Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hans Karunia H
Abstrak :
Tesis ini menganalisa tentang proses media membingkai sebuah isu terkait politik identitas, dikaitkan dengan pernyataan Anies Baswedan dalam forum diskusi dengan pemimpin redaksi media massa di Surabaya, Jawa Timur yang menyatakan bahwa politik identitas merupakan praktik yang tak terhindarkan. Metode analisis menggunakan analisis framing Robert N Entman pada tayangan program Dua Arah Kompas Tv :  Episode “Politik Identitas, Jadi Jalan Pintas?” yang disiarkan secara live streaming melalui kanal Youtube Kompas TV. Peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Unit observasi  yang telah dipilih diteliti  dengan menggunakan Analisis Framing Robert N Entman sebagai pisau analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan pembingkaian yang dilakukan oleh Kompas TV pada channel Youtube telah sesuai dengan ideologi yang dianut, serta isu politik identitas dikonstruksi dengan nada negatif dan membentuk persepsi negatif kepada audiens. Dibentuk opini sebagai solusi dari isu tersebut, yaitu didorong untuk berkomitmen pada adu gagasan antar aktor politik yang mengikuti kontestasi politik. ......The thesis analyzes the media process of framing an issue related to identity politics, linked to Anies Baswedan's statement in a discussion forum with the chief editor of mass media in Surabaya, East Java, which stated that identity politics is an unavoidable practice. The analysis method uses Robert N Entman's framing analysis on Dua Arah Kompas Tv : Episode "Politik Identitas, Jadi Jalan Pintas?" which was broadcast via live streaming on the Kompas TV YouTube channel. Researchers used a qualitative research approach with descriptive methods. The selected observation units were examined using Robert N Entman's Framing Analysis as an analytical tool. The results of this research show that the framing carried out by Kompas TV’s YouTube channel is in accordance with the ideology adhered to, and the issue of identity politics is constructed in a negative tone and creates negative perceptions for the audience. Opinions are formed as a solution to the issue, namely being encouraged to commit to a battle of ideas between political actors participating in political contestation.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Aloina Majesty
Abstrak :
Penelitian ini menekankan peran media dalam mengkonstruksi dan menyebarkan konten yang membentuk persepsi penggemar terhadap realitas asli dan realitas semu. Penelitian ini mengkaji Alternate Universe (AU) di X (Formerly Twitter) sebagai salah satu bentuk media di ruang digital dengan dasar berpikir teori Computer Mediated Communication (CMC). Penggemar AU dengan face-claim grup idola K-Pop Neo Culture Technology (NCT) menjadi fokus pada penelitian ini. Hiperrealitas yang dialami penggemar dalam studi ini dilihat melalui beberapa konsep: media sebagai simulasi, pengaburan realitas nyata dan semu, multiplisitas realitas dan partisipasi dalam hiperrealitas. Menggunakan strategi penelitian etnografi digital, penelitian ini mengkaji pengalaman dan aktivitas informan yang secara unik mengkonstruksi hiperrealitas sebagai penggemar AU NCT di X (Formerly Twitter) secara kualitatif. Melalui wawancara mendalam terhadap empat orang informan, ditemukan bahwa penggemar membangun pengalaman hiperrealitas melalui konsumsi AU, yang mengarah pada pengaburan realitas nyata. Meski demikian, kegiatan ini memantik partisipasi aktif dalam konsumsi dan produksi AU. Temuan menunjukkan bahwa penggemar mengalami tiga fase hiperrealitas (simulacra sebagai cerminan realitas, menutup reaitas, dan menutupi realitas) yang berkontribusi terhadap konstruksi budaya penggemar dan budaya partisipatif. Hiperrealitas yang dialami penggemar mengarah pada berkembangnya budaya penggemar dan budaya partisipatif, sehingga mengubah penggemar dari konsumen pasif menjadi produsen aktif fiksi penggemar AU. ......This research emphasizes the role of the media in constructing and disseminating content that shapes fans' perceptions of real reality and pseudo reality. This research examines Alternate Universe (AU) on X (Formerly Twitter) as a form of media in the digital space based on Computer Mediated Communication (CMC) theory. AU fans with the face-claim of the K-Pop idol group Neo Culture Technology (NCT) are the focus of this research. The hyperreality experienced by fans in this study is seen through several concepts: media as simulation, blurring of real and pseudo reality, multiplicity of realities and participation in hyperreality.Using a digital ethnographic research strategy, this research qualitatively examines the experiences and activities of informants who uniquely construct hyperreality as NCT AU fans on X (Formerly Twitter). Through in-depth interviews with four informants, it was found that fans construct hyperreality experiences through AU consumption, which leads to the blurring of real reality. However, this activity sparked active participation in AU consumption and production. The findings show that fans experience three phases of hyperreality (simulacra as a reflection of reality, covering up reality, and covering up reality) which contribute to the construction of fan culture and participatory culture. The hyperreality experienced by fans leads to the development of fan culture and participatory culture, thereby changing fans from passive consumers to active producers of AU fan fiction.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Mesi Shabrina
Abstrak :
Terdapat sentimen love-hate relationship pada hubungan Humas dan jurnalis. Untuk itu penelitian ini dilakukan pada Humas Kementerian PUPR dengan jurnalis yang meliput pembangunan infrastruktur yang dikerjakan Kementerian PUPR. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kualitas hubungan Humas dengan jurnalis yang dilihat dengan lensa Relationship Management Theory atau yang juga dikenal sebagai Organization-Public Relationship yang memiliki empat dimensi pengukuran yakni control mutuality, trust, commitment dan satisfaction. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan Humas dan jurnalis menilai kualitas hubungan di antara keduanya positif. Hubungan yang terjalin adalah hubungan pertukaran di mana keduanya saling bertukar manfaat, jurnalis mendapatkan informasi dan Humas mendapat publikasi. Meskipun Humas Kementerian PUPR dinilai memiliki skill yang baik, tetapi mereka belum sepenuhnya paham budaya kerja jurnalis terutama terkait deadline dan kurang sensitif terhadap topik yang sedang viral. Penelitian ini juga menyarankan untuk menambahkan dimensi audit pada penilaian kualitas hubungan antara organisasi dengan publiknya. ......There is a love-hate relationship sentiment between Public Relations (PR) and journalists. Therefore, this research is conducted within the Public Relations of the Ministry of Public Works and Housing with journalists covering the infrastructure development projects undertaken by the Ministry. The objective of this study is to examine the quality of the relationship between PR and journalists through the lens of the Relationship Management Theory, also known as Organization-Public Relationship, which encompasses four measurement dimensions: control mutuality, trust, commitment, and satisfaction. The research employs a qualitative approach using a case study method. The findings reveal a positive assessment of the relationship quality between PR and journalists. The established relationship is characterized by an exchange relationship, where both parties mutually benefit; journalists gain information, and PR receives publicity. Despite the acknowledged proficiency of the Ministry of Public Works and Housing's PR team, there is a partial understanding of the journalistic work culture, particularly concerning deadlines and the sensitivity of currently trending topics. Additionally, the study recommends incorporating an audit dimension in assessing the quality of the relationship between an organization and its public.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bio Bhirawan
Abstrak :
Permasalahan dalam penelitian ini adalah dimungkinkan adanya kontradiksi di luar konsep besar Baxter atas pemaknaan terhadap masalah hubungan pernikahan jarak jauh ASN di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Untuk itu penelitian ini ingin mengetahui bagaimana bentuk dialektika relasional dari kontradiksi yang terjadi pada kedua individu dalam pasangan yang menjalani hubungan pernikahan jarak jauh dengan mengembangkan tiga konsep besar Baxter. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis, metode penelitan studi kasus, dan dengan pendekatan kualitatif. Dari hasil penelitian, individu mengalami kontradiksi di berbagai macam tema wacana. Kontradiksi tiga konsep besar Baxter juga ditemukan pada penelitian ini yaitu: otonomi-terikat, keterbukaaan-ketertutupan, serta kepastian-ketidakpastian. Penelitian ini menemukan kontradiksi baru di luar konsep besar dalam beragam tema wacana yang diperjuangkan yaitu: kehadiran-ketidakhadiran, hadir-tidak hadir, bersama-tidak bersama, terlibat-tidak terlibat, ideal-realita, serta percaya-tidak percaya. ......The problem in this research is that it is possible that there are contradictions outside of Baxter's big concept regarding the meaning of the problem of long-distance marriage relationships among civil servant in Ministry of Publics Works and  Housing. For this reason, this research wants to find out what kind of relational dialectics forms from the contradictions that occur two individuals in a couple who are in a long-distance marriage relationship by developing Baxter's three big concepts. This research uses a constructivist paradigm, case study research method, and a qualitative approach. As the result, individuals experience contradictions in various discourse themes. The contradictions of Baxter's three major concepts were also found in this research, which are: autonomy-connected, openness-closedness, as well as certainty-uncertainty. This research found new contradictions outside the major concept in various discourse themes being fought for, namely presence-unpresence, present-unpresent, together-not together, involved-not involved, ideal-reality, and believe-not believe.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fira Magfira Ovalia
Abstrak :
Perkembangan teknologi, memberikan peluang luas bagi pebisnis untuk membuka usaha. Saat ini, potensi startup memberikan motivasi kepada pebisnis di Indonesia untuk memperluas bisnis mereka. Tahap awal pembentukan startup dianggap krusial, di mana keberlanjutan tim tergantung pada pembangunan keanggotaan, identitas, proses, dan komitmen. Penelitian ini memusatkan perhatian pada peran komunikasi internal dalam startup di PT PGA dengan menggunakan perspektif Communicative Constitution of Organizations (CCO) sebagai dasar teori. PT PGA adalah perusahaan yang berfokus pada pengembangan dan pemasaran merek di industri kecantikan dan perawatan pribadi. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dan pendekatan studi kasus, pengambilan data melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi ke bawah dan horizontal muncul dalam proses adaptasi, menciptakan suasana kekeluargaan dengan fleksibilitas, komunikasi informal, serta dukungan antarpribadi. Penataan diri menunjukkan otoritas atasan memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan. Selain itu, keterlibatan anggota dalam kegiatan organisasi dan membangun komunikasi terbuka dilakukan untuk mencegah masalah dan memastikan pemahaman tugas. Koordinasi kegiatan mengatur peran atasan sebagai konseptor dan pengawas, serta komunikasi horizontal dalam menyelesaikan masalah dan memberikan dukungan. Dalam penentuan posisi lembaga, bawahan bertanggung jawab dan berkoordinasi dengan atasan terkait informasi atau masalah dengan pihak eksternal di PT PGA. ......The development of technology provides extensive opportunities for entrepreneurs to start businesses. Currently, the potential of startups motivates entrepreneurs in Indonesia to expand their businesses. The initial stage of startup formation is considered crucial, where team sustainability depends on the development of membership, identity, processes, and commitment. This research focuses on the role of internal communication in startups at PT PGA using the Communicative Constitution of Organizations (CCO) perspective as the theoretical foundation. PT PGA is a company that focuses on developing and marketing brands in the beauty and personal care industry. The researcher employs qualitative research methods and a case study approach, gathering data through in-depth interviews. The results indicate that downward and horizontal communication emerges in the adaptation process, creating a family-like atmosphere with flexibility, informal communication, and interpersonal support. Self-organization shows that the authority of superiors plays a crucial role in decision-making. Additionally, members' involvement in organizational activities and building open communication are conducted to prevent issues and ensure task understanding. Activity coordination regulates the role of superiors as conceptualizers and supervisors, with horizontal communication in problem-solving and providing support. In determining the institutional position, subordinates are responsible for coordinating with superiors regarding information or issues with external parties at PT PGA.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Susana
Abstrak :
Relokasi ibu kota ke Kalimantan merupakan satu kebijakan besar yang direncanakan sejak dulu dan mulai direalisaskan tahun 2021. Relokasi ini berdampak besar untuk masyarakat serta Aparatur Sipil Negara (ASN) khususnya yang akan direlokasi menjadi penghuni pertama di ibu kota baru. Dengan menggunakan paradigma post positivisme dan metode pendekatan kualitatif, penelitian ini memberikan penjelasan perihal komponen pembentuk intensi relokasi seorang ASN dari sudut pandang lima informan yang bekerja di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan menggunakan teknik wawancara mendalam Dengan menggunakan theory of planned behavior sebagai pedoman penelitian diidentifikasi bahwa pembentukan intensi terdiri dari tiga aspek , yaitu kondisi yang dialami ASN yang bersumber dari ketidakpuasan yang terjadi dari dalam diri dan dari luar diri ASN sehingga menjadi awal mula pembentuk intensi pindah. Dorongan yang muncul atas ketidakpuasan tersebut dapat diklasifikasi menjadi internal dan eksternal bernilai positif dan negatif yang selanjutnya memicu sikap positif mengenai relokasi ke IKN. Salah satu contoh eksternal positif yang menjadi motivasi terbentuknya intensi adalah bayangan akan menjadi penghuni pertama desain ibu kota yang canggih dengan penggunaan teknologi kota cerdas. Sementara itu, salah satu contoh internal negatif adalah ingin direlokasi ke ibu kota hanya karena memahami bahwa adanya ikatan kerja sebagai ASN yang mengharuskannya mengikuti program dan kebijakan pemerintahan, termasuk penugasan di mana saja. Ikatan dinas ini membuat ASN terkadang harus terpisah jarak dengan keluarga. Permintaan untuk dipindah tugas kembali ke kota asal atau mengikut istri, merupakan hal yang tidak umum di lingkungan ASN PUPR sehingga para istri yang biasanya mengikuti kepindahan suami. Interaksi yang terjadi di sekitar ASN juga menjadi komponen pendorong terbentuknya intensi relokasi. Kepatuhan dan komitmen merupakan budaya yang berkembang di lingkungan ASN sehingga berpengaruh pada hasil penelitian. Selain itu, orang orang yang termasuk dalam interaksi yang ada dalam temuan penelitian adalah keluarga, rekan kerja, serta pimpinan. Temuan terakhir yang menjadi komponen pembentuk intensi terakhir adalah ketidakpuasan diri dan dorongan dari lingkungan yang dihubungkan dengan kemampuan adanya hambatan lain diluar kendali diri individu. ......Relocating the capital city to Kalimantan is a major policy that has been planned for a long time and will begin to be realized in 2021. This relocation has a big impact on the community and the State Civil Apparatus (ASN), especially those who will be relocated to become the first residents of the new capital city. Using a postpositivist paradigm and a qualitative approach method, this research provides an explanation of the components that form an ASN's relocation intention from the perspective of five informants who work at the Ministry of Public Works and Housing (PUPR) using in depth interview techniques. By using the theory of planned behavior as a research guide, it was identified that the formation of intentions consists of three aspects, namely the conditions experienced by ASN which originate from dissatisfaction that occurs from within and from outside the ASN, thus becoming the beginning of forming the intention to move. The encouragement that arises from this dissatisfaction can be classified into internal and external positive and negative values which then trigger a positive attitude regarding relocation to IKN. One positive external example that motivates the formation of intentions is the idea of being the first occupant of a sophisticated capital city design using smart city technology. Meanwhile, one negative internal example is wanting to be relocated to the capital just because he understands that his work as an ASN requires him to follow government programs and policies, including assignments anywhere. These service ties mean that ASNs sometimes have to be separated from their families. Requests to be transferred back to your hometown or to follow your wife are not common in the ASN PUPR environment, so wives usually follow their husband's move. The interactions that occur around ASN are also a driving component in the formation of relocation intentions. Compliance and commitment is a culture that develops in the ASN environment so that it influences research results. Apart from that, the people included in the interactions in the research findings are family, co workers and leaders. The final finding which is the component that forms the final intention is self dissatisfaction and encouragement from the environment which is connected to the ability of other obstacles beyond the individual's control.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana' Hamidah Sahid
Abstrak :
Penelitian ini menyelidiki strategi komunikasi pada Humas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam mengelola resistensi masyarakat terhadap kebijakan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) di media sosial Instagram Kementerian PUPR. Metode penelitian studi kasus ini melibatkan wawancara mendalam dengan Humas Kementerian PUPR di Biro Komunikasi Publik dan Ketua Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN (Satgas IKN) serta pengamatan oleh peneliti pada komentar resistensi masyarakat dalam unggahan konten #IKNkita di akun @kemenpupr. Dari hasil analisis menggunakan konsep strategi mengelola resistance to change dari Kotter dan Schlesinger, temuan menunjukkan bahwa alasan resistensi masyarakat terhadap kebijakan pemindahan IKN paling kuat adalah alasan kesalahpahaman dan kurang kepercayaan. Alasan kedua adalah penilaian yang berbeda, alasan ketiga adalah kepentingan diri sendiri yang sempit, terakhir adalah alasan toleransi berubah yang rendah. Strategi komunikasi Humas PUPR dalam mengelola resistensi masyarakat terhadap kebijakan pemindahan IKN di Instagram dengan pembuatan tagar #IKNkita, penjadwalan khusus untuk konten #IKNkita dan pembuatan konten #IKNkita. Pendekatan yang digunakan dalam konten #IKNkita yang telah digunakan oleh Humas PUPR adalah pendidikan dan komunikasi, partisipasi dan keterlibatan, fasilitasi dan dukungan, serta negosiasi dan kesepakatan. Selain itu, Humas PUPR juga menerapkan strategi ‘no response’ terhadap komentar-komentar negatif. Humas PUPR tidak pernah menggunakan pendekatan manipulasi, kooptasi dan paksaan untuk mengelola resistensi terhadap kebijakan pemindahan IKN dalam konten #IKNkita di Instagram. ......This research investigates the digital communication strategies employed by Government Public Relations (GPR) of the Ministry of Public Works and Housing (PUPR) in managing public resistance towards the State Capital City relocation policy (IKN) on the Instagram social media platform of the Ministry of PUPR. This case study research method involves in-depth interviews with the GPR of the Ministry of PUPR and the Chairperson of the IKN Development Implementation Task Force (Satgas IKN), alongside the researcher's observations on public resistance comments within the #IKNkita content posts on the @kemenpupr account. Through the analysis using Kotter and Schlesinger's concept of managing resistance to change, the findings indicate that the strongest reasons for public resistance to the IKN relocation policy are misunderstanding and lack of trust. The second reason is differing assessments, the third is parochial self-interest, and lastly, low tolerance for change. The approach used in #IKNkita content that has been used by the GPR of the Ministry of PUPR is education and communication, participation and involvement, facilitation and support, as well as negotiation and agreement. Apart from that, the GPR of the Ministry of PUPR also implemented a 'no response' strategy for negative comments. The GPR of the Ministry of PUPR has never used manipulation, co-optation and coercion approaches to manage resistance to the IKN relocation policy in #IKNkita content on Instagram.

Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herdiantyara Mardhika
Abstrak :
Ideologi gender yang mengacu pada peran-peran gender telah dikonstruksi dan memisahkan peran laki-laki dan perempuan dengan istilah feminitas dan maskulinitas. Ketika pandangan ideologi gender dipercaya oleh masyarakat kemudian membentuk sebuah hegemoni. Hegemoni juga disebarkan melalui budaya populer film. Seringkali, film memunculkan ketidaksetaraam gender dan membentuk perempuan sebagai kaum marginal di bawah dominasi kaum laki-laki. Namun fenomena hegemoni menciptakan pihak oposisi yang disebut dengan intelektual organik yang menciptakan suatu resistensi akan dominasi yang ada melalui film. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana counter-hegemony digambarkan dalam film Barbie (2023). Penelitian ini menggunakan paradigma kritis, pendekatan kualitatif serta analisis wacana kritis yang digunakan untuk membedah teks dalam film dengan menempatkan posisi subjek-objek dan posisi penonton film Barbie (2023). Dari hasil analisis yang dilakukan, diketahui bahwa film Barbie (2023) menayangkan hegemoni yang terjadi ketika digambarkan oleh pemeran lawan seperti film-film pada umumnya. Kemudian muncul resistensi yang dilakukan oleh sutradara film yang juga merupakan intelektual organik melalui gagasan feminis yang disampaikan pada film Barbie dan kemudian menggambarkan counter-hegemoni stereotip gender dalam film Barbie (2023) ......Gender ideology which refers to gender roles has been constructed and separates the roles of men and women using  the terms femininity and masculinity. When the views of gender ideology are believed by society, then hegemony is formed. Hegemony is also spread through popular film culture. Often, films raise gender inequality and shape women as marginal people under male domination. However, the phenomenon of hegemony creates an opposition party called organic intellectuals who creates resistance to existing domination through film. This research aims to find out how against hegemony depicted in the film Barbie (2023). This research uses a critical paradigm, a qualitative approach and Sara Mills' critical discourse analysis which is used to dissect the text in the film by placing the subject-object position and the position of the audience in the film Barbie (2023). From the results of the analysis carried out, it is known that the Barbie film shows the hegemony that occurs when portrayed by opposing actors, like films in general. Then resistance emerged by the film director who is also an organic intellectual through the feminist ideas conveyed in the film Barbie (2023) and then depicting counter-hegemony in the film Barbie (2023).
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yona Voria Janesia
Abstrak :
K-Pop yang sudah menjadi budaya populer kini sudah berkembang dengan pesat di seluruh dunia termasuk di Indonesia menyebabkan semakin banyaknya penggemar grup K-pop termasuk dari kalangan perempuan dewasa. Penggemar perempuan dewasa menjadi target pasar tersendiri karena mereka telah mandiri secara finansial dan bersedia membelanjakan lebih banyak untuk idola mereka. Grup pria mulai menggunakan konsep bubblegum pop yang sudah populer di antara grup perempuan dengan memodifikasi judul lagu grup pria.  Penelitian ini berfokus pada praktik – praktik penggemar (fandom practice) oleh Mark Duffet yang terdiri dari pleasure of connection, pleasure of appropriation, dan pleasure of performance. Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivistik dengan metode penelitian deskriptif kualitatif. Dari hasil analisis ditemukan bahwa Pleasure of connection dapat dirasakan ketika penggemar bertemu dengan idolanya baik di area konser maupun di luar konser. Pleasure of Appropriation dapat diwujudkan spoiling dimana penggemar mendapatkan dan menyebarkan informasi yang belum dipublikasikan secara resmi dan juga keterlibatan mereka dalam membuat atau membaca fanfiction. Untuk pleasure of performance para penggemar mendapatkannya melalui berpartisipasi aktif dalam acara yang mereka buat sendiri, mengumpulkan barang-barang yang bertemakan sang idola dan juga membagikan pengalaman foto dan video mereka ketika berinteraksi dengan idolanya dengan sesama penggemar di media sosial mereka. Dari tiga bentuk fandom practice oleh para perempuan dewasa penggemar K-pop ditemukan bahwa para noona memiliki kebebasan dalam melakukan praktik-praktik fandom karena mereka mandiri secara finansial. Namun mereka tidak semua dilaksanakan karena faktor usia yang membatasi mereka dari segi waktu, tenaga dan sikap. ......K-pop, which has become a popular culture, has grown rapidly all over the world, including in Indonesia, resulting in an increasing number of K-pop group fans, including adult women. Adult women fans become their own market targets because they are financially independent and willing to spend more on their idols. The men's group began to use the bubblegum pop concept that was already popular among women's groups by modifying the title of the male group's songs. This research focuses on Mark Duffet's fandom practice, which consists of pleasure of connection, pleasure of appropriation, and pleasure of performance. The research uses post-positivist paradigms, with qualitative descriptive research methods. The analysis found that the pleasure of connection can be felt when fans meet their idols both in the concert area and outside the concert. Pleasure of Appropriation can be realised by spoiling where fans get and disseminate information that has not been officially published and their involvement in creating or reading fanfiction. For the pleasure of the performance, the fans get it by actively participating in events they've made themselves, collecting items that are about the idol, and sharing their photo and video experiences when interacting with his idol with fellow fans on their social media. From the three forms of fandom practice by the adult women K-pop fans, it was found that the noona had freedom in doing fandom practices because they were financially independent. But not all of them are carried out because of age factors that limit them in terms of time, energy, and attitude.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library