Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Septa Ryan Ellandi
Abstrak :
Keselamatan pasien di rumah sakit masih menjadi isu krusial yang mendunia, karena rumah sakit merupakan institusi jasa pelayanan yang mengupayakan kesembuhan pasien. Maka keselamatan pasien menjadi suatu keniscayaan, diharapkan tidak terjadi insiden keselamatan pasien (zero insiden). Salah satu cara untuk mengendalikan peningkatan angka insiden di rumah sakit adalah dengan memanfaatkan sistem pelaporan. Penelitian ini membahas mengenai gambaran pelaporan insiden keselamatan pasien di rumah sakit di Indonesia beserta faktor-faktor yang memengaruhinya, ditinjau dari faktor individu, organisasi, dan pemerintah. Tujuan penelitian ini adalah didapatkannya informasi mengenai faktor-faktor yang brpengaruh terhadap pelaporan insiden keselamatan pasien di rumah sakit di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan basis data Garuda Kemendikbud, Rama Kemendikbud, Directory of Open Acces Journals (DOAJ), Library UI, Science Direct, PubMed, ProQuest, dan Scopus. Hasil penelitian didapatkan bahwa rumah sakit di Indonesia sudah memiliki regulasi yang mengatur mengenai pelaporan insiden kselamatan pasien. Sistem pelaporan yang digunakan masih berbasis manual, dan praktik pelaporan belum bisa dikatakan sukses karena masih adanya budaya menghukum, jaminan kerahasiaan pelapor masih diragukan, pelaporan belum tepat waktu, dan umpan balik masi minim. Dari hasil penelitian juga diperoleh faktor yang dapat memengaruhi pelaporan insiden keselamatan pasien di rumah sakit adalah faktor individu (pengetahuan, ketakutan, beban kerja, dan motivasi), faktor organisasi (umpan balik, sistem pelaporan, kerahasiaan, sosialisasi dan pelatihan, serta budaya keselamatan), dan faktor pemerintah dalam hal kebijakan. ......Patient safety in hospitals is still a crucial issue worldwide, because hospitals are service institutions that seek to cure patients. So patient safety becomes a necessity, it is hoped that there will be no patient safety incidents (zero incidents). One way to control the increasing number of incidents in hospitals is to utilize a reporting system. This study discusses the description of patient safety incident reporting in hospitals in Indonesia and the factors that influence it, in terms of individual, organizational, and government factors. The purpose of this study was to obtain information about the factors that influence the reporting of patient safety incidents in hospitals in Indonesia. This study uses a literature review method with the Garuda Ministry of Education and Culture database, Rama Kemendikbud, Directory of Open Acces Journals (DOAJ), UI Library, Science Direct, PubMed, ProQuest, and Scopus. The results showed that hospitals in Indonesia already have regulations governing patient safety incident reporting. The reporting system used is still manual-based, and reporting practices cannot be said to be successful because there is still a punitive culture, guarantees for the confidentiality of whistleblowers are still in doubt, reporting is not timely, and feedback is still minimal. From the results of the study, it was also found that the factors that can affect the reporting of patient safety incidents in hospitals are individual factors (knowledge, fear, workload, and motivation), organizational factors (feedback, reporting systems, confidentiality, socialization and training, and safety culture), and government factors in terms of policy.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis kelengkapan dan ketepatan diagnosis prosedur dan koding pada klaim pasien rawat inap JKN di RSU Mayjen H. A. Thalib Kabupaten Kerinci. Penelitian ini menggabungkan penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan model triangulasi. Hasil penelitian ditemukan ketidaktepatan koding dari 105 sampel klaim yang menyebabkan kerugian rumah sakit dengan selisih klaim kurang lebih 4 %. Hal ini disebabkan oleh pengetahuan dokter spesialis mengenai aturan koding yang masih rendah, pelatihan koding yang masih kurang bagi dokter spesialis, koder dan verifikator, beban kerja verifikator yang tinggi, rekam medis yang masih manual, ketiadaan SIMRS, alokasi anggaran yang masih rendah untuk meningkatkan kualitas rekam medis dan koding. Manajemen harus menyusun alur klaim, melaksanakan monitoring dan evaluasi klaim, melakukan pelatihan koding rutin, menyediakan SIMRS terintegrasi dengan billing system, rekam medis elektronik, dan menyusun indikator penilaian kinerja untuk remunerasi, menerapkan reward dan punishment bagi yang terlibat dalam klaim.
This research combines quantitative and qualitative research with triangulation models. Researchers want to know the accuracy of diagnosis coding and accurate procedures of the claim file of disease cases that successfully passed BPJS KESEHATAN verification by observing the claim file, medical records, and conducting in-depth interviews. The results found inaccurate coding of 105 claims samples that cause hospital losses with a claim difference of approximately 4 %. This is due to the low knowledge of specialist doctors regarding coding rules, lack of coding training for specialists, coders and verifiers, verifiers heavy workload, manual medical records, absence of SIMRS, low budget allocation to increase the quality of medical records and coding. Management must conceive pathway for claim, carry out monitoring and evaluation of claims, conduct routine coding training, provide SIMRS integrated with billing systems, electronic medical records, and conceive indicator of remuneration, implement rewards and punishments for those involved in claims.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54440
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dessy Rosmelita
Abstrak :
ABSTRAK
Studi ini bertujuan untuk menyusun perencanaan aplikasi web dinamis yang sesuai dan memenuhi kebutuhan informasi dan komunikasi di RSMM Bogor tahun 2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode riset operasional (operational research) dengan menggunakan metodologi prototyping yang mengikuti tahap siklus hidup pengembangan sistem. Informan untuk pengisian kuesioner, wawancara mendalam dan diskusi kelompok terpadu (focus group discussion) ini adalah informan eksternal dari pasien, dan informan internal dari petugas kesehatan (dokter dan perawat) dan petugas lain. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah seluruh komponen input, proses, output, menggambarkan bahwa semua kebutuhan penyusunan prototype web dinamis sudah terpenuhi sehingga proses penyusunan prototype web dinamis dapat di implementasikan RSMM Bogor.
ABSTRACT
This study aimed to develop a dynamic web application planning appropriate and meet the needs of information and communication in RSMM Bogor in 2013. This research is a qualitative research method of operational research by using the following methodology prototyping phase of system development life cycle. Informant to the questionnaires, in-depth interviews and focus group discussions is the external informants of patients and internal informants from health workers (doctors and nurses) and other officers. Results found in this study are all components of the input process output illustrates that all dynamic web prototype development needs are met so that the process of developing dynamic web prototype can be implemented RSMM Bogor.
2013
T36099
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Wibowo
Abstrak :
Terdapat selisih antara klaim INA-CBG dengan pendapatan Rumah Sakit di 4 Rumah Sakit kelas A yaitu RSUP Fatmawati, RSUP Dr. Kariadi, RSUP Dr. Sarjito dan RSUP Dr. Hasan Sadikin. Dalam 6 bulan terdapat selisih terkecil Rp 1.091.205.671 di RSUP Dr. Kariadi dan terbesar Rp 10.142.004.398 di RSUP Fatmawati. Perbedaan selisih terutama dipengaruhi perbedaan pada komponen biaya untuk jasa medis dan farmasi pada seluruh kasus yang dilayani maupun kasus sectio cesarea tingkat keparahan 3. RSUP Dr. Kariadi dan RSUP Dr. Hasan Sadikin adalah Rumah Sakit yang efisien, sedangan RSUP Fatmawati dan RSUP Sarjito adalah Rumah Sakit yang inefisien. Metode pembayaran INA-CBG meningkatkan upaya pengendalian biaya Rumah Sakit melalui pembayaran jasa medis yang lebih kecil, penggunaan obat generik serta pengendalian pemeriksaan penunjang laboratorium dan radiologi. Setiap Rumah Sakit mempunyai karakteristik dalam melakukan pengendalian biaya untuk meningkatkan efisiensi dan dapat menjadi model pembelajaran bagi Rumah Sakit lain. RSUP Fatmawati dalam menerapkan clinical pathway, RSUP Dr. Kariadi dalam pengendalian alat medik habis pakai, RSUP Dr. Sarjito dalam menerapkan jasa pelayanan yang sama untuk semua kelas perawatan dan RSUP Dr. Hasan Sadikin dalam hal kebijakan mewajibkan penggunaan obat generik.
There is a difference between the claims of INA - CBG with hospital revenue in the fourth class A hospitals; Fatmawati, Dr. Kariadi, Dr . Sarjito and Dr. Hasan Sadikin . Within 6 months, difference range between Rp 1,091,205,671 in Dr. Kariadi Hospital and Rp 10,142,004,398 in Fatmawati Hospital . The difference is mainly influenced by the difference of cost component for medical service payment and pharmacy cost in all cases and cesarean section severity level 3. Dr. Kariadi and Dr. Hasan Sadikin Hospital are an efficient hospitals, on the other hand Fatmawati and Sarjito Hosital are an inefficient hospitals. INA-CBG payment method enhance the cost containment efforts through smaller medical service payment, the use of generic drugs, control of laboratory and radiological investigations. Each hospital has the characteristics in costs containment to enhance hospital efficiency and can be a learning model for other hospitals. Fatmawati hospital in implementing clinical pathways, Dr. Kariadi hospital in the control of medical equipment consumables, Dr. Sarjito hospital in implementing the same payment services to all class care and Dr. Hasan Sadikin hospital in policies require the use of generic drugs.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T39320
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dudy Arman Hanafy
Abstrak :
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita sebagai pusat Rujukan Nasional memberikan layanan penatatalaksana penyakit jantung coroner dengan pembedahan yaitu Coronary Artery Bypass Graft (CABG) dengan teknik Off-Pump dan On-Pump. Perlunya dilakukan cost analisys terhadap dua teknik diatas sebagai evaluasi ekonomi untuk mengetahui teknik yang lebih hemat. Desain penelitian ini obeservasional analitik dengan menghitung unit cost dari setiap teknik dengan membagi biaya preoperatif, perioperatif dan postoperatif. Sampel adalah pasien ASKES yang dilakukan CABG Januari-Agustus 2012 dan didapatkan besar sampel Off-Pump 30 pasien dan On-Pump 40 pasien. Tidak ada perbedaan data demografi dari kedua kelompok. Untuk utilisasi pelayanan, pasien Off-Pump menggunaan ventilator yang lebih singkat (Off-Pump 6,3 jam ±2.55; On-Pump 9.7 jam ±3.51 p=0.000), lama di ICU lebih singkat (Off-Pump 1,1 hari ±0.30; On-Pump 2.28 hari ± 1.79 p=0.001) dan lama perawatan lebih singkat juga (Off-Pump 8,2±1.27; On-Pump 11.35±4.90 p=0.001). Untuk perbandingan biaya, tidak ada perbedaan biaya preoperative pada kedua teknik, perioperatif teknik Off Pump lebih hemat (Off-Pump Rp. 64.301.615 ± 7.257.330; On-Pump Rp. 68.206.112 ± 6.594.156 p=0.001) dan teknik Off-Pump juga lebih hemat pada biaya post operatif (Off-Pump Rp. 13.295.739 ± 3.810.598; On-Pump Rp. 19.501.919 ± 10.655.286 p=0.000). Jadi teknik Off-Pump lebih hemat Rp. 10.138.450. (Off Pump Rp. 79.576.505; On-Pump 89.714.955). ......Introduction.Harapan Kita National Cardiovascular Center is a national referral hospital that provides a surgical management for Coronary Heart disease, Coronary Artery Bypass Graft (CABG), with off-pump and on-pump techniques. The importance of Cost Analysis on these two techniques is as an economic evaluation to analyze which technique has a lower cost. Design/Methods. Analytic observationalmethod is used by calculating unit cost of each technique with further evaluation on preoperative, perioperative, and postoperative cost. We used 30 off-pump subjects and 40 on-pump subjects from ASKES patients that underwent CABG on January-August 2012. Demographically, there are no significant differences on both groups. Result.We found that the duration of ventilator utilization on off-pump patients is shorter compared to on-pump group (6,3 hours±2.55 vs9.7 hours±3.51 p=0.000). Length of stay in the ICUis also found to be shorter in off-pump group (1,1 days±0.30 vs 2.28 days±1.79 p=0.001); therefore, total length of stay is also shorter in off-pump patients (8,2±1.27 vs 11.35±4.90 p=0.001). The preoperative cost on both groups is found to be similar. Off-pump group had a smaller perioperative cost(Rp. 64.301.615±7.257.330 vsRp. 68.206.112 ±6.594.156 p=0.001). Off-pump group is also associated with lower postoperative cost(Rp. 13.295.739±3.810.598 vs Rp. 19.501.919±10.655.286 p=0.000). Conclusion. Off-pump technique is found to have a lower cost than On-pump technique.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T38939
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Khalimah
Abstrak :
Tesis ini menganalisis karakteristik layanan rehabilitasi psikososial yang ideal untuk diajukan menjadi layanan unggulan. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatis dengan analisis konten melalui wawancara mendalam, telaah dokumen, dan CDMG (Consensus Decision Making Group). Kerangka konsep menggunakan teori sistem dengan menganalisis karakteristik input yang terdiri dari karakteristik petugas, pasien, biaya, sarana prasarana, metode pelayanan, karakteristik proses yaitu proses pelayanan rehabilitasi psikososial, karakteristik output yaitu indikator layanan rehabilitasi psikososial dan karakteristik feedback yaitu sistem monitoring dan evaluasi. Hasil penelitian didapatkan jumlah dan kualitas petugas belum ideal, jumlah pasien yang mengikuti rehabilitasi belum sesuai kriteria ideal, sarana prasarana masih perlu dilengkapi, proses pelayanan sudah sesuai dengan karakteristik ideal, indikator pelayanan menggunakan GAF dan selama ini belum dilaksanakan, sistem monitoring dan evaluasi masih perlu ditingkatkan kualitasnya. ...... This thesis discussed the analysis of psychosocial rehabilitation service characteristic that is considered ideal to be proposed as the top seeded service. The research design is qualitative study with content analysis using in-depth interview, document search and CDMG (Consensus Decision Making Group). The concept framework used the system theory to analize input characteristics such as the characteristics of officer, patient, cost, facilities and infrastructure, method of services; process characteristic i.e., the process of psychosocial rehabilitation service; and output characteristic, i.e., indicator of psychosocial rehabilitation service and feedback characteristics that comprised of monitoring and evaluation system. Results obtained from this research are as follows: the amount and quality of officer is not ideal, the amount of patients enrolled in rehabilitation has not yet fulfilled the ideal criteria, facilities and infrastructure still in need to be completed, service process is already in accordance to the ideal characteristic, service indicator using GAF is yet to be conducted, and the monitoring and evaluation system still needs to be improved in quality.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42100
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Agung Putu Yudihartini
Abstrak :
Lean Management pada Perencanaan, Penganggaran dan PengadaanSediaan Farmasi di RSIA Puri Bunda Denpasar.Pasien membayar pelayanan yang telah diberikan dengan value atau manfaatyang sesuai tanpa membayar lebih terhadap waste atau pemborosan yang adadalam proses pelayanan di rumah sakit. Menghilangkan waste dalam prosespelayanan merupakan tantangan setiap rumah sakit. Tantangan rumah sakitsemakin besar saat menjadi provider BPJS dan wajib memberikan pelayanankepada pasien JKN.Sediaan farmasi merupakan pelayanan penunjang yang sangatpenting dalam pelayanan pasien dan menghabiskan biaya yang sangat besar, makarumah sakit perlu lebih efisien dalam mengelola sediaan farmasi mulai dariperencanaan, penganggaran dan pegadaan dengan tanpa mengabaikan mutupelayanan. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentangproses perencanaan, penganggaran dan pengadaan obat di unit farmasi RSIA PuriBunda dan memberikan masukan dalam perbaikan proses siklus logistik farmasisehingga menjadi lebih efisien.Penelitian dilaksanakan dengan melakukan wawancara, observasi dan FocusDiscussion Group FGD pada proses perencanaan dan pengadaan denganmembuat value stream mapping dari seluruh proses yang ada. Pada penelitian ini didapatkan pemborosan berupa waste defect, wasteinventory, waste motion, waste human potential dalam proses perencanaan,penganggaran dan pengadaan sediaan farmasi. Perbaikan berupa kaizendilaksanakan oleh seluruh level karyawan mulai dari staf, jajaran manajemen, dandireksi rumah sakit, maupun pemilik rumah sakit. Pelaksanan kaizen tersebutdapat meningkatkan efisiensi waktu, biaya, maupun SDM dalam prosesperencanaan, penganggaran dan pengadaan sediaan farmasi.
Lean Management on Planning, Budgeting, and Procurement ofPharmaceutical Products at RSIA Puri Bunda DenpasarPatients will pay for services that have been provided with the appropriatevalue or benefit without paying more or wasting that is in the process of service in thehospital. Eliminating waste in the service process is the challenge of every hospital.Nowadays the hospital challenge is getting bigger when becoming provider of BPJS andobliged to give service to JKN patient. Pharmacy is a very important support services inpatient care and costly. Hospitals need to be more efficient in managingpharmaceuticals from planning, budgeting, and procurement without neglecting servicequality. Aim of this research is to get an overview of the planning, budgeting, andprocurement process of medicines at pharmacy Puri Bunda Hospital and provide inputsto improve the pharmaceutical logistics cycle process. The study was conducted by interviewing, and observatian made withplanning and procurement process by creating a value stream of the entire process. In this research, there was of waste defect, waste inventory, waste motion,waste human potential in planning process, budgeting, and procurement ofpharmaceutical preparation. Kaizen improvements are performed by all levels of staff,management, and hospital directors, as well as to hospital owners. The implementationof kaizen can improve the efficiency of time, cost, and human resources in the process ofplanning, budgeting, and procurement of pharmaceutical preparations.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T49834
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Id Hilmy
Abstrak :
Rumah Sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar atau kesehatan rujukan dan atau upaya kesehatan penunjang. Unit Rawat Jalan di Rumah Sakit merupakan suatu unit dimana setiap harinya terjadi aktivitas pelayanan terhadap pasien baik yang datang karena keinginan sendiri maupun rujukan dari puskesmas, rumah sakit lain, praktek dokter dan bidan. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang praktek kedokteran mengharuskan bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan di rumah sakit harus dapat dipertanggungjawabkan dari segi mutu pelayanan dan data diagnosa pelayanan. Data dan informasi pelayanan yang di berikan kepada pasien disimpan di dalam berkas rekam medis. Rekam Medis merupakan catatan yang berisikan semua informasi tentang identitas dan riwayat pasien selama menerima pelayanan medik di sebuah organisasi kesehatan yang disajikan secara kronologis sesuai dengan kejadian sampai dengan pemeriksaan, diagnosa, tindakan serta pengobatannya. Unit Rawat Jalan berkaitan erat dengan unit rekam medis karena data dan informasi yang disajikan di unit rekam medis di ambil dari unit rawat jalan yang direkapitulasi dalam bentuk laporan bulanan, triwulan dan tahunan. Permasalahan yang ada dalam Sistem Informasi Rawat Jalan di RSUD Kota Sabang adalah terkait dengan prosedur, basis data, integrasi laporan serta sarana dan prasarana yang belum mendukung dalam peningkatan kualitas pelayanan kepada pasien serta data/informasi yang belum tepat waktu dan akurat. Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah metodologi / model incremental, yang menggabungkan elemen-elemen dalam model urutan linear / System Development Life Cycle (SDLC) dengan filosofi iteratif dari metoda prototipe. Metode ini terbagi dalam 4 tahap yaitu analisis sistem, desain sistem, pengkodean sistem dan uji coba sistem. Identifikasi dan analisis masalah sistem dilakukan dengan wawancara mendalam, telaah dokumen dan observasi pada instalasi pendaftaran, instalasi rekam medis dan beberapa informan yang terkait. Perancangan prototype dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data mysql yang bersifat open source. Uji coba prototype dilakukan menggunakan data sampel di Laboratorium Komputer Fakultas Kesehatan Masayarakat Departemen Biostatistika Universitas Indonesia. Prototipe yang dihasilkan dapat mengintegrasikan data/informasi dari instalasi pendaftaran, instalasi rekam medis dan direktur rumah sakit dengan menggunakan Lacal Area Network. Komitmen staf instalasi pendaftaran, rekam medis serta direktur rumah sakit sangat diperlukan untuk memberikan masukan dalam pemeliharaan dan pengembangan sistem. ......Hospital is one of health instrument that function to do elementary health's effort or reference health and or effort of support health. Outpatient in Hospital is unit where do service activity to the patient both for come because desire its self or reference from puskesmas, other hospital practice doctor and midwife. According Health Law Number 29 of Year 2004 about doctor practice, health care was given in hospital must be responsible from facet of service quality and data of service diagnosis. Data and service information that given to patient is in binded medical record. Medical Record is note that comprising of all informations about identify and patient history during accept medical service in a health organization that presented chronologically in accordance with occurence up to inspection, diagnosis, its action and medication. Ambulatory health care have correlation with medical record unit because data and information that presented in medical record unit is taken away from ambulatory health care unit that summarized in the form of monthly report, quarter and annual. Method as used in system development this is the methodologies / model incremental, that join elements in model of linear sequence / System Development Life Cycle (SDLC) with philosophy iteratif from prototype method. This Method is divided into 4 phase that is system analysises, system design, coding system and system test-drive. Identification and analysis of the system were performed by depth interview, document survey and observation of ambulatory health care installation, medical record installation, director and related informant. Prototype design is performed by using PHP programming language and open source mysql database. Prototype testing is performed by using sample data in Computer Laboratory of Biostatistic Departement of Public Health Science Faculty, University of Indonesia. Existing Prototipe will be related between registratition installation, medical record and general hospital manajement by using Local Area Network. The comitment of registration installation staff and record medical in hospital director have been needed to give input maintenance and development system.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T30832
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library