Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Kamus Jawa-Jawa, yang disusun oleh R. Mandrasastra, terdiri dari 19 jilid. Naskah-naskah ini mencantumkan kata-kata dengan definisi yang cukup mendetail, bahkan di sana sini dilengkapi dengan gambar. Sering dicantumkan pula halaman dalam naskah kamus lainnya kata yang sama. Penulisan kamus maupun penyalinanya dalam naskah ini dilakukan antara tahun 1831-1934, atas permintaan Pigeaud. Pada waktu itu, Pigeaud mengirimkan seminggu sekali atau dua minggu sekali, sebundel kartu dengan kata-kata dari kamus Gericke en Roorda kepeda beberapa narasumber atau informannya, yakni Mandrasastra, Pujaharja, Sumahatmaka, dan Suwandi. Yang memerima kiriman kartu itu diminta menulis definisi sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan masing-masing. Kemudian, secara berkala, seluruh tim itu bertemu dengan Pigeaud untuk membahas definisinya bersama. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya Pigeaud untuk mengumpulkan data selengkap mungkin tentang bahasa Jawa. R. Mandrasastra merupakan staf Pigeaud sejak akhir tahun 1920an. Selain menyusun data leksikografis seperti dalam naskah ini, ia juga bertugas mengalihaksarakan naskah yang akan diselidiki, dan membuat ringkasan naskah yang dibeli oleh Pigeaud, atau naskah lain dari Leiden dan Batavia yang oleh Pigeaud dianggap penting untuk penelitiannya. hasil garapan Mandrasastra itu sekarang banyak tersimpan di FSUI, MSB, dan Perpustakaan Nasional RI. Selain membantu Pigeaud dalam segala hal, Mandrasastra juga merupakan seorang penulis yang cukup produktif, terbukti dari beberapa karyanya yang diterbitkan pada awal abad ke-20, antara lain; serat ringkesan abad Rasul (Surakarta, 1917 dan 1921), buku kawruh sasaji (Kedhiri, 1927), serat nitipraja (Surakarta, 1934), buku sembahyang (Surakarta, 1917; Semarang: Benyamins,1918), buku nukilan (Surakarta, 1917). Masih ada beberapa karya Mandrasastra yang tidak pernah diterbitakan (masih berupa naskah tradisional). Lihat serat suluk sandipratistha (SMP/MN.316), dan babad nitik Mangkunegaran (SMP/MN.696b)."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
BA.12-Bau 30
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Kamus Jawa-Jawa, yang disusun oleh R. Mandrasastra, terdiri dari 19 jilid. Naskah-naskah ini mencantumkan kata-kata dengan definisi yang cukup mendetail, bahkan di sana sini dilengkapi dengan gambar. Sering dicantumkan pula halaman dalam naskah kamus lainnya kata yang sama. Penulisan kamus maupun penyalinanya dalam naskah ini dilakukan antara tahun 1831-1934, atas permintaan Pigeaud. Pada waktu itu, Pigeaud mengirimkan seminggu sekali atau dua minggu sekali, sebundel kartu dengan kata-kata dari kamus Gericke en Roorda kepeda beberapa narasumber atau informannya, yakni Mandrasastra, Pujaharja, Sumahatmaka, dan Suwandi. Yang memerima kiriman kartu itu diminta menulis definisi sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan masing-masing. Kemudian, secara berkala, seluruh tim itu bertemu dengan Pigeaud untuk membahas definisinya bersama. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya Pigeaud untuk mengumpulkan data selengkap mungkin tentang bahasa Jawa. R. Mandrasastra merupakan staf Pigeaud sejak akhir tahun 1920an. Selain menyusun data leksikografis seperti dalam naskah ini, ia juga bertugas mengalihaksarakan naskah yang akan diselidiki, dan membuat ringkasan naskah yang dibeli oleh Pigeaud, atau naskah lain dari Leiden dan Batavia yang oleh Pigeaud dianggap penting untuk penelitiannya. hasil garapan Mandrasastra itu sekarang banyak tersimpan di FSUI, MSB, dan Perpustakaan Nasional RI. Selain membantu Pigeaud dalam segala hal, Mandrasastra juga merupakan seorang penulis yang cukup produktif, terbukti dari beberapa karyanya yang diterbitkan pada awal abad ke-20, antara lain; serat ringkesan abad Rasul (Surakarta, 1917 dan 1921), buku kawruh sasaji (Kedhiri, 1927), serat nitipraja (Surakarta, 1934), buku sembahyang (Surakarta, 1917; Semarang: Benyamins,1918), buku nukilan (Surakarta, 1917). Masih ada beberapa karya Mandrasastra yang tidak pernah diterbitakan (masih berupa naskah tradisional). Lihat serat suluk sandipratistha (SMP/MN.316), dan babad nitik Mangkunegaran (SMP/MN.696b)."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
BA.13-Bau 31
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Kamus Jawa-Jawa, yang disusun oleh R. Mandrasastra, terdiri dari 19 jilid. Naskah-naskah ini mencantumkan kata-kata dengan definisi yang cukup mendetail, bahkan di sana sini dilengkapi dengan gambar. Sering dicantumkan pula halaman dalam naskah kamus lainnya kata yang sama. Penulisan kamus maupun penyalinanya dalam naskah ini dilakukan antara tahun 1831-1934, atas permintaan Pigeaud. Pada waktu itu, Pigeaud mengirimkan seminggu sekali atau dua minggu sekali, sebundel kartu dengan kata-kata dari kamus Gericke en Roorda kepeda beberapa narasumber atau informannya, yakni Mandrasastra, Pujaharja, Sumahatmaka, dan Suwandi. Yang memerima kiriman kartu itu diminta menulis definisi sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan masing-masing. Kemudian, secara berkala, seluruh tim itu bertemu dengan Pigeaud untuk membahas definisinya bersama. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya Pigeaud untuk mengumpulkan data selengkap mungkin tentang bahasa Jawa. R. Mandrasastra merupakan staf Pigeaud sejak akhir tahun 1920an. Selain menyusun data leksikografis seperti dalam naskah ini, ia juga bertugas mengalihaksarakan naskah yang akan diselidiki, dan membuat ringkasan naskah yang dibeli oleh Pigeaud, atau naskah lain dari Leiden dan Batavia yang oleh Pigeaud dianggap penting untuk penelitiannya. hasil garapan Mandrasastra itu sekarang banyak tersimpan di FSUI, MSB, dan Perpustakaan Nasional RI. Selain membantu Pigeaud dalam segala hal, Mandrasastra juga merupakan seorang penulis yang cukup produktif, terbukti dari beberapa karyanya yang diterbitkan pada awal abad ke-20, antara lain; serat ringkesan abad Rasul (Surakarta, 1917 dan 1921), buku kawruh sasaji (Kedhiri, 1927), serat nitipraja (Surakarta, 1934), buku sembahyang (Surakarta, 1917; Semarang: Benyamins,1918), buku nukilan (Surakarta, 1917). Masih ada beberapa karya Mandrasastra yang tidak pernah diterbitakan (masih berupa naskah tradisional). Lihat serat suluk sandipratistha (SMP/MN.316), dan babad nitik Mangkunegaran (SMP/MN.696b)."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
BA.17-Bau 35
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Kamus Jawa-Jawa, yang disusun oleh R. Mandrasastra, terdiri dari 19 jilid. Naskah-naskah ini mencantumkan kata-kata dengan definisi yang cukup mendetail, bahkan di sana sini dilengkapi dengan gambar. Sering dicantumkan pula halaman dalam naskah kamus lainnya kata yang sama. Penulisan kamus maupun penyalinanya dalam naskah ini dilakukan antara tahun 1831-1934, atas permintaan Pigeaud. Pada waktu itu, Pigeaud mengirimkan seminggu sekali atau dua minggu sekali, sebundel kartu dengan kata-kata dari kamus Gericke en Roorda kepeda beberapa narasumber atau informannya, yakni Mandrasastra, Pujaharja, Sumahatmaka, dan Suwandi. Yang memerima kiriman kartu itu diminta menulis definisi sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan masing-masing. Kemudian, secara berkala, seluruh tim itu bertemu dengan Pigeaud untuk membahas definisinya bersama. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya Pigeaud untuk mengumpulkan data selengkap mungkin tentang bahasa Jawa. R. Mandrasastra merupakan staf Pigeaud sejak akhir tahun 1920an. Selain menyusun data leksikografis seperti dalam naskah ini, ia juga bertugas mengalihaksarakan naskah yang akan diselidiki, dan membuat ringkasan naskah yang dibeli oleh Pigeaud, atau naskah lain dari Leiden dan Batavia yang oleh Pigeaud dianggap penting untuk penelitiannya. hasil garapan Mandrasastra itu sekarang banyak tersimpan di FSUI, MSB, dan Perpustakaan Nasional RI. Selain membantu Pigeaud dalam segala hal, Mandrasastra juga merupakan seorang penulis yang cukup produktif, terbukti dari beberapa karyanya yang diterbitkan pada awal abad ke-20, antara lain; serat ringkesan abad Rasul (Surakarta, 1917 dan 1921), buku kawruh sasaji (Kedhiri, 1927), serat nitipraja (Surakarta, 1934), buku sembahyang (Surakarta, 1917; Semarang: Benyamins,1918), buku nukilan (Surakarta, 1917). Masih ada beberapa karya Mandrasastra yang tidak pernah diterbitakan (masih berupa naskah tradisional). Lihat serat suluk sandipratistha (SMP/MN.316), dan babad nitik Mangkunegaran (SMP/MN.696b)."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
BA.15-Bau 33
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks berisi uraian tentang permainan layang-layang, dilengkapi dengan beberapa buah gambar layang-layang. Uraian meliputi cara membuat, alat-alat yang digunakan, model layang-layang (gaya Yogya dan Solo), dan jenis benang yang dipakai untuk menerbangkannya. Naskah Bab Layang I ini juga menguraikan tatacara pembuatan kenur dari serat kelapa. Uraian tentang jenis benang yang lain termuat dalam naskah FSUI/UR.80. Naskah tidak memuat nama pengarang/penyalin maupun keterangan waktunya. Penyunting menduga, naskah dikarang dan disalin oleh Mandrasastra pada tahun 1930an. Naskah koleksi Mandrasastra tersebut diterima Pigeaud tanggal 17 April 1937."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
UR.79-W 55.12
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Kamus Jawa-Jawa, yang disusun oleh R. Mandrasastra, terdiri dari 19 jilid. Naskah-naskah ini mencantumkan kata-kata dengan definisi yang cukup mendetail, bahkan di sana sini dilengkapi dengan gambar. Sering dicantumkan pula halaman dalam naskah kamus lainnya kata yang sama. Penulisan kamus maupun penyalinanya dalam naskah ini dilakukan antara tahun 1831-1934, atas permintaan Pigeaud. Pada waktu itu, Pigeaud mengirimkan seminggu sekali atau dua minggu sekali, sebundel kartu dengan kata-kata dari kamus Gericke en Roorda kepeda beberapa narasumber atau informannya, yakni Mandrasastra, Pujaharja, Sumahatmaka, dan Suwandi. Yang memerima kiriman kartu itu diminta menulis definisi sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan masing-masing. Kemudian, secara berkala, seluruh tim itu bertemu dengan Pigeaud untuk membahas definisinya bersama. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya Pigeaud untuk mengumpulkan data selengkap mungkin tentang bahasa Jawa. R. Mandrasastra merupakan staf Pigeaud sejak akhir tahun 1920an. Selain menyusun data leksikografis seperti dalam naskah ini, ia juga bertugas mengalihaksarakan naskah yang akan diselidiki, dan membuat ringkasan naskah yang dibeli oleh Pigeaud, atau naskah lain dari Leiden dan Batavia yang oleh Pigeaud dianggap penting untuk penelitiannya. hasil garapan Mandrasastra itu sekarang banyak tersimpan di FSUI, MSB, dan Perpustakaan Nasional RI. Selain membantu Pigeaud dalam segala hal, Mandrasastra juga merupakan seorang penulis yang cukup produktif, terbukti dari beberapa karyanya yang diterbitkan pada awal abad ke-20, antara lain; serat ringkesan abad Rasul (Surakarta, 1917 dan 1921), buku kawruh sasaji (Kedhiri, 1927), serat nitipraja (Surakarta, 1934), buku sembahyang (Surakarta, 1917; Semarang: Benyamins,1918), buku nukilan (Surakarta, 1917). Masih ada beberapa karya Mandrasastra yang tidak pernah diterbitakan (masih berupa naskah tradisional). Lihat serat suluk sandipratistha (SMP/MN.316), dan babad nitik Mangkunegaran (SMP/MN.696b)."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
BA.14-Bau 32
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Kamus Jawa-Jawa, yang disusun oleh R. Mandrasastra, terdiri dari 19 jilid. Naskah-naskah ini mencantumkan kata-kata dengan definisi yang cukup mendetail, bahkan di sana sini dilengkapi dengan gambar. Sering dicantumkan pula halaman dalam naskah kamus lainnya kata yang sama. Penulisan kamus maupun penyalinanya dalam naskah ini dilakukan antara tahun 1831-1934, atas permintaan Pigeaud. Pada waktu itu, Pigeaud mengirimkan seminggu sekali atau dua minggu sekali, sebundel kartu dengan kata-kata dari kamus Gericke en Roorda kepeda beberapa narasumber atau informannya, yakni Mandrasastra, Pujaharja, Sumahatmaka, dan Suwandi. Yang memerima kiriman kartu itu diminta menulis definisi sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan masing-masing. Kemudian, secara berkala, seluruh tim itu bertemu dengan Pigeaud untuk membahas definisinya bersama. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya Pigeaud untuk mengumpulkan data selengkap mungkin tentang bahasa Jawa. R. Mandrasastra merupakan staf Pigeaud sejak akhir tahun 1920an. Selain menyusun data leksikografis seperti dalam naskah ini, ia juga bertugas mengalihaksarakan naskah yang akan diselidiki, dan membuat ringkasan naskah yang dibeli oleh Pigeaud, atau naskah lain dari Leiden dan Batavia yang oleh Pigeaud dianggap penting untuk penelitiannya. hasil garapan Mandrasastra itu sekarang banyak tersimpan di FSUI, MSB, dan Perpustakaan Nasional RI. Selain membantu Pigeaud dalam segala hal, Mandrasastra juga merupakan seorang penulis yang cukup produktif, terbukti dari beberapa karyanya yang diterbitkan pada awal abad ke-20, antara lain; serat ringkesan abad Rasul (Surakarta, 1917 dan 1921), buku kawruh sasaji (Kedhiri, 1927), serat nitipraja (Surakarta, 1934), buku sembahyang (Surakarta, 1917; Semarang: Benyamins,1918), buku nukilan (Surakarta, 1917). Masih ada beberapa karya Mandrasastra yang tidak pernah diterbitakan (masih berupa naskah tradisional). Lihat serat suluk sandipratistha (SMP/MN.316), dan babad nitik Mangkunegaran (SMP/MN.696b)."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
BA.20-Bau 38
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Kamus Jawa-Jawa, yang disusun oleh R. Mandrasastra, terdiri dari 19 jilid. Naskah-naskah ini mencantumkan kata-kata dengan definisi yang cukup mendetail, bahkan di sana sini dilengkapi dengan gambar. Sering dicantumkan pula halaman dalam naskah kamus lainnya kata yang sama. Penulisan kamus maupun penyalinanya dalam naskah ini dilakukan antara tahun 1831-1934, atas permintaan Pigeaud. Pada waktu itu, Pigeaud mengirimkan seminggu sekali atau dua minggu sekali, sebundel kartu dengan kata-kata dari kamus Gericke en Roorda kepeda beberapa narasumber atau informannya, yakni Mandrasastra, Pujaharja, Sumahatmaka, dan Suwandi. Yang memerima kiriman kartu itu diminta menulis definisi sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan masing-masing. Kemudian, secara berkala, seluruh tim itu bertemu dengan Pigeaud untuk membahas definisinya bersama. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya Pigeaud untuk mengumpulkan data selengkap mungkin tentang bahasa Jawa. R. Mandrasastra merupakan staf Pigeaud sejak akhir tahun 1920an. Selain menyusun data leksikografis seperti dalam naskah ini, ia juga bertugas mengalihaksarakan naskah yang akan diselidiki, dan membuat ringkasan naskah yang dibeli oleh Pigeaud, atau naskah lain dari Leiden dan Batavia yang oleh Pigeaud dianggap penting untuk penelitiannya. hasil garapan Mandrasastra itu sekarang banyak tersimpan di FSUI, MSB, dan Perpustakaan Nasional RI. Selain membantu Pigeaud dalam segala hal, Mandrasastra juga merupakan seorang penulis yang cukup produktif, terbukti dari beberapa karyanya yang diterbitkan pada awal abad ke-20, antara lain; serat ringkesan abad Rasul (Surakarta, 1917 dan 1921), buku kawruh sasaji (Kedhiri, 1927), serat nitipraja (Surakarta, 1934), buku sembahyang (Surakarta, 1917; Semarang: Benyamins,1918), buku nukilan (Surakarta, 1917). Masih ada beberapa karya Mandrasastra yang tidak pernah diterbitakan (masih berupa naskah tradisional). Lihat serat suluk sandipratistha (SMP/MN.316), dan babad nitik Mangkunegaran (SMP/MN.696b)."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
BA.19-Bau 37
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Kamus Jawa-Jawa, yang disusun oleh R. Mandrasastra, terdiri dari 19 jilid. Naskah-naskah ini mencantumkan kata-kata dengan definisi yang cukup mendetail, bahkan di sana sini dilengkapi dengan gambar. Sering dicantumkan pula halaman dalam naskah kamus lainnya kata yang sama. Penulisan kamus maupun penyalinanya dalam naskah ini dilakukan antara tahun 1831-1934, atas permintaan Pigeaud. Pada waktu itu, Pigeaud mengirimkan seminggu sekali atau dua minggu sekali, sebundel kartu dengan kata-kata dari kamus Gericke en Roorda kepeda beberapa narasumber atau informannya, yakni Mandrasastra, Pujaharja, Sumahatmaka, dan Suwandi. Yang memerima kiriman kartu itu diminta menulis definisi sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan masing-masing. Kemudian, secara berkala, seluruh tim itu bertemu dengan Pigeaud untuk membahas definisinya bersama. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya Pigeaud untuk mengumpulkan data selengkap mungkin tentang bahasa Jawa. R. Mandrasastra merupakan staf Pigeaud sejak akhir tahun 1920an. Selain menyusun data leksikografis seperti dalam naskah ini, ia juga bertugas mengalihaksarakan naskah yang akan diselidiki, dan membuat ringkasan naskah yang dibeli oleh Pigeaud, atau naskah lain dari Leiden dan Batavia yang oleh Pigeaud dianggap penting untuk penelitiannya. hasil garapan Mandrasastra itu sekarang banyak tersimpan di FSUI, MSB, dan Perpustakaan Nasional RI. Selain membantu Pigeaud dalam segala hal, Mandrasastra juga merupakan seorang penulis yang cukup produktif, terbukti dari beberapa karyanya yang diterbitkan pada awal abad ke-20, antara lain; serat ringkesan abad Rasul (Surakarta, 1917 dan 1921), buku kawruh sasaji (Kedhiri, 1927), serat nitipraja (Surakarta, 1934), buku sembahyang (Surakarta, 1917; Semarang: Benyamins,1918), buku nukilan (Surakarta, 1917). Masih ada beberapa karya Mandrasastra yang tidak pernah diterbitakan (masih berupa naskah tradisional). Lihat serat suluk sandipratistha (SMP/MN.316), dan babad nitik Mangkunegaran (SMP/MN.696b)."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
BA.18-Bau 36
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Kamus Jawa-Jawa, yang disusun oleh R. Mandrasastra, terdiri dari 19 jilid. Naskah-naskah ini mencantumkan kata-kata dengan definisi yang cukup mendetail, bahkan di sana sini dilengkapi dengan gambar. Sering dicantumkan pula halaman dalam naskah kamus lainnya kata yang sama. Penulisan kamus maupun penyalinanya dalam naskah ini dilakukan antara tahun 1831-1934, atas permintaan Pigeaud. Pada waktu itu, Pigeaud mengirimkan seminggu sekali atau dua minggu sekali, sebundel kartu dengan kata-kata dari kamus Gericke en Roorda kepeda beberapa narasumber atau informannya, yakni Mandrasastra, Pujaharja, Sumahatmaka, dan Suwandi. Yang memerima kiriman kartu itu diminta menulis definisi sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan masing-masing. Kemudian, secara berkala, seluruh tim itu bertemu dengan Pigeaud untuk membahas definisinya bersama. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya Pigeaud untuk mengumpulkan data selengkap mungkin tentang bahasa Jawa. R. Mandrasastra merupakan staf Pigeaud sejak akhir tahun 1920an. Selain menyusun data leksikografis seperti dalam naskah ini, ia juga bertugas mengalihaksarakan naskah yang akan diselidiki, dan membuat ringkasan naskah yang dibeli oleh Pigeaud, atau naskah lain dari Leiden dan Batavia yang oleh Pigeaud dianggap penting untuk penelitiannya. hasil garapan Mandrasastra itu sekarang banyak tersimpan di FSUI, MSB, dan Perpustakaan Nasional RI. Selain membantu Pigeaud dalam segala hal, Mandrasastra juga merupakan seorang penulis yang cukup produktif, terbukti dari beberapa karyanya yang diterbitkan pada awal abad ke-20, antara lain; serat ringkesan abad Rasul (Surakarta, 1917 dan 1921), buku kawruh sasaji (Kedhiri, 1927), serat nitipraja (Surakarta, 1934), buku sembahyang (Surakarta, 1917; Semarang: Benyamins,1918), buku nukilan (Surakarta, 1917). Masih ada beberapa karya Mandrasastra yang tidak pernah diterbitakan (masih berupa naskah tradisional). Lihat serat suluk sandipratistha (SMP/MN.316), dan babad nitik Mangkunegaran (SMP/MN.696b)."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
BA.22-Bau 40
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>