Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 46 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indah Purnamasari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50487
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aipouzi Sendy Megantara
"Peningkatan pembangunan di wilayah kampus Universitas Indonesia berakibat pada semakin meningkatnya permukaan kedap air. Dengan demikian maka perlu diketahui klasifikasi kerentanan wilayah Universitas Indonesia terhadap perubahan tutupan lahan kedap air melalui analisis tertentu. Salah satu metode yang memberikan panduan dalam melakukan proses analisis tersebut adalah The Watershed Vulnerability Analysis. Metode ini merupakan metode cepat yang digagas oleh Center for Watershed Protection dan diterbitkan pada tahun 2002. Metode ini membagi wilayah yang dianalisis menjadi tiga klasifikasi yaitu sensitive, impacted dan non-supporting. Dengan demikian maka kondisi daerah yang dilakukan analisis menjadi mudah dikenali dan dapat dijadikan acuan dalam rencana pembangunan wilayah kampus Universitas Indonesia.

Development growth in campus Universitas Indonesia can impact to the increasing of impervious cover. Thus, it?s necessary to know Universitas Indonesia campus soil vulnerability classification in regards to the impervious cover alteration through a specific analysis. One method that provides guidance in conducting the analysis process is The Watershed Vulnerability Analysis. This method is a rapid method initiated by the Center for Watershed Protection and published in 2002. These rapid, dividing the analysis region?s to one of three classifications which are sensitive, impacted and non supporting. Thus, the conditions in the area of analysis to be easily recognizable and can be used as a reference in the development plan campus Universitas Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S604
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hutami Mahardima
"ABSTRAK
Likuifaksi adalah fenomena yang terjadi akibat tekanan air pori pada tanah non-kohesif naik akibat beban geser siklik dari gempa, sehingga tanah kehilangan kekuatan gesernya. Dengan turunnya kekuatan geser, tanah cenderung akan bersifat seperti fluida, dan dapat mengalami deformasi. Metode numerik mesh-free yang digunakan pada pemodelan ini adalah Smoothed Particle Hydrodynamics (SPH), karena dinilai lebih akurat dalam memodelkan deformasi besar dibandingkan dengan metode numerik berbasis grid. Sebagai pengembangan dari penelitian terdahulu, penelitian ini memodelkan pasir sebagai fluida Non-Newtonian model Bingham yang memiliki besaran viskositas ekivalen tertentu. Simulasi yang dilakukan dibagi menjadi dua kategori, yaitu analisis sensitivitas dan analisis dimensional. Penelitian ini menganalisis perilaku pasir dan air, baik dari pergerakan partikel, massa jenis, tekanan, dan gaya-gaya dari berbagai simulasi yang dilakukan, kemudian membandingkannya dengan perilaku pasir dan air pada fenomena likuifaksi di dunia nyata.

ABSTRACT
Liquefaction is a phenomenon that occurs when the pore water pressure increases due to the cyclic load of earthquakes, causing the coarse-grained soil to lose its shear strength. When the shear strength decreases, coarse-grained soil tends to behave like fluids, and often time leads to deformation. In this research, the mesh-free numerical method that is used is Smoothed Particle Hydrodynamics. It is chosen because of its accuracy in modeling big deformation, unlike any grid-based numerical method. As a development of the former research, this research model the coarse-grained soil as a Non-Newtonian Bingham fluid that has its own equivalent viscosity. The simulations can be categorized into two parts, which is the sensitivity analysis and dimensional analysis. This research analyzes how the coarse-grained soil and water behave from their particle movements, density, pressure, internal forces, and external forces, to then compare it to how coarse-grained soil and water behave when liquefaction occurs in real life."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Saffanah
"ABSTRAK
Fenomena likuifaksi kerap terjadi pada tanah jenuh, lepas, dan massa jenis rendah seperti tanah berpasir. Ketika daya dukung tanah turun secara drastis, tanah berpasir memiliki kecenderungan untuk memadat dan bergerak seperti air. Perilaku tersebut menghasilkan interaksi antara pasir dan tanah lempung dimana memiliki permeabilitas yang lebih tinggi dan kadar air yang terkandung di dalamnya. Maka dari itu, dibutuhkan metode yang dapat memodelkan pergerakan deformasi yang besar, yaitu metode partikel bebas salah satunya Smoothed Particle Hydrodynamics (SPH). Metode SPH digunakan untuk mengetahui lapisan air yang terbentuk selama beban siklik terjadi sehingga mendekati fenomena likuifaksi. Model menggunakan material tanah lempung sebagai solid dan lapisan air sebagai fluida dengan ruang model 0,1 x 0,1 x 0,05 m. Parameter program merepresentasikan tanah lempung dengan parameter Stiffness Coefficient, volume solid, dan critical shear strength serta lapisan air dengan Damping Coefficient, volume fluida, dan viskositas. Perhitungan dilakukan dengan program Fortan dan divisualisasikan secara 2 Dimensi dan 3 Dimensi dengan Gnuplot. Keduanya dievaluasi dari pergerakan solid dan fluida serta kestabilan numerik. Pada model akhir didapatkan parameter Ks = 20.000 N/m, Ks = 53,3 Ns/m, dan x partikel = 50 mencapai kestabilan numerik dan seluruh partikel fluida dapat mengenali lapisan solid serta tidak terjadi proses disipasi fluida.

ABSTRACT
The phenomenon most often happen in saturated, loose, and low density such as sandy soils. When the bearing capacity drops, loose sand has the tendency to become compressed and behaves like liquid. This behavior generates an interaction between sandy soils and clay soils which has a higher permeability and include its water content. Therefore, it required method that can model large deformation movements, namely the free particle method, one of which is Smoothed Particle Hydrodynamics (SPH). The SPH Method is used to determine the layer of water formed during cyclic load so it can approaches the liquefaction phenomenon. The model use clay soils as solid and water layers as fluid with model geometry 0,1 x 0,1 x 0,05 m. Program parameters represent clay soils with stiffness coefficient, solid volume, and critical shear strength also fluid layers with damping coefficient, fluid volume, and viscosity. The calculation is done with Fortran Program and visualized in 2 Dimension and 3 Dimension with Gnuplot. Both will be evaluated from the movement of solid and fluid also numeric stability. In the final model the parameters Ks = 20.000 N/m, Ks = 53,3 Ns/m, dan x partikel = 50 reach numeric stability and all fluid particles can recognize the solid layer."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudha Wicaksana
"Likuifaksi adalah fenomena hilangnya sebagian besar tahanan geser pada masa tanah ketika mengalami pembebanan monotonic atau beban siklik dalam waktu singkat yang mengalir menjadi cair yang didukung dengan meningkatnya tegangan air pori tanah sehingga tegangan geser pada masa tanah menjadi rendah, penurunan daya dukung tanah berakibat tanah menjadi jenuh (saturated), air yang terdapat diantara pori-pori tanah membentuk tekanan air pori. Potensi likuifaksi tersusun atas material yang didominasi berukuran pasir. Pergerakan tanah terjadi akibat partikel tanah berpasir terdisipasi pada lapisan tanah dengan permeabilitas yang tinggi. Studi terkait likuifaksi dikembangkan dengan pemodelan tiga dimensi (3D) menggunakan metode Smoothed Particle Hydrodynamics (SPH) yang memodelkan dan memvisualisasikan perilaku partikel fluida dan solid. Pada penelitian ini akan memodelkan simulasi perilaku pergerakan interaksi lapisan fluida diantara lapisan tanah impermeable dengan kondisi batas pada permuakaan miring.

Liquefaction is a phenomenon in which the strength and stiffness of a soil is reduced by earthquake shaking or other rapid loading, where saturated sand and silt take on the characteristics of a liquid during the intense shaking of an earthquake. This is because a loose sand tends to compress, in response to soil compressing, in the pore water pressure and water attempts to flow out from the soil. Soil deforms easily and heavy objects such as structure can be damaged from the sudden loss of support from below. The research includes a liquefaction with Smoothed Particle Hydrodynamics (SPH) method for modelling and visualizing movement of fluid layer interaction between impermeable soil layers with boundary conditions sloping surface.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Sutrisno
"Skripsi ini membahas tentang perkiraan perubahan parameter hidrologis (nilai CN dan Tc) di Kampus Universitas Indonesia Depok akibat adanya rencana pengembangan lingkungan kampus yang mengubah beberapa area hijau pada tahun 2010 menjadi kawasan terbangun pada tahun 2025. Untuk studi ini, daerah tangkapan air Kampus UI Depok dibagi menjadi 12 sub-area dimana 5 di antaranya ditentukan sebagai sub-area prioritas karena rasio perubahan tata guna lahannya yang relatif tinggi. Masing-masing karakteristik tata guna lahan setiap sub-area dimodelkan bentuk hidrograf limpasan dan parameter hidrologisnya (debit puncak, volume limpasan, dan tinggi limpasan) menggunakan metode SCS TR-20 dengan kurva massa hujan FDOT 4-hour dan hidrograf satuan Standar SCS dibantu aplikasi HydroCAD v8.50.
Pendekatan low-impact development (LID) adalah untuk meniru kondisi hidrologis pascapembangunan seperti kondisi prapembangunan. Penelitian ini mengasumsikan bahwa kondisi pascapembangunan adalah saat terbangunnya Kampus UI sesuai Rencana Induk tahun 2025, sementara kondisi eksisting pada tahun 2010 sebagai kondisi prapembangunan. Selisih volume dari kedua kondisi tersebut dapat dijadikan dasar perancangan teknik pengendalian limpasan berbasis LID seperti bioretensi, buffer/filter strip, saluran berumput, tong hujan, dan tangki hujan. Praktik LID yang biasa disebut sebagai best management practices (BMPs) ini direncanakan akan dipasang pada sub-area prioritas tersebut pada kondisi tahun 2025; dan kondisi ini selanjutnya dimodelkan kembali untuk diketahui kondisi hidrologisnya. Perubahan yang terjadi diperbandingkan dan dianalisis dan dapat digunakan sebagai dasar menentukan rekomendasi bersamaan dengan implementasi rencana induk tersebut.
Akibat perubahan nilai CN dan Tc, bentuk hidrograf akan berubah. Pada area terbangun, peningkatan CN dan pemendekan Tc menghasilkan debit puncak yang lebih tinggi dan volume limpasan yang lebih besar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa BMP yang terpasang pada sub-area ternyata mampu menurunkan debit puncak maupun volume limpasan. Bentuk hidrograf limpasan pada kondisi tahun 2025 dengan penerapan BMP relatif mendekati bentuk hidrograf untuk kondisi prapembangunan pada tahun 2010.

This undergraduate thesis estimated the changes of hydrological parameters (CN and Tc) at the Universitas Indonesia Campus at Depok as a result of the campus development plan that would alter some of the green areas in 2010 to developed areas in 2025. The catchment of campus area is divided into 12-subcatchments where there are chosen 5 priority subcatchments based on the highest development areas. Characteristic of each land-use subcatchment is modeled by HydroCAD v8.50 using SCS TR-20 method with FDOT 4-hour rainfall mass curve and standard SCS-UH for routing the flood hydrographs which describe the peak discharge, volume, and the depth of runoff on subcatchments.
The low-impact development (LID) approach is to mimic the hydrological conditions of post-development into pre-development. This study set the post-development condition based on the UI?s 2025 Master Plan whereas the pre-development established as the existing year of 2010. The difference of the runoff volume can be used as a basis for designing runoff control techniques based on LID such bioretention, buffer/filter strips, grassed swale, rain barrel, and cistern. The application of LID techniques as commonly referred to best management practices (BMPs) are planned to be installed in the priority subcatchments. Thus, on these priority subcatchments are modeled using the installed BMPs design for year of 2025 condition. The changes are compared and then analyzed for yielding recommendations for the implementation of the Master Plan.
Due to the change of CN values and Tc, the hydrograph shapes transformed. In the developed areas, increasing of CN and shortening of Tc resulted in higher runoff peak discharge and bigger runoff volume. The installed BMP promotes to lower peak discharge and lesser volume as shown by this study. The results are showed by the hydrographs of the 2025 with installed BMPs which is attempting to the 2010.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1019
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rut Puspaningtyas Suntarto
"Fenomena kegagalan piping erosion sering terjadi pada struktur bendungan tanah. Partikel tanah dari bendungan yang terus tergerus ini lama-kelamaan menyebabkan terbentuknya rongga seperti pipa. Penelitian ini akan mengamati interaksi antara partikel pipe wall yang terbentuk dengan aliran air yang terjadi. Studi permodelan ini menggunakan metode numerik Smoothed Particle Hydrodynamics (SPH) dengan platform DualSPHysics dan aliran diasumsikan dalam kondisi laminar dengan Re 100 dan 200. Partikel yang diamati pertama kali adalah 1 partikel dalam bentuk lingkaran sempurna untuk mengamati terlebih dahulu volum kontrol yang paling tepat dalam penelitian ini. Pada studi ini didapati semakin besar parameter geometri dari volum kontrol yang digunakan, hasil semakin mendekati hasil literatur. Akurasi permodelan ditingkatkan dengan memperpanjang waktu simulasi untuk memastikan bahwa partikel sudah memenuhi volum control sehingga aliran sudah stabil. Model lain yang diamati juga adalah dua partikel dengan posisi dan jarak yang berbeda untuk mengamati pengaruhnya terhadap variabel koefisien drag, koefisien lift, dan Strouhal Number yang dialami masing – masing partikel. Pada studi ini didapati bahwa semakin jauh jarak antar partikel bersebelahan, semakin kecil juga gaya sehingga mempengaruhi juga koefisien drag, koefisien lift. Semakin jauh partikel vortex yang terbentuk menjadi semakin mendekati frekuensi single cylinder dan hal ini mempengaruhi Strouhal Number yang dialami oleh partikel.

Failure that frequently happened in earth dam structures is internal piping erosion happens when soil particles of the earth dam eroded continuously and it creates a hollow space in a form of a pipe. This study will observe the interaction between the solid particles with water flow. This modeling study will use Smoothed Particle Hydrodynamics (SPH) as a numerical approach with DualSPHysics platform and the flow assumed as a laminar flow with Re of 100 and 200. The first model observed in this study is one circular-shaped solid particle against water flow. It’s found that by increasing the size of volume control, the output will have higher accuracy. Accuracy of this model is also improved by elongating the maximum time simulation. The next model simulated is two solid particles against water flow with different distances to observe how it affects the drag coefficient, lift coefficient, and strouhal number of each particle. In this study, it’s found that by increasing the distance between the two particles will decrease the force, drag coefficient and lift coefficient of each particle. Also, the increase of distance between the two particles makes vortices form in a single dominant frequency and it affects the strouhal number."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radityo Andjaringrat Adhi
"Fenomena adveksi-dispersi dapat dimodelkan dengan mobile bed model tank. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan protokol dalam menentukan nilai koefisien dispersi akibat perbedaan gradien kecepatan dengan memodelkan fenomena. Persamaan kerja yang digunakan adalah persamaan adveksi-dispersi 2D dari Bear (1972). Kecepatan aliran dimodelkan dengan dynamic similitude bernilai 7 cm/s hingga 13 cm/s dan dimensi saluran dimodelkan dengan dimensional analysis yang menghasilkan lebar saluran sebesar 40 cm. Zat pencemar diwakili dengan tinta yang bersifat konservatif. Zat pencemar akan diinjeksikan pada awal grid saluran dengan metode pulse. Hasil penelitian akan berupa gambar yang akan merepresentasikan fenomena adveksi-dispersi. Gambar akan menjadi data pengamatan yang akan diolah menjadi dimensi zat pencemar. Data pengamatan akan dimasukkan kedalam persamaan kerja untuk mendapatkan nilai pendekatan koefisien dispersi. Hasil pengembangan protokol penelitian ini cukup konsisten dapat direka ulang, hasil gambar penelitian sesuai dengan teori fenomena adveksi-dispersi dan nilai koefisien dispersi longitudinal dan transversal masuk dengan rentang nilai koefisien dispersi literatur.

An advection and dispertion phenomenon can be modeled by using mobile bed model tank. This research is to develop the protocol on predicting dispertion coefficient caused by velocity gradient. This phenomenon can be formulated by advection-dispertion equation for 2D pulse injection by Bear (1972). The velocity is modeled by using dynamic similitude which gives the velocity range up to 7 cm/s until 13 cm/s and the channel is modeled by using dimensional analysis which gives the width of the channel 40 cm. The pollutant will be subtitude by using dye tracer which will be injected to the stream. The pollutant injection is modeled to be pulse and will be observed on the disperse of the pollutant. The pollutant dispersion will be filmed, observed and measured. The data will be inputted to the formula where the value prediction of coeffient dispertion will be found. The protocol which is given in this research can be replicated and constant on its results.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60199
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Viktor
"Pemodelan fisik penjalaran pencemar menggunakan seepage tank yang sudah dilakukan oleh Herlambang (2012) dan Triandhika (2013) sudah bisa memvisualisasikan adveksi dari penjalaran pencemar namun belum bisa memvisualisasikan fenomena adveksi dan dispersi yang mengalami refaksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan protokol alat seepage tank untuk mampu memvisualisasikan penjalaran pencemar pada perched aquifer. Media berpori yang digunakan adalah pasir dengan dua jenis yang berbeda nilai konduktivitas hidroliknya. Pasir dialiri air hingga jenuh dan dibiarkan dalam kondisi pengaliran steady lalu pencemar dialirkan ke lapisan pasir dan dilihat visualisasi penjalarannya. Hasil dari penelitian ini berupa protokol yang merupakan pengembangan protokol sebelumnya. Pengembangan dari protokol sebelumnya adalah (1) penetapan kondisi batas kedap air pada bagian tepi kiri dan kanan kolom pasir di dalam seepage tank, (2) pengaturan debit inflow menjadi sekecil mungkin sehingga permukaan pasir tidak tergerus, (3) penggunaan jarum infus sebagai pengganti injektor, dan (4) pengaturan debit aliran pencemar sebesar 0,005 mL/detik.

Previously, Herlambang (2012) dan Triandhika (2013) were able to visualize contaminant advection with physical modeling using seepage tank However contaminant transport through heterogeneous systems, according to Freeze and Cherry (1979), they refract as passes from one medium to another with different values of hydraulic conductivity. The purpose of this study was to develop a protocol for the seepage tank and to visualize contaminant transport flow through perched aquifer. Porous media in seepage tank consist of sand with two different types of hydraulic conductivity values. Sand was saturated and the flow was in steady conditions, thencontaminantwas discharged into sand layers. Visualization of contaminnant advection and dispersion is recorded and analized. Result of this research is a protocol that is an improvement from the previous protocol; (1) setting impermeable condition on left and right of sandbox inside seepage tank, (2) controlling pump inflow as low as possible to prevent scouring on top of sandbox, (3) replacing injector into infuse needle, and (4) setting contaminant loading 0,005 mL/s.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60128
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Ridho
"Metode SPH (Smoothed Particle Hydrodynamics) sering diimplementasikan untuk memvisualisasikan aliran air, tetapi tidak banyak yang menguji perubahan properti fluida pada metode ini. Pengujian dilakukan dengan membuat model aliran dua dimensi yang melalui penyempitan saluran. Model ini dibuat menggunakan program VBA for Ms. Excel dengan menggunakan batasan domain saluran yang mengecil secara bertahap. Kemampuan hidrolis metode SPH diuji dengan hukum kekekalan massa dan persamaan Bernoulli untuk melihat hubungan antara kecepatan dan tekanan pada penyempitan saluran. Hasil dari simulasi yang dilakukan menunjukkan bahwa pergerakan model dipengaruhi sebagian besar oleh posisi awal dan jumlah partikel yang mempengaruhi massa jenis awal partikel. Nilai kecepatan rata-rata yang melalui penyempitan saluran pada model ini meningkat meskipun standar deviasinya tinggi. Debit pada tiap segmen yang ditinjau juga menghasilkan nilai yang tidak jauh berbeda. Nilai tekanan rata-rata pada model ini menunjukkan penurunan sesuai dengan perilaku tekanan pada persamaan Bernoulli. Energi total yang dihitung pada beberapa segmen pada batasan domain juga menghasilkan nilai yang tidak jauh berbeda. Metode SPH mempunyai potensi untuk dikembangkan dalam menyimulasikan aliran yang melalui penyempitan saluran.

Smoothed Particle Hydrodynamic method has been widely implemented to simulate motion of water flow, however research on this area mainly focus on fluid flow visualization. Purpose of this research is to investigate SPH method for simulating the quantification of velocity and pressure value changes on two dimensional flow through constriction channel. We construct simple geometry of channel constriction in two dimensional model with Microsoft Visual Basic. Hydraulic capabilities of SPH method is examined by comparing the results with Continuity Equation and Bernoulli Equation. The results of simulation show that initial position and number of particles affect value of particle?s density. The value of the average velocity is increasing along the channel, although value of standard deviation is quite high. The results also show that the flow rate is near-constant in each segment. The value of initial pressure decreases by time. We also calculate the total energy in each segment and the results show that it has a little divergency. The SPH Method is promising to be developed for simulating fluid flows through constriction channel.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59869
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>