Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hery Hermawanto
"Sistem Informasi Pendidikan Tenaga Kesehatan (Man Power of Health Education Information System) telah dikembangkan lebih dari 5 (lima) tahun yang lalu. Sistem informasi tersebut diimpiementasikan di 3 (tiga) tingkatan yaitu tingkat pusat, tingkat propinsi, dan tingkat institusi. Pada awalnya sistem tersebut dimulai dari laporan secara manual hingga pada 5 (lima) tahun yang lalu telah dibangun dalam basis komputer. Program aplikasi (software) yang dikembangkan diletakkan di Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan, Dinas Kesehatan Propinsi dan Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan.
Hasil penelitian yang dilakukan di DKI Jakarta (1998) dan di Padang, Sumatera Barat (2000) menunjukkan bahwa 34% institusi output software tidak sesuai dengan kebutuhan institusinya, dan setiap periode laporan (Maret-September) masih terjadi keterlambatan dan ketidaklengkapan laporan dari sejumlah institusi. Selain itu sering terjadi kegagalan dalam proses installing software dan kegagalan fungsi-fungsi yang ada dalam software dimaksud. Masih terdapat kelemahan software yang lain yaitu sulit untuk melakukan editing dan tampilan antar muka (interface) yang kurang menarik.
Untuk mempelajari sistem tersebut dilakukan wawancara mendalam yang dilakukan di salah satu institusi pendidikan tenaga kesehatan tertua di Indonesia yaitu Akademi Kesehatan Lingkungan Jakarta. Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa secara umum software yang dikembangkan selama ini tidak banyak membantu dalam hal pengelolaan data di institusi. Hal tersebut terbukti bahwa di akaderni tersebut data yang ada belum terorganisir dengan baik, belum terintegrasi dan masih banyak duplikasi. Data input software tersebut belum memuat nilai per mata kuliah sehingga untuk menyiapkan daftar prestasi akademik diperlukan waktu 2 - 3 bulan. Untuk mencetak output software tersebut diperlukan printer khusus yaitu printer besar. Selain itu untuk melakukan penyiapan data maupun pencarian data dibutuhkan langkah yang panjang dan waktu yang relatif lama. Kelemahan lain yang dirasakan adalah tidak menariknya tampilan antar muka, installing program yang tidak selalu berhasil dengan baik, serta langkah editing data yang tidak praktis.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dua hal yang perlu disempurnakan yaitu software pengelola data dan rancangan basis data yang ada di tingkat institusi. Untuk penyempurnaan tersebut makna software harus mampu mengintergrasikan data yang ada dan memuat nilai per mata kuliah, memiliki langkah operasional yang sederhana, mampu memproduksi output dalam waktu yang relatif singkat. Kelebihan (feature) lain yang diperlukan antara lain adalah mampu mencari data dengan cepat, output dapat dicetak di berbagai jenis printer, memiliki tampilan interface yang menarik, memiliki langkah editing data yang praktis dan memiliki tingkat kegagalan install yang rendah. Software yang menjadi solusi perrnasalahan tersebut adalah Program Aplikasi Basis Data yang dibangun dengan menggunakan Paradox 7.0 dan bahasa pemorgraman Borland Delphi 6.0. Dengan program aplikasi tersebut diharapkan dapat menunjang sistem informasi akademi kesehatan (Health Academy Information System).

Information System Design of 2001 Database Based Health AcademyManpower of Health Education Information System has 'been developed since 5 years ago. The information system has been implemented in 3 levels, namely central, provincial and institution levels. At first, such system was initiated from report manually until 5 years ago and since then a computer based system was developed. Application program (software) that was developed is resided at the Center for Manpower of Health Education, Health Agent of Provinces and Educational Institution of Manpower of Health.
The result of research conducted in Special Capital City of Jakarta (1998) and Padang, West Sumatera (2000) indicated that 34% of output software institution did not meet the needs of the institutions. And every report period (-March - September) still undertakes late and report incompleteness from a number of institutions. Besides, failure often occurred in installing software process and functions in concerned software. There were still many software weaknesses, difficulty in carrying out editing and less interesting interface performance.
To study such system, an in-depth interview was carried out in one of the oldest education institutions of manpower of health in Indonesia, the Academy of Environmental Health of Jakarta. The result of the interview indicated that in general the software developed up to now has not helped managing data in institution. It was proofed that in that institution the existing data have not yet been organized and integrated well and much duplication still could be found. The data input software has not covered the grades of subject of course so that to prepare academic achievement lists needs time of 2 - 3 months. To print the output software needs special printer, a large printer. In addition, to carry out data preparing or data searching needs long step and relatively long time. Other weaknesses found were the less interesting interface performance, installing program that did not always succeed well, and editing data that was unpractical.
From the results above, it can be concluded that two matter need to be perfected, namely software of data processing and database plan existing in the institutional levels. To solve these weaknesses the software should be able to integrate the existing data and cover grades for each course subject; have simple operational steps; able to produce output in relatively short time. Other necessary features are ability to search data fast, output can be printed in any types of printers, which possess an interesting interface performance; has practical editing steps and low level of installation failure. The software that can become the solution is Database Application Program developed by using Paradox 7.0 and the language programof Borland Delphi 6.0.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T10681
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dalimunthe, Nurmaini
"Penyakit Tuberkulosis Paru (TB Paru) merupakan penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang kini muncul kembali (re-emerging). Untuk menanggulangi penyakit ini, sejak tahun anggaran 1995/1996 Program Pemberantasan Tuberkulosis (P2TB) melaksanakan strategi baru yaitu DOTS (Directly Obsertied Thecumem Shot-course) yang telah direkomendasikan oleh WHO.
Guna mencapai tujuan tersebut dibutuhkan sarana berupa obat-obatan, alat dan bahan laboratorium yang menunjang. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem informsi mengenai ketersediaan obat dan alat/bahan laboratorium, khususnya di tingkat kabupaten. Dengan adanya sistem informasi ini diharapkan dapat membantu proses evaluasi terhadap ketersediaan sarana-sarana tersebut.
Sistem informasi yang dikembangkan ini merupakan suatu model, dengan mengambil lokasi penelitian di Kabupaten Serang. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem informasi ketersediaan obat dan alat/bahan laboratorium untuk program TB Paru di Dinas Kesehatan Kabupaten Serang, termasuk pembuatan solfivareidentifikasi kebutuhan perangkat keras, perangkat lunak, sumberdaya pengguna dan prosedur operasional standar.
Penelitian ini menggunakan disain penelitian riset operasional dengan tahapan pengembangan sistem diawali dengan kebijakan dan perencanaan sistem, analisis sistem hingga disain sistem terinci.
Berdasarkan hasil penelitian, Dinas Kesehatan Kabupaten Serang memiliki kebutuhan perangkat keras, perangkat lunak serta sumber daya pengguna yang cukup memadai untuk menjalankan aplikasi sistem informasi yang based-on computer. Ketersediaan komputer bukan merupakan hal yang baru bagi tenaga di kabupaten khususnya Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) yang menangani program TB Paru.
Dari hasil penelitian juga dibuat suatu rancangan alur informasi ketersediaan obat dan alat/bahan laboratorium untuk Program TB Para, dimana pengumpulan data di lakukan di puskesmas oleh petugas gudang obat dan programmer TB Paru, sedangkan pemasukan, pengolahan dan penyajian data dilakukan di Seksi P2P Dinas Kesehatan Kabupaten oleh Wakil Supervisor (Wasor) Kabupaten.
Sistem informasi yang dirancang ini ditujukan untuk program TB Paru. Untuk program penyakit menular lainnya seperti demam berdarah, malaria, kusta dan Iain-lain kebutuhan. informasi mengenai ketersediaan obat dan alat/bahan laboratorium juga semakin dirasa perlu. Oleh karena itu diusulkan untuk mengkaji model rancangan sistem informasi yang terintegrasi antar program tersebut (integrasi lintas program) daiam proses monitoring dan evaluasi sebagai upaya efisiensi kerja dan dana.

Information System Development Model Of Medicine And Laboratory Equipmentimaterial Availability For Lung Tuberculosis Program In The Health Service Of The Regency Of Serang, West Java In The Year 2000Lung tuberculosis is a re-emerging disease that still causes health problems to people, To fight this disease, the Tuberculosis Elimination Program applies a new strategy since 1995/1996 fiscal year, named DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) as recommended by WHO.
To achieve this goal, supporting facilities like medicine, equipment and laboratory materials are needed. Therefore, an information system of medicine and laboratory equipment/material availability is required, particularly at the level of regency. The existence of this information system is expected to help evaluation process of those facilities availability.
The developed information system was a model resulted from a research located in the Regency of Serang. The research aimed to design an information system of medicine and laboratory equipment/material availability for Lung Tuberculosis Program in the Health Services of the Regency of Serang, including software development, hardware and Software requirement identification, user resources and standard operational procedure.
The research applied operational research design which system development began with policy and system design, system analysis, to a detailed system design.
According to the research results, the Health Services of the Regency Of Serang has adequate hardware, software and user resource requirement to run an information system application which based on computer. Computer provision is not new for human resources in the regency, particularly for the Disease Prevention and Cure Section in charge of the Lung Tuberculosis Program.
An information flow design of medicine and laboratory equipment/material availability was also developed based on the research results with data collected from community health services by medicine warehouse officer and Lung Tuberculosis Programmer. Whereas, data entry, processing and presentation were conducted in the Disease Prevention and Cure Section by the District Vice-Supervisor.
The designed information system aimed for Lung Tuberculosis Program. For other infectious disease such as dengue DHF, malaria, leprosy etc., the need of information on medicine and laboratory equipment/material availability is increasing. Therefore, it is proposed to assess an integrated information system design model (inter Program integration) in the process of monitoring and evaluation as an effort for task and fund efficiency.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T1495
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library