Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fathya Fikri Izzuddin
Abstrak :
Perkembangan teknologi yang ada saat ini telah memberikan manfaat di berbagai sektor kehidupan, tak terkecuali sektor ekonomi dan keuangan, dengan adanya berbagai implementasi teknologi di bidang finansial (financial technology) termasuk dalam bidang Zakat Infak Sedekah. Keterbukaan informasi dan kemajuan teknologi membuat Muzaki pada saat menyalurkan dana ZIS (Zakat, Infak, Shodaqoh) nya memiliki keleluasaan dalam memilih cara menyalurkannya dan akan menjadi lebih rasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi intensi seseorang pengguna media sosial dalam membayar ZIS digital (non tunai) melalui Lembaga Zakat. Intensi pengguna media sosial ini akan didasari kepada Technology Acceptance Model (TAM) dan Theory of Planned Behavior (TPB). Sebanyak 234 responden yang dianalisa menggunakan metode regresi Probit dan Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Hasil Analisa menggunakan metode Probit menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara umur, Jenis Kelamin, pendapatan, dan tingkat financial literacy terhadap intensi pengguna media sosial membayar Zakat, Infak, Sedekah dengan cara non tunai dan melalui Lembaga Zakat. Hasil analisa menggunakan SEM menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara variabel Persepsi Kemudahaan Penggunaan, Norma Subjektif, Persepsi Kontrol Perilaku terhadap intensi pengguna media sosial membayar Zakat, Infak, Sedekah dengan cara non tunai dan melalui Lembaga Zakat. ......Technological developments have provided benefits for people at large by providing services in daily life. These services encompass wide-range of economic and financial activities thanks to the implementations of technology in the financial sector including Zakat, Infaq, Shodaqoh. The greater degree of information and technology adoption allowss Muzakis (the payers of zakat) to have flexibility in choosing how to distribute the payments. This study aims at determining the factors that influence the intension of a social media user in paying digital ZIS (non-cash) through the Zakat Institution. The intensions of social media users are evaluated based on the Technology Acceptance Model (TAM) and Theory of Planned Behavior (TPB). A total of 234 respondents were analyzed using the Probit regression method and Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS-SEM). The results of the analysis using the Probit method show that there are significant and positive relationship between age, gender, income, and level of financial literacy on the intensions of social media users to pay Zakat, Infaq, Shodaqoh in a non-cash way and through the Zakat Institution. Moreover, the results of the analysis using SEM show that there is a significant and positive relationship between the variables of Perceived Ease of Use, Subjective Norms, Perceived Behavioral Control on the intensions of social media users to pay Zakat, Infaq, Shodaqoh through Zakat Institutions non cash services.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arum Etikariena
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini berfokus pada perilaku kerja inovatif, salah satu bentuk perilaku produktif yang diharapkan dalam organisasi. Peran pengetahuan yang disimpan di organisasi yaitu ingatan keorganisasian seharusnya dapat memunculkan perilaku kerja inovatif. Namun peran ingatan keorganisasian kurang maksimal. Karena itu, tesis penelitian ini adalah ingatan keorganisasian tidak langsung berhubungan dengan perilaku kerja inovatif karena termediasi oleh identitas keorganisasian dan kesiapan karyawan untuk berinovasi. Metode penelitian mixed methods exploratory sequential study yang terdiri dari dua studi, yaitu Studi 1 merupakan studi kualitatif untuk mengeksplorasi ingatan keorganisasian dan identitas keorganisasian melalui FGD dengan 20 karyawan sebagai partisipan, dengan hasil studi sebagai dasar penyusunan skala Ingatan Keorganisasian dan skala Identitas Keorganisasian yang akan digunakan pada survei di studi 2. Skala lain yang digunakan adalah skala Kesiapan untuk Berinovasi dan skala Perilaku Kerja Inovatif. Penelitian dilakukan pada 505 karyawan dari berbagai level di 7 divisi pada sebuah perusahaan percetakan dan penerbitan yang termasuk dalam salah satu industri kreatif di Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa identitas keorganisasian a = 0.33; b = 0.40; c rsquo; = -0.06; p = 0.25 , kesiapan karyawan untuk berinovasi a = 0.18; b = 0.81; c rsquo; = -0.04; p = 0.16 memiliki efek mediasi pada hubungan antara ingatanorganisasi dan perilaku kerja inovatif, sehingga hubungan langsung antar keduanya tidak lagi signifikan. Namun, ketika disertakan bersama, maka hanya kesiapan karyawan untuk berinovasi yang memiliki efek mediasi pada hubungan antara ingatan keorganisasian dan perilaku kerja inovatif a1 = 0.33; a2 = 0.17; b1 = 0.07; b2 = 0.72; c rsquo; = -0.07; p = 0.04; LLCI = -0.08 dan ULCI = 0.21 . Hal ini menunjukkan bahwa ingatan keorganisasian yang memuat informasi yang mendukung inovasi akan menyebabkan tumbuhnya identitas keorganisasian yang juga inovatif dan membuat karyawan siap untuk berinovasi sehingga diharapkan karyawan akan dapat menampilkan perilaku kerja inovatif. Ingatan berisi informasi tentang inovasi sebaiknya terus dipertahankan, dijaga dan disebarkan kembali pada seluruh anggota organisasi sehingga efektif untuk menumbuhkan perilaku kerja inovatif.
ABSTRACT
This study focuses on innovative work behavior, one kind of productive behavior in organization. The role of information that was known as organizational memory should have stimulated innovative work behavior. Therefore, organizational memory still has limitation to encourage innovative work behavior. So the thesis in this study is organizational memory has indirect relationship mediated by organizational identity and employee rsquo s readiness to innovate to innovative work behavior. This study used mixed methods exploratory sequential study that divided into 2 studies. Study 1 was a qualitative study to explore the organizational memory and organizational identity. There were 20 participants involved. The result from the first study was used as the basis for Organizational Memory and Organizational Identity scale construction used for the survey in study 2. Study 2 used quantitative perspectives that used questionnaire consisted of Organizational Memory Scale, Organizational Identity Scale, Readiness to Innovate Scale and Innovative Work Behavior Scale. The second study was conducted on 505 employees from various levels of the seven divisions in a printing and publishing organization that was included in one of the creative industry in Indonesia. The result indicates from mediating analysis shows that there are mediation effect of the organizational identity a 0.33 b 0.40 c rsquo 0.06 p 0.25 and employee rsquo s readiness to innovate a 0.18 b 0.81 c rsquo 0.04 p 0.16 . When the two of mediators are put together, only employee rsquo s readiness to innovate that has the mediation effect a1 0.33 a2 0.17 b1 0.07 b2 0.72 c rsquo 0.07 p 0.04 LLCI 0.08 and ULCI 0.21 . The result also shows that the employee rsquo s readiness to innovate has stronger effect than the organizational identity. Thus, the results of this study show that organizational memory that consist of the informations that support the innovation will cause emerge innovative organizational identity and enhance employee rsquo s readiness to innovate, so they will be able to perform as innovative employee. Thus, the organizational memory that support the innovation in organization must be retain and shared to all of organization member to improve the innovative work behavior.
2017
D2248
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tulus Winarsunu
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan tentang 1 pembingkaian informasi seperti apakah yang paling mempengaruhi sikap terhadap program perubahan organisasi dan 2 bagaimanakah gaya kognisi memoderasi pengaruh pembingkaian informasi pada sikap terhadap program perubahan organisasi. Perspektif yang digunakan untuk menguji dua pertanyaan tersebut adalah expectancy value model of attitude dan cognitive-experiential self theory. Dengan menggunakan desain quasi eksperimental, dalam penelitian ini dilakukan manipulasi terhadap empat strategi pembingkaian informasi yaitu pembingkaian aksi positif, aksi negatif, atribut positif, dan atribut negatif. Data dikumpulkan dari 358 middle manager PT Pos Indonesia melalui case scenarios-questionnaires dan dianalisis melalui ANCOVA untuk pertanyaan pertama dan moderated multiple regression untuk pertanyaan kedua. Temuan penelitian menunjukan; 1 pembingkaian aksi positif paling mempengaruhi sikap terhadap program perubahan organisasi. 2 Gaya intuitif memiliki fungsi ganda; tidak hanya meningkatkan efek positif pembingkaian aksi negatif dan atribut positif, tetapi juga memperlemah pengaruh pembingkaian atribut negatif pada sikap terhadap program perubahan organisasi. 3 Gaya analitik memperlemah efek positif pembingkaian aksi positif pada sikap terhadap program perubahan organisasi. Penelitian ini memberikan kontribusi bagi pengembangan teori informasi, framing effect, dan memperkaya teori Gaya Kognisi dalam pembentukan sikap.
ABSTRACT
This research aims to find out the answer of 1 strategy in information framing as what is the most dominant influence of attitude towards organizational change program and 2 how is analytic style and intuitive to moderate the influence of information framing on attitude towards organizational change program. Perspective used to examine those two question are expectancy value model of attitude and cognitive experiential self theory. This research using quasi experimental design and does manipulation towards four strategies of information framing that are positive action framing, negative action, positive attribute, and negative attribute. Data is collected from 358 middle managers of PT Pos Indonesia through case scenarios questionnaires and processed through ANCOVA to answer first question and moderated multiple regression for second question. The finding shows 1 positive action framing influences most dominant on attitude towards organizational change program. 2 Intuitive style has double role, not only increasing positive effect of negative action framing and positive attribute framing, but also weakening the influence of negative attribute framing on attitude towards organizational change program. 3 Analytic style weakening positive effect of positive action framing on attitude towards organizational change program. This current study contributes to the development of theories of information, framing effects, and to the enrichment of the cognition theory in the formation of attitudes.
2017
D2307
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Minta Istono
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini berusaha menjawab pertanyaan mengapa pejabat publik memiliki interpretasi yang berbeda terhadap suatu isu yang sama dengan menguji model teoritis. Berdasarkan dari perspektif yang lebih menyeluruh ndash; Leader Member Exchange LMX , Leader Self-Efficacy LSE , gaya kognitif intuitive dan analytical dan voice behavior ndash; penelitian ini mengajukan dugaan bahwa interpretasi pejabat publik dipengaruhi oleh LMX, gaya kognitif, ketersediaan informasi voice behavior dan leader self-efficacy dan ada perbedaan pengaruh gaya kognitif, ketersediaan informasi voice behavior dan hubungan timbal balik atasan dan bawahan dan leader self-efficacy pada isu yang mendesak dan isu yang tidak mendesak dengan menguji 2 model teoritis interpretasi pada isu mendesak dan isu yang tidak mendesak.Penelitian dilakukan dalam dua tahapan studi, studi pertama akan untuk mendapatkan gambaran tentang isu-isu stratejik yang terjadi di pemerintahan kabupaten pemkab atau pemerintahan kota pemkot dengan metode wawancara. Studi kedua dilakukan untuk untuk menguji model teoritis. Metode penelitian tahap dua menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei.Hasil analisis data menunjukkan bahwa model persamaan struktural interpretasi isu mempunyai kecocokan dengan data empiris. Hasil uji model juga menunjukkan bahwa ada perbedaan pengaruh variable-variabel bebas ke variable tergantung pada isu yang mendesak dan tidak mendesak.
ABSTRACT
This research aims to answer the question why people interpret the similar issue indifferent ways? Researcher assumes that leader member exchange LMX , leader self-efficacy LSE , intuitive and analytical cognitive style and voice behavior influence how people interpret issues. Leader member exchange LMX , leader self-efficacy LSE , intuitive and analytical cognitive style and voice behavior have different influence to issues interpretation in urgent and non urgent issues.This present research have 2 empirical study, first study aims to explore about issues strategic in regional government by interview middle manager. A second study was conducted to test the theoretical model of issues interpretation.The results has shown that: 1 the two of structural equation model of issues interpretation in urgent and non urgent situation fit with empirical data. 2 there are differences in the influence how leader interpret urgent issue and non urgent issue.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
D2455
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library