Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuliana Purwanti
Abstrak :
ABSTRAK
Curah hujan adalah satu unsur cuaca yang memiliki pengaruh cukup besar terhadap berbagai sektor kehidupan manusia termasuk dalam sektor kelautan, khususnya terhadap produksi garam. Penambahan curah hujan di masa produksi garam berpotensi menimbulkan penurunan produksi, bahkan pada tingkat ekstrim dapat mengakibatkan kegagalan panen Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabilitas curah hujan terhadap produksi garam sekaligus kesesuaian lahan produksi di Kabupaten Sumenep Jawa Timur dilihat dari jumlah rata-rata curah hujan tahunan, panjang musim kemarau dan jumlah maksimum hari tanpa hujan berturut-turut. Berdasarkan analisis statistik, variabilitas curah hujan, berkorelasi kuat dengan produktivitas garam di Kabupaten Sumenep Jawa Timur, terutama panjang musim kemarau. Sedangkan berdasarkan analisis spasial, desa sentra garam memiliki kesesuaian yang menengah sampai sangat tinggi. Hasil penelitian menyarankan pentingnya informasi panjang musim kemarau dalam informasi iklim kepada pelaku sektor garam.
ABSTRACT
Rainfall is the weather-climate element that influences various sectors of human activities, such as the marine sector, particularly the salt industry when the production is done in the traditional way. The increase of rainfall will potentially decrease the productivity of salt, moreover at an extreme level, it can lead to total production failure. This study aims to determine the effect of rainfall variability on salt production in Kabupaten Sumenep East Java based on parameters of average amount of annual rainfall, a length of the dry season and the maximum number of consecutive dry days/dry-spell. Based on statistical analysis, the rainfall variability is strongly correlated with the fluctuation of salt productivity, especially a length of the dry season. The spatial analysis shows that the saltworks are located in appropriate areas which have supporting climate conditions. It is recommended that the climate information provides to salt production includes a length of dry season information.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T39377
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chevy Cahyana. author
Abstrak :
ABSTRAK
Pengoperasian suatu instalasi pembangkit listrik tenaga termal, baik yang berbahan bakar batubara, minyak bumi maupun energi nuklir, umumnya menggunakan air laut sebagai pendingin. Air pendingin yang masuk kembali ke laut memiliki temperatur di atas temperatur ambien air laut. Masuknya limbah air panas dari kanal pendingin ke laut (thermal pollution) dalam jumlah besar dapat memberikan dampak negatif bagi kehidupan biota laut di sekitarnya. Pengkajian tentang pola sebaran polutan panas dari kanal pendingin pembangkit listrik perlu dilakukan untuk dapat mengetahui luas daerah yang terkena dampak dan berapa besar perubahan temperatur yang terjadi. Simulasi sebaran panas di laut dilakukan dengan mengasumsikan pembangkit listrik tenaga nuklir dengan kapasitas 7000 MWe beroperasi di Semenanjung Muria Jepara sebagai calon tapak PLTN di Indonesia. Hasil simulasi menunjukkan temperatur sebesar 34-360C menyebar sejauh 115 m, sementara temperatur sebesar 31-330C menyebar sejauh 1048 m dari outlet kanal pendingin.
ABSTRACT
The operation of a thermal power plant, including coal-fired, oil and nuclear energy, use sea water as coolant. Cooling water back into the sea has a temperature above the ambient temperature of sea water. The entry of warm water waste from the cooling canal to the sea (thermal pollution) in large quantities may cause negative impact on marine biota around the canal outlet. Assessment of heat pollutant dispersion pattern from power plant cooling canal needs to be done in order to know the area affected and how much the temperature changes that occur. It is assumed that 7000 MWe nuclear power plant is operated to simulate heat dispersion to ocean water body at Muria peninsula, Jepara as a candidate site of nuclear power plant at Indonesia. The simulation results show that temperature of 34-360C disperse along 115 meters, meanwhile temperature of 31-330C disperse along 1048 meters from cooling canal outlet.
2011
T 29864
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Ramdhani
Abstrak :
Rob merupakan banjir yang terjadi akibat naiknya air laut pada daerah pesisir.Rob di Jakarta Utara pada beberapa tahun belakangan ini menjadi perhatian karena hampir setiap tahun terjadi dan menimbulkan berbagai macam kerugian diantamnya adalah terganggunya aktivitas berbagai sektor seperti perdagangan, transportasi, kesehatan serta kegiatan ekonomi lainnya. Seiring dengan makin meningkatnya frekuensi rob kerusakan infiastruktur semakin tinggi, sehingga dapat mengancam proses pembangunan wilayah pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan estimasi daerah potensi rob di Jakarta Utara dengan menggunakan hasil analisis model Wavewatch III dan OTIS untuk melihat pola dan kharakterisitk gelornbang dan pasang surut yang mempengaruhi fluktuasi tinggi muka laut di pesisir Jakarta Utara. Sebagai bahan pembanding digunakan data pengamatan tinggi muka laut di daerah Tanjung Priok. Hasil perhitungan gabungan model tersebut dapat dilihat waktu periode, daerah potensi dan ketinggian dari banjir rob. Waktu periode rob di Jakarta berpotensi terjadi pada bulan Januari, Februari, November dan Desember, dengan puncaknya tetjadi pada bulan Januari dan Februari. Untuk daerah potcnsi, hampir seluruh wilayah sepaniang pesisir mcmpunyai potensi rob karena pada umurnnya mempunyai elevasi permukaan yang cukup rendah, tetapi ada beberapa daerah yang mempunyai potensi terbesar yaitu daerah Muara Bam, sebagian Tanjung Priok, Cilincing dan Marunda. Sedangkan potensi ketinggian rob bervariasi di seluruh pesisir dengan potensi tertinggi terjadinya genangan berada di daerah Muara Baru, Cilincing dan Marunda. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model gelombang laut dan pasang surut global dapat digunakan untuk melihat pola tinggi muka laut di perairan Jakarta. Hasil perbandingan model dan data pengamatan diperoleh pola dan karakterstilc yang sama tetapi nilai model ccndcrung lebih besar. ......Coastal intmdation is a kind of flood which caused by sea level rise on coastal area. In several years, coastal inundation at North Jakarta is became hot issue because it happens almost every year and caused a variety of loss at some activity which are commerce, transportation, health, and other economic activity. Along with frequency of coastal inundation are increase, higher infrastructure damage in this case coastal area development would be threaten. This research goal to estimate the anea which have a coastal inundation potential at North Jakarta using the output of wave model (Wavewacth Ill) and Tidal model (OTIS) to observe pattem and characteristic of wave and tidal which influenced sea level fluctuation. As Comparison, using sea level observation data at Tanjung Priok The output from model composite calculation can referred to period time, potential area and water level. Coastal inundation time period at North Jakarta potential on January, February, November, and December at its height on January and February. For Potential area almost every area along coast have potential because in a general way have surface elevation quite low, but on some area have the highest potential which is Muara Baru, part of Tanjung Priok, Cilincing and Marunda. The potential puddle elevation have variation on hole coast with the highest potential where at Muara Baru, Cilincing, and Marunda. As conclusion of this research, both of the model can be use to observe sea level pattem at Jakarta waters. The output of model compare with observation data is having same pattem and characteristic but the model value is higher.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T33367
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library