Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sudiono
Abstrak :
ABSTRAK Kelelahan kerja merupakan melemahnya tenaga untuk melakukan suatu kegiatan atau penurunan daya kerja dan berkurangnya ketahanan tubuh untuk bekerja. Kelelahan kerja menyebabkan kinerja guru terganggu. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja pada guru sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif berbentuk dekriptif analitik dengan desain penelitian cross-sectional. Sampel penelitian sebanyak 190 orang guru, diambil menggunakan teknik consecutive sampling. Analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik menunjukkan bahwa variabel status kepegawaian dan lingkungan kerja merupakan faktor yang paling dominan terhadap terjadinya kelelahan kerja pada guru sekolah dasar. Temuan penelitian ini menyarankan perlu dilakukannya upaya promotif dan preventif serta modifikasi lingkungan kerja di sekolah sehingga guru sekolah dasar dapat bekerja secara optimal dan terhindar dari masalah kelelahan kerja.
ABSTRACT Work fatigue is a weakening of energy to carry out an activity or a decrease in work power and a decrease in the body's resistance to work. Work fatigue causes teacher performance to be disrupted. The purpose of this study was to identify factors related to work fatigue in elementary school teachers. The research method used is quantitative analytic descriptive with cross-sectional research design. The research sample was 190 teachers, taken using consecutive sampling technique. Multivariate analysis using logistic regression tests showed that the employment status and work environment variables were the most dominant factors in the occurrence of work fatigue in elementary school teachers. The findings of this study suggest the need for promotive and preventive services and modification of the work environment in schools so that elementary school teachers can work optimally and avoid work fatigue problems.

Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T52430
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fertin Mulyanasari
Abstrak :
Indonesia merupakan negara yang akan mengalami kondisi penduduk usia produktif lebih banyak daripada usia nonproduktif. Usia produktif identik dengan kerja. Jumlah pekerja informal lebih banyak dibandingkan dengan pekerja formal. Pekerja informal seperti pengrajin emping kurang mendapatkan pelayanan kesehatan kerja sehingga berisiko mengalami masalah kesehatan kerja. Pekerja pengrajin emping merupakan pekerjaan yang memiliki sumber risiko dan bahaya yang dapat menimbulkan masalah kesehatan. Melalui Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK), pengrajin emping mendapatkan pelayanan kesehatan kerja sehingga pengrajin emping mampu meningkatkan perilaku pencegahan risiko kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pelaksanaan Pos UKK terhadap perilaku pencegahan risiko kecelakaan kerja oleh pengrajin emping di Puskesmas Wilayah Kota Cilegon. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional dengan jumlah sampel 97 orang menggunakan total sampling. Hasil uji Pearson menunjukkan terdapat hubungan antara pelaksanaan pelayanan Pos UKK dengan perilaku pencegahan risiko kecelakaan kerja pengrajin emping (pvalue 0,001). Setiap peningkatan satu nilai satuan pelaksanaan Pos UKK dapat meningkatkan perilaku pencegahan risiko kecelakaan kerja 0,003 dan setiap peningkatan satu nilai satuan masa kerja dapat menurunkan perilaku pencegahan risiko kecelakaan kerja sebesar 0,002. Perilaku pencegahan risiko kecelakaan kerja dipengaruhi 5% oleh pelaksanaan pelayanan Pos UKK dan masa kerja. Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan pelayanan Pos UKK dan melakukan pembinaan secara rutin kepada Pos UKK. ......Indonesia will get condition that incresing productive age population. Characteristic of productive age population is work. The number of informal workers is more than formal workers. Characteristics of informal workers such as emping chips worker do not get occupational health services so they are at risk of work-related accident. Emping chips worker are jobs that have a source of risk and danger that cause occupational injury and disease. Through the Occupational Health Post (Pos UKK), emping chips worker get occupational health services so that emping chips worker are able to improve the prevention behavior of work-related accident. This study aims to identify the relationship between Occupational Health Post (Pos UKK) with prevention behavior of work-related accident in emping chips workers in Cilegon Primary Health Care. This study is a cross-sectional study with sample size are 97 people. Sampling method using total sampling. Pearson test results there is a relationship between the implementation of Occupational Health Post and prevention behavior of work-related accident in emping chips worker (p value 0.001). Each increase one value of Occupational Health Post implementation unit can increase about 0,03% preventive behavior of work-related accident and each increase one value of work period unit can reduce about 0,02% preventive behavior of work-related accident. Prevention behavior of work-related accident is affected about 5% by the implementation of  Occupational Health Post and work period. Primary health care have to improve quality of Occupational Health Post.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53279
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library