Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sagung Anegsa Sakti
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur dan membandingkan imbal hasil, risiko, dan rating antara sukuk ijarah dengan sukuk mudharabah. Penulis menggunakan 32 sukuk ijarah dan 10 sukuk mudharabah sebagai sampel penelitian. Sukuk-sukuk tersebut tercatat di Bursa Efek Indonesia sebelum 1 Januari 2017, serta memiliki jatuh tempo setelah 31 Desember 2017. Penulis menggunakan metode Liliefors / Kolmogorov-Smirnov untuk mengukur distribusi normal data. Jika data terdistribusi normal, maka menggunakan uji t dua rata-rata untuk mengukur tingkat perbedaan data tersebut. Jika data tidak terdistribusi normal, penulis menggunakan Wilcoxon Signed Ranks Test untuk mengukur tingkat perbedaan dari variabel-variabel tersebut. Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut adalah tingkat imbal hasil dan credit rating sukuk ijarah lebih tinggi daripada sukuk mudharabah, sedangkan tingkat risiko sukuk ijarah lebih rendah daripada sukuk mudharabah.

ABSTRACT
The main purpose of this paper is to measure and compare the valuation variables of ijarah sukuk and mudharabah sukuk. Using samples from 42 outstanding sukuk in Indonesia Stock Exchange secondary market of fixed income instrument within 2017. Samples are divided into 2 groups, 32 sukuk ijarah and 10 sukuk mudharabah. Researcher use Liliefors Kolmogorov Smirnov to measure whether datas are distributed normally or not. Then Paired Sample T test and Wicoxon Signed Ranks Test is used to measure the difference between two means. Conclusion is made from hipothesis, which is whether any differences in rate of return, risk rate, and transaction volume between ijarah sukuk and mudharabah sukuk. Conclusion from this research is that rate of return and credit rating of ijarah sukuk is higher than mudharabah sukuk, thus risk rate of ijarah sukuk is lower than mudharabah sukuk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50541
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Adnan
"Tesis ini bermaksud untuk memaparkan rencana bisnis dari lembaga keuangan mikro syariah (Islamic Microfinance) khususnya membahas aspek operasional dan sumber daya manusia. Pembahasan aspek keuangan dan pemasaran dilakukan oleh anggota kelompok lainnya. Islamic Microfinance ini diusulkan berbentuk koperasi yang berasaskan kekeluargaan dan gotong royong karena sesuai dengan prinsip syariah Islam yang berkeadilan dan saling tolong menolong. Hasil penyusunan rencana bisnis ini menjadi dasar dari pendirian koperasi jasa keuangan syariah yang diberi nama Koperasi Jasa Keuangan Syariah "Mitra Maju Sejahtera" dengan kegiatan pembiayaan bagi usaha mikro berdasarkan prinsip syariah Islam. Koperasi Syariah Mitra Maju Sejahtera ini akan menjadi lembaga keuangan mikro syariah (Islamic Microfinance) yang profesional.

The Purpose of this thesis is to describe a Business Plan to set up an Islamic Microfinance and discuss on business operations and human resources aspect. Financial and marketing aspect will be discussed by other team members. This thesis propose Islamic Microfinance with cooperative business model based on mutual assistance and brotherhood that complied to shari'ah principle justice and helpfulness. This business plan as a background in establish cooperative shari'ah financial services named Mitra Maju Sejahtera Shari'ah Cooperative with financing activity for micro business in Islamic Way. This MMS Shari'ah Cooperative will become a professional Islamic Microfinance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32176
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wachid Asad Muslimin
"ABSTRAK
Imbal hasil dari perbankan Syari’ah pada saat ini tidak cukup untuk menarik depositor jika dibandingkan dengan perbankan konvensional, padahal depositor di perbankan Syari’ah harus menanggun risiko yang lebih besar dari pada di perbankan konvensional. Keadaan ekonomi yang melemah dengan diterapkannya kebijakan uang ketat adalah faktor lain yang membuat perbankan Syari’ah berada dalam posisi yang tertekan. Kelemahan-kelemahan ini membawa dampak yang signifikan dalam memilih institusi perbankan Syariah.
Sebuah strategi dibutuhkan untuk optimalisasi instrumen pembiayaan Syari’ah dengan risiko yang dapat ditolerir. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalisasi portofolio pembiayaan Syari’ah di Indonesia dari Maret 2004 hingga Juli 2013 dengan menggunakan Teori Portofolio. Objek dari penelitian ini adalah instrumen pembiayaan Syari’ah yang diimplementasikan oleh Bank Umum Syari’ah dan Unit Usaha Syari’ah, termasuk: Murabahah, Mudarabah, Musharakah, Istisna dan Qardh. Portfolio teori dibutuhkan untuk mengkuantifikasi risiko dan ekspektasi dari imbal hasil dalam menentukan portofolio aset yang paling optimal.
Hasil dari penelitian ini telah menunjukkan bahwa dengan mendiversifikasi instrument pembiayaan Syari’ah menjadi portfolio, segala risiko pada instrument tersebut dapat dikurangi secara signifikan. Portfolio yang paling optimal adalah portfolio dari kombinasi Murabahah, Mudarabah, Musharakah and Istisna. Area dari portfolio yang optimal ditunjukkan di dalam kurva “efficient frontier” dari poin B ke poin A. Area ini disajikan untuk pemegang kepentingan (Stakeholders) dari perbankan Syari’ah untuk melakukan observasi terhadap area tersebut sesuai dengan pilihan risiko mereka.

ABSTRACT
The current rate of return of Islamic Banking (IB) is not sufficient to attract depositors comparing to Conventional Banking (CB) since depositors in IB bear more risks than depositors in CB. Current economic underperformance with a tight monetary policy being implemented in Indonesia is another factor that put Islamic financing under the pressures. This drawback might have significant impact to the preference of investors in selecting Islamic banking institutions.
A strategy to optimize Islamic financing instruments is needed to boost IB’s return under acceptable risks. Thus, this research tries to optimize Islamic financing portfolios in Indonesia from March 2004 until July 2013 by using Portfolio Theory. The objects of this research are Islamic financing instruments being practiced by Islamic Commercial Banks and Islamic Business Unit in Indonesia; include Murabahah, Mudarabah, Musharakah, Istisna and Qardh. Portfolio Theory is needed for quantifying risk and expected return for choosing the most optimum portfolio of assets.
The findings had shown that by diversifying the Islamic financing instruments into portfolios; the risks attached to Islamic financing instruments are reduced significantly. The most optimum portfolios come from combination of Murabahah, Mudarabah, Musharakah and Istisna. The area of optimum portfolios are served in an efficient frontier curve from point B to A in order to give the IB’s stakeholders an opportunity to observe the area in accordance to their risk appetites.
"
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cyltamia
"Perilaku nasabah pemilik tabungan dan deposito di perbankan syariah, khususnya di Pulau Jawa, dipengaruhi oleh berbagai faktor. Tingkat bagi hasil merupakan satu dari tiga faktor yang yang dapat mengarahkan keputusan nasabah untuk menggunakan sebuah bank syariah atau meninggalkan sebuah bank syariah yang diteliti dalam tesis ini. Ditemukan bahwa tingkat bagi hasil lebih berpengaruh saat nasabah mengambil keputusan untuk memilih sebuah bank syariah dibanding saat ia memutuskan untuk meninggalkan sebuah bank syariah. Hampir seluruh nasabah bank syariah di Pulau Jawa juga adalah nasabah bank konvensional. Sebagian dari mereka melakukan perbandingan antara tingkat bagi hasil yang mereka terima dari bank syariah dengan tingkat bunga simpanan mereka di bank konvensional. Mereka memiliki harapan agar bank syariah memberikan bagi hasil yang kompetitif. Mereka juga belum siap dengan prinsip profit and loss sharing yang seharusnya menjadi sifat akad mudharabah yang sesungguhnya.

Syari`a banking depositors behaviours, in Java Island, are affected by many factors. Rate of return of their saving and time deposit accounts is one of three variables that has been researched in this study and found correlated with depositor`s decision toward using a syari`a bank and leaving one. Even though, the correlation is higher when depositors choosing syari`a bank rather than leaving one. While almost all syari`a bank depositors are also depositors in conventional bank, almost half of them said that they were comparing the rate of return of their syari`a bank accounts with their conventional bank interest rate. They do have expectation that syari`a bank can give them a competitive rate of return. The study also found that these depositors are not ready yet with profit and loss sharing concept as mudharabah contract nature in Islamic financial system."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Bachtiar
"Tesis ini bertujuan untuk menghasilkan business plan pendirian sebuah microfinance syariah dengan nama KJKS Mitra Maju Sejahtera. Pendirian microfinance syariah ini merupakan solusi atas kurangnya peran letnbaga keuangan dala.n n1endukung pennodalan usaha mikro yang sesungguhnya merupakan kontributor utama perekonomian nasional. Business plan ini dibuat secara berkelompok dan pembahasan pada tesis ini akan lebih difokuskan pada penyusunan bisnis model, strategi dan perencanaan pemasaran. Sedangkan pada tim lainnya akan membahas dari aspek keuangan, strategi bisnis, dan operasional. KJKS Mitra Maju Sejahtera diharapkan dapat berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi syariah nasional dan menjadi lembaga keuangan sektor mikro terkemuka di Indonesia.

The objective of this thesis is to create a business plan for the establishment of an Islamic microjinance named Islamic Financial Services Cooperative Mitra Maju Sejahtera. Establishment of this Islamic microfinance is expected to be the solution to the lack of role of financial institutions in supporting micro sector which is really a major contributor to the national economy. Business plan is made in groups, and in this thesis will focus on discussion of business model, strategies and marketing plans. While on the other team will discuss the financial aspects, business strategies, and operations. Islamic Financial Services Cooperative Mitra Maju Sejahtera is expected to be part of the development of economic sharia in Indonesia and also to be one of the best micrqfinance institution in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T44131
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arieta Aryanti
"ABSTRAK
Sebagai salah satu alternatif investasi pada instrumen sesuai Syariah, pertumbuhan
reksa dana Syariah telah menunjukkan tren yang sangat positif di banyak negara
termasuk Indonesia. Sejalan dengan roadmap Pasar Modal Syariah 2015-2019,
Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (OJK) baru-baru ini mengeluarkan peraturan baru
yang memberikan relaksasi persyaratan sebagai insentif bagi para pelaku industri
reksa dana Syariah, dalam rangka mendorong pertumbuhan reksa dana Syariah di
Indonesia. Tesis ini memberikan analisis perspektif pemangku kepentingan
(stakeholder) sebagai pandangan terhadap potensi pertumbuhan reksa dana Syariah di
Indonesia. Analisa perspektif pemangku kepentingan diturunkan berdasarkan data
yang dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan perwakilan OJK, DSNMUI
dan Manajer Investasi serta survei pasar yang dilakukan untuk manajer investasi
dan investor. Penelitian ini mengeksplorasi faktor pendorong untuk pertumbuhan dan
juga mengeksplorasi atribut kunci dari orientasi pasar reksa dana Syariah. Hasil
analisa menunjukkan respon positif terhadap relaksasi peraturan meskipun masih
mengharapkan insentif lebih lanjut dari aspek regulasi. Potensi permintaan pasar yang
besar dirasakan oleh manajer investasi dan investor, namun struktur pasar saat ini
masih tipis dengan instrumen syariah yang terbatas dan kurangnya literasi investor
menjadikan produk reksa dana syariah berada pada posisi niche yang kemungkinan
telah mencapai kapasitas optimal dalam ukuran kecil. Percepatan potensi
pertumbuhan Reksa Dana Syariah akan tetap menjadi tantangan besar, kecuali faktor
pendorongnya dapat diimplementasikan secara efektif, yaitu a) dukungan pemerintah
untuk mengatur sinergi dan mendorong permintaan & penawaran pasar, b) kerangka
peraturan yang lebih mendukung dan selaras, c) tata kelola Syariah yang baik, d)
pengembangan produk dan instrumen Syariah secara kontinyu, e) peningkatan
kesiapan manajer investasi, f) peningkatan literasi dan kesadaran investor, dan g)
peningkatan teknologi dan infrastruktur. Faktor-faktor pendorong tersebut sebagai
anteseden harus lebih fokus pada atribut kunci orientasi pasar yaitu: i) orientasi pada
keunikan Syariah, ii) orientasi pada daya saing, iii) orientasi pada investasi yang
mendasari, dan iv) orientasi pada literasi dan aksesibilitas, dengan hasil yang
diharapkan atau konsekuensi untuk memperkuat posisi pasar dan pertumbuhan reksa
dana Syariah, dalam hal pangsa pasar, basis investor, dan produk Syariah. Pada
akhirnya, transformasi industri diperlukan agar reksa dana Syariah di Indonesia dapat
tumbuh lebih cepat dari industri reksa dana, dan membawa kontribusi positif bagi
pertumbuhan pasar modal Syariah dan pasar keuangan Syariah secara keseluruhan.

ABSTRACT
As one of the alternative investment in shariah-compliant instruments, the growth of
Islamic mutual funds has shown very positive trend in many countries including
Indonesia. In line with Islamic Capital Market roadmap 2015-2019, Indonesia?s
Financial Services Authority or Otoritas Jasa Keuangan (OJK) has recently issued
new regulation that relaxing the requirements as the incentives for the Islamic mutual
funds industry players, in order to promote the Islamic mutual funds growth in
Indonesia. This thesis provides the analysis of stakeholders? perspective as an insights
for Islamic mutual funds growth potential in Indonesia. The analysis of stakeholders?
perspective is derived based on the data gathered through the in-depth interview with
OJK, DSN-MUI and Investment manager representatives as well as market survey
conducted to Investment managers and Investors. The research explores the driving
factors for growth and also explore the key attributes of market orientation for Islamic
mutual funds. The analysis indicates the positive response towards the regulatory
relaxation though still expecting further incentives from regulatory aspect. Large
potential market demand is perceived by the investment managers and investors, but
the current market structure is still thin with limited Shariah instruments and lack of
investor literacy that resulting the niche positioning for the Islamic mutual funds
product which likely reach its optimum small size capacity. Accelerating the growth
potential of Islamic mutual funds would remain a great challenge, unless the driving
factors are effectively implemented, i.e. a) government support to orchestrate the
synergy and drive the market demand & supply, b) more supportive and harmonize
regulatory framework, c) good Shariah governance, d) continues development of
Shariah instruments, e) improvement in investment manager readiness, f) significant
improvement of investor literacy and awareness, and g) enhancement of technology
and infrastructure. Those key driving factors as the antecedents should be more
focusing on its market orientation key attributes i.e.: i) orientation on Shariah
uniqueness, ii) orientation on competitiveness, iii) orientation on underlying
investment, and iv) orientation on literacy and accessibility, with the expected
outcomes or consequences to strengthening the Islamic mutual funds market
positioning and growth, in terms of market share, investor base, and Shariah product.
Finally, industry transformation is necessary for Islamic mutual funds in Indonesia to
grow faster than the mutual funds industry, and bring positive contribution for the
growth of Islamic capital market and Islamic financial market overall."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hidayat Wira Kusuma
"Meskipun mencatatkan pertumbuhan yang cukup tinggi, pangsa pasar perbankan Islam di Indonesia sangat kecil dibandingkan aset seluruh industri keuangan. Fakta tersebut ironis mengingat religiusitas adalah faktor utama yang mendorong nasabah menggunakan jasa bank Islam, dan mayoritas penduduk Indonesia adalah penganut Islam. Penelitian ini ingin mengetahui minat dan faktor utama yang mempengaruhi keputusan untuk menggunakan layanan keuangan, baik yang disediakan oleh bank syariah atau perusahaan teknologi finansial. Penelitian ini melibatkan 404 responden, dan menggunakan model yang merupakan gabungan dari model SERVQUAL, UTAUT2, serta faktor religiusitas. Data yang diperoleh diuji dengan metode PLS-SEM. Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa faktor keimanan tidak berpengaruh terhadap keputusan nasabah menggunakan layanan dari bank syariah. Adapun faktor yang terbukti mempengaruhi keputusan responden untuk menggunakan layanan bank syariah adalah praktik religiusitas, pengetahuan tentang prinsip syariah, dan harapan peningkatan kinerja sebagai dampak dari penggunaan teknologi. Faktor yang mempengaruhi keputusan responden untuk menggunakan layanan tekfin adalah pertimbangan manfaat-biaya dari penggunaan layanan keuangan berbasis teknologi, pengaruh sosial dari lingkungan sekitar, dan jaminan layanan. Kehadiran fisik outlet penyedia jasa keuangan tidak berpengaruh pada keputusan nasabah memilih layanan keuangan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pelaku industri bank syariah dan tekfin, serta regulator, dalam mengambil kebijakan yang tepat bagi pengembangan industri keuangan syariah.

Despite recorded a remarkable growth, the Indonesian Islamic banking market share is very small compared to the total assets of entire industry. This fact is ironic considering that religiosity is the main factor that encourages customers to use Islamic banks services, and majority of Indonesias population are Muslims. This study wants to know the public interests and main factors that influence the decision to use financial services, provided by Islamic banks or financial technology companies. This study involved 404 respondents. The model is a combination of SERVQUAL, UTAUT2 models, and religiosity factors. The data were tested using PLS-SEM method. The results show that one`s belief doesnt affect customers decision to use Islamic banks services. Factors that influence respondents decision to use Islamic banks services are practice of religiosity, knowledge of sharia principles, and expectations of performance improvement by the use of technology. Meanwhile, factors that influence respondents decision to use fintech services are price-value considerations, social influence of the surrounding environment, and service assurance. The physical outlets of financial service provider do not seem really required by respondents. These results are expected to help Islamic banks, fintech, and regulators, in taking appropriate policies for the development of Islamic finance industry."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54045
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dona Ramadhan
"Pangsa pasar keuangan syariah berada pada angka 5% pada tahun 2018. Di sisi lain, lembaga keuangan digital (fintech) mengalami pertumbuhan sangat pesat hingga 650% dalam kurun waktu setahun. Fenomena ini menunjukkan bahwa masyarakat saat ini sudah mengadopsi teknologi mutakhir. Berdasarkan asumsi bahwa fintech syariah dapat menjadi alternatif meningkatkan pangsa pasar keuangan Islam, penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh persepsi manfaat yang dirasakan, risiko yang dialami, dan maqoshid syariah terhadap intensi untuk berinvestasi melalui fintech syariah dengan mengambil reponden pekerja lembaga keuangan non-digital. Dengan menggunakan analisis structural equation modeling (SEM) terhadap 391 sampel, hasil pengujian data menunjukkan persepsi manfaat berpengaruh positif namun tidak signifikan, persepsi  risiko berpengaruh positif secara signifikan, dan persepsi Maqoshid syariah berpengaruh positif secara signifikan terhadap intensi berinvestasi menggunakan jasa fintech syariah. Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu pada responden pekerja lembaga keuangan non digital, model bisnis fintech peer-to-peer, dan persepsi dari sisi investor (pemodal). Rekomendasi penelitian lebih lanjut yaitu segmen responden dari Generasi Y dan Z dan dari sisi pengguna dana. Untuk implikasi manajerial, perusahaan fintech syariah harus lebih memperhatikan masalah profitabilitas dan kebermanfaatan yang lebih luas.

The market share of Islamic banking in Indonesia remains approximately at 5 percent in 2018. On the other hand, Fintech peer-to-peer lending amount has rapidly increased up to 650% in a year. This phenomenon indicates people now have started to adopt novel technology. Based on the assumption Islamic Fintech could be an alternative way to boost Islamic finance, this paper aimed in measuring the influence of perceived benefit, perceived risk, and perceived maqoshid sharia toward intention to make investment through Islamic Fintech by non-digital financial institution employees. Using structural equation modeling (SEM) as analytical tools of 391 samples, this research found that perceived benefit has positive but insignificant impact, perceived risk has positive and significant impact, and perceived maqoshid sharia has positive and significant impact toward intention to invest using Islamic fintech. However, this research has limitations. Perception is measured from non digital financial institution employee and investor sight, and Islamic fintech peer-to-peer business model as the object of the study. The findings also suggest further research to measure the perception of Gen Y and Z, and from borrower sight of fintech. Managerial implications for Islamic fintech are to pay more attention on profitability and to deliver broader social contribution."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54636
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hilman Muchtar
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh faktor mikro dan makro terhadap penyaluran pendanaan UMKM pada Perbankan Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia periode 2004-2012. Adapun variabel di dalam penelitian ini adalah wadiah demand deposit, mudharabah time deposit, perubahan pembiayaan SME, non performing financing dan IHK sebagai variabel bebas dan pendanaan UMKM sebagai variabel terikat. Sample penelitian ini adalah Perbankan Syariah dan Unit Usaha Syariah dengan periode waktu dari Maret 2004 sampai dengan Oktober 2012.
Penelitian ini menggunakan permodelan auto regressive distribute lag (ARDL/Dynamic Model) untuk mendapat nilai estimasi yang paling tepat. Sebelumnya uji asumsi klasik digunakan untuk melihat apakah data dan model telah baik. Hasil menunjukkan bahwa wadiah demand deposit, mudharabah time deposit, perubahan pembiayaan SME, non performing financing dan IHK baik secara simultan maupun partial dapat berpengaruh terhadap pendanaan UMKM. Adapun kontribusi Adjusted R2 di dalam penelitian ini sebesar 47,86%.
Untuk meningkatkan penyaluran pembiayan Perbakan Syariah dan Unit Usaha Syariah harus melakukan penghimpunan dana secara optimal, mengoptimalkan kegunaan modal yang dimiliki, dan memiliki manajemen pembiayaan yang baik agar NPF tetap berada dalam tingkat yang rendah dan dalam batas yang disyaratkan oleh regulator. Mengingat sektor UMKM mendominasi pembiayaan perbankan syariah di Indonesia, penelitian ini merekomendasikan agar perbankan syariah Indonesia memperhatikan faktor mikro dan makro sebagai acuan dalam keputusan pembiayaan UMKM.

ABSTRACT
This thesis attempts to examine the influence of micro and macro factors to the distribution financing on SME in Islamic Banks and Islamic Business Units in Indonesia within the period of 2004-2012. The thesis uses wadiah demand deposit, mudharabah time deposit, growth SME financing, non performing financing and consumer price index as independent variables and SME financing as a dependent variable. Samples of this research consist of 11 Islamic Bank, and Islamic Business Units during the period of March 2004 - October 2012.
Technically, the research uses auto regressive distribute lag (ARDL/Dynamic Model) as an analytical model. Before testing the hypothesis, the first assumptions of the classical are tested, so the regression model is not biased and have met the requirements of best linear unbiased estimator (BLUE). The results of this research indicates that wadiah demand deposits, mudharabah time deposits, growth SME financing, non performing financing and consumer price index have a simultaneous and partially significant effect on SME financing distribution. Adjusted R2 contribution in this research is about 47,86%. These fundings are also confirmed by information from survey.
As such, in order to increase the SME financing, Islamic Banks and Islamic Business Units should optimized the distribution of funds collected and must have a good financial management. They also should keep the NPF value low as a regulator rules. SME financing have a big proportion in Islamic Banks. Therefore this research recommended Islamic Banks and Islamic Business Units focus on microeconomic and macroeconomic factors"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>