Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lubis, Abubakar
"Penelitian ini dimaksudkan untuk merencanakan Sistem Pompa Fotovoltaik yang andal dan efisien yang menggunakan motor arus bolak-balik dengan dan tanpa baterai.
Lokasi penelitian sistem pompa fotovoltaik dengan baterai adalah di Gua Gilap, di desa Kenteng, kecamatan Ponjong, kabupaten Gunung Kidul, terletak pada 7° 58-lintang selatan dan 110° 36 "bujur timur. Konfigurasi sistem tersebut terdiri dari susunan modul fotovoltaik, kontrol, inverter, baterai dan 2 pompa. Pemompaan dilaksanakan dalam dua tahap karena perbedaan ketinggian antara permukaan sumber air dan air di bak penampung sekitar 125 meter.
Sistem pompa fotovoltaik tanpa baterai berlokasi di desa Pemuda, kabupaten Sumba Barat pada koordinat 9° 45" lintang selatan dan 119° 25 " bujur timur, terdiri dari modul fotovoltaik, solarverter dan sate pompa dengan beda ketinggian 60 m.
Penelitian disini ditekankan pada simulasi dengan mempergunakan program Interactice Simulation of Renewable Electrical Energy Supply System. Dengan program simulasi ini kita dapat menentukan jumlah modul fotovoltaik, daya pompa, kapasitas air yang dipompakan, kapasitas solarverter dan efisiensi sistem.
Dengan data dilapangan kita dapat mengestimasi secara optimal waktu sistem beroperasi yang mengakibatkan perubahan hasil-hasil yang kita harapkan.
Dari hasil simulasi di Gua gilap diperoleh hasil simulasi debet rata-rata bulan Juli 1989 adalah 14,05 m3/hari sedangkan dari pengukuran langsung didapatkan 12,85 m3/hari. Sedang di Pemuda diperoleh debet rata-rata bulan Mei 1988 adalah 29,9 m3/hari dari pengukuran langsung 24,4 m3/hari.

This research is executed for Photovoltaic Water Pump System, which employs an alternating current motor, using storage battery and without battery.
The photovoltaic water pumping system using battery was install in Gua Gilap at latitude of 7° 58" south and longitude of 110° 36" east in Kenteng village, Ponjong sub-district, Gunung kidul district.
The configuration of the system consists of photovoltaic, modal, controller, battery, inverter, and two pumps. The pumps are used to pump water from two different levels with total pumping head of 125 m (two stage pumping system). The photovoltaic water pumping system without battery is located in Pemuda village, West Sumba district at latititude of 90 45" south and longitude of 119 ° 25" east.
The configuration of photovoltaic water pumping system without battery consists of photovoltaic module, controller, solarverter and one pump. This system is used to pump drinking water with total pumping head of 60 m. This work is carried out using computer simulation program which is called Interactive Simulation of Renewable Electrical Energy supply System.
The Interactive Simulation of Renewable Electrical Energy supply System program is first used to determine the photovoltaic module capacity, power of the pump, capacity of pump water, solarverter capacity and system efficiency. Using data from field measurement, the optimal system operation can be estimated.
The simulation result of the water flow rates for photovoltaic water pumping system in Gua Gilap is 14.05 m3/day which is nearly the same as the direct measurement flow rates of 12.85 m3/day. In Pemuda, the simulation result is 29.9 m3/day which is in a good agreement with direct measurement of 24.4 m3/day.
"
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tilani Hamid
"ABSTRAK
Senyawa kimia dari kayu teras damar laut (Shores dan Hopea Sp.) yang akan digunakan sebagai pengawet alami kayu karet (Hevea b. Muell agr.), secara kwalitatif melalui Kromatografi Lapis Tipis, pengawetan Penapisan Fitokimia, dan Kromatografi Gas-Spektrometer-Massa yang mempunyai National Institute Standart Technology (KIST) -- Library.
Senyawa utama yang diperoleh secara pendekatan/melalui "KIST" adalah : 2-Naphtalenol, 8-Amino dari fraksi N-Heksan dan Benzaldehide, 4-Methoxy dari fraksi Etil Eter, yang diduga sebagai bahan pengawet alami terhadap rayap kayu kering (Cryptotermes Cinophalus Light).
Dari uji kekerasan, diperoleh pula bahwa kekerasan kayu karet sebelum dan sesudah diawetkan dalam rendaman dingin dari setiap konsentrasi zat ekstraktif kayu damar laut dengan pelarut pelarut Aseton, Normal Heksan, Etil Eter, dan Etil Asetat, tidak berubah."
Lengkap +
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heryudo Kusumo
"Telah dilakukan penelitian tentang sifat dan perilaku fatig pada suhu sedang baja 8 Cr - 2 WVTa yang dinormalisasi dan ditemper, dimana baja ini merupakan salah satu calon bahan yang dipandang cukup potensial untuk digunakan dalam reaktor fusi. Penelitian dilakukan melalui pengujian fatig dengan regangan terkendali dalam kondisi vakum, pada suhu 400, 450, 500, 550˚C dan rentang regangan aksial total sebesar 0,5; 1,0; 1,5; dan 2,0%.
Pengamatan yang dilakukan selama pengujian fatig menunjukkan bahwa baja 8 Cr - 2 WVTa mengalami pelunakan siklis, dimana bentuk kurva respons tegangan siklis adalah serupa untuk semua rentang regangan total dan suhu pengujian. Pelunakan semakin nyata pada suhu yang lebih tinggi.
Pelunakan siklis tersebut diperkirakan sebagai akibat dari menurunnya efektivitas mekanisme penguatan dominan yang terjadi di dalam baja 8 Cr - 2 WVTa selama perlakuan panas normalisasi dan temper, yakni penguatan dislokasi, penguatan larutan padat ISSH (interaction solid solution hardening), dan penguatan presipitat. Dari segi strukturmikro, dikemukakan dua kemungkinan mekanisme yang turut berperanan di dalam fenomena pelunakan siklis ini.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pelunakan siklis di atas dapat mengakibatkan berubahnya sifat fatig baja 8 Cr - 2 WVTa, dimana semakin tinggi tingkat pelunakan maka umur fatig semakin berkurang. Disamping itu, sifat fatig baja 8 Cr - 2 WVTa ternyata lebih ditentukan oleh deformasi plastis dibandingkan dengan deformasi elastis."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 1993
T3470
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herlan Martono
"Gelas borosilikat digunakan sebagai perangkap limbah cair aktivitas tinggi (LCAT) yang berasal dari proses olah ulang bahan bakar bekas. Kandungan LCAT dalam gelas adalah 20 % dan 30 % berat yang disebut gelas-limbah WL 20 dan WL 30. Radiasi gamma yang dipancarkan oleh hasil belah menimbulkan temperatur yang tinggi sehingga terjadi kristalisasi dalam gelas-limbah yang disebut devitrifikasi. Untuk mempelajari kristalisasi, gelas limbah simulasi dipanaskan pada temperatur antara 650 - 1100 °C dengan variasi waktu. Contoh yang diperoleh dianalisis menggunakan difraktometer sinar-X.
Dari hasil percobaan diperoleh daerah kristalisasi dalam diagram TTT (Time-Temperature-Transformation) dari kristal Si yang terjadi, pengaruh waktu pemanasan terhadap derajat kristalisasi sebanding dengan atn (0,3
Lengkap +

The borosilicate glass was used for immobilization of high-level liquid waste (HLLW), which was generated from the reprocessing plant of the spent fuel. The waste-glasses of the WL 20 and WL 30 contained HLLW 20 and 30-weight %, respectively. Gamma radiation was emitted from the fission product will give high temperature to the waste-glass so that crystallization was occurred and this phenomena known as devitrification. Simulated waste-glasses were heated at temperature between 650 - 1100 °C with various heating time in order to observe the crystallization. The samples of waste glasses were analyzed by X-ray diffractometer.
The results of the experiments were obtained as the following : the crystallization area of the Si crystal was indicated in the TTT (Time-Temperature-Transformation) diagram, the influence of heating time towards crystallization grade is proportional to atn (0,3
"
Depok: Universitas Indonesia, 1992
T4128
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellyza Herda
"ABSTRAK
Amalgam merupakan bahan tambal gigi yang sampai saat ini masih cukup luas pemakaiannya. Paduan amalgam yang diproduksi di Indonesia adalah paduan amalgam konvensional atau Low Copper Amalgam Alloys. Pada penelitian ini akan dibuat paduan amalgam modern atau High Copper Amalgam Alloys dengan penambahan Palladium. Sebagal kontrol dipakai High Copper Amalgam Alloys komersil merk Solila Nova.
Teknik pembuatan atau proses pabrikasi dari High Copper Amalgam Alloys dilakukan sama seperti pembuatan Low Copper Amalgam Alloys. Komposisi dan struktur fasa dari paduan amalgam dan amalgam ditentukan dengan teknik diffraksi sinar-X. Sedangkan untuk melihat sifat muai panas dan efek penambahan Palladium pada amalgam digunakan teknik Dilatometri.
Dari hasil analisa diffraksi sinar-X didapat hasil bahwa High Copper Amalgam Alloys yang telah dibuat dan Solila Nova terdiri dari fasa y (Ag3Sn) dan fasa c (CusSn), dan kedua fasa tersebut mempunyai struktur ortorombik. Sedangkan fasa-fasa pada High Copper Amalgam dari paduan tersebut terdiri dari fasa yl (Ag2Hgs) yang mempunyai struktur kubus, fasa ii (Cu6Sn5) berstruktur heksagonal dan fasa y (AgsSn) sisa yang tidak bereaksi. Pada High Copper Amalgam tidak terdeteksi adanya fasa y2 (Sn7Hg) yaitu fasa yang terlemah pada struktur mikro amalgam.
Efek dari penambahan Palladium pada amalgam dapat dilihat dari hasil analisa muai panas dengan Dilatometer dan diffraksi sinar-X pada amalgam setelah pemanasan Penambahan Palladium sampai 1% berat membentuk amalgam yang stabil.

ABSTRACT
Amalgam restorations constitute the large majority of all permanent fillings used by Dentist to repair revages of dental caries. Amalgam Alloys that are produced in Indonesia are known as Conventional Amalgam Alloys or Low Copper Amalgam Alloys. The purpose of this investigation is to produce Modern Amalgam Alloys or High Copper Amalgam Alloys with Palladium Additives. The commercially available High Copper Amalgam Alloys, under the trade name Solila Nova was used as a reference.
The manufacturing process and procedure to obtain the Modern Amalgam Alloys were the same as the ones to produce Low Copper Amalgam Alloys. The High Copper Amalgam Alloys and their amalgams were analyzed to determine the phase compositions and structures by using X-Ray Diffraction techniques. The thermal behavior and the effect of Pd additives in High Copper Amalgam were determined by using Dilatometry techniques.
The results of this investigation indicate that the High Copper Amalgam Alloys consist of y (Ag3Sn) and c (Cu3Sn) phases, which are similar as the reference Solila Nova Alloys. The structures of these phases are orthorhombic. The phases of the amalgams of these alloys consist of yl (Ag2 Hgs) and 17 (Cu8Sn$) phases, and the un-reacted particles of y (Ag3Sn), with no detectable y2 (SngHg), since y2 phase in dental amalgam is the weakest phase. The yl crystallizes as a cubic while the phase has hexagonal structure. By Dilatometry techniques the effect of Palladium additives indicate that an increase of Pd in amalgam up to 1 wt % stabilizes the set amalgam.
"
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Indrawati Pudiyanto
"ABSTRAK
Untuk memperluas penggunaan kayu lapis meranti putih maka dilaksanakanlah penelitian terhadap perekat urea formaldehida yang dimodifikasi dengan melamin dengan formulasi tertentu. Mengingat sifat formaldehida yang dengan mudah dapat berpolimerisasi maka peranan dari metanol sebagai penghambat di dalam larutan formaldehida sangat penting.
Kadar metanol yang bervariasi (2% - 10%) ditambahkan pada proses sintesa urea melamin formaldehida. Kualitas hasil sintesa kemudian dibandingkan terhadap standar mutu JIS. Pengujian yang berkaitan dengan aplikasi yang dilakukan adalah kuat rekat pada keadaan normal dan keadaan setelah perendaman air panas mengingat keunggulan yang dimiliki perekat UMF adalah sifat ketahanan terhadap air.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penambahan metanol di dalam formalin menghasilkan UMF yang dapat memberikan kuat rekat kayu lapis meranti putih rata-rata 45 kg/cm2 pada keadaan normal. Kenaikan kadar methanol sampai 10% tidak berpengaruh secara linear terhadap kuat rekat pada keadaan normal. Namun dapat diperoleh suotu kenaikan kuat rekat bila dibandingkan terhadap standar. Sedangkan untuk keadaan setelah perendaman dalam air, terjadi pula kenaikan dalam kuat rekat bila dibandingkan terhadap standar tetapi hasil yang diperoleh berfluktuasi.
Diduga proses perendaman yang disertai pemanasan dapat lebih menyempurnakan reasi cure dari resin UMF. Sifat kayu yang anisotropi besar kemungkinan menjadi penyebab terjadinya fluktuasi nilai kuat rekat yang diper oleh.
Ikatan antar 2 (dua) permukaan venir meranti putih dengan perekat urea melamin formaldehida merupakan kejadian yang sangat kompleks. Kuat rekat yang dihasilkan bergantung pada beberapa kondisi yang mempengaruhinya termasuk : sifat perekat, sifat kayu, formulasi kompon perekat, preparasi venir, karakteristik kandisi aperasinya atau sifat pengerjaan dan ketepatan perlakuan pengujian yang sesual dengan aplikasinya.
"
Lengkap +
1987
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kun Harimurti Hertanto
"ABSTRAK
Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium Pusat Pramuteknik Petrokimia PERTAMINA dan Laboratorium XRD Jurusan Fisika Universitas Indonesia. Percobaan dilakukan dengan peralatan dan mesin-mesin dalam Skala semi industri.
Bahan plastik yang berbentuk pelet diekstrusi menjadi lembaran, dan dipotong-potong menjadi pita. Pita-pita ini kemudian diorientasi dalam media air panas dengan variasi :berikut :
1. Ratio penarikan (Draw ratio, DR) dari 5 sampai 7,5 dengan suhu orientasi konstant 98°C. Suhu dari 60°C sampai 98°C dengan ratio penarikan konstan 6.
2. Pengukuran sifat fisik dari pita yang telah diorientasi meliputi denier, kuat tarik, mulur dan densitas, sedangkan sifat termal diukur dengan alat Differential Scanning Calorimeter dan titik leleh diukur dengan alat Thermovar.
3. Pengukuran derajat kristalinitas dan derajat keteraturan struktur kristal menggunakan alat Difraksi Sinar X.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kenaikan derajat kristalinitas akibat proses orientasi menyebabkan terjadinya peningkatan linier sifat fisik dan termal."
Lengkap +
1987
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yana Meliana
"Aspal merupakan material yang dipergunakan secara luas, terutama dimanfaatkan sebagai pelapis jalan raya. Hal ini disebabkan karena aspal mempunyai sifat Sebagai bahan perekat dan nempunyai ketahanan yang cukup haik terhadap cuaca, pengaruh kimia ataupun radiasi. W Pada kondisi lalulintas dan temperatur normal aspal pelapis jalan raya biasanya menunjukkan sifat mekanik yang baik. Akan tetapl aspal mempunyai sifat yang kurang baik, yaitu sangat tergantung pada temperatur lingkungannya, yaitu pada temperatur tinggi aspal merupakan material yang mudah menjadi lunak dan pada temperatur rendah aspal merupakan bahan yang rapuh. Oleh karena sifat tersebut, perkembangan teknologi di bidang modifikasi aspal dengan polimer semakin pesat.
Aspal yang telah dimodifikasi dengan polimer mempunyai sifat mekanik yang lebih baik dibandingkan aspal dasarnya. Dalam penelitian ini dibuat material campuran aspal dan Styrene Butadiene Rubber (SBR), dengan perbandingan 95% dan 5% dan dilihat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses pencampurannya, yaitu temperatur dan waktu pencampuran. Kedua taktor tersebut sangat mempengaruhi terhadap pembentukan sistem dispersi aspal dan SBR. Penelitian ini dimulai dengan mengkaji Pblymer Mbdified Asphalt (PMA) produk impor, dan diikuti dengan percobaan pencampuran aspal dengan SBR, serta menguji sifat mekanik dan sifat fisiknya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa material campuran aspal dan SBR mempunyai sifat mekanik yang lebih baik dibandingkan aspal dasarnya."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Taufik Zoelkifli
Depok: Universitas Indonesia, 1991
S28052
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Patar Parlindungan
Depok: Universitas Indonesia, 1995
S28327
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>