Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Palupi, Sarwendah Sri
Abstrak :

ABSTRAK
Penelitian mengenai komitmen organisasi (organizational commitment) telah dilakukan di perpustakaan surat kabar harian (the) Jakarta Post, Kompas, Republika, Suara Pembaruan dan Bisnis Indonesia, di Jakarta pada bulan Maret sampai dengan April 1998. Tujuan dari penelitian ini adalah: pertama, memberikan gambaran mengenai tingkat komitmen organisasi staf perpustakaan surat kabar secara keseluruhan maupun berdasarkan pembagian Allen dan Meyer (1990). Medan, mengetahui perbedaan komitmen organisasi berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan dan masa kerja staf serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen mereka.

Pengumpulan data utama dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Cara penyusunan kuesioner dan pengambilan sampel dijelaskan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat komitmen organisasi staf perpustakaan surat kabar harian adalah cenderung tinggi (4,300). Sedangkan menurut jenis komitmen organisasi dari Allen dan Meyer terlihat bahwa responden memiliki komitmen afektif yang tinggi (4,333), komitmen berkesinambungan yang cenderung tinggi (4,096) dan komitmen normatif yang tinggi (4,374). Perbedaan tingkat komitmen organisasi yang signifikan terlihat antara responden pria dan wanita serta antara responden yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa faktor tingkat pendidikan dan jenis kelamin seseorang mempengaruhi komitmennya terhadap organisasi tempat mereka bekerja. Disamping itu ada pula beberapa hal yang dapat mempengaruhi komitmen organisasi seseorang secara positif seperti adanya jaminan kesejahteraan yang memadai (Gaji, tunjangan, fasilitas, dsb), lingkungan kerja yang cocok dan kemampuan menambah wawasan. Sedangkan faktor yang berpengaruh secara negatif adalah pekerjaan yang monoton dan membosankan, manajemen yang dirasa perlu untuk diperbaiki dan peraturan organisasi yang dirasa kurang sesuai.
,br> Komitmen organisasi staf perpustakaan secara keseluruhan sudah cukup baik sebab responden memiliki komitmen afektif dan normatif yang lebih tinggi dibandingkan komitmen berkesinambungan (Allen dan Meyer, 1993). Namun demikian perlu dipertahankan atau ditingkatkan dengan melakukan usaha-usaha sebagai berikut: (1) Memperhatikan keluhan karyawan berkenaan dengan manajemen dan peraturan_-peraturan organisasi. (2) Memperhatikan faktor pendidikan dan jenis kelamin dalam upaya meningkatkan komitmen organisasi staf perpustakaan. Misalnya: untuk pria, hendaknya diberikan tugas-tugas yang bersifat menantang dan besar tanggung jawabnya. Sedangkan wanita, hendaknya diberikan kesempatan yang lebih luas untuk memenuhi kebutuhan berafiliasinya. Selain itu, perusahaan/organisasi perlu untuk memberikan tanggung jawab pekerjaan berdasarkan kemampuan staf sesuai dengan apa yang diperoleh di bangku pendidikan. 3) Memperhatikan faktor-faktor lainnya yang berpengaruh secara positif dalam meningkatkan komitrnen organisasi.
1998
S15302
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Purnama
Abstrak :
Stress kerja kerap menjangkiti banyak pihak di tempat kerja. Dari sejumlah penjelasan para ahli, stress kerja ini bisa menimbulkan dampak baik (eustress), tetapi sekaligus buruk (distress) bagi yang bersangkutan dan bagi organisasi atau perusahaan. Orang yang terkena stres kerja cenderung jadi tidak produktif, tidak tertantang untuk menunjukan kehebatannya, secara tidak sadar malah menujukan kebodohannya, bermalas malasan, tidak efektif dan tidak efisien, Secara kalkulasi manajemen tentunya ini merugikan organisasi atau perusahaan, apalagi jika pekerja yang terkena stress kerja ini jumlahnya banyak. PT.TI adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang industry Farmasi, dengan Kantor pusat terletak di Jakarta Pusat, Produk yang dihasilkan oleh PT.TI di pasarkan oleh para medical representative yang merupakan ujung tombak perusahaan. Sebagai ujung tombak perusahaan para medical representative PT. TI di wilayah Jakarta Barat kerap mengalami stressor yang tinggi sehingga timbul stress kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengekplorasi secara mendalam tentang faktor risiko stress kerja pada medical Representative PT. TI di Jakarta Barat tahun 2013, dengan menggunakan metode kualitatif. Dari hasil penelitian didapatkan karakteristik faktor individu, faktor organisasi dan faktor ekstraorganisasi sebagai stressor stress kerja pada medical representative PT.TI di Jakarta Barat.
Job stress is often affects to many people in the workplace. Explanations from the experts, job stress can lead to better effect (eustress), but also bad (distress) for the concerned and for the organization or company. People affected by job stress tend to be non-productive, does not challenged to show his prowess, even unconsciously attribute stupidity, laze lazy, ineffective and inefficient, in calculation of course management is detrimental to the organization or company, especially if workers are exposed to stress this job. PT.TI is a company engaged in the Pharmaceutical industry, with the headquarters located in Central Jakarta, products produced by PT.TI marketed by the medical representative who is spearheading the company. As the spearhead of the medical representative company PT. TI in West Jakarta often experience a high stressor causing job stress. This study aims to explore in depth about the risk factors of work stress on Medical Representative PT. TI in West Jakarta in 2013, using qualitative methods. From the results, the characteristics of the individual factors, organizational factors and factors ekstraorganisasi as stressors on job stress PT.TI on medical representative in West Jakarta.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35111
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Irawan Pare
Abstrak :
Membangun SMK3 bagi setiap perusahaan untuk menjamin dan memastikan keselamatan dan kesehatan pekerjanya yang dibutuhkan peran pengawas dengan menunjukkan kinerja terbaik. Terwujudnya kinerja yang optimal dari pengawas membutuhkan beberapa faktor, diantaranya adalah motivasi kerja, komitmen organisasional dan efikasi diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja, komitmen organisasional dan efikasi diri terhadap kinerja pengawasan pada SMK3 dengan mengambil objek pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap ?PQR?. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode cross-sectional survey. Sampel yang digunakan sebanyak 26 pengawas dengan teknik sensus. Pengumpulan data dengan kuesioner yang dianalisis dengan statistik deskriptif dan statistik parametrik yang meliputi korelasi, koefisien determinasi, uji t, uji F dan regresi menggunakan SPSS versi 18. Hasil penelitian menunjukkan motivasi kerja, komitmen organisasional dan efikasi diri secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja pengawasan pada SMK3 pada PLTU "PQR". Berdasarkan hasil penelitian ini, maka motivasi kerja, komitmen organisasional dan efikasi diri perlu ditingkatkan. Dalam meningkatkan motivasi kerja pimpinan perlu memberikan penghargaan dan umpan balik terhadap pengawas yang berprestasi, memfasilitasi agar memperoleh pelatihan, dan memberi kesempatan untuk memperoleh promosi sebagai sarana mengembangkan diri dan meningkatkan karir. Peningkatan komitmen organisasional pengawas dapat dilakukan dengan membangun hubungan yang harmonis antara pengawas dengan stakeholder perusahaan dan menumbuhkan rasa memiliki terhadap organisasi serta berusaha memenuhi kebutuhan pengawas secara maksimal. Sementara peningkatan efikasi diri dapat dilakukan dengan memberikan pemahaman terhadap pegawai tentang efikasi diri dengan mengundang ahli dan mengikutsertakan pada pelatihan dan seminar.
Building the OHS management system to ensure and assure the safety dan healthy of its workers. which takes the role of the supervisor with the best performance. The realization of the optimal performance of supervisors requires the support of many factors, among them the work motivation, organizational commitment and self-efficacy. This study aimed to determine the effect of work motivation, organizational commitment and self-efficacy toward supervisory performance on the OHS management system by taking objects in "PQR" Steam Power Plant. This study uses a quantitative approach with a cross-sectional survey method. The samples are taken with the 26 supervisors through census techniques. Collecting data using questionnaire. Data were analyzed with descriptive statistics and parametric statistics include correlation, coefficient of determination, t test, F test and regression by using SPSS program ver.18. The results showed that work motivation, organizational commitment and self efficacy individually and simultaneously have a significant influence toward the supervision performance on the OHS management system in "PQR" Steam Power Plant. Based this study, the work motivation, organizational commitment and selfefficacy needs to be improved. In increasing work motivation and reward leaders need feedback to performing supervisors, in order to facilitate obtaining the training, and provide an opportunity to gain self-promotion as a means of developing and improving career. Increased supervisor organizational commitment can be made by build a harmonious relationship between the supervisor with the company's stakeholders and foster a sense of belonging to organizations and trying to meet the regulatory requirements to the fullest. While the increase in self-efficacy can be done by providing an understanding of the employees about self-efficacy with invite the experts and engage in training and seminars.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35452
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library