Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Angga Aditya
"
ABSTRAKRumput laut merupakan salah satu sumber daya hayati Indonesia yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan yang berkhaslat untuk melancarkan pencemaan manusia. Rumput laut itu sendiri dapat diolah menjadi berbagai jenis bahan pangan, seperti manisan, agar-agar, bahkan dodol. Dodol rumput laut yang kami buat berbeda dengan dodol rumput laut pada umumnya. Do-Doll (Indonesia Dodol dengan doll yang berarti juga boneka), menawarkan beberapa keleblhan berupa bentuk bonekanya yang dapat menarik minat konsumen, tekstur yang lembut dan lebih kenyal serta kemasan unik yang mengandung informasi budaya serta stiker baju adat Indonesia sehingga konsumen tidak hanya mendapat kepuasan atas dodol itu sendiri, tetapi juga mendapatkan ilmu mengenai budaya-budaya Indonesia yang saat inl sudah mulai tersisihkan oleh budaya barat yang masuk ke Indonesia. Dengan keunikan-keunikan tersebut serta promosi yang dilakukan secara offline maupun online, diharapkan Do-Doll dapat menjadi altematif jajanan sehat untuk masyarakat yang tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan tubuh, tetapi juga membuka wawasan mengenai budaya nusantara."
2011
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Mahdi Ali Ghazi Yuana Putra
"Securities Crowdfunding (SCF) merupakan suatu metode pendanaan perusahaan berbasis sekuritas di mana terdapat penerbit (emiten) yang mencari pendanaan dan pemodal (investor) yang memodali penerbit. Pendanaan jenis ini tergolong baru penerapannya di Indonesia. Layanan SCF sendiri baru diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2018 melalui Peraturan OJK Nomor 37/POJK.04/2018 tentang Equity Crowdfunding (ECF). Namun, peraturan ini diganti oleh Peraturan OJK Nomor 57/POJK.04/2020 yang memperluas cakupan peraturan dari ekuitas menjadi sekuritas. Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancangan aplikasi SCF untuk bisnis makanan dan minuman. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian research and development dengan menggunakan pendekatan human-centred design (HCD) sebagai metode perancangan desain aplikasi SCF. Proses HCD yang dilakukan meliputi pemahaman konteks penggunaan, pendefinisian kebutuhan, pembuatan solusi desain, dan evaluasi. Proses pemahaman konteks dilakukan dengan melakukan wawancara dengan 3 responden sebagai penerbit dan 1 responden sebagai penyelenggara (admin), kuesioner dengan 29 responden sebagai pemodal, dan analisis dokumen terhadap dokumen regulasi yang berlaku. Data yang didapat dari kegiatan tersebut dijadikan requirement yang terbagi berdasarkan kelompok pengguna. Requirement tersebut kemudian diimplementasikan dalam kegiatan pembuatan solusi desain untuk membuat use case, activity diagram, dan desain antarmuka. Dalam kegiatan ini, didapatkan 7 use case dan 9 activity diagram, dan 35 halaman desain. Hasil desain kemudian diuji dengan menggunakan usability testing (UT) dengan post-test yang terdiri dari single ease question (SEQ), system usability scale (SUS), dan net promoter score (NPS). Dari proses tersebut, diketahui penerimaan desain dari pengguna melewati standar-standar dari masing-masing penilaian pada post-test. Penelitian ini berkontribusi dengan memperkaya pengetahuan dalam perancangan aplikasi menggunakan human-centred design dan pengetahuan mengenai SCF. Penelitian ini juga membantu PT Matajari Mitra Solusi sebagai sponsor dari penelitian ini untuk mengembangkan layanan urun dana mereka.
Securities Crowdfunding (SCF) is a securities-based corporate funding method where issuers seek financing, and the investors fund the issuer. This type of funding is new in its implementation in Indonesia. The SCF service itself was regulated by the Financial Services Authority (OJK) in 2018 through OJK Regulation No. 37/POJK.04/2018 concerning Equity Crowdfunding (ECF). However, this regulation was replaced by OJK Regulation No. 57/POJK.04/2020 expanding the rules scope from equity to securities. This research aims to design an SCF application for the food and beverage business. The study falls under research and development, utilizing the Human-Centred Design (HCD) approach as the design method. The HCD process includes understanding usage contexts, defining needs, making design solutions, and evaluation. The understanding of usage contexts involves interviews with three issuers and one administrator as respondents, a questionnaire with 29 investors, and document analysis of relevant regulations. The data collected from these activities are used as requirements, categorized by user groups. These requirements are then implemented in the design solution phase to create use cases, activity diagrams, and user interface designs. Thes process resulted in seven use cases, nine activity diagrams, and 35 pages of design. Outcomes of the design are tested using Usability Testing (UT) with a post-test comprising Single Ease Question (SEQ), System Usability Testing (SUS), and Net Promoter Score (NPS). Through this process, it is determined that the user acceptance of the design surpasses the standards set by each evaluation in the post-test. This research contributes to enriching knowledge in application design using human-centered design and understanding SCF. The study also aids PT Matajari Mitra Solusi, the sponsor of this research for developing their crowdfunding service."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Pakpahan, Josias Marchellino
"Securities Crowdfunding (SCF) merupakan suatu metode pendanaan perusahaan berbasis sekuritas di mana terdapat penerbit (emiten) yang mencari pendanaan dan pemodal (investor) yang memodali penerbit. Pendanaan jenis ini tergolong baru penerapannya di Indonesia. Layanan SCF sendiri baru diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2018 melalui Peraturan OJK Nomor 37/POJK.04/2018 tentang Equity Crowdfunding (ECF). Namun, peraturan ini diganti oleh Peraturan OJK Nomor 57/POJK.04/2020 yang memperluas cakupan peraturan dari ekuitas menjadi sekuritas. Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancangan aplikasi SCF untuk bisnis makanan dan minuman. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian research and development dengan menggunakan pendekatan human-centred design (HCD) sebagai metode perancangan desain aplikasi SCF. Proses HCD yang dilakukan meliputi pemahaman konteks penggunaan, pendefinisian kebutuhan, pembuatan solusi desain, dan evaluasi. Proses pemahaman konteks dilakukan dengan melakukan wawancara dengan 3 responden sebagai penerbit dan 1 responden sebagai penyelenggara (admin), kuesioner dengan 29 responden sebagai pemodal, dan analisis dokumen terhadap dokumen regulasi yang berlaku. Data yang didapat dari kegiatan tersebut dijadikan requirement yang terbagi berdasarkan kelompok pengguna. Requirement tersebut kemudian diimplementasikan dalam kegiatan pembuatan solusi desain untuk membuat use case, activity diagram, dan desain antarmuka. Dalam kegiatan ini, didapatkan 7 use case dan 9 activity diagram, dan 35 halaman desain. Hasil desain kemudian diuji dengan menggunakan usability testing (UT) dengan post-test yang terdiri dari single ease question (SEQ), system usability scale (SUS), dan net promoter score (NPS). Dari proses tersebut, diketahui penerimaan desain dari pengguna melewati standar-standar dari masing-masing penilaian pada post-test. Penelitian ini berkontribusi dengan memperkaya pengetahuan dalam perancangan aplikasi menggunakan human-centred design dan pengetahuan mengenai SCF. Penelitian ini juga membantu PT Matajari Mitra Solusi sebagai sponsor dari penelitian ini untuk mengembangkan layanan urun dana mereka.
Securities Crowdfunding (SCF) is a securities-based corporate funding method where issuers seek financing, and the investors fund the issuer. This type of funding is new in its implementation in Indonesia. The SCF service itself was regulated by the Financial Services Authority (OJK) in 2018 through OJK Regulation No. 37/POJK.04/2018 concerning Equity Crowdfunding (ECF). However, this regulation was replaced by OJK Regulation No. 57/POJK.04/2020 expanding the rules scope from equity to securities. This research aims to design an SCF application for the food and beverage business. The study falls under research and development, utilizing the Human-Centred Design (HCD) approach as the design method. The HCD process includes understanding usage contexts, defining needs, making design solutions, and evaluation. The understanding of usage contexts involves interviews with three issuers and one administrator as respondents, a questionnaire with 29 investors, and document analysis of relevant regulations. The data collected from these activities are used as requirements, categorized by user groups. These requirements are then implemented in the design solution phase to create use cases, activity diagrams, and user interface designs. Thes process resulted in seven use cases, nine activity diagrams, and 35 pages of design. Outcomes of the design are tested using Usability Testing (UT) with a post-test comprising Single Ease Question (SEQ), System Usability Testing (SUS), and Net Promoter Score (NPS). Through this process, it is determined that the user acceptance of the design surpasses the standards set by each evaluation in the post-test. This research contributes to enriching knowledge in application design using human-centered design and understanding SCF. The study also aids PT Matajari Mitra Solusi, the sponsor of this research for developing their crowdfunding service."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library