Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erviana Ghifanti
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti peran harmonious passion sebagai mediator antara job resource dan OCB. Pengambilan data pada penelitian ini mengikutsertakan 240 responden yang bekerja di Bank Pembangunan Daerah BPD . Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah OCB Scale 2002 untuk mengukur OCB; Questionnaire on The Experience and Evaluation of the Work QEEW Scale 2017 untuk mengukur otonomi, umpan balik performa kerja, dan technology resource; dan Passion Scale 2003 untuk mengukur harmonious passion.
Teknik analisis yang digunakan untuk menguji peran mediator adalah dengan menggunakan Process Macro for SPSS and SAS 3.0. Konsisten dengan teori job demand-resource, penelitian ini mendapatkan hasil bahwa ketersediaan job resource di lingkungan kerja memberi motivasi dan dapat membantu karyawan mengembangkan OCB dan asosiasi ini di mediasi secara parsial oleh harmonious passion. Penelitian ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang pentingnya perilaku extra-role di organisasi dan bagaimana menghasilkan perilaku tersebut.

The purpose of this research is to examine the role of harmonious passion as a mediator on the relationship between job resource and OCB. The data collection in this study included 240 employee respondents who work in Bank Pembangunan Daerah BPD . The measurements used in this study are OCB Scale 2002 to measure OCB Questionnaire on The Experience and Evaluation of the Work QEEW Scale 2017 to measure job autonomy, performance feedback, and technology resource and Passion Scale 2003 to measure harmonious passion.
The analysis statistic method of Process Macro for SPSS and SAS 3.0 were used to examined the mediational hypotheses. Consistent with job demand resource theory, result shows that when job resource exist in working environment, it can motivates and encourages employee to develop OCB and this association is partially mediated by harmonious passion. This study provides a deeper understanding about the importance of extra role behavior in organization and how to generate this behavior in future.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T51425
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Margaretha Langen Sekar Lelyana
"Pandemi Covid-19 membuat sebagian besar organisasi terpaksa menerapkan sistem kerja fleksibel dan memberikan dampak negatif terhadap kondisi work-life balance (WLB) karyawan generasi milenial. Tujuan dari penelitian ini adalah membuktikan apakah dukungan atasan melemahkan hubungan antara sikap terhadap sistem kerja fleksibel dengan WLB. Desain penelitian ini adalah korelasional dengan jumlah partisipan sebanyak 168 karyawan yang termasuk dalam generasi milenial. Pengukuran variabel menggunakan Flexible Working Option Questionnaire (FWOQ), Skala Dukungan Atasan, dan Skala WLB yang telah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia. Penyebaran skala-skala ini dilakukan secara dari menggunakan Google Form. Analisis data dilakukan menggunakan Process Macro Hayess untuk menguji model 1, yaitu moderasi sederhana.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan atasan tidak memberikan efek moderasi pada hubungan antara sikap terhadap sistem kerja fleksibel dengan WLB. Hal ini dapat terjadi karena karyawan generasi milenial memiliki keinginan untuk dapat mengelola waktu kerja dan tempat kerjanya secara mandiri. Penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian serupa dengan sektor bisnis yang lebih spesifik
.The Covid-19 pandemic forced most organizations to implement a flexible work system and had a negative impact on the work-life balance (WLB) of millennial employees. The purpose of this study is to prove whether superior support strengthens the relationship between flexible work systems and WLB. The design of this study was correlational with the number of participants as many as 168 employees belonging to the millennial generation. The measurement of variables uses the Flexible Working Option Questionnaire (FWOQ), the Supervisor Support Scale, and the WLB Scale which had been translated into Indonesian. The distribution of these scales is done by using Google Forms. Data analysis was performed using Process Macro Hayess to test model 1, namely simple moderation. The results showed that supervisor support did not have moderating effect to the relationship between the flexible working arrangement and WLB. This happened because millennial generation employees had the desire to be able to manage their work time and workplace independently. Future research can conduct similar research with more specific business sectors."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia , 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septi Melinda
"Lembaga PQR yang menyelenggarakan seleksi dan pengawasan perilaku pejabat negara saat ini sedang mengalami permasalahan menurunnya motivasi pada karyawannya yang terlihat dari persentase jumlah pegawai yang mengalami keterlambatan dalam satu tahun yang cukup tinggi serta terjadinya peningkatan jumlah pegawai yang mengajukan pindah dari instansi
PQR. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya pengakuan akan hasil kerja dan kesempatan pengembangan. Disamping itu sikap atasan langsung melalui kepemimpinannya menunjukkan penghargaan terhadap kontribusi pegawai masih perlu dikembangkan khususnya dalam pengelolaan kinerja. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk melihat korelasi persepsi dukungan organisasi dengan work engagement. Penelitian ini merupakan penelitian terapan
yang menggunakan metode penelitian korelasional dengan jumlah partisipan sebanyak 145 Aparatur Sipil Negara (ASN) di PQR. Persepsi dukungan organisasi diukur menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari Survey of Perceived Organizational Support (SPOS) 8 dari Hutchison (1997) yang terdiri dari 8 item (α = 0,91). Sementara work engagement diukur
menggunakan Utrecht Work Engagement Scale-9 (UWES-9) versi Bahasa Indonesia yang
dikembangkan dan divalidasi oleh Kristiana et al. (2018) yang terdiri dari 9 item (α = 0,96).
Temuan penelitian menunjukkan bahwa persepsi dukungan organisasi berhubungan signifikan
positif dengan work engagement (r = 0,40, p < 0,01). Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa semakin tinggi persepsi dukungan organisasi pegawai, maka work engagement pegawai
akan semakin meningkat. Untuk mengatasi permasalahan pada PQR, selanjutnya peneliti
mengajukan rancangan intervensi Pelatihan Supportive Leadership kepada atasan langsung
untuk meningkatkan persepsi dukungan organisasi maupun work engagement. Intervensi
tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan atasan langsung dalam menerapkan
kepemimpinan yang suportif melalui pengelolaan kinerja tim yang objektif mulai dari
perencanaan hingga pemberian reward dan recognition, dan komunikasi efektif sehingga work
engagementnya meningkat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka pihak manajemen dapat
menentukan langkah-langkah lanjutan yang sesuai untuk meningkatkan kualitas persepsi
dukungan organisasi yang dimiliki pegawai.

The PQR Institution that organize the selection and supervision of state official nowaday is
facing the employee’s demotivation problems which can be seen from the high percentage of
employee who experience lateness in a year and the increasing number of employee which
leave PQR. That problems are likely caused by lack of recognition to employees performance
and less development opportunities. Further, it is believed that better recognition and support
toward employees’ performance from supervisor is urgently required, especially through
performance management. This study aims to identify the correlation between perceived
organizational support with work engagement. This research is an applied research that uses
correlational research methods with a total of 145 State Civil Apparatus (SCA) participants in
PQR. Perceived organizational support is measured using a scale adapted from the Survey of
Perceived Organizational Support (SPOS) 8 from Hutchison (1997) which consists of 8 items
(α = 0.91). Meanwhile, work engagement is measured using the Indonesian version of the
Utrecht Work Engagement Scale-9 (UWES-9) developed and validated by Kristiana et al.
(2018) which consists of 9 items (α = 0.96). The findings of the study indicated that perceived
organizational support was significantly positive related to work engagement (r = 0.40, p
<0.01). Thus, it can be concluded that the higher perceived organizational support, the work
engagement will increase. Furthermore, the researcher proposed Supportive Leadership
Training intervention to supervisors to overcome the problems occur in PQR. The intervention
is expected to improve supervisor skill in applying supportive leadership behavior by managing
team performance objectively from planing to rewarding, and conducting effective
communication so that the work engagement increase. Based on this research, management
can determine appropriate advanced steps to improve the quality of employees’ perceived
organizational support.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denvi Giovanita
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan transformasional dan efikasi diri dalam perubahan karyawan terhadap komitmen afektif untuk berubah. Responden penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di sektor keuangan. Data dianalisis dengan menggunakan regresi hierarki berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik kepemimpinan transformasional ? = 0.188, p = 0.003.

The objective of this study is to identify the effect of transformational leadership and employees rsquo change self efficacy on affective commitment to change. The respondents of this study were employees who work in finance sector. The data were analyzed using multiple hierarchical regressions. The result showed that both transformational leadership 0.188, p 0.003."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S66921
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairani Zakiah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perspektif waktu dengan employability pada karyawan. Responden pada penelitian ini adalah 210 karyawan yang bekerja pada perusahaan Badan Usaha Milik Swasta. Pengambilan data penelitian dilakukan dengan menggunakan kuesioner berupa self report. Pengukuran perspektif waktu dilakukan dengan menggunakan alat ukur Zimbardo Time Perspective Inventori ZTPI dan pengukuran employability dilakukan dengan menggunakan Self-Perceived Employability Scale.
Hasil uji statistik menunjukkan adanya korelasi positif perspektif waktu masa depan dengan dengan employability. Berbeda dengan hipotesis peneliti lainnya, terdapat korelasi positif yang signifikan antara perspektif waktu masa lalu positif, masa lalu negatif, masa kini hedonistik, masa kini fatalistik dengan employability. Kata kunci:Perspektif waktu, ZTPI, employability, SPES.

This study aims to determine the relationship between the time perspective with employability in employees. Respondents in this study are 210 employees working for private sector companies. The research data was collected by using self report questionnaire. Time perspective measurements was measured by using Zimbardo Time Perspective Inventory ZTPI measurements and employability measurements was measured by using the Self Perceived Employability Scale.
Statistical analysis showed that there is a positive correlation between future time perspective and employability. In contrast to the hypothesis result, there are also positive relationships between time perspective past positive, past negative, present time hedonistic, present time fatalistic and employability.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library