Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
E.M. Yunir
Abstrak :
ABSTRAK
Luka kaki diabetik (LKD) merupakan komplikasi kronik diabetes yang meningkatkan mortalitas dan morbiditas, serta menurunkan kualitas hidup. Komplikasi makro dan mikrovaskular/mikrosirkulasi mempunyai pengaruh besar terhadap kejadian LKD dan proses penyembuhannya. Kondisi mikrosirkulasi dapat dinilai melalui pemeriksaan transcutaneous perfusion oxygen (TcPO2). Kondisi mikrosirkulasi dipengaruhi oleh HbA1c, glukosa darah sewaktu, neuropati, fibrinogen, PAI-1, hsCRP, indeks MMP-9, indeks TcPO2, dan indeks TcPCO2, yang akan memengaruhi terbentuknya jaringan granulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran HbA1c, GDS, neuropati, fibrinogen, PAI-1, hsCRP, indeks MMP-9, terhadap indeks TcPO2, indeks TcPCO2, dan indeks granulasi, serta mengetahui peran serta indeks TcPO2 dan indeks TcPCO2 terhadap indeks granulasi pada luka kaki diabetik. Sebanyak 68 subjek LKD tanpa penyakit arteri perifer di RS dr. Cipto Mangukusumo dan beberapa rumah sakit jejaring, pada Desember 2015?Desember 2016, diberikan perawatan standar dan dipantau setiap minggu sebanyak 4 kali. Pada pemantauan ke-1, ke-2, dan ke-3, dilakukan dokumentasi LKD, pengambilan darah vena sebanyak 7,7 mL untuk pemeriksaan fibrinogen, PAI-1, hsCRP, MMP-9, dan TIMP-1, darah arteri sebanyak 2 mL untuk pemeriksaan analisis gas darah, serta pemeriksaan TcPO2 dan TcPCO2 dengan menggunakan TCM TOSCA/CombiM monitoring systems buatan Radiometer. Pada pemantauan ke-4, hanya dilakukan dokumentasi LKD. Pengukuran luas luka dan jaringan granulasi dinilai berdasarkan hasil dokumentasi fotografi dengan menggunakan program ImageJ. Penilaian neuropati menggunakan pemeriksaan interval RR dan kecepatan hantar saraf. Data laboratorium lainnya diperoleh dari data sekunder rekam medis. Kemudian dilakukan analisis data dengan menggunakan path analysis (analisis lajur) pada data repetitif dan SPSS pada data nonrepetitif. Berdasarkan analisis didapatkan hubungan antara peningkatan glukosa darah sewaktu, fibrinogen, dan PAI-1 dengan penurunan indeks TcPO2. Didapatkan juga hubungan antara beratnya neuropati motorik dan sensorik, peningkatan glukosa darah sewaktu, fibrinogen, PAI-1, dan hsCRP dengan penurunan indeks granulasi. Tetapi, indeks granulasi tidak dipengaruhi oleh indeks TcPO2. Indeks TcPCO2 tidak memiliki hubungan terhadap semua variabel tersebut, kecuali hsCRP dan indeks TcPCO2 tidak memengaruhi indeks granulasi. Indeks TcPO2 pada LKD dipengaruhi oleh kadar glukosa darah sewaktu, fibrinogen, dan PAI-1, tetapi tidak memengaruhi tumbuhnya jaringan granulasi. Tumbuhnya jaringan granulasi dipengaruhi oleh glukosa darah sewaktu, neuropati motorik dan sensorik, peningkatan kadar fibrinogen, PAI-1, dan hsCRP. Selain itu, indeks TcPCO2 tidak memengaruhi indeks granulasi
ABSTRACT
Diabetic foot wounds/ulcer (DFU) is chronic complication of diabetes, which increases mortality and morbidity, and lower quality of life. Macro and microvascular/microcirculation complications has a great influence on DFU and healing process. Microcirculation condition can be seen from transcutaneous perfusion oxygen (TcPO2). The growth of granulation tissue in the healing process is determined by microcirculation condition, among others influenced by HbA1c, random blood glucose, neuropathy, fibrinogen, PAI-1, hsCRP, MMP-9 index, TcPO2 index, and TcPCO2 index. This study aimed to investigatethe role of HbA1c, random blood glucose, sensory, motoric, and autonomy neuropathy, fibrinogen, PAI-1, hsCRP, MMP-9 index, TcPO2 index, TcPCO2 index, and granulation index, as well as the relationship between TcPO2 index, TcPCO2 index and granulation index in diabetic foot wounds. As much as 68 subjects DFU without peripheral arterial disease, in Cipto Mangunkusumo Referral National Hospital, on December 2015?December 2016, were given standard managementof diabetic foot ulcer and monitored once a week for four times. In the 1st, 2nd, and 3rd monitoring, DFU was documented, then 7.7 mL of venous blood was taken for fibrinogen, PAI-1, hsCRP, MMP-9, and TIMP-1 examination, also 2 mL arterial blood for blood gas analysis, and then examination of TcPO2 and TcPCO2was performed using TCM4 TOSCA/CombiM monitoring systems made by Radiometer. In the 4th monitoring, only DFU was documented. Wound and granulation size was measured through photographic documentation using ImageJ program. Neuropathy was diagnosed based on RR interval and nerve conduction velocity study. Other laboratory data were obtained from medical records. The data were analysed by path analysis for repetititive data and SPSS for nonrepetitive data. From analysis, there is a significant correlation between the increasing random blood glucose (RBG), fibrinogen, and PAI-1 with the decreasing of TcPO2, also found a significant relationship between the severity of sensory and motoric neuropathy, the increasing levels of RBG, fibrinogen, PAI-1, and hsCRP with the decreasing of granulation index. But, TcPO2 index does not influence granulation index. TcPCO2 index does not have significant correlation with all these variables, except hsCRP. Moreover, TcPCO2 index also does not influence granulation index. TcPO2 index of DFU is affected by RBG, fibrinogen, PAI-1, but does not affect the growth of granulation tissue. Granulation tissue?s growing is influenced by the sensory and motoric neuropathy, increased levels of fibrinogen, PAI-1, and hsCRP. Furthermore, TcPCO2 index does not influence granulation?s growth.
2016
D2218
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismail
Abstrak :
Penggantian katup aorta dengan katup mekanik memerlukan biaya mahal, meningkatkan risiko endokarditis dan tromboemboli, serta memerlukan antikoagulan seumur hidup. Perikardium autolog merupakan alternatif untuk penggantian katup aorta. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan luaran penggantian katup aorta antara katup mekanik dan perikardium autolog dengan teknik strip tunggal perikardium. Penelitian ini merupakan uji klinis terandomisasi di Pelayanan Jantung Terpadu Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (PJT-RSCM). Subjek dibagi ke dalam 2 kelompok berdasarkan jenis katup yang diterima, yaitu katup mekanik (kelompok mekanik) dan strip perikardium (kelompok strip). Luaran left ventricular reverse remodeling (LVRR), 6 minute walking test (6MWT), dan kadar soluble suppression of tumorigenicity-2 (sST-2) diperiksa preoperasi, 3 bulan, dan 6 bulan pascabedah. Terdapat 34 subjek yang ikut serta dari Juli 2016-Februari 2022, 17 subjek pada masing-masing kelompok. Tidak terdapat beda kejadian LVRR pada kedua kelompok, yaitu 26,7% pada kelompok mekanik dan 29,4% pada kelompok strip (p = 0,703). Pada pemeriksaan jarak 6 minute walking test (6MWT) tidak terdapat perbedaan bermakna jarak 6MWT antara kelompok strip perikardium dan kelompok mekanik pada 6 bulan pascabedah, yaitu 431,93 (SB 93,41) m vs. 404,28 (SB 79,25) m, p = 0,427 pascabedah. Kadar sST-2 kelompok mekanik 16,12 (SB 5,92) pg/mL secara bermakna lebih tinggi dibandingkan kelompok strip 11,52 (SB 6,96) pg/mL, p = 0,023) pada 6 bulan pascabedah. Disimpulkan teknik strip tunggal perikardium memiliki luaran yang sebanding dengan katup mekanik sehingga dapat digunakan sebagai alternatif penggantian katup aorta. ......Aortic valve replacement with mechanical valves are quite expensive, increased the risk of adverse events such as endocarditis and thromboembolism, and requires patients to take anticoagulants for the rest of their life. Autologous pericardium is an alternative for aortic valve replacement. This study aims to compare outcomes of aortic valve replacement using mechanical valve and prosthetic valve with single-strip pericardium technique. This was a randomized clinical trial conducted at the Cipto Mangunkusumo Hospital (PJT-RSCM). Eligible subjects were randomized to either receive mechanical valve (mechanical group) or single-strip pericardium (single-strip group). Outcome assessments of left ventricular reverse remodeling (LVRR), 6 minute walking test (6MWT), and soluble suppression of tumorogenicity-2 (sST-2) were carried out at preoperation, 3 months, and 6 months postoperation. There were 34 subjects recruited from July 2016 to February 2022, 17 subjects in each groups. There was no difference in postoperative LVRR incidence between both groups, 26.7% in mechanical group vs. 29.4% in single strip group (p = 0.703). There was no significant difference of 6MWT between the mechanical and pericardial strip at six months post-operation, 404.28 (SD 79.25) m vs. 431.93 (SD 93.41) m, p = 0.427. The sST-2 level is significantly higher in mechanical group 16.12 (SD 5.92) pg/mL compared to single strip group 11.52 (SD 6.96) pg/mL, p = 0.023 at six months post-operation. We concluded that single strip pericardium technique showed comparable outcomes to mechanical valve and is considered a feasible alternative for aortic valve replacement.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library