Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Anthony Rizal
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18253
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Iman Sukandar
"Permintaan akan bahan pangan merupakan komponen utama dan amat berperan dalam struktur kegiatan sektor pertanian. Adanya perubahan-perubahan dalam permintaan bahan pangan, akan menyebabkan perubahan pendapatan produsen. Karakteristik dari komoditi pangan pada umumnya kurang elastis terhadap perubahan pengeluaran total. Kecendrungan adanya saline keterkaitan permintaan komoditi-komoditi pangan menimbulak persoalan-persoalan dalam mengartikannya. Skrpsi ini mencoba untuk menganalisa keadaan/pola konsumsi rumah tangga Indonesia serta karakteristik dari komoditi-komoditi pangan dalam hubungannya dengan perubahan harga sendiri, pengeluaran serta harga komoditi lainnya, yang dicerminkan oleh nilai elastisitasnya, dalam upaya perencanaan strategi dan kebijakan pangan di Indonesia untuk tahun-tahun mendatang. Untuk menghindari kompleksitas, pola konsumsi pangan yang dibahas dalam skripsi ini hanya berdasarkan atas pembagian pola konsumsi pangan yang dikeluarkan oleh Biro Pusat Statistik dan tidak berdasarkan atas pembagian wilayah Jawa, Sumatra, dan sebagainya. Model yang digunakan adalah Model Almost Ideal Demand Systemn (AIDS Model).AIDS Model adalah suatu model permintaan lengkap yang meggunakan perumusan masalah alokasi konsumen den dimulai dengan klas preferensi yang dikenal sebagai Piglog Class. Piglog Class adalah kelas preferensi kusus yang memungkinkan agregasi yang tepat dari konsumen yang diungkapkan melalui fungsi anggaran. Karena adanya saling keterkaitan diantara permintaan komoditas menyebabkan diperlukannya suatu metoda pendugaan berupa metoda sistem. Artinya semua persamaan secara bersama-sama dan akan memberikan hasil pendugaan bagi semua parameter secara simultan. Metoda tersebut dikenal dengan nama Seemingly Unrelated Regression (SUR). Hasil yang diperoleh menyebutkan bahwa tidak ada perbedaan yang. berarti antara pola-pola konsumsi pangan yang diuji. Penerapan restriksi-restriksi permintaan, secara umum tidak terlalu berpengaruh terhadap arah dan nilai elastisitaSnya. Penambahan variabel demograpi yaitu jumlah anggota rumah keluarga pada umumnya memberikan pengaruh yang positif, kecuali untuk kelompok komoditi daging + telur + susu, sayuran dan buah-buahan. Nilai elastisitas hare.a sendiri untuk semua jenis pola konsumsi mempunyai tanda yang negatif. Hal tersebut sesuai dengan teori ekonomi yang menyatakan bahwa fungsi permintaan mempunyai arah yang negatif. Nilai elastisitas pengeluaran dari semua jenis pola konsumsi mempunyai tanda positif yang berarti konsumsi untuk komoditi pangan tersebut relatif akan meningkat seiring peningkatan. pengeluaran/pendapatan. Dari hal-hal tersebut, tampaknya kebijakan pangan yang berhubungan dengan input maupun output harus lebih diarahkan pada diversifikasi pangan selain beras. Usaha-usaha yang mengarah pada intensifikasi dan ekstensifikasi la.han di Luar Jawa mutlak harus dilakukan dalam upaya menyeimbangkan pertumbuhan konsumsi dan produksi beras dalam jangka waktu menengah. Akhirnya peranan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan produksi komoditi pertanian non beras mutlak diperlukan dalam bidang penelitian dan pengembangan teknologi, penyebaran informasi dan penerapan teknologi Baru, serta pencegahan penyakit. Hal ini cenderung bersifat mendorong dan nondistortif dengan inisentif dalam bentuk subsidi langsung."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18789
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rani Apriana
"ABSTRAK: Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu topik dan indikator penting yang tidak hanya menjadi tolak ukur kemajuan dan perkembangan ekonomi suatu negara, tetapi juga menjadi topik yang masih kerap digali dan dipaparkan oleh para ekonom dalam berbagai studinya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat mengidentifikasi efisiensi investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa-Bali dan Luar Jawa-Bali menggunakan data panel tingkat provinsi tahun 2008-2012. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa investasi di provinsi-provinsi di kawasan Jawa-Bali lebih efisien dibandingkan provinsi-provinsi di kawasan Luar Jawa-Bali.
ABSTRACT: Economic growth is one of the important topics and indicators that is not only a measurement tool of economic development of a country, but also topic that is oftenly explored and described by economists in any related studies. This study aims to identify the efficiency of investment to economic growth in Java-Bali and Non Java-Bali using panel data 2008 - 2012. The result of this study indicates that the investment in the provinces in Java - Bali are more efficient than the provinces in Non Java - Bali."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S65834
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Panjaitan, Friska
"Penelitian ini menganalisis permasalahan dalam komoditas kedelai dan mengukur dampak swasembada kedelai bagi Indonesia serta mencari alternatif kebijakan lain yang berdampak baik bagi masyarakat. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat permasalahan dalam perkedelaian nasional seperti permasalahan benih, pupuk, perubahan cuaca, hama dan rendahnya harga kedelai dibandingkan palawija yang lain. Untuk mengukur dampak kebijakan kedelai terhadap para pelaku ekonomi, penelitian ini menggunakan Cost and Benefit Analysis. Hasil penelitian menyarankan bahwa kebijakan impor lebih menguntungkan dibandingkan jika pemerintah melakukan upaya swasembada kedelai.
This study analyzes the problems in soybean commodity and measures the impact of self-sufficiency soybean for Indonesia, as well as seeking for the policy alternative which gives good impact to the society. The finding of this study is there are problems in national soybean issue such as problems related with seeds, fertilizer, changes in weather, pest, and the low price of soybean compared to other commodity crops. To measure the policy impact of soybean towards society, this study uses Cost and Benefit Analysis. The result of this study recommends that import policy is more beneficial compared to when government puts efforts in self-sufficiency of soybean."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59360
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library