Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aprilia Winanda Miriyanti
Abstrak :
ABSTRAK
Ikan merupakan bahan pangan yang cepat mengalami pembusukan (perishable food) sehingga perlu penanganan yang baik dari penanganan di atas kapal, distribusi, pengumpul, pemasaran sampai dengan pengolahan untuk mengetahui kaitan konsumsi ikan dengan kesehatan masyarakat. Spesies ini adalah salah satu tangkapan dominan yang di daratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu dan mengevaluasi kesesuaian penanganan ikan tongkol abu-abu (Thunnus tonggol) terhadap persyaratan jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan. Metode diperoleh dari penilaian mutu organoleptik selama proses pembongkaran. Analisa organoleptik dilakukan dengan metode sesuai dengan SNI 2346 : 2011, penentuan kesesuaian standar menggunakan gap analisis sedangkan perumusan strategi menggunakan Analisa SWOT. Kesenjangan dinilai dengan membandingkan proses aktual dengan peraturan pemerintah (KEPMEN KP No.52A/KEPMENKP/2013). Dari hasil penelitian diketahui bahwa nilai organoleptik adalah 7 dengan batasan nilai 7,32 ≤ µ ≤ 8,1. Terdapat kesenjangan sebesar 1,79 dengan tingkat kesesuaian sebesar 64,30 %. Diperoleh enam strategi pemenuhan persyaratan dengan tujuan utama yaitu ikan bermutu baik. Adapun langkah jangka pendek yang harus dilakukan untuk pencapaian strategi antara lain melakukan pembersihan lingkungan TPI higenis beserta perlengkapan & peralatan pendukungnya, menambah poster peringatan di area Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan tentang pentingnya penanganan ikan yang baik, serta sosialisasi & pendampingan penggunaan teknologi informasi yang baru pada proses pelayanan perijinan.
ABSTRACT
As a perishable food, fishes required a proper handling from onboarding, unloading, marketing and processing. This handling closely related to the effect of fish product consumption to public health. This species is one of the dominant catch that landed at the Pekalongan Archipelagic Fishing Port (AFP). This research aims to evaluate Longtail tuna handling to ensure the standard of quality insurance and safety of fisheries product. Data was collected by organoleptic assessment of fish quality during unloading process. Organoleptic analysis was carried out using a method in accordance with SNI 2346 : 2011, determining the suitability of the standard using gap analysis while the formulation of strategies using SWOT analysis. The gap will assess by comparing the actual process and the goverment regulation (KEPMEN KP No. 52A/ KEPMENKP/2013). The result showed that the quality of longtail tuna landed in Pekalongan AFP was quite acceptable by 7 with range 7,32 ≤ µ ≤ 8,1 and total average 7,85. The suitability with the handling standard was poor by 64,30% with the gap at 1,79. There are six strategies to ensure the standard of quality and safety insurance system standards fisheries product with the main goal of good quality fish. The short-term step that must be taken to achieve the standard fulfillment strategy is to clean the hygienic fishing port environment along with its supporting equipment, adding warning posters in the Pekalongan AFP area about the importance of good fish handling, as well as socialization & mentoring for the use of new information technology in each process of licensing services.
2018
T51921
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parmanto
Abstrak :

 

ABSTRAK

Kondisi produksi tangkapan ikan pari 10 tahun terakhir di Lamongan mengalami penurunan dan ukuran tangkapan yang semakin mengecil. Kabupaten Lamongan merupakan penghasil ikan pari terbesar di Jawa Timur dengan pusat pendaratan di PPN Brondong. Penelitian bertujuan menganalisis aspek biologi pari (hubungan panjang-berat, nisbah kelamin, tingkat kematangan gonad, CPUE dan MSY) yang tertangkap cantrang yang didaratkan di PPN Brondong, menentukan status keberlanjutan perikanan tangkap pari di Kabupaten Lamongan, dan menganalisis strategi pengelolaan berkelanjutan. Penelitian dilaksanakan di PPN Brondong pada bulan Agustus sampai Oktober 2018. Analisis status keberlanjutan menggunakan RAPFISH, dan menyusun prioritas strategi menggunakan metode Proses Hirarki Analitik. Hasil perhitungan panjang-berat mempunyai sifat pertumbuhan alometrik negatif dengan nilai b<3, yaitu pertumbuhan panjang lebih cepat daripada pertumbuhan beratnya. Nisbah kelamin menunjukkan pari betina lebih banyak daripada pari jantan. Hasil pengamatan TKG menunjukkan pari kembang jantan TKG I (61%), TKG II (39%), TKG III (0%), sedangkan pari kembang betina TKG I (41%), TKG II (54%), TKG III (4%). Hasil CPUE menunjukkan upaya penangkapan sudah melebihi batas maksimum, sedangkan potensi lestari masih di bawah batas maksimum.  Status keberlanjutan pengelolaan pari secara multidimensi di Kabupaten Lamongan dalam kondisi kurang berkelanjutan dengan indeks 47,57. Peringkat strategi pengelolaan pari  berkelanjutan di Kabupaten Lamongan skala prioritas adalah 1) program revitalisasi alat penangkap ikan dan teknologi hasil tangkapan, 2) program zonasi wilayah dan upaya pembatasan, 3) program aturan pengelolaan pari dan pengawasan hukum, 4) program penanganan status konflik dan sosialisasi pengetahuan tentang laut, 5) program pemasaran, lapangan kerja alternatif bagi nelayan dan anggota keluarga, 6) program bantuan kapal.

 


The condition production of catches for the last 10 years of stingrays in Lamongan has been decreasing and the size of the catch is getting smaller. Lamongan is the largest producer of stingrays in East Java with a landing center at Brondong Fishing Port. The aims of the study to analyze the biological aspects of rays (the relationship of length of weight, sex ratio, level of gonadal maturity, CPUE and MSY) caught by cantrang landed at Brondongn Fishing Port, to determine the sustainability status of stingrays in Lamongan Regency, and to analyze sustainable management strategies. Brondong PPN from August to October 2018. Analysis of sustainability using RAPFISH, and prioritizing strategies  the Analytical Hierarchy Process method. Results of the calculation of weight length have negative allometric growth properties with a value of b <3, which is long growth faster than the growth of weight. Sex ratio more female rays than male rays. The GML observations showed male growth buddy GML I (61%), GML II (39%), GML III (0%), while female bluespotted stingray GML I (41%), GML II (54%), GML III (4 %). The CPUE results indicate that the capture effort has exceeded the maximum limit, while the MSY is still below the maximum limit. Status of sustainability  multidimensional ray management in Lamongan is in an unsustainable condition with an index of 47.57. Ranking of sustainable rays management strategies in Lamongan priority scale are 1) revitalization program of fishing gear and catch technology, 2) regional zoning program and restriction efforts, 3) program for stingray management and legal supervision, 4) programs for handling conflict status and socialization knowledge of the sea, 5) marketing programs, alternative employment opportunities for fishermen and family members, 6) ship assistance programs.

[;;;;, ]: 2019
T53328
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library