Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Azzamul Haq
"Perancangan dan fabrikasi Organic Light Emitting Diode (OLED) semakin berkembang pesat seiring dengan dibutuhkannya OLED yang mudah difabrikasi dan menghasilkan performa yang lebih baik. Pada skripsi ini telah dilakukan simulasi dan fabrikasi OLED menggunakan proses laminasi. Simulasi menggunakan software SimOLED 4.5 dengan dua jenis struktur ITO/PFO/Al dan ITO/PEDOT:PSS/Al. Sementara itu untuk fabrikasi telah dihasilkan empat divais dengan struktur ITO/PFO/Al dan ITO/PEDOT:PSS//PFO/Al. Selanjutnya dilakukan analisis mengenai pengaruh PEDOT:PSS dan pembersihan ITO menggunakan ultrasonic cleaning terhadap karakteristik I-V OLED.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan karakteristik terhadap variasi anoda yang dilakukan namun pada fabrikasi penambahan PEDOT:PSS pada struktur dan pembersihan ITO menggunakan ultrasonic cleaning dapat menurunkan tegangan threshold. Divais dengan struktur ITO/PEDOT:PSS/PFO/Al dengan dilakukan pembersihan ITO memiliki performa terbaik dengan tegangan threshold terendah sebesar 1,6 V.

Design and fabrication of Organic Light Emitting Diode (OLED) is growing rapidly along with the need for a convenient OLED fabricated and produce better performance. In this thesis has been carried out simulation and fabrication of OLEDs using a lamination process. SimOLED 4.5 software simulation using the two types of structure ITO / PFO / Al and ITO / PEDOT: PSS / Al. Meanwhile for the fabrication has produced four devices with structure ITO / PFO / Al and ITO / PEDOT: PSS // PFO / Al. Further analysis on the effect of PEDOT: PSS and ITO cleaning using ultrasonic cleaning of the I-V characteristics of OLED.
The simulation results showed that no differences in the characteristics of the variety anode made yet on fabricating the addition of PEDOT: PSS on the structure and cleaning of ITO using ultrasonic cleaning can lower the threshold voltage. Devices with the structure of ITO / PEDOT: PSS / PFO / Al to do the cleaning ITO has the best performance with the lowest threshold voltage of 1.6 V.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63492
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Randy
"Organic Light Emitting Diode OLED adalah sebuah LED yang menggunakan bahan organik pada emissive layer-nya yang akan menghasilkan cahaya saat dialiri oleh listrik. Salah satu kelebihan yang dimiliki OLED adalah kemudahannya untuk difabrikasi. Dengan menggunakan metode laminasi, di laboratorium nano-device Departemen Elektro telah berhasil difabrikasi dan diuji beberapa parameter yang berpengaruh terhadap performa divais OLED. Dari penelitian yang telah dilakukan tersebut didapatkan bahwa penggunaan anoda terbaik adalah TC-07S, katoda terbaik adalah alumunium, dan kecepatan spincoating emissive layer-nya adalah 3000 rpm. Pada penelitian ini akan diujikan pengaruh penumbuhan anoda TC-07S pada substrat yang berbeda, yaitu plastik laminasi, plastik PET dengan lapisan ITO, dan kaca dengan lapisan FTO.
Berdasarkan hasil fabrikasi yang telah dilakukan, didapatkan bahwa tingkat keberhasilan yang tertinggi adalah divais OLED yang difabrikasi dengan menggunakan substrat plastik laminasi sebagai substrat untuk menumbuhkan TC-07S. Divais ini berhasil mengemisikan cahaya dan memiliki karakteristik arus terhadap tegangan karakteristik I-V seperti dioda. Di samping itu, dilakukan pengujian lebih lanjut pengaruh kecepatan spincoating TC-07S pada permukaan substrat plastik laminasi terhadap karakteristik I-V. Dari hasil pengujian tersebut didapatkan bahwa kecepatan spincoating 1000 rpm merupakan kecepatan yang paling optimal.

Organic Light Emitting Diode OLED is an LED that use organic material for the emissive layer. One of the advantage of OLED is the simplicity in the fabrication process. Using lamination method the device has been successfully fabricated and analyzed in nano device laboratory. From that previous results, it is known that TC 07S is the best material for anode, while the alumunium is the best for cathode. It is also known that the optimum speed of spincoating to grow the emissive layer is 3000 rpm.
In this research we fabricate and analyze the effect of spincoating of TC 07S on different substrate such as lamination plastic, PET plastic with ITO layer, and glass with FTO layer. In this research we found that the lamination plastic is the best substrate that provide highest success rate in the fabrication process. We also found that 1000 rpm is the optimum speed to grow TC 07S on lamination plastic.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Renaldy Pratama
"Pada skripsi ini dilakukan penelitian untuk menganalisis konsistensi dari data fluktuasi spektral derau yang dihasilkan oleh sistem sensor spektroskopi multifrekuensi kapasitif dengan extra virgin olive oil sebagai material yang diuji. Dilakukan pengambilan data di 28 titik frekuensi menggunakan sistem yang terdiri dari rangkaian sensor spektroskopi multifrekuensi kapasitif, sistem thermoregulation berbasis Arduino, dan sistem pembacaan dan penyimpanan data menggunakan Digital Storage Oscilloscope (DSO). Data yang diambil adalah sebanyak 20 bundel, yang dibagi menjadi 4 set yang masing-masing terdiri dari 5 bundel. Data kemudian diolah dengan menggunakan program MATLAB yang terdiri dari tiga tahapan, dimana tahapan pertama dan kedua disebut dengan STA-1 dan STA-2 yang merupakan metode pengolahan data statistik dua tingkat, sedangkan tahapan ketiga adalah untuk menghasilkan grafik. Grafik yang dihasilkan terdiri dari 2 jenis, yaitu low dan high fluctuation, dimana kedua jenis grafik ini ditentukan berdasarkan besar nilai standar deviasinya. Grafik-grafik ini kemudian dianalisis untuk menentukan konsistensi dari data yang diambil. Terdapat tiga metode analisis yang digunakan, yaitu analisis kualitatif, yang merupakan metode analisis secara visual untuk menentukan kualitas dan ketepatan dari data yang diambil; analisis perbandingan Total Tamsir Value (TTV), yang merupakan representasi kuantitatif dari grafik, dan analisis grafik-banding, yaitu menghasilkan grafik baru yang merupakan hasil dari perbandingan grafik-asal. Analisis kualitatif dan analisis perbandingan TTV belum mampu menunjukkan konsistensi dari data yang diambil. Sedangkan analisis grafik-banding mampu menunjukkan konsistensi dari data yang diambil, karena didapatkan grafik-grafik yang konsisten secara visual, serta TTV yang konsisten dan memiliki span nilai yang sangat kecil, yaitu 0,76 dan 0,0008 untuk low dan high fluctuation. Hasil dari ketiga metode analisis ini dibandingkan dengan hasil analisis dari bahan yang lain, yaitu air Suli-5. Dari perbandingan ini, didapatkan bahwa bahan extra virgin olive oil dan air Suli-5 menghasilkan grafik-banding dengan perbedaan yang mencolok, serta menghasilkan range TTV yang cukup berbeda, yaitu 4,64 - 5,40 dan 0,0537 - 0,0545 untuk extra virgin olive oil, dan 1,20 - 2,45 dan 2,88 - 3,26 untuk air Suli-5. Hal ini merupakan hal yang positif bagi penelitian, karena ini berarti sensor dapat mengidentifikasi perbedaan karakter dari bahan yang diuji. Hal ini juga membuktikan bahwa metode perbandingan grafik-banding adalah metode yang paling baik untuk menentukan konsistensi data. Meskipun demikian, diduga terdapat noise pada data yang muncul karena beberapa permasalahan yang masih terjadi saat penelitian, misalnya konfigurasi DSO yang belum sesuai dengan rangkaian yang seharusnya.

This thesis presents a research to analyze the consistency of noise spectral fluctuation data produced by capacitive multifrequency spectroscopic sensor, using extra virgin olive oil as material under test. Data collection is done at 28 frequency points using a system that consist of the capacitive multifrequency spectroscopic sensor circuit, an Arduino-based thermoregulation system, and a data reading and storage system using Digital Storage Oscilloscope (DSO). The number of data that is taken is 20 bundles, which are divided into 4 sets, each of which consists of 5 bundles. The data are then processed using a MATLAB program which consists of 3 steps, where the first and second steps are called STA-1 and STA-2 which are a two level statistical data processing method, and the third step is to generate graphs. There are 2 types of graphs that are produced, which are low and high fluctuation, where these two graph types are determined by the value of their standard deviation. These graphs are then analyzed to determine the consistency of the data that were taken. There are 3 analysis methods used. The first one is qualitative analysis, which is a visual analysis method to determine the quality and the precision of the data that were taken. The second method is Total Tamsir Value (TTV) comparison analysis, which is a quantitative representation of the graphs. The third method is comparison graphs analysis. This last method produces new graphs which are comparison results of the original graphs. Qualitative and TTV comparison analysis haven’t been able to show the consistency of data that were taken. Whereas comparison graphs analysis is able to show the concistency of data that were taken, because this method produces graphs that are visually consistent and also TTV that are consistent and has a small span of value, which are 0,76 and 0,0008 for low and high fluctuation. The results of these three methods are then compared with the analysis results of another material, which is Suli-5 water. From this comparison, it is found that extra virgin olive oil and Suli-5 water produce comparison graphs with significant differences. This comparison also produce TTV with significant differences in range, which are 4,64 - 5,40 and 0,0537 – 0,0545 for extra virgin olive oil, and 1,20 – 2,45 and 2,88 – 3,26 for Suli-5 water. This is a positive thing for this research, because it means that the sensor can identify the characteristic difference between the materials that are under test. This also proves that the comparison of “comparison graphs” method is the best method to determine data consistency. Nevertheless, noises are suspected to be present in the data because of some problems that still occure in the research. For example, the DSO configuration that is not in accordance to the original circuit.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56001
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Geri Paksi Dirgantara
"ABSTRACT
Pergerakan suatu anggota tubuh adalah hasil dari usaha kolektif yang dilakukan oleh otak, saraf, dan kegiatan otot. Jika salah satu faktor penentu diatas tidak dapat berfungsi, maka pergerakan tidak dapat dilakukan. Hal itu mungkin menjadi sesuatu yang alamiah bagi mereka yang sejak awal kehilangan fungsi tubuhnya, namun mereka yang kehilangan fungsi tersebut setelah pergerakan menjadi bagian mendasar dari keseharian hidup mereka merupakan hal yang berbeda. Pada skripsi ini akan dibahas penelitian untuk merancang bangun alat akuisisi data sinyal Electromyograph EMG dengan menggunakan elektroda surface Ag-AgCl serta analisis kinerjanya. Sinyal 2-channel surface electromyograph SEMG didapatkan dari bagian ekstremitas atas tubuh yaitu Flexor Carpi Radialis yang kemudian akan difilter dengan serangkaian rancangan biopotential amplifier dan band-pass filter sebelum diproses menggunakan mikrokontroler. Selanjutnya sinyal yang didapat akan digunakan untuk klasifikasi dan spesialisasi pola gerakan tangan. Hasil pengujian menunjukan bahwa rangkaian filter yang dirancang telah menunjukan pola keluaran sinyal EMG dengan jelas. Karena karakteristik sinyal EMG yang berbeda pada setiap orang maka untuk melihat kinerja dari perangkat, pola yang dihasilkan dibandingkan dengan hasil jurnal yang sudah ada. Terlihat bahwa pola yang ditunjukan sudah sangat mirip dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya dengan fluktuasi sinyal yang sangat intens ketika kerja selain rileks dilakukan.

ABSTRACT
Limb movement is the result of a collective effort done by the brain, nerves, and muscle activity. If one of the above determinants does not work, the movement can not be performed. It may be natural for those who have lost their bodily functions from the very beginning, but those who lose their function after the movement becomes a fundamental part of their daily lives are different. In this research Electromyograph signal data acquisition EMG by using AgCl surface electrode will be designed. The 2 channel surface electromyograph SEMG signal is obtained from the upper extremity of the body, the Flexor Carpi Radialis which will then be filtered with a series of filter before being processed using a microcontroller. Furthermore, the signal obtained will be used for classification and specialization of hand movement patterns. The test results show that the designed filter circuit has shown EMG signal output pattern clearly. Due to the characteristics of different EMG signals in each person, to see the performance of the device, the resulting pattern is compared with the results pattern of an existing journal. It is seen that the pattern shown similarity to previous research with very intense signal fluctuations when muscle being contracted. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farrel Mahardhika Fajar
"Manusia selalu dipaparkan dengan rangsangan eksternal, baik fisik (langsung) maupun emosional (tidak langsung). Sekresi keringat yang terjadi pada sistem syaraf manusia dapat terjadi sebagai sistem respon. Keberadaan keringat mengubah konduktivitas kulit. Pada skripsi ini sebuah alat dibuat untuk aktivitas konduktivitas kulit ketika rangsangan fisik dan emosional diberikan. Rangsangan fisik merupakan pukulan sedang ke dada, dan ransangan emosional berupa penontonan video kejutan. Pengukuran diberikan waktu diam selama 10 detik agar tubuh beristirahat sebelum menerima rangsangan fisik, dan setelah sepuluh detik selanjutnya, rangsangan emosional diberikan. Jangka waktu percobaan selama 45 detik. Analisis dilakukan untuk membandingkan perubahan konduktivitas pada kulit kering dan kulit basah. Hasil pengukuran memberikan perubahan pada konduktivitas kulit kering lebih terlihat dibandingkan perubahan pada kulit yang berkeringat. Percobaan ini juga menunjukkan adanya jeda waktu 3,05 sampai 5 detik antara rangsangan fisik dan responnya, tetapi pada rangsangan emosional jeda waktu ini tidak ada.

Humans are continually exposed to external impulses, both physical (direct) and emotional (indirect). Sweat can be secreted by the nervous system as a response system. The presence of sweat changes skin conductivity. For this study a device was developed to measure skin conductivity and its activity when physical and emotional impulses were introduced. The physical impulse was a mild punch to the arm, and the emotional impulse was prompted by watching a video that contained an element of surprise. Measurement was delayed by 10 seconds to let the body rest before receiving the physical impulse, and after another 10 seconds, the emotional impulse was introduced. Total time taken for the measurement was 45 seconds. An analysis was conducted to compare the change in dry skin conductivity with the change in conductivity in skin that was already sweating. Measurement results revealed that changes in dry skin conductivity are more pronounced than changes in sweating skin conductivity. The study also demonstrated that a delay of 3.05 to 5 seconds exists between physical impulse and response, but no delay is present between emotional impulse and response."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daris Alfafa
"Organic Light Emitting Diode (OLED) dipercaya sebagai sumber cahaya masa depan. OLED memiliki unjuk kerja yang baik dan dapat difabrikasi dengan teknik yang sederhana. Lab Nano Device Universitas Indonesia sudah mengembangkan OLED yang difabrikasi menggunakan metode laminasi. OLED yang dikembangkan sudah berhasil menghasilkan karakteristik arus dioda, menghasilkan cahaya, dan memiliki sifat flexible thin film. Tetapi, OLED tersebut masih memiliki besar arus, tingkat keberhasilan fabrikasi, dan umur hidup (lifetime) yang relatif rendah. Pada skripsi ini dilakukan optimasi struktur OLED menggunakan dua Kapton untuk menyelesaikan masalah tersebut. Berdasarkan hasil fabrikasi dan karakterisasi, ditemukan bahwa OLED yang difabrikasi menggunakan dua Kapton dapat meningkatkan keberhasilan fabrikasi dari 57% menjadi 84% dan meningkatkan besar arus dibandingkan dengan struktur satu Kapton. Namun demikian, struktur ini tidak memberikan lifetime yang lebih baik. Untuk menjelaskan lifetime OLED yang rendah ini, dilakukan pengujian pengaruh waktu dan aplikasi tegangan untuk mengetahui mekanisme penyebab penurunan performa yang paling dominan. Dalam pengujian variasi ini, ditemukan bahwa mekanisme degradasi yang terjadi adalah mekanisme irreversible. Mekanisme ini kemungkinan besar disebabkan oleh reaksi elektrokimia dan termokimia dari partikel debu dan permukaan tidak rata yang menyebabkan arus dan suhu tinggi yang terlokalisasi.

Organic Light Emitting Diodes (OLEDs) have the potential to be the futures primary light source. OLEDs have excellent performance and can be fabricated with simple procedures. Universitas Indonesias Nano Device Lab has previously developed OLEDs fabricated using the lamination process. We have successfully fabricated flexible, thin-film OLEDs that produced diode current characteristics and emitted blue light. However, there were problems; they had low current, fabrication success rate, and lifetime. In this project, we optimize the use of the Kapton tape on the OLED structure by using two Kapton pieces. Fabrication and characterisation results showed the two Kapton structure OLEDs to have an improved fabrication success rate (84% from 57%) and produced a higher average current compared to the single Kapton structure. Despite the improvements, the new structure did not give better device lifetimes. To explain the low OLED lifetime, we evaluated the effect of time and voltage application to find the most dominant degradation mechanism. With variations on time and voltage application, it was found that the OLED degradation was irreversible. There was also an indication that the most probable cause of degradation is the electrochemical and thermochemical mechanism. The likely causes of this mechanism are trapped dust particles and uneven surface, causing localized high currents and temperatures."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winston Wiwa Soetijoso
"Organic Light Emitting Diode (OLED) merupakan divais elektronik yang menggunakan material organik untuk mengemisikan cahaya. OLED memiliki karakteristik unik seperti mengemisikan cahayanya sendiri dan memiliki struktur yang sederhana. Fabrikasi single-layer polymer-based OLED dengan metode laminasi di Laboratorium Nano Device Universitas Indonesia telah berhasil dilakukan dan terus dioptimalkan. Parameter seperti material anoda, material substrat, kecepatan dan durasi spincoating, hingga temperatur dan tekanan laminasi telah dioptimalkan. Namun demikian, masih banyak parameter yang perlu dioptimalkan untuk menghasilkan performa OLED terbaik. Temperatur annealing merupakan salah satu parameter yang belum pernah diteliti dan dioptimalkan. Temperatur annealing khususnya pada lapisan emisif PFO diduga memiliki pengaruh terhadap performa OLED. Kemudian, penambahan jumlah deposisi PFO dilakukan dan dianalisis dengan tujuan memperbaiki uniformity emisi OLED. Pada skripsi ini, dilakukan fabrikasi OLED dengan variasi temperatur annealing PFO yakni 30 ˚C, 50 ˚C, 70 ˚C, dan 90 ˚C dan OLED yang dideposisikan PFO sebanyak 3 kali. Hasil analisis menyimpulkan bahwa temperatur annealing PFO optimal adalah 30 ˚C. OLED yang difabrikasikan dengan temperatur annealing PFO 30 ˚C mencapai rata-rata arus tertinggi (2,16 mA), kurva I-V yang paling stabil, dan emisi cahaya yang paling uniform. Temperatur annealing PFO berbanding terbalik terhadap performa OLED. OLED yang difabrikasi dengan deposisi PFO sebanyak 3 kali menghasilkan performa yang rendah dengan kuva I-V yang tidak ideal, rata-rata arus rendah senilai 0,423 mA, dan tidak berhasil mengemisikan cahaya.

Organic Light Emitting Diode (OLED) is an electronic device which emits light using organic material. OLED has unique characteristics such as emitting their own light and having simple structure. The fabrication of single-layer polymer-based OLED in Nano Device Laboratory in Universitas Indonesia has been successfully done and is constantly optimized. Anode material, substrate material, spincoating rotation speed and duration, to lamination temperature and pressure has been optimized. Still, a lot of parameters is yet to be optimized. Annealing temperature is one such parameter yet to be researched and optimized. Annealing temperature on emissive layer PFO is hypothesized to have played a role on OLED performance. In addition, multiple PFO deposition is done and analyzed to improve OLED emission uniformity. OLED samples with varying PFO annealing temperature of 30 ˚C, 50 ˚C, 70 ˚C, 90 ˚C and samples with 3 times PFO deposition has been fabricated. It is concluded that optimal PFO annealing temperature is 30 ˚C. OLED samples fabricated with PFO annealing temperature of 30 ˚C reach the highest average current output (2,16 mA), have stable I-V characteristics, and emit the most uniform light emission. PFO annealing temperature is inversely proportional to OLED performance. OLED fabricated with 3 times PFO deposition perform poorly with unideal I-V curve, low average current output (0,423 mA), and unsuccessful in emitting light."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahli Irfan
"Ventilator adalah alat bantu pernafasan yang berfungsi sebagai alat terapi atau alat penanganan pasien dengan kegagalan sistem pernafasan yang dapat diakibatkan oleh berbagai masalah kesehatan atau penyakit. Pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini, mendorong kebutuhan ventilator di dunia. Penyakit COVID-19 yang umumnya menyerang dan mengganggu bagian pernafasan manusia membuat kebutuhan alat bantu pernafasan pada pasien COVID-19 menjadi krusial. Pada ventilator terdapat parameter krusial yang perlu dipantau dan dikalibrasi sebelumnya seperti volume tidal, peak inspiration pressure (PIP), positive end-expiratory pressure (PEEP) dan konsentrasi oksigen. Hal ini membuat kebutuhan alat ukur parameter ventilator menjadi penting untuk membantu proses kalibrasi dari ventilator pada masa produksi. Sayangnya, harga alat ukur parameter ventilator saat ini yang berada di pasaran masih terbilang cukup tinggi terutama bagi negara berkembang seperti Indonesia. Pada tulisan ini, penulis mencoba membuat alat ukur parameter ventilator rendah biaya yang memiliki tingkat kemampuan akurasi pengukuran yang memadai. Purwarupa dibuat menggunakan integrasi sensor yang telah ada di pasaran sebelumnya. Hasil pengukuran perbandingan purwarupa dengan ventilator komersial Fluke VT650 memperoleh nilai Mean Absolute Percentage Error (MAPE) sebesar 1,95% untuk pengukuran volume tidal, 2,04% untuk pengukuran PIP, 3,59% untuk pengukuran PEEP, 2,62% untuk pengukuran konsentrasi oksigen, 0,3% untuk pengukuran ritme pernafasan, serta 6,94% untuk pengukuran rasio pernafasan.

Ventilator is a breathing support device that serves as a therapeutic tool or treatment tool for patients with respiratory system failure that can be caused by various health problems or diseases. The COVID-19 pandemic that is occurring today, driving the needs of ventilators in the world. COVID-19 disease generally attacks and disrupts the human respiratory system that makes the need for respiratory aids in COVID-19 patients crucial. On ventilators there are crucial parameters that need to be monitored and calibrated in advance such as tidal volume, peak inspiration pressure (PIP), positive end-expiratory pressure (PEEP) and oxygen concentration. This makes the need for ventilator analyzer tools important for ventilator calibration on the production stage. Unfortunately, the price of ventilator analyzer tools currently on the market is still quite high especially for developing countries such as Indonesia. In this paper, the authors try to create a low-cost ventilator analyzer tool that has an adequate level of measurement accuracy capability. Prototypes are built using already available sensor on the market and integrates it as a new system. Measurement comparation test between the prototype and commercially available ventilator tester Fluke VT650 results in Mean Absolute Percentage Error (MAPE) value of 1,95% for tidal volume measurement, 2,04% for PIP measurement, 3,59% for PEEP measurement, 2,62% for oxygen concentration measurement, 0,3% for respiratory rate measurement, and 6,94% for breath ratio measurement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karimah Najiyah
"Penggunaan lahan di Jawa Barat khususnya di kabupaten Bandung mengalami perubahan yang signifikan yang disebabkan oleh meningkatnya jumlah pembangunan dan pemukiman. Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan bencana, bencana alam ini mengakibatkan wilayahnya menjadi cepat berubah. Memantau penggunaan lahan dan tutupan lahan penting untuk memitigasi jika terjadi bencana alam. Untuk mendapatkan informasi klasifikasi tutupan dan penggunaan lahan dapat memanfaatkan teknologi penginderaan jauh. Penelitian ini menggunakan data satelit ALOS-2/ PALSAR-2 untuk membandingkan klasifikasi penggunaan dan tutupan lahan dengan dua metode yaitu Minimum Distance dan Maximum Likelihood. Metode Minimum Distance menggunakan teknik jarak minimal menggunakan vektor rata-rata endmember sedangkan Metode Maximum Likelihood selain rata-rata, juga memperhitungkan informasi variansi pada variable yang diukur. Hasil analisis menunjukan klasifikasi penggunaan dan tutupan lahan yang baik adalah metode Maximum Likelihood dengan hasil akurasi sebesar 68,6233% pada tahun 2014 dan 64,7608% pada tahun 2016. Sedangkan Metode Minimum Distance memiliki akurasi hanya sebesar 48,2307% pada tahun 2014 dan 43,4902% pada tahun 2016.

Land use in West Java, especially in Bandung regency, changes significantly caused by rapid development and sattlement. Since Indonesia is one of the country that is prone to disaster, natural disasters often occur and impact the land changes rapidly. The monitoring land use and land cover classification is important to mitigate any disasters if occured. To obtain land use and land cover classification profile, remote sensing technology can be used. In this research we use ALOS-2/PALSAR-2 satellite data to derive land use and land cover classification maps using two methods, i.e. Minimum Distance and Maximum Likehood. Minimum Distance uses minimum distance technique to measure endmember average vector while Maximum Likehood calculates variance information of measuring variable as well as the average. The analysis results showed that Maximum Likehood method is better for land use and land cover classification in Bandung regency with accuracy of 68,6233% in 2014 and 64,7608% in 2016 respectively while Minimum Distance method resulted in 48,2307% in 2014 and 43,4902% in 2016 respectively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63645
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>