Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anita Swandayani
Abstrak :
Studi ini bermula dari melihat perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang cepat yang membawa pengaruh ke hampir semua bidang kehidupan termasuk ekonomi, pertanian, sosial, kedokteran, dll. Serta kenyataan bahwa lapangan kerja bidang pertanian di Indonesia menyerap sebanyak 58.3% (1998) dari seluruh tenaga kerja. Begitu banyak yang menggantungkan diri pada lapangan pertanian ini. Dapatkah manfaat kemajuan teknologi informasi ini dinikmati oleh para pekerja di lapangan pertanian tersebut ?, atau dengan kata lain dinikmati oleh para petani yang tersebar di berbagai daerah dan wilayah Indonesia ini. Jika dilihat secara sepintas tampaknya tidak mungkin karena teknologi ini memerlukan perangkat dan jalur komunikasi yang khusus, yaitu komputer dan jaringan internet. Tetapi jika dilihat dalam kacamata agribisnis hal ini dapat dilacak. Karena agribisnis sendiri adalah bisnis di bidang pertanian yang proses kerjanya merupakan kesatuan sistem dari penyediaan sarana produksi, kegiatan on farm (produksi primer), pengolahan produksi (produksi sekunder), jasa dan pemasaran (produksi tarsier) sampai pihak konsumen. Penelitian ini ingin mendapat kejelasan mengenai pemanfaatan jaringan internet bisnis yang diwujudkan dengan adanya website pada bidang agribisnis, terutama pemanfaatan dalam proses kerja sehari-hari. Permasalahan yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui pemanfaatan jaringan pasar elektronik (e-commerce) oleh pelaku usaha agribisnis sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan dapat mendorong proses pemberdayaan komunitas petani. Sedang tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh gambaran mengenai pemanfaatan jaringan perdagangan elektronik dalam meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha agribisnis dan gambaran mengenai jaringan perdagangan elektronik yang paling sesuai dalam memperdayakan komunitas petani, serta merumuskan satu model pemberdayaan komunitas petani. Penelitian ini memfokuskan pada kegiatan agribisnis mulai dari proses pengadaan/on farm (produksi primer); pengolahan produksi (produksi sekunder), jasa dan pemasaran (produksi tersier). Informan yang dipilih sebagai sample ada 4 orang, mewakili 4 perusahaan agribisnis yang memanfaatkan jaringan intemet bisnis/e-commerce dalam kegiatan usahanya sehari-hari. Metode penelitian yang dipakai adalah kualitatif, wawancara mendalam (indepth interview) dilakukan, baik bertemu secara langsung ataupun berhubungan atau diteruskan melalui email. sebagai pelengkap, dipergunakan pula data kuantitatif sebagai data sekunder, didapat dari website pelaku usaha agribisnis, laporan-laporan hasil survei yang pernah dilakukan dan kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan e-commerce terutama adalah sebagai media promosi, komunikasi dan informasi. Pemanfaatan ini sangat berpengaruh pada keefektifan dan keefisienan proses kerja, jika secara intens dan maksimal dilakukan. Manfaat yang dirasakan oleh para pelaku bisnis secara langsung dan tidak langsung memberi pengaruh positif pada komunitas petani yang terkait, terutama dari semakin luasnya jalur pemasaran pelaku bisnis yang meningkatkan permintaan produksi dan memacu pengadaan produksi di kalangan komunitas petani, dimana selalu diharapkan untuk meningkatkan produksi dengan standar kualitas yang ditentukan. Dengan lebih terpacunya kegiatan pengadaan, kesempatan untuk meningkatkan taraf hidup para petani dan keluarganya terbuka lebar. Perumusan model pemberdayaan pada komunitas petani merupakan program kemitraan dengan kerjasama dalam bidang usaha yang melibatkan tiga unsur, yaitu : komunitas/ kelompok tani sebagai pemasok bahan baku dan penerima modal usaha, perusahaan agribisnis sebagai pembeli produksi kelompok tani dan penjamin kredit (avalist), dan pihak bank sebagai pemberi modal dalam bentuk kredit.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14403
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Syukur
Abstrak :
Fokus penelitian ini adalah meneliti tentang isteri-isteri yang ditinggal suami yang bekerja sebagai nelayan samudera selama 3 s/d 4 bulan melaut, di Kelurahan Pulau Tidung Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan Kabupaten Administrasi Kepulauan seribu Provinsi DKI Jakarta, faktor-faktor apa sajakah yang berpengaruh terhadap kemandirian kehidupan istri-istri tersebut saat suami mereka pergi ke laut? serta sejauh mana faktor-faktor tersebut berpengaruh dalam kehidupan para isteri tersebut. Kemudian penelitian ini juga melihat bagaiamana proses interaksi antara aktor para istri dengan masyarakat dalam struktur sosial masyarakat, saat istri-istri tersebut menjalankan kehidupannya. Pola-pola pembagian kerja secara umum yang terjadi pada keluarga batih, pada keluarga nelayan ini tidak berlaku, semua itu terjadi oleh karena pekerjaan suami sebagai nelayan samudera, mengharuskan isteri berperan menggantikan posisi suaminya dalam berbagai persoalan hidup yang dihadapinya. Seperti persoalan ekonomi kebutuhan hidup sehari-hari, pengasuhan anak dan pendidikan anak, serta persoalan-persoalan kemasyarakatan dalam kehidupan sehari-hari. Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah Kualitatif-Deskriptif, yaitu jenis penelitian yang akan menggambarkan/mendeskripsikan fenomena sosial. Fenomena yang dimaksud dalam hal ini, adalah fenomena kehidupan perempuan sebagai kepala keluarga dalam waktu tertentu (3 s/d 4 bulan). Penelitian ini juga menggunakan pendekatan studi kasus, pendekatan ini dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh tentang kehidupan istri-istri yang ditinggal suami mereka yang bekerja sebagai nelayan samudera dalam jangka waktu relatif panjang. Adapun data lapangan yang dipergunakan dalam penelitian ini, berupa wawancara (pedoman wawancara terbuka), dan pengamatan yang mendalam terhadap informan utama. Berdasarkan data primer dan data sekunder serta telaah kepustakaan terhadap beberapa literatur yang telah dilakukan, ada beberapa hal yang didapat; Pertama kemandirian yang dilakukan para isteri nelayan samudera didorong oleh pendapatan suami yang serba tidak cukup, artinya pendapatan suami mereka yang bekerja selama 4 bulan di laut, tidak mampu mencukupi kebutuhan rumah tangganya untuk waktu tersebut. Kedua kemandirian yang terjadi juga didukung oleh budaya setempat yang menganggap kegiatan yang dilakukan oleh isteri dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti berjualan keliling disekitar Pulau Tidung, mencari remis, mencari kayu bakar, kuli nyuci, kuli gosok atau membantu di rumah orang, tidak bertentangan dengan norma-norma dan aturan yang berlaku di kelurahan Pulau Tidung. Untuk membantu menganalisa terhadap kasus ini, penelitian ini menggunakan pendekatan Struktural Fungsionalnya Talcott Parsons. Meski Parsons tidak secara langsung menyinggung masalah perempuan, namun dia membahasnya dengan empat fungsi penting untuk semua sistem "tindakan" yang kemudian terkenal dengan skema AGIL (Adaptation, Goal Attainment, Integration, Latency), Pola AGIL yang dipergunakan ini mampu menolong para isteri, yang secara umum dalam penelitian digambarkan sebagai sosok yang mampu bertahan dan mempertahankan hidupnya dengan cara ber-adaptasi (Adaptasion=A) dengan keadaan dan situasi yang dihadapinya, dengan caranya sendiri tentunya. Dampaknya dapat terlihat dalam kehidupannya yang serba kekurangan, dia mampu membuat hidup dirinya dan keluarganya yang ditinggalkan oleh suaminya yang bekerja sebagai nelayan, mampu di hadapinya, tentunya dengan cara-caranya sendiri (Goal=G), untuk keperluan itu para isteri juga melakukan kerjasama dengan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya (Latency=L), sehingga terjalin hubungan yang baik antara isteri dengan masyarakat yang sudah pasti, hal tersebut sejalan dengan aturan dan norma yang berlaku di masyarakat (Integration=I).
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T22543
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sharfina Milla Atsari
Abstrak :
Keluarga sebagai miniatur masyarakat juga dikenal sebagai lahan utama terjadinya konflik.Kakak-adik yang idealnyaakrab justru dapat mengalami persaingan dan konflik berupa sibling rivalry yang berkepanjangan.Penelitian ini melihat pola relasi dan konflik sosial pada kakak-adik dalam keluarga lewat teori keluarga dalam perspektif konflik milik Klein & White. Penelitian ini fokus pada keluarga dengan dyad berjenis kelamin sama dan berjarak usia relatif dekat (3 tahun). Metode penelitian ini adalah metode kualitatif jenis studi kasus dengan pengumpulan data lewat wawancara mendalam.Temuan utama penelitian ini adalah sibling rivalry pada kasus sudah mengarah pada relasi disosiatif, bukan asosiatif. persaingan yang ada tidak sekedar menimbulkan perkelahian sesaat, namun terbawa pada berbagai aspek sehingga menimbulkan relasi yang disosiatif pada kakak-adik. Relasi tersebut dibangun dari relasi orangtua-anak yang intens dengan adanya preferensi dan kekerasan pada keluarga.Penelitian ini menyarankan kakak-adik dan orangtua untuk melakukan kontrol terhadap konflik yang terjadi serta melakukan manajemen konflik untuk menyelesaikan konflik secara menyeluruh. ......Family as a miniature of the society is also known as the main field of conflict to occur. The idea of siblings who were supposed to be close apparently also prone to rivalry and conflict in the form of continuous sibling rivalry. This research describes social conflict which occurs in siblings in the family by mainly using Klein & White’s family theories in conflict perspective. This research focuses on family with same-sex dyads with relatively close age range. This research uses qualitative methods for case study and uses in-depth interview for data collecting. The main findings of this research are sibling rivalry between dyads are mainly dissociative. Such relations were based on the occurance of social preference in parent-child relation and violence in the family. This research suggest siblings and parents to perform social control and conflict management to resolve conflicts.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52889
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satryo Ariwibowo
Abstrak :
Dua bentuk perkawinan yang berlaku di masyarakat adalah monogami dan poligami Monogami adalah perkawinan yang terdiri dari seorang laki laki dan seorang perempuan Sedangkan poligami adalah perkawinan yang terdiri dari seorang lakilaki dengan beberapa perempuan atau seorang perempuan dengan beberapa laki laki Penelitian ini fokus mengkaji perkawinan poligami yang merupakan perkawinan seorang laki laki dengan beberapa perempuan secara sosiologis disebut dengan poligini Perkawinan poligini di Indonesia masih menjadi sesuatu yang tabu ada yang pro dan kontra dalam masyarakat Walaupun ada yang kontra pada kenyataannya di masyarakat masih terdapat perkawinan poligini yang mampu bertahan Untuk memahami kebertahanan perkawinan poligini penelitian ini mengkaji proses integrasi yang terjadi dalam perkawinan poligini dilihat dari relasi suami dengan istri dan relasi diantara istri istri tersebut Dalam melihat relasi relasi tersebut peneltian ini menggunakan metode kualitatif Dari temuan data yang didapatkan terlihat bahwa adanya perbedaan jenis relasi antara suami dengan istri istri dan diantara istri istri tersebut Perbedaan yang terjadi menggambarkan tingkatan atau rangking dari istriistri tersebut berdasarkan urutan perkawinan Sedangkan relasi yang terjadi diantara istri istri keluarga poligini terlihat adanya kekuasaan yang dimiliki oleh istri yang dikawini terlebih dahulu Dalam relasi tersebut dilihat adanya superordinat dan subordinat Superordinat dimiliki oleh istri istri yang dikawini lebih dulu oleh suami Dari relasi suami dengan istri istri dan diantara istri istri terlihat adanya konflik yang diakibatkan oleh penanaman nilai secara paksa sehingga dalam relasi tersebut mengakibatkan Integrasi yang bersifat koersif ......Practically there rsquo s two types of marriage first is monogamy in which marriage rsquo s consists of a men and women the second one is polygamy in which the marriage is consists of a men and several women or a women and several men This research will be focused to analyze on polygamy marriage in which the marriage consists of a men and several women or in sociology called polygyny Polygyny marriage in Indonesia is still considered as some kind of taboo although there are cons in fact there are people in polygynous marriages were able to survive To understand this polygynous marriage this study examines the process of integration that occurs in polygynous marriage of husband and wife relationship and the relationship between the wives In looking at these relations this research using qualitative methods From the looks of differences in the data types of relationships between husbands and wives among the wives Differences occurring describe the level or rank of the wives in order of marriage relations that occur between wives in polygynous families seen the power possessed by the wife who marry first In this relation seen the superordinate and subordinate Superordinate owned by wives who marry first Relationships with husbands and wives and relations among the wives look the conflict caused by theforced assignment so that the resulting integration of such relationships that are coercive
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noer Fibi Aksari
Abstrak :
Secara ideal pada dasarnya orang tua memiliki peran dan tanggung jawab utama dalam mengasuh anak. Kebutuhan ekonomi yang meningkat membuat orang tua dilema dengan pilihan yang dihadapi, sehingga mencari cara alternatif untuk menitipkan anak di lembaga DayCare. Berbeda dengan studi sebelumnya yang mengkaji fenomena menentukan DayCare hanya berdasarkan faktor ekonomi, lembaga maupun psikologis. Penulis berargumen bahwa selain faktor terkait biaya, fasilitas dan aksesibilitas, faktor terpenting dari pilihan rasional orang tua dalam menentukan lembaga DayCare yakni adanya penerapan penanaman nilai-nilai agama spiritual. Bentuk penerapan nilai agama yang dilakukan seperti penghafalan ayat-ayat suci Al-Qur rsquo;an dan doa-doa keseharian. Kegiatan tersebut, merupakan bentuk dari daya tarik orang tua dalam menentukan keputusan. Melalui metode kualitatif dengan wawancara mendalam, observasi, dan data sekunder, hasil penelitian menunjukan berdasarkan faktor-faktor tersebut, mayoritas orang tua mengharapkan dengan hadirnya DayCare mampu menciptakan dukungan sosial yang dapat menjadi sarana pengasuhan dan pendidikan temporer dalam membantu perkembangan kecerdasan anak, kepribadian, sekaligus pengembangan aspek spiritual anak. ...... Ideally, parents basically have a major role and responsibility in parenting. The increasing of economic need makes parents confused with the choices of alternative ways to entrust children in DayCare institutions. In contrast to previous studies that examine the phenomenon of determining DayCare based solely on economic, institutional and psychological factors. The authors argue that in addition to factors related to cost, facilities and accessibility, the most important factor of the rational choice of parents in determining the DayCare institution is the application of the planting of religious values spiritual. The form of application of religious values that is done such as memorization of holy verses of the Qur 39;an and daily prayers. These activities, is a form of attractiveness of parents in determining decisions. Through qualitative methods with in-depth interviews, observations, and secondary data, the results of the research show based on these factors, the majority of parents expect the presence of DayCare able to create social support that can be a means of parenting and temporary education in helping the development of children 39;s intelligence, personality, and spiritual aspect.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Satrya Utama
Abstrak :
Penelitian Ini membahas mengenai pembentukan solidaritas melalui dinamika dalam tim Basket Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia (STEI). Penelitian ini akan menjelaskan mengenai solidaritas tim yang dibentuk melalui tahapan pembentukan kelompok yang didalamnya terdapat fase Forming, Storming, Norming, dan performing, yang dimana solidaritas tersebut akan merujuk pada meningkatnya performa tim dalam pertandingan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam kepada lima informan utama. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa proses pembentukan kelompok di dalam tim basket STEI akan membangun solidaritas yang kuat antar anggota tim sehingga tim bisa berprestasi. ......This study discusses the establishment of solidarity through group dynamics in the Economics School of Indonesia (STEI) Basketball team. This study will explain about team solidarity through the process of group formation (Forming, Storming, Norming, and performing). that team Solidarity will be referred to the team performance during the match. This study used a qualitative approach with depth interview method towards five main informant. The results of this study indicate that process of group formation within STEI basketball team will build a strong solidarity between members of the team so that the team will be able to achieve various accomplishments.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rasdica Denara Hernowo Puteri
Abstrak :
Tesis ini membahas citra seorang influencer media sosial yang dijadikan sebagai referensi gaya hidup konsumsi di kalangan pengikutnya dalam konteks studi kasus beauty influencer Berlian Salim, dimana ia merupakan bagian dari kelompok referensi yang masuk dalam kategori influencer menengah (mid-influencer), dimana memiliki jumlah pengikut sekitar lebih dari 290 ribu orang dan cukup dekat dengan pengikutnya, sehingga masih memungkinkan untuk berinteraksi atau merespon para pengikutnya, sehingga dianggap kredibel dan relatable antara image yang ditampilakan dengan produk yang di endorse. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan studi kasus. Peneliti menggunakan teori budaya konsumer, Hasil penelitian ini menyatakan bahwa produser sebagai bentuk kapitalis menggunakan citra (image) yang melekat pada influencer media sosial untuk memanipulasi simbol dan makna dari suatu produk. Produk yang di endorse memediasi citra reference yang sangat kuat, sehingga mempengaruhi pengikut dalam pemaknaan produk tersebut, dimana pengikut membayangkan diri mereka menjadi sama dengan citra yang ditampilkan influencer media sosial ketika mereka mengkonsumsi serangkaian produk yang sama dengan influencer media sosial tersebut (Berlian Salim).
This thesis discusses the image of an influencer of social media which is used as a reference for consumption lifestyles among followers in the context of Berlian Salim's beauty influencer case study, where it is part of a reference group included in the mid-influencer category, which has a number of followers around more than 290 thousand people and quite close to their followers, so it is still possible to interact or respond to their followers, so that it is considered credible and relatable between images displayed with endorsed products. This research is a qualitative study using case studies. The researcher uses the theory of consumer culture. The results of this study state that the producer as a capitalist form uses the image that is attached to social media influencers to manipulate the symbols and meanings of a product. Endorsed products mediate a very strong reference image, affecting followers in the meaning of the product, where followers imagine themselves to be the same as the image displayed by social media influencers when they consume the same series of products as the social media influencer (Berlian Salim).
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T51965
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hania Alifa Adzhani
Abstrak :
Memasuki era industri modern, perempuan mulai memiliki kesempatan untuk masuk dunia kerja. Hal tersebut sedikit banyak telah mempengaruhi kondisi keluarga, dimana keluarga akan berubah sejalan dengan perubahan di lingkungan sekitarnya. Saat ini keluarga modern memiliki bentuk yang bervariasi, salah satu contohnya adalah keluarga stay-at-home dad (SAHD) atau dapat pula kita sebut dengan keluarga bapak rumah tangga. Dalam keluarga SAHD, suami dan istri akan mengalami perubahan peran. Suami dapat bertanggungjawab atas tugas domestik serta pengasuhan anak dan istri dapat berperan sebagai pencari nafkah. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, skripsi ini memberikan gambaran tentang fleksibilitas dalam melakukan negosiasi dan pembagian peran antara suami istri pada keluarga SAHD. Ditemukan bahwa di Indonesia, suami yang menjadi SAHD disebabkan karena tersisih dalam pasar kerja. Sehingga belum dapat dikatakan sebagai SAHD yang penuh waktu seperti di negara barat, belum ada komitmen untuk sepenuhnya menjadi SAHD. ...... Entered the modern industrial era, women have the opportunity to enter the world of work. This has affected family condition in which the family will adapt with the environment changes arround them. Today, there are various types of modern family, one of those is the stay-at-home dad (SAHD), or in other word is a family where the father is the family household. In SAHD family, husband and wife will have to change their roles. Husband is responsible for domestic tasks while wife’s responsibility is to earn fo their family living. By using a qualitative approach, this thesis provides an overview of flexibility in negotiating and division of roles between husband and wife in SAHD family. It found that in Indonesia, a husband who becomes SAHD due eliminated in the labor market. So it can’t be said as a fully SAHD as in the western countries, there’s no commitment to fully become a SAHD.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55418
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dipta Mahira
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang konflik, proses negosiasi dan konsensus dalam pengambilan keputusan di keluarga commuter marriage yang dilihat dari sudut pandang pihak commuter. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mewawancarai empat orang informan yang terdiri dari dua orang commuter husband dan dua orang commuter wife. Kriteria informan yang dipilih adalah mereka yang telah menjalani commuter marriage minimal dua tahun, memiliki minimal satu anak, dan periode waktu pulang ke rumah minimal dua kali dalam seminggu. Hasil temuan menunjukkan bahwa terdapat dua jenis pengambilan keputusan di keluarga commuter marriage, yaitu pengambilan keputusan ketika pelaku commuter berada di rumah dan tidak berada di rumah. Konflik, proses negosiasi dan konsensus dalam pengambilan keputusan di keluarga commuter marriage dipengaruhi oleh struktur sosial dan struktur situasional keluarga.
ABSTRACT
This study discusses conflict, negotiation process and consensus in decision making within commuter marriage couples from commuters’s point of views. This study is carried out using qualitative method by interviewing four informants consists of two commuter husbands and two commuter wives. The informants are chosen based on their experiences on having commuter marriage for as long as a minimum of two years, having at least one child and with the period of commuting at least twice a week. This study shows that there are two types of decision making in commuter marriage families, decision making happens when commuters are at home and when commuters aren’t at home. Conflict, negotiation process and consensus in decision making are influenced by social structure and situational structure within the familes.
2015
S57892
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>