona grandis leaf is one of the herbal ingredients that are said to have antidiabetic effects. Research on the effect of Tectona grandis leaf extract on pancreatic histopathology has never been done. This research is an experimental study with 30 samples divided into 6 groups, normal control group (without treatment), positive control (diabetes with metformin), negative control (diabetes without treatment), treatment 1 (diabetes with extract 200 mg/kgBW), treatment 2 (diabetes with extract 400 mg/kgBW), and treatment 3 (diabetes with extract 800 mg/kgBW). The pancreas organ will be read under a microscope with 100 and 200 times magnification to observe the number of islets of Langerhans, the size of the islets of Langerhans, and the cells that dominate the islets of Langerhans. The results of the Kruskal-Wallis test showed that there was no significant effect between the administration of the ethanolic extract of the leaves of Tectona grandis and the histopathology of the pancreas (p>0.05)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Fernando Suhardi
"

Diabetes melitus adalah penyakit yang ditandai dengan kondisi hiperglikemik dan akumulasi stress oksidatif mikrovaskular. Tanaman daun afrika (Vernonia amygdalina) diketahui memiliki efek antidiabetes dan antioksidan, sehingga berpotensi sebagai terapi alternatif dari diabetes melitus. Penelitian ini menguji aktivitas antioksidan dan antidiabetes ekstrak air dan ekstrak etanol tanaman daun afrika dengan metode inhibisi DPPH dan enzim α-glukosidase serta menginvestigasi metabolit sekunder yang terkandung pada tiap ekstrak. Tanaman daun afrika diekstraksi dengan menggunakan pelarut etanol, air, dan campuran air:etanol (1:1). Tiap ekstrak dilakukan skrining fitokimia, kromatografi lapis tipis, dan LC-MS. Selanjutnya, dilakukan uji inhibisi  ekstrak tanaman daun afrika terhadap radikal bebas DPPH dan enzim α-glukosidase. Aktivitas inhibisi dinyatakan dengan nilai IC50. Perbedaan komposisi air dan etanol mempengaruhi aktivitas antioksidan dan kandungan metabolit sekunder, tetapi tidak mempengaruhi aktivitas antidiabetes dari ekstrak daun afrika. Ekstrak campuran air:etanol (1:1) mempunyai aktivitas antioksidan dan antidiabetes yang lebih tinggi daripada ekstrak air dan ekstrak etanol daun afrika. Skrining fitokimia menunjukkan adanya kandungan alkaloid, tanin, saponin, dan terpenoid. IC50 dari ekstrak campuran air:etanol (1:1) terhadap DPPH adalah 418,5 µg/mL, sedangkan nilai IC50 terhadap enzim α-glukosidase adalah 585,8 µg/mL. Ekstrak campuran air:etanol (1:1) tanaman daun afrika dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai antioksidan dan antidiabetes.

 


Diabetes mellitus is a disease characterized by hyperglycemic conditions that can cause various complications through the accumulation of microvascular oxidative stress. Bitter leaf plants (Vernonia amygdalina) are known to have antidiabetic and antioxidant effects, so they have the potential as an alternative therapy for diabetes mellitus. This research is conducted to analyze the antioxidant and antidiabetic activity of water and ethanolic extract of Vernonia amygdalina measured by using DPPH and α-glucosidase inhibition and investigated its secondary metabolites contained. The extraction of Vernonia amygdalina was conducted using ethanol, water, and a mixture of water:ethanolic (1:1). Each extract was analyzed by phytochemical screening, and LC-MS. The extract of Vernonia amygdalina were then tested for its inhibition acitivity toward DPPH  and α-glucosidase enzyme. The inhibition activity of each tests was calculated in IC50 value. The composition of water and ethanol solvents affects the antioxidant activity and its secondary metabolites, but not the antidiabetic acitivity in Vernonia amygdalina extract. The mixed water extract:ethanolic (1:1) had higher antioxidant and antidiabetic activity than the water extract and the ethanol extract of Vernonia amygdalina leaves. Phytochemical screening showed the presence of alkaloids, tannins, saponins, and terpenoids. The IC50 value of the water:ethanol (1:1) mixture extract against DPPH was 418.5 µg/mL and the IC50 value for α-glukosidase enzyme was 585.8 µg/mL. The mixture of water:ethanolic (1:1) extract of Vernonia amygdalina could be observed and improved further as an antioxidant and antidiabetec agents.

 

"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Dea Firdaus
"

Diabetes Mellitus tipe 2 merupakan penyakit degeneratif yang prevalensinya cukup tinggi. Untuk mengobatinya, tanaman herbal seringkali digunakan, salah satunya tanaman kenikir (Cosmos caudatus) yang diketahui memiliki aktivitas antidiabetes dan antioksidan yang tinggi. Namun, perbandingan jenis pelarut yang digunakan dalam proses ekstraksi daun tanaman ini belum dipelajari secara utuh. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh jenis pelarut terhadap aktivitas antidiabetes dan antioksidan ekstrak daun kenikir. Proses ekstraksi dilakukan menggunakan metode maserasi dengan 3 pelarut yang berbeda, yaitu air, etanol 50%, dan etanol teknis selama 3 malam, kemudian dilakukan beberapa pengujian kuantitatif: perhitungan total fenolik dan flavonoid; aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH; dan aktivitas antidiabetes dengan metode inhibisi enzim α-glukosidase. Selanjutnya dilakukan pengujian LCMS/MS untuk memprediksi senyawa spesifik yang terkandung dalam ekstrak. Hasil pengujian menunjukkan kadar total fenolik dan flavonoid serta aktivitas antioksidan dan antidiabetes paling tinggi dimiliki oleh ekstrak etanol 50%. Analisis LCMS/MS menunjukkan prediksi senyawa fitokimia yang terkandung dalam masing-masing ekstrak dengan kuersetin adalah senyawa yang paling dominan yang terdeteksi pada ekstrak etanol 50%. Daun kenikir yang diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 50% memiliki banyak keunggulan berupa kandungan zat aktif yang lebih banyak, serta aktivitas antioksidan dan antidiabetes yang lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan ekstrak air dan etanol.


Type 2 diabetes mellitus (T2DM) is one of the most common degenerative disorders. For therapeutic use, herbs are commonly used in Indonesia for T2DM treatment, one of them is (Cosmos caudatus) kenikir’s leaves. In previous studies, kenikir's leaves have high antidiabetic and antioxidant activity. However, a comparison of antidiabetic activity from many extracts of kenikir's leave is remain unclear. This study will compare the antidiabetic and antioxidant properties of various kenikir’s leave extract. Kenikir’s leaves are extracted by maceration methods for three days using three different solvents: boiling water, ethanol 50%, dan ethanol 100%. Then, phenolic and flavonoid content will be measured, as well as antioxidant properties by DPPH radical scavenging activity assay, and antidiabetic properties by α-glucosidase inhibition assay, also LCMS/MS will be used to predict the compound from each extract. The result shows that ethanol 50% extract has highest phenolic and flavonoid content than others. It also has significantly higher antioxidant (p<0.05) and antidiabetic (p<0.05) properties than others. Meanwhile, LCMS/MS result of ethanol 50% extract predicts 6 chemical component, which quercetin is the most dominant compound. Ethanol 50% extract of kenikir’s leaves is superior from other extracts on phenolic and flavonoid content, antioxidant properties, and antidiabetic properties.

"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldo Owen Senlia
"

Latar belakang: Diabetes merupakan salah satu masalah yang semakin banyak di dunia modern. Pencegahan dan pengobatan diabetes beragam mulai dari cara modern dan juga tradisional. Pengobatan herbal merupakan salah satu metode untuk menangani diabetes. Salah satu tanaman herbal yang digunakan adalah jati cina atau Senna alexandrina. Manfaat dari pengobatan herbal diperngaruhi oleh pelarut yang digunakan. Pada proses pembuatan minuman baik pada skala industri atau rumahan, pelarut yang digunakan adalah pelarut etanol dan pelarut air.

Tujuan: Menentukan pelarut terbaik untuk memberikan efek antidiabetes dan antioksidan

Metode: Penelitian dilakukan secara in vitro menggunakan enzim α-glukosidase dan DPPH. Sampel daun jati cina dimaserasi dan direndam menggunakan pelarut etanol, campuran etanol : air (1:1), dan air. Ekstrak lalu diskrining untuk kandungan fitokimianya dan diprediksi kandungan senyawanya menggunakan LC-MS/MS. Jumlah kandungan fenolik dan flavonoid dihitung dengan membandingkan menggunakan asam galat dan quercetin. Ekstrak dengan kemampuan antioksidan dan antidiabetes terbaik lalu diuji untuk menghitung nilai IC50.

Hasil: Tanaman jati cina menunjukkan kemampuan sebagai antioksidan dan antidiabetes. Pelarut campuran etanol-air menunjukkan kemampuan terbaik sebagai antioksidan dan antidiabetes. Ekstrak etanol murni memiliki kemampuan antioksidan kedua terbaik namun memiliki kemampuan antidiabetes terburuk dan ekstrak air memiliki kemampuan antioksidan terburuk namun memiliki kemampuan antidiabetes kedua terbaik. Nilai IC50 ekstrak etanol-air sebagai antidiabetes terhadap enzim α-glukosidase adalah 33,151 µg/ml dan sebagai antioksidan terhadap radikal bebas DPPH adalah 160,502 µg/ml. Prediksi kandungan senyawa dari ekstrak etanol-air daun jati cina menggunakan LC-MS/MS adalah torachrysone-8-O-β-D-glucopyranoside, Oroxin B, 3-O-[β-D-Glucopyranosyl-(12)]-β-D-glucopyranosyl-kaempferol, 7-Hydroxy-1-methoxy-2-methoxyxanthone, rhamnetin dan rubilakton.

Simpulan: Ekstrak etanol-air (1:1) daun jati cina menunjukkan kemampuan  aktivitas antioksidan dan aktivitas antioksidan dan antidiabetes terbaik.


Background: Diabetes is a growing problem in this modern time. Preventing and treating diabetes can be done using various ways from traditional to modern methods. Herbal medicine is one of the traditional forms of medication. One of the herbs used to treat diabetes is Senna Alexandrina or Jati Cina. The effects of herbal medicine is linked with the solvent used. In the process of making a herbal drink in industrial and private scale, the solvent used is ethanol and water.

Objective: Determining the best solvent to produce antioxidant and antidiabetic effect.

Methods:.This study was conducted in vitro using I±-glucosidase enzyme and DPPH. Senna Alexandrina leaves was maserated and soaked using ethanol, water, and ethanol-water mix (1:1). Extract was then screened for phytochemical contents and had its compounds predicted using LC-MS/MS. Total phenolic and flavonoid count were measured using gallic acid and quercetin. Extract with the best antioxidant and antidiabetic properties was further tested to measured its IC50.

Results: Senna Alexandrina leaves showed antioxidant and antidiabetic properties. Ethanol-water mixed solvent produced the best antioxidant and antidiabetic properties. Ethanol extract had the second best antioxidant properties but had the worst antidiabetic properties and water extract produced the worst extract with antioxidant properties but had the second best antidiabetic properties. The antidiabetic IC50 value of ethanol-water mix extract  by I±-glucosidase testing was 33,151 ug/ml and the IC50 value as antioxidant by DPPH testing was 160,502 ug/ml. The compounds predicted in ethanol-water extract using LC-MS/MS method was torachrysone-8-O-I²-D-glucopyranoside, Oroxin B, 3-O-[I²-D-Glucopyranosyl-(12)]-I²-D-glucopyranosyl-kaempferol, 7-Hydroxy-1-methoxy-2-methoxyxanthone, rhamnetin dan rubilactone.

Conclusion: Ethanol-water mix (1:1) extract showed the best antioxidant and antidiabetic properties. 

"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hibban Heldian
"Latar belakang: Prevalensi diabetes di dunia dan Indonesia tinggi. Gula darah yang tidak terkontrol akan menyebabkan komplikasi berupa kerusakan organ-organ. Obat diabetes harus digunakan dalam waktu lama sehingga membutuhkan biaya besar serta memiliki beberapa efek samping. Pengobatan diabetes menggunakan daun Ficus carica menjadi alternatif potensial dalam pengobatan diabetes karena mudah didapatkan dan memiliki efek antidiabetes dan antioksidan, tetapi masih perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efektivitasnya dalam pencegahan komplikasi diabetes. Penelitian ini menelusuri hubungan ektrak etanol daun Tin terhadap pencegahan komplikasi diabetes dilihat dari kerusakan yang terjadi pada sel Langerhans pankreas dan Tubulus ginjal. Metode: Tikus Wistar jantan dibagi menjadi enam kelompok, yaitu kelompok normal, kontrol negatif, kontrol positif (metformin), dan tiga kelompok daun Tin (200 mg/KgBB, 400 mg/KgBB, 800 mg/KgBB), semuanya diinduksi dengan Streptozotocin (STZ) dosis tunggal 40 mg/KgBB kecuali kelompok normal. Setelah 4 minggu, dilakukan terminasi tikus untuk diambil organnya. Pengamatan histologi menggunakan pewarnaan Hematoxylin Eosin (H&E) dilakukan untuk mengamati kerusakan sel Langerhans pankreas, mengamati ukuran, jumlah, dan sel dominan, serta tubulus ginjal, mengamati dilatasi dan nekrosis. Selanjutnya dikelompokkan menjadi tidak ada kerusakan, kerusakan kecil, kerusakan sedang, dan kerusakan berat. Hasil: Tidak ditemukan perbedaan yang signifikan secara statistik pada semua kelompok tikus baik pada kerusakan pankreas (p=0,239), kerusakan terkecil Tin 800 mg/KgBB, maupun ginjal (p=0,116), kerusakan terkecil Tin 400 mg/KgBB. Kesimpulan: Pemberian ekstrak etanol daun Tin tidak memberikan efek penurunan yang berbeda pada kerusakan pankreas tikus, kerusakan paling kecil pada Tin 800 mg/KgBB, dan ginjal tikus, kerusakan paling kecil pada Tin 400 mg/KgBB.

Introduction: The diabetes prevalence in the world and Indonesia is high. Blood sugar that is’t controlled will cause complications, organ damage. Diabetic drugs must be used for a long time, hence it will cost a lot and have several side effects. Treatment of diabetes using Ficus carica leaves is a potential alternative treatment of diabetes because it is easy to obtain and has anti-diabetic and antioxidant effects, but further research is still needed to determine its effectiveness in preventing diabetes complications. This study explores the relationship of ethanol extract of tin leaves to the prevention of diabetes complications, the damage that occurs in pancreatic Langerhans cells and kidney tubules. Method: Male Wistar rats were divided into six groups consisted of normal group, negative control, positive control(metformin), and three groups of tin leaves (200 mg/KgBW,400 mg/KgBW,800 mg/KgBW), which were induced with Streptozotocin (STZ) single dose of 40 mg/Kg BW except the normal group. After 4 weeks, the rats were terminated for their organs. Histological Hematoxylin Eosin (H&E) staining were carried out to observe damage to pancreatic Langerhans cells, observe size, number, and predominant cells, as well as renal tubules, observe dilatation and necrosis, grouped into no damage, minor damage, moderate damage, and heavy damage. Result: There were no statistically significant differences found in all groups of rats, both in pancreatic damage (p=0.239), the smallest damage in the 800 mg/KgBW fig group, and in the kidney (p=0.116), the smallest damage in the 400 mg/KgBW fig group. Conclusion: Ethanol extract of fig leaf did not give a different reduction effect on pancreatic damage, the smallest damage was in the 800 mg/KgBW Tin group, and the rat kidney damage, the smallest damage was in the 400 mg/KgBW Tin group."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jadee Amartya Putri Wiranata
"Latar belakang: Diabetes merupakan kelompok gangguan metabolisme yang disebabkan oleh gangguan sekresi insulin dan resistensi insulin. Pada tahun 2019, Indonesia masuk pada peringkat ketujuh penderita diabetes terbanyak di dunia dengan 75% penduduk tidak menyadari bahwa dirinya menderita diabetes. Padahal, tingginya kadar glukosa dalam darah dapat menyebabkan komplikasi makrovaskular dan mikrovaskular, salah satunya diabetik nefropati. Ekstrak daun Tectona grandis memiliki kandungan flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan dan antihiperglikemik. Belum terdapat penelitian lebih lanjut mengenai efek antihiperglikemik daun Tectonia grandis terhadap gambaran histopatologi organ ginjal. 
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan 30 organ ginjal tikus Wistar yang terbagi dalam 6 kelompok dan diobservasi selama 6 minggu, yaitu kelompok kontrol yang tidak diinduksi diabetes dan diberi terapi,  kelompok kontrol positif yang diinduksi diabetes dan diberi metformin 40 mg/kgBB,   kontrol negatif yang hanya diinduksi diabetes, tapi tidak diberi perlakuan, dan kelompok perlakuan 1, 2, atau 3 yaitu  merupakan kelompok tikus diabetes yang diberi ekstrak daun jati 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB, atau 800 mg/kgBB. Organ ginjal tikus yang sudah disimpan dalam larutan formalin dijadikan preparat untuk diamati pada mikroskop dengan perbesaran 100 kali dan 200 kali. Data hasil pengamatan diklasifikasikan menjadi 4 kelompok berdasarkan tingkat kerusakan organ. 
Hasil: Hasil uji Kruskal Wallis menyatakan bahwa pemberian ekstrak etanol daun jati pada tikus putih yang diinduksi diabetes tidak signifikan terhadap gambaran histopatologi organ ginjal (p>0.05). 
Kesimpulan: Pemberian ekstrak etanol daun jati tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap gambaran histopatologi organ ginjal yang ditandai dengan adanya nekrosis, dilatasi tubulus, dan infiltrasi sel mononuklear dengan persentase yang bervariasi.

Introduction: Diabetes is a group of metabolic disorders caused by disturbances in insulin secretion and insulin resistance. In 2019, Indonesia was ranked as the seventh most diabetic in the world with 75% of the population not realizing that they have diabetes. In fact, glucose levels in the blood can cause macrovascular and microvascular complications, such as diabetic nephropathy. Tectona grandis leaves contain of flavonoids that have a role as antioxidants and antihyperglycemic agents. However, there has been no further research on the antihyperglycemic effect of Tectona grandis leaves on the histopathological features of the kidneys. 
Method: This study is an experimental study with 30 samples of Wistar rats which were divided into six groups treated for 6 weeks by the previous researcher. The control group were not induced diabetes and given any treatment. The positive control group was induced diabetes and were given metformin 40 mg/kgBW. The negative control group was induced diabetes, but not given any treatment. Treatment group 1, 2, and 3 were induced diabetes and given teak leaf extract 200 mg/kgBW, 400 mg/kgBW, and 800 mg/kgBW. The rat’s kidneys that have been dissolved in formalin solution will be observed under a microscope with a magnification of 100 times and 200 times. Observational data were classified into 4 groups based on the level of organ damage. 
Results: The results of the Kruskal Wallis test stated that the administration of ethanol extract of teak leaves to white rats induced diabetes had no significant effect on the histopathology of the kidneys (p>0.05). 
Conclusion: The administration of teak leaf ethanol extract did not have a significant effect on the histopathological picture of the kidney which was characterized by the presence of necrosis, tubular dilatation, and mononuclear cell infiltration with varying percentages.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library