Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Choirunnisak Fauziati
Abstrak :
Smartphone Addiction menjadi tantangan yang besar bagi orang tua di masa sekarang Hal ini karena smartphone telah menjadi perangkat media yang paling sering diakses dan seolah tak terpisahkan dari kehidupan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Mediasi Orang Tua, Motivasi, dan Gratifikasi terhadap Smartphone Addiction pada anak. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik pengambilan sampel probability proportionate to size (PPS) yang melibatkan 400 responden anak usia 9-16 (siswa SD-SMP) di DKI Jakarta. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pendorong terjadinya Smartphone Addiction pada anak di DKI Jakarta adalah : Motivasi (conformity, perceived enjoyment, pastime) dan Gratifikasi (mood-sensory regulations gratifications dan realism gratification). Sedangkan faktor pelindung terjadinya Smartphone Addiction pada anak adalah Mediasi Orang Tua (active mediations dan restrictive-monitoring mediation). ......Smartphone addiction is a big challenge for today’s parenting, since smartphones have become inseparable from children's lives and have become the most frequently accessed media by children. This research aims to determine the effects of Parental Mediation, Motivation, and Gratification on children’s smartphone addiction. A total of 400 children aged 9-16 (elementary-junior high school students) in DKI Jakarta were selected by a probability proportionate to size (PPS) sampling technique where they completed an online survey questionnaire. Multivariate analysis results showed that the driving factors for children’s smartphone addiction are: Motivation (conformity, perceived enjoyment, pastime) and Gratification (mood-sensory regulations gratifications and realism gratifications). On the other hand, the protective factor for children’s smartphone addiction is Parental Mediation (active mediations and restrictive-monitoring mediation).
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Nusya Puteri
Abstrak :
Analisis Situasi: Masyarakat Indonesia menjadi lebih sadar akan pentingnya mengekspresikan kepribadian masing-masing lewat apa yang mereka kenakan. Hal ini memicu pasar fashion di Indonesia untuk terus berkembang baik dalam lingkup lokal maupun dunia. Namun sayangnya kemunculan ini tidak didukung penuh oleh media fashion di Indonesia. Sehingga masyarakat pun terbiasa memanfaatkan media sosial untuk mendapatkan informasi mengenai trend fashion lokal. Maka dari itu, situs The Local Front berusaha menjawab kebutuhan tersebut. Selain memberikan informasi dan berita yang dibutuhkan konsumen hal ini juga dapat membangun fashion scene di Indonesia. Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototipe. Manfaat bagi khalayak: Sebagai wadah informasi mengenai trend fashion lokal di Indonesia dan dikemas dengan pembahasan yang mendalamManfaat bagi pengelola: Sebagai sarana dalam menyampaikan informasi yang mengedukasi target sasaran mengenai fashion dan trend mode lokal di Indonesia. Tujuan: Menjadi situs yang memberikan informasi, wawasan dan hasil analisis trend yang dapat digunakan target sasaran untuk memperluas pemahaman mengenai trend fashion lokal. Prototipe yang Dikembangkan: Situs The Local Front akan menyajikan hasil pengamatan mengenai trend fashion lokal di Indonesia. Target khalayak adalah pengguna internet yang aktif mengikuti perkembangan trend,berusia 19-25 tahundengan SES A dan B. Evaluasi: Media pre-test dilakukan menyebar kuisioner online kepada 30 responden setelah membaca konten prototipe. Evalusi input akan dilaksanakan dalam Rapat Redaksi dengan menganalisa hasil laporan tiap divisi dan jumlah pengiklan Evaluasi output akan dilakukan pemantauan khusus akan dilakukan pada situs ini melalui web statistic, yakni traffic, page view, share, subscribe dan jumlah comment untuk melihat trend dan minat pengunjung situs. Evaluasi outcome dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang meninjau pada evaluasi kehadiran situs sesuai dengan tujuan awalnya.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ressi Dwiana
Abstrak :
Disertasi ini membahas bagaimana para pendukung radio komunitas berusaha mempertahankan eksistensi penyiaran tersebut di tengah kondisi regulasi yang mempersulit penyiaran komunitas. Regulasi, berupa produk hukum dan proses implementasinya, diasumsikan sebagai penyebab utama kemunduran radio komunitas. UU Penyiaran No. 32 Tahun 2002 adalah regulasi yang mengakui keberadaan penyiaran komunitas. Meskipun demikian, di dalam UU tersebut, radio komunitas dituntut agar menjadi penyiaran yang utopis: bersifat independen, tidak komersial, dan melayani kepentingan komunitasnya. Di sisi lain, tidak ada dukungan nyata dari negara, bahkan dalam aturan-aturan pelaksanaan, pemerintah membuat batasan-batasan yang sangat ketat sehingga mempersulit kehidupan radio komunitas. Persoalan-persoalan yang muncul akibat regulasi yaitu terkait masalah perizinan, keuangan, alokasi frekuensi, pembatasan kekuatan jangkauan dan siaran, dan pencapaian tujuan radio komunitas. Selain tekanan regulasi, radio komunitas juga kehilangan dukungan dari kelompok masyarakat sipil karena perkembangan teknologi media dan polarisasi kepentingan masing-masing kelompok. Dalam iklim regulasi yang menekan dan gerakan masyarakat sipil yang semakin lemah, upaya para praktisi untuk mempertahankan eksistensi radio komunitas dilakukan dengan berbagai cara. Upaya-upaya tersebut ada yang berhasil membuat radio komunitas dapat terus bertahan. Namun, akar permasalah utama radio komunitas, yaitu regulasi, tidak pernah terselesaikan. ......This dissertation discusses about how community radio supporters try to maintain the existence of this media in the midst of regulatory conditions that complicate community broadcasting. Regulation and its implementation process, are assumed to be the main cause of the decline of community radio. Broadcasting Law No. 32/2002 is the regulation that recognizes the existence of community broadcasting. However, community radio required to be a utopian broadcast: independent, noncommercial, and serves the interests of its community. On the other hand, there is no real support from the state, even in the implementing regulations, the government makes very strict restrictions that complicate the life of community radio. Problems that arise as a result of regulation are related to licensing, finance, frequency allocation, limitation of coverage and broadcast power, and achievement of community radio goals. Apart from regulatory pressure, community radio also lost support from civil society groups due to developments in media technology and the polarization of interests in civil society. In a climate of oppressive regulations and a weakening civil society movement, practitioners' efforts to maintain the existence of community radio are carried out in various ways. Some of these efforts have succeeded in making community radio sustainable. However, the root of the main problem of community radio, regulation, has never been resolved.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library