Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arsyadanie Saifi Adli
"ABSTRAK
Praktek kerja profesi Apoteker dilaksanakan di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta Barat. Kegiatan PKPA ini bertujuan untuk memahami peranan, tugas, dan tanggungjawab apoteker di Rumah Sakit, serta menambah wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di Rumah Sakit. Fungsi kefarmasian yang dijalankan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Kanker Dharmais telah sesuai dengan standar pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kegiatan yang ada di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Kanker Dharmais meliputi manajemen farmasi, produksi, dan pelayanan farmasi klinik dimana Apoteker memiliki peran fungsional pada setiap aspek kegiatan tersebut. Tugas khusus yang diberikan yaitu tentang Analisis Drug Related Problem Pada Kasus Penyakit Karsinoma Nasofaring Pasien Rawat Inap di Ruang Anak. Tugas ini bertujuan untuk mengetahui, mengidentifikasi, dan menganalisa adanya Drug Related Problem serta memberi rekomendasi terapi terhadap salah satu pasien dengan diagnosa utama Karsinoma Nasofaring.ABSTRACT Pharmacists profession internship implemented at Rumah Sakit Kanker Dharmais, West Jakarta. PKPA activity aims to understand the role, duties and responsibilities of pharmacists in hospital and to add the insight, knowledge, skills, and practical experience to perform pharmacy practice at the Hospital. Pharmacy functions that run in Pharmacy Installation at Rumah Sakit Kanker Dharmais has been in accordance with the standard of pharmacy services at the hospital established by the Ministry of Health of the Republic of Indonesia. Activity of Pharmacy Installation at Rumah Sakit Kanker Dharmais include pharmaceutical management, production, and service of clinical pharmacy where pharmacists have a functional role in every aspect of the activity. Special task given that about Drug Related Problem Analysis In the case of Nasopharyngeal Carcinoma Disease Patient at the Nursery. This task aims to find, identify, and analyze the Drug Related Problem and provide therapy recommendations for one patient with a primary diagnosis of nasopharyngeal carcinoma."
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sinurat, Anna Veronika
"ABSTRAK
Praktek kerja profesi apoteker di Rumah Sakit Kanker "Dharmais" dilaksanakan selama 8 minggu dari Januari-Februari 2016. Praktek kerja profesi ini bertujuan bagi mahasiswa untuk mampu memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker di Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan dan etika pelayanan farmasi khususnya dan pelayanan kesehatan umumnya. Secara keseluruhan, kegiatan manajerial dan farmasi klinik di Instalasi Farmasi Rumah Sakit kanker sudah sesuai dengan PMK 58 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Tujuan khusus dari Praktek kerja profesi apoteker (PKPA) di Rumah Sakit Kanker "Dharmais" adalah agar mahasiswa mampu menganalisis drug related problem yang ada pada salah satu pasien anak yang ada di Rumah Sakit Kanker Dharmais dengan melihat profil pengobatan pasien dari kardeks dan status medis pasien pada rekam medis.

ABSTRACT
Pharmacist profession practice at Rumah Sakit Kanker "Dharmais" was held for 8 weeks from January-February 2016. The profession practice aims for students to be able to understand the roles, duties and responsibilities of pharmacists in hospital in accordance with the provisions and ethics of pharmacy services in particular and health services generally. Overall, managerial and clinical pharmacy activities in Pharmacy Installation Cancer Hospital are in accordance with the PMK 58 of 2014 on Standards of Pharmaceutical Services at Hospital. Special assignment intended that students were able to analyze drug relate problems from pediatric patients at "Dharmais" Cancer Hospital to see patients medical status thorough kardeks or in patient medical record.
"
2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Wikha Noviyana
"ABSTRAK
Praktek kerja profesi apoteker di Rumah Sakit Kanker "Dharmais" bertujuan untuk memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker di rumah sakit sesuai dengan ketentuan dan etika pelayanan farmasi khususnya dan pelayanan kesehatan umumnya, serta melakukan praktek pelayanan kefarmasian sesuai dengan ketentuan dan etika yang berlaku; memiliki wawasan, ketrampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di rumah sakit; dan memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktek kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktek kefarmasian di rumah sakit. Sedangkan tugas khusus yang berjudul "Analisis Drug Related Problem Kasus Acute Myeloid Leukemia (AML) pada pasien rawat inap di ruang teratai rumah sakit dharmais bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisa dan memberika rekomendasi solusi terkait Drug Related Problem pada Pasien Acute Myeloid (AML).

ABSTRACT
Internship program at Cancer Hospital "Dharmais" aims to understand the role, duties and the responsibility of the hospital pharmacist in accordance with the provisions and ethics of pharmacy services in particular and healthcare in general, and to practice pharmacy services in accordance with the rules and ethics; have knowledge, skills and practical experience to carry out the practice pharmacy in hospitals; and have a real picture of the problems of pharmacy practice and learn the strategies and activities that can be done within the framework of the development of pharmacy practice in hospital. While the special task entitled "Analysis of Drug Related Problem Case of Acute Myeloid Leukemia (AML) in Inpatient at room Teratai Cancer Hospital "Dharmais" aims to identify, analyze and provide recommendations related solutions Drug Related Problems in Patients with Acute Myeloid Leukemia (AML).
"
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhayati Asha
"ABSTRAK
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit meliputi 2 (dua) kegiatan yang bersifat manajerial berupa pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dan kegiatan pelayanan farmasi klinik. Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) ini dilakukan di Rumah Sakit Kanker Dharmais mulai tanggal 4 Januari sampai 29 Februari 2016. Tugas khusus berjudul Kasus Acute Myeloid Leukemia (AML) Pada Pasien Rawat Inap Di Ruang Rawat Anak (Ketimun) Rumah Sakit Kanker Dharmais.

ABSTRACT
The hospital is a health care institution which organizes personal health services that provides inpatient, outpatient, and emergency service. Pharmacy services in the Hospital includes two (2) activities, activities of managing i.e. Pharmaceutical Preparations, Medical Devices, Medical Materials and Consumables Managerial, and clinical pharmacy services. Pharmacist Internship Working Program or PKPA, at the Cancer Hospital Dharmais starting on January 4th to February 29th, 2016. The specific assignment titled Case Acute Myeloid Leukemia (AML) On Inpatient In Child Inpatient Unit (Cucumber) Cancer Hospital Dharmais.
"
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Stephanie Epiphania
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dilakukan di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Praktek kerja dilaksanakan selama delapan minggu dari tanggal 4 Januari- 29 Februari 2016. Tujuan dilaksanakannya kegiatan PKPA di rumah sakit adalah agar mahasiswa mampu memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam pengelolaan apotek di rumah sakit, mampu melakukan praktek pelayanan kefarmasian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan etika yang berlaku, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di rumah sakit, serta memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktek kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktek kefarmasian. Kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan PKPA di RSKD adalah peran, tugas, dan tanggung jawab apoteker di rumah sakit adalah pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai, serta pelayanan farmasi klinik. Wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di rumah sakit adalah memahami pelayanan BPJS di rumah sakit dan mempelajari manajemen pengelolaan sediaan farmasi di RSKD. Permasalahan praktek kefarmasian di rumah sakit adalah sulitnya interaksi apoteker dengan tenaga kesehatan lain, terkhususnya dokter dalam upaya memaksimalkan pengobatan pasien. Tugas khusus yang dilakukan oleh mahasiswa adalah menganalisis manajemen terapi nyeri kanker pada pasien Rumah Sakit Kanker Dharmais.

ABSTRACT
Internship conducted in Rumah Sakit Kanker Dharmais which carried out for eight weeks from Jan 4 to February 29, 2016. The purpose of this activity was so that students are able to understand the duties and responsibilities of pharmacists in pharmacy management, able to do the practice of pharmacy services in accordance with the provisions of law and ethics, have the insight, knowledge, skills, and practical experience to carry out the practice of pharmacy in hospital, as well as having a real picture about the problems of pharmacy practice and learn the strategies and activities that can be done in order to develop pharmacy practice. Conclusion of activities PKPA in RSKD is the role, duties and responsibilities of pharmacists in hospitals is the management of drugs and medical materials, as well as clinical pharmacy services. Insight, knowledge, skills, and practical experience to carry out the practice of pharmacy in hospitals is understood BPJS services in hospitals and study the management of pharmaceutical preparations in RSKD. Problems of pharmacy practice in hospitals is difficult pharmacist interaction with other health professionals, especially doctors in an effort to maximize the pasients treatment. Special tasks undertaken by students is to analyze the management of cancer pain therapy in patients Rumah Sakit Kanker Dharmais."
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jansen Wijaya Jap
"ABSTRAK
Paradigma pelayanan kefarmasian dari orientasi produk menjadi orientasi pasien harus direalisasikan dan diimplementasikan oleh apoteker yang bekerja di rumah sakit sehingga adanya Praktek Kerja Profesi Apoteker dapat memberikan calon apoteker pengetahuan dan pengalaman bagaimana peran dan tugas apoteker di rumah sakit berbasis orientasi keselamatan pasien Praktek kerja profesi ini bertujuan untuk memahami peran tugas dan tanggung jawab apoteker di rumah sakit sesuai dengan ketentuan dan etika pelayanan farmasi khususnya dan pelayanan kesehatan umumnya memiliki wawasan pengetahuan keterampilan dan pengalaman praktis untuk melakukan praktik kefarmasian di rumah sakit dan memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktek kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktek kefarmasian di rumah sakit Praktek kerja profesi dilakukan selama 2 bulan dan kegiatan yang dilakukan antara lain mempelajari aspek manajerial dan klinis serta mengunjungi bagian rekam medik instalasi sentral sterilisasi dan binatu dan bagian kesehatan lingkungan serta keselamatan dan kesehatan kerja Rumah Sakit Kanker ldquo Dharmais rdquo sudah memenuhi persyaratan sesuai peraturan yang berlaku dimulai dari aspek sarana dan prasarana sampai aspek manajerial dan klinis yang harus dilakukan oleh apoteker berbasis standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit Calon apoteker sudah memahami peran tugas dan tanggung jawab apoteker di rumah sakit yaitu mengelola perbekalan farmasi dan melakukan pelayanan farmasi klinik serta mendapatkan pengalaman praktis dan gambaran nyata menjadi seorang apoteker di rumah sakit ABSTRACT Pharmaceutical care paradigm from product oriented to become patient oriented must be implemented and applied by pharmacist who works in hospital therefore pharmacy student who attends profession internship will get knowledge and experiences about pharmacist rsquo s roles and responsibilities in hospital based on patient safety orientation This profession internship is aimed to understand general and specific pharmacist rsquo s roles and responsibilities in hospital such as giving health care and pharmaceutical care based on ethics and rules consecutively to have knowledge skills and practical experiences to do pharmaceutical care in hospital and to have real pharmacist rsquo s problem solving act experiences with corrective actions in order to develop pharmaceutical care in hospital This profession internship lasted approximately 2 months and learnt about aspects of managerial and clinical also visited medical record division central sterile supply department environmental health division and occupational health and safety division Rumah Sakit Kanker ldquo Dharmais rdquo has applied pharmaceutical care standards in hospital including all aspects from facilities and infrastructures to managerial and clinical aspects which have to be done by a pharmacist After attending the profession internship pharmacy student who will become a pharmacist has learnt about pharmacist rsquo s roles and responsibilities in hospital such as pharmaceutical supplies management how to apply clinical pharmaceutical care and got real practical experiences in hospital ;Pharmaceutical care paradigm from product oriented to become patient oriented must be implemented and applied by pharmacist who works in hospital therefore pharmacy student who attends profession internship will get knowledge and experiences about pharmacist rsquo s roles and responsibilities in hospital based on patient safety orientation This profession internship is aimed to understand general and specific pharmacist rsquo s roles and responsibilities in hospital such as giving health care and pharmaceutical care based on ethics and rules consecutively to have knowledge skills and practical experiences to do pharmaceutical care in hospital and to have real pharmacist rsquo s problem solving act experiences with corrective actions in order to develop pharmaceutical care in hospital This profession internship lasted approximately 2 months and learnt about aspects of managerial and clinical also visited medical record division central sterile supply department environmental health division and occupational health and safety division Rumah Sakit Kanker ldquo Dharmais rdquo has applied pharmaceutical care standards in hospital including all aspects from facilities and infrastructures to managerial and clinical aspects which have to be done by a pharmacist After attending the profession internship pharmacy student who will become a pharmacist has learnt about pharmacist rsquo s roles and responsibilities in hospital such as pharmaceutical supplies management how to apply clinical pharmaceutical care and got real practical experiences in hospital "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Frizka Salsabila Zafri
"Kemoterapi merupakan salah satu modalitas terapi kanker payudara. Kombinasi dari 5-fluorourasil, doksorubisin, dan siklofosfamid (FAC) adalah protokol kemoterapi yang paling banyak digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah terkait obat pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi FAC di Rumah Sakit Kanker Dharmais dalam periode Juli-Desember 2019. Penelitian dilakukan menggunakan metode observasional deskriptif dengan desain penelitian potong lintang (cross-sectional) menggunakan data restropektif. Masalah terkait obat yang diidentifikasi pada penelitian ini, meliputi dosis dan interaksi obat.
Hasil penelitian menunjukkan insiden kanker payudara tertinggi pada kelompok umur 44-54 tahun (43,70%) dan penggunaan obat penunjang tertinggi terdapat pada ondansetron (27,17%). Masalah terkait obat dengan dosis yang tidak sesuai sebesar 9,24%, di mana 7,56% dosis terlalu rendah dan 1,68% dosis terlalu tinggi, dan interaksi obat sebesar 9,24%, dimana 25% kategori mayor, 69,44% kategori moderat, dan 5,56% kategori minor. Penatatalaksana kemoterapi FAC pada pasien kanker payudara berpotensi menyebabkan masalah terkaitobat. Oleh karena itu, perlu pemantauan terapi obat pada pasien agar masalah terkait obat dapat diminimalisasi sehingga keberhasilan terapi dapat tercapai.

Chemotherapy is one of the modalities of breast cancer therapy. The combination of 5-fluorouracil, doxorubicin and cyclophosphamide (FAC) is the most widely use chemotherapy protocol. This study aims to identify drug-related problems in breast cancer patients undergoing FAC chemotherapy at Dharmais Cancer Hospital in the period July-December 2019. The study was conducted using descriptive observational methods with cross-sectional research designs using restropective data. Drug-related problems identified in this study included dosage and drug interactions.
The results showed the highest breast cancer incident showed in the age group 44-54 years old (43.70%) and the highest use of supportive therapy was found in ondansetron (27.17%). Percentage of inappropriate doses was 9.24% with 7.56% doses too low and 1.68% doses too high, and drug interactions by 9.24%, where 25% the major category, 69.44% the moderate category, and 5.56% the minor category. Management of FAC chemotherapy in breast cancer patients has the potential to cause drug-related problems. Therefore, it is necessary to monitor drug therapy in patients so that drug-related problems can be minimized andtherapeutic success can be achieved.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisani Syukriani
"Cancer patients are at risk for having drug-related problems (DRPs) as they received concentrated electrolyte. This research aims to acquire characteristic descriptions also identify DRPs and their causes among hospitalized cancer patients receiving concentrated electrolyte in Dharmais Cancer Hospital. This is a descriptive research with cross-sectional design study. Data was collected retrospectively based on patients' prescriptions and laboratory results from January to March 2020 obtained from SIMRS. The DRPs were identified via Pharmaceutical Care Network Europe (PCNE) V6.2 and Lexicomp® was used to assess the drug-drug interactions. The data obtained were 159 study samples. The results illustrate that the sample characteristic consisted of 52.83% women and 47.17% men. The age of the patients consisted of 6.29% 19-29 years old, 10.69% 30-39 years old, 18.87% 40-49 years old, 33.96% 50-59 years old and 30.19 % 60 years old and above. The diagnosis of cancer was 98.74% classified as malignant cancer and 1.26% benign cancer. The condition of electrolyte disorder in hospitalized cancer patients consisted of 47.17% hyponatremia, 28.3% hypokalemia, and 24.53% metabolic acidosis. The results of DRPs identification showed that 75 patients (47.17%) had DRPs and 84 patients (52.83%) did not have DRPs. Types of DRPs that occurred was the Adverse Drug Reaction (64.97%) and the Drug Effectiveness (35.03%). Causes of DRPs was consisted of Drug Selection (84.08%) and Dose Selection (15.92%). Therefore, hospitalized cancer patients receiving concentrated electrolyte are susceptible to DRPs, so the review of prescription and therapy drug monitoring needs to be done carefully to reach the target therapy and improve patient safety.
Pasien kanker berisiko mengalami masalah terkait obat (MTO) saat menggunakan elektrolit konsentrat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran karakteristik dan mengidentifikasi jenis dan penyebab MTO pada pasien kanker rawat inap yang mendapat elektrolit pekat di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross sectional. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif berdasarkan resep pasien dan hasil laboratorium periode Januari-Maret 2020 yang diperoleh dari SIMRS. Identifikasi MTO menggunakan klasifikasi Pharmaceutical Care Network Europe (PCNE) versi 6.2 dan Lexicomp® untuk menganalisis potensi interaksi obat-obat. Data yang diperoleh sebanyak 159 sampel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik sampel terdiri dari 54,09% perempuan dan 45,91% laki-laki. Rentang usia pasien terdiri dari 6,29% berusia 19-29 tahun, 10,69% berusia 30-39 tahun, 18,87% berusia 40-49 tahun, 33,96% berusia 50-59 tahun, dan 30,82%. berusia 60 tahun ke atas. 98,74% dari diagnosis kanker diklasifikasikan sebagai kanker ganas dan 1,26% adalah kanker jinak. Kondisi gangguan keseimbangan elektrolit pada pasien kanker rawat inap adalah hiponatremia 47,17%, hipokalemia 28,3%, dan asidosis metabolik 24,53%. Hasil identifikasi MTO menunjukkan sebanyak 75 pasien (47,17%) mengalami MTO dan 84 pasien (52,83%) tidak mengalami MTO. Jenis MTO yang terjadi adalah Reaksi Obat Tidak Diinginkan (ROTD) (64,97%) dan Masalah Efektivitas Terapi (35,03%). Penyebab MTO terdiri dari pemilihan obat (84.08%) dan pemilihan dosis (15.92%). Oleh karena itu, pasien kanker rawat inap yang mendapat elektrolit pekat cenderung mengalami MTO, sehingga penilaian resep dan pemantauan terapi obat perlu dilakukan secara cermat untuk mencapai target terapeutik dan meningkatkan keselamatan pasien."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Rizky Fidiana
"Anggaran pengadaan persediaan obat membutuhkan biaya yang besar dan dapat mencapai 40% dari total anggaran Rumah Sakit. Persediaan obat di Rumah Sakit Kanker " Dharmais" perIu dikendalikan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan anggaran dengan memperhatikan pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemakaian obat berdasarkan formularium rumah sakit dan merencanakan pengendalian persediaan obat dengan menggunakan analisis matriks ABC-YEN. Penelitian ini dilakukan digunakan metode deskriptif observasional dengan desain penelitian crosssectional. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Laporan Pemakaian Obat 2019 berupa data pemakaian obat beserta harganya pada bulan Januari-Desember 2019. Hasil penelitian menunjukkan persentase pemakaian obat berdasarkan formularium rumah sakit adalah 44,03% dan pemakaian obat diluar forn1Ularium rumah sakit adalah 10,69%. Perencanaan pengendalian persediaan terhadap 9 kelompok obat berdasarkan nilai kritis dan nilai investasi adalah memprioritaskan pengendalian persediaan berupa perencanaan kebutuhan dan penyimpanan terhadap kelompok AY (87 item); kelompok BV (76 item); dan kelompok CV (459 item). Obat esensial pada kelompok AE (26 item); kelompok BE (90 item); dan kelompok CE (1069 item) barus dibeli semua. Bila diperlukan penyesuaian rencana pengadaan, maka pengurangan obat nonesensial dapat dilakukan dengan pengurangan berturut-turut pada kelompok AN (4 item); kelompok BN (19 item); dan kelompok CN (237 item).

The drug procurement budget required a large budget and could reach 40% of the total Hospital budget. Drug inventory in the "Dharmais" Cancer Hospital needed to be controlled to improve the efficient usage of the budget by also paying attention to health services. This study aimed to determine drug usage based on hospital formulary and to plan drug inventory control using ABC-VEN matrix analysis. This research was conducted using an observational descriptive method with cross-sectional study design. Data were collected retrospectively using secondary data obtained from the 2019 Drug Usage Report in the form of drug usage data and prices in January-December 2019. The results showed the percentage of drug usage based on hospital formulary was 44.03% and the usage of drugs outside the hospital formulary is 10.69%. Inventory control planning for 9 groups of drugs based on the critical value and investment value is to prioritize inventory control for the AV group (87 items); BV group (76 items); and CV group (459 items). essential drugs in the AE group (26 items); BE group (90 items), and the CE group (1069 items) must be purchased. if there were adjustments in the procurement plan, nonessential drugs can be reduced successively in the AN group (4 items); BN group (19 items); and CN group (237 items)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia , 2020
S70476
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rurynta Ferly Shavira
"Pengobatan nyeri kanker terutama dengan analgesik opioid. Namun karena minimnya pengetahuan pasien dan kesalahpahaman terkait analgesik opioid, membuat pasien menjadi tidak patuh dalam terapinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan membandingkan seberapa besar pemberian konseling dan booklet digital mempengaruhi tingkat kepatuhan dan skala nyeri di Rumah Sakit Kanker Dharmais dari Maret-April 2021. Penelitian dilakukan dengan desain kuasi-eksperimental dengan pretest-posttest pada 134 responden terdiri atas kelompok konseling (n=67 orang) dan kelompok booklet digital (n=67 orang) dengan alat ukur MMAS-8 (Morisky Medication Adherence Scale-8) dan pill count untuk kepatuhan dan NRS (Numerical Rating Scale) untuk skala nyeri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konseling dan booklet digital masing-masing dapat meningkatkan kepatuhan pasien dalam penggunaan analgesik opioid (P=0,000) dan menurunkan skala nyeri (P=0,000). Kesimpulannya, kedua intervensi efektif dalam meningkatkan kepatuhan pasien dalam penggunaan analgesik opioid dan menurunkan skala nyeri pada pasien nyeri kanker namun efektivitas konseling lebih baik dibandingkan booklet digital.

The treatment of cancer pain is primarily with opioid analgesics. However, due to the lack of patient knowledge and misconceptions regarding opioid analgesics, patients became not adhere to their therapy. This study aimed to analyze and compare counseling and digital booklet affected the adherence and pain scale at Dharmais Cancer Hospital from March to April 2021. The study was conducted with a quasi-experimental design on 134 respondents consisting of a counseling group (n=67) and a digital booklet group (n=67) with Morisky Medication Adherence Scale-8 and pill count to measure adherence and Numerical Rating Scale measure pain. The results showed that each counseling and digital booklet improve adherence to opioid analgesics (P=0.000) and decrease pain scale (P=0.000). In conclusion, both interventions are effective, but adherent increasing and pain scale reduction by counseling is better than a digital booklet."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>