Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pasaribu, Marsidy
"Ikan hiu merupakan top predator dalam rantai makanan di laut, sehingga penangkapan ikan hiu secara ekstraktif dikhawatirkan menimbulkan ancaman kelangkaan ikan. Tujuan penelitian ini adalah (a) mendeskripsikan teknologi penangkapan ikan hiu yang digunakan nelayan Indramayu; (b) menganalisis pertumbuhan ikan hiu yang tertangkap; (c) mengkaji kecenderungan CPUE hiu; dan (d) menentukan sejumlah pilihan aksi pengelolaan berkelanjutan perikanan hiu. Penelitian ini menggunakan metode analisis hubungan panjang bobot ikan, analisis pertumbuhan, analisis CPUE, analisis ekonomi dan A'WOT. Analisis teknik mengungkapkan bahwa penangkapan hiu oleh nelayan Indramayu menggunakan gillnet millenium yang merupakan alat tangkap modifikasi dari jaring insang. Analisis pertumbuhan menghasilkan korelasi antara panjang dan bobot hiu per jenis bersifat allometrik negatif, yang artinya pertumbuhan panjang ikan hiu lebih dominan dibandingkan dengan bobotnya. Analisis CPUE mengungkapkan bahwa trendnya selalu meningkat, dimana musim puncak bulan November - Februari, musim sedang bulan Maret - Juli, dan musim paceklik bulan Agustus - Oktober. Sementara analisis A'WOT menghasilkan strategi peningkatan produksi tangkapan utama, optimalisasi armada penangkapan ikan dalam mendukung industrialisasi dan minapolitan, serta peningkatan fasilitas dan pelayanan PPI Karangsong.

Sharks are the top predators in the marine food chain, so that extractively shark fishing is feared to cause the threat scarcity of fish. The purposes of this study are (a) describe the technology of fishing shark that is used in Indramayu; (b) analyze the growth of sharks that were caught; (c) examine the trend of CPUE of sharks; and (d) determine a number options for actions of shark fishing sustainability management. Technical analysis reveal that shark fishing by Indramayu's fishermen that use millennium gillnet which is a modification fishing gear of gillnet. Growth analysis produces a correlation between the length and weight of the sharks that is negative allometric, which means the growth in length of sharks is more dominant than the grow thin weight. CPUE analysis reveal that the trend always increase, where the top season on November to February, the medium season on March to July, and the lack season on August to October. While the A'WOT analysis increasing of main fishing,the optimization of the fishing vessel to support industrialization and minapolitan, and increasing of facility and services in the PPI Karangsong.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T41581
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahrus
"Tesis ini membahas beberapa aspek yang mendukung upaya pengelolaan sumber daya ikan tuna sirip biru selatan (Thunnus macoyii Castelnau, 1872) yang tertangkap dari perairan Samudera Hindia dan didaratkan oleh kapal tuna longline di Pelabuhan Benoa Bali yang mencakup : sebaran panjang, hubungan panjang dan berat, faktor kondisi, panjang ikan pertama tertangkap (Lc) dan hasil tangkapan per unit upaya (CPUE). Penelitian dilaksanakan selama 7 (tujuh) bulan dari Maret - September 2011.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa fishing ground ikan SBT di perairan selatan Jawa dan Bali Samudera Hindia terjadi pada akhir musim timur sampai awal musim barat. Distribusi frekuensi ukuran panjang ikan SBT terbanyak pada fork length (FL) antara 171 - 180 cm sebanyak 139 ekor. Hubungan panjang berat yang didapatkan adalah W=0,00002FL2,5925, R2=0,8172 sehingga pola pertumbuhan ikan SBT yang di daratkan di Pelabuhan Benoa bersifat alometrik negatif. Nilai faktor kondisi (K) diperoleh fluktuasi antara 2,29 - 3,37 yang diduga karena adanya perbedaan tingkat kematangan gonad. Panjang pertama kali tertangkap (length at first capture/Lc) ikan SBT selama masa penelitian adalah berukuran 158,2 cm yang diduga ukuran tersebut telah melewati masa ikan melakukan pemijahan/recruitment. Catch per unit effort (CPUE) selama masa penelitian didapatkan cenderung mengalami fluktuasi penurunan yang diindikasikan karena pada bulan masa penelitian telah melewati masa puncak musim penangkapan ikan SBT dari perairan Samudera Hindia.

This thesis discusses some aspects that support to management efforts for resource of southern bluefin tuna (Thunnus macoyii Castelnau, 1872) caught from the waters of the Indian Ocean and landed by tuna longline vessels in the port of Benoa Bali. The focus studies are: distribution of the length, length and weight relationship, condition factor, length at first fish capture (Lc) and the catch per unit effort (CPUE). Research carried out during 7 (seven) months from March to September 2011.
The study concluded that the SBT fishing ground in the waters south of Java and Bali Indian Ocean occurs in late winter to early summer east west. Size frequency distributions of SBT at most fork length (FL) 171-180 cm by 139 SBT. Length and weight relationship obtained is W = 0.00002 FL2,5925, R2=0.8172 so that the growth pattern of SBT is negative allometric. The value of condition factor (K) obtained fluctuation between 2.29 to 3.37 is expected because of differences in levels of gonadal maturity. The length at first capture (Lc) of SBT during the study period was 158.2 cm, this length has passed the fish to spawning/recruitment. Catch per unit effort (CPUE) obtained during the study period tended to decrease as indicated due to fluctuation in the study period has passed the peak of SBT fishing season of the Indian Ocean waters.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T30284
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Untung
"Tesis ini membahas tentang penilaian kualitas perairan dalam upaya pengendalian pencemaran di wilayah pesisir kota pekalongan. Pada umumnya wilayah pesisir Kota Pekalongan digunakan oleh masyarakat sebagai lahan budidaya pertambakan, namun karena kondisi perairan yang keruh dan telah tercemar oleh beberapa bahan pencemar, kegiatan budidaya menjadi tidak maksimal dilakukan. Informasi terkini tentang kondisi karakteristik fisika, kimia dan biologi di perairan Kota Pekalongan dianggap masih terbatas. Oleh karena itu, diperlukan ketersediaan data parameter perairan di Kota Pekalongan. Penelitian dilakukan pada bulan September 2012 yang ditetapkan secara purposive, berdasarkan baku mutu lingkungan yang telah ditetapkan pemerintah (KepMen KLH No.51/men-KLH/2004). Berdsarkan nilai TSS, TDS, DO, total fosfat, dan NH3 yang dibandingkan dengan baku mutu lingkungan dalam KepMen KLH No.51/men-KLH/2004, wilayah laut pesisir Kota Pekalongan sudah tercemar. Total beban cemaran tertinggi di muara sungai adalah TSS sebesar 8,317,79 mg/L. Adapun alternatif upaya yang perlu dilakukan adalah pengendalian pertumbuhan penduduk, penerapan teknologi melaui penerapan konsep 3R (reduce, reuse, recycle), pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) serta mengupayakan keberlanjutan pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat.

The focus of this study is water quality assessment on control pollution effort in coastal areas of Pekalongan District. Generally, coastal areas of Pekalongan District was used as ponds culture, but as its waters condition and has been pollution by certain contaminant materials, its land culture activity has decreased and not maximally utilized. Recent information on physical, chemical and biological characteristic condition around Pekalongan District waters is limited. Therefore, parameter data availability was needed. Research was conducted in September 2012, which was determined as purposive, based on environmental quality standard enacted by government (Ministry of Environment Ministerial Decree No. 51/MEN-KLH/2004). Based on TSS, TDS, DO, phosphate total, and NH3 compared with environment quality standard in Ministry of Environment Ministerial Decree No. 51/MEN-KLH/2004, it realized that coastal areas of Pekalongan District were in polluted condition. Highest contaminant load total in outfall was TSS as amount 8,317,79 mg/L. Another alternative effort worth to be conducted is population growth control, applied technology based on 3R concept (reduce, reuse, recycle), Waste Water Plant, and conducting integrated communal solid waste management sustainability."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T32136
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Handri
"Statistik yang mencatat produksi secara akurat untuk jenis ikan kurisi di Indonesia baik secara nasional maupun daerah, belum ada. Untuk itu dilakukan penelitian yang dapat memberikan informasi mengenai status dan stok potensi ikan kurisi jenis ini di Laut Jawa bagi pemangku kepentingan dan pemerintah. Hal tersebut dilakukan dengan menganalisis status stok ikan kurisi dengan metode Swept Area, mengkaji selektivitas alat trawl yang dapat menjamin rekrutmen ikan kurisi dan menganalisis semua informasi yang berguna bagi pengelolaan ikan kurisi sehingga perikanan kurisi tetap lestari di perairan Tanjung Karawang. Hasil penelitian menentukan bahwa stok ikan kurisi di daerah penangkapan di Tanjung Karawang adalah 60.445 kg/m2 sedangkan hasil penangkapan ikan kurisi sebesar 765,1 kg/m2 atau 1,26 %. Ternyata jaring trawl yang berkantung 3 inci lebih selektif daripada jaring trawl berkantung 2 inci dan 1 inci. Untuk kelestarian perikanan ikan kurisi di Laut Jawa dianjurkan memakai jaring trawl dengan kantung bermata jaring 3 inci.

In fact in Indonesia there has been not an accuratedy been no production statistics are recorded accurately for Kurisi fish species both national and local. This study is expected to provide information on the status and potential of kurisi stocks type this in the Java Sea. Especially for stakeholders and government. Analyzing the status kurisi stocks with Swept area method in the Java Sea. Assessing trawl selectivity tool that can ensure recruitment Kurisi fish in the Java Sea. Analyzing all the useful information for the management of fish Kurisi so Kurisi remain sustainable fisheries in the Java Sea. Stock assessment and selectivity of trawling on fish Kurisi. In the waters of Tanjung Karawang, Java Sea. The study found that fish stocks in the area Kurisi arrest in Tanjung Karawang is (Maximum Sustainable Yield) 60 445 kg/m2 while the catch Kurisi of 765.1 kg/m2 or 1.26%, meaning not happen over fishing. Turns trawl nets pockets 3 inches more selective trawl nets pockets than 2 inches and 1 inch. Seen from a lot of fish that escaped from the bag Kurisi trawl nets as follows: the level of the break-out fish in bag 3 inches by 80.8%, on a 2-inch by 34.5% and the 1-inch by 14.9%. For the sustainability of fisheries in the Java Sea Kurisi fish can also be used trawl nets with 3-inch-edged pockets."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T42999
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Masuswo Purwoko
"Hasil tangkapan ikan siro Amblygaster sirm di Laut Jawa cenderung menuru, sehingga diperlukan penelitian mengenai aspek biologi dan kelayakan tangkapan. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji hubungan panjang dan berat, nisbah kelamin, tingkat kematangan gonad, ukuran pertama kali tertangkap dan ukuran pertama kali matang gonad. Penelitian dilakukan dari bulan September 2013 sampai dengan bulan Maret 2014 dengan menggunakan jaring purse seine mini dengan ukuran mata jaring di bawah 1 inci.
Hasil yang diperoleh adalah nilai frekuensi panjang ikan siro adalah 9-20 cm dengan panjang dominan 16 cm dan nisbah kelamin seimbang. Nilai pertumbuhannya 2,259 yang berarti pola pertumbuhan ikan siro ini bersifat allometrik negatif yang berarti (pertumbuhan panjang lebih cepat daripada pertumbuhan beratnya). Ikan siro matang gonad pada TKG III. Ukuran panjang pertama kali matang gonad adalah 17,5 cm dan ukuran panjang pertama kali tertangkap 15,4 cm. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi perikanan siro yang ditangkap dengan menggunakan purse seine mini tidak layak tangkap.

Harvesting efforts on Spotted sardinela (Amblygaster sirm) by mini purseiner should be manage in proper way to avoid over-exploitation on those fishery. Biological aspects might be considered to develop its management policy. Research has been conducted during September 2013 to March 2014 which is length-weight relationship, sex ratio, maturity, length at first capture (Lc) and length at first mature (Lm) was included.
Results show that length frequency was 9-20 cm, which dominated by 16 cm. Sex ratio was tend to be balance. Growth coefficient was 2.2598, this indicate that siro has negative allometric; which means length growth was faster than weght growth. Lm and Lc was 17.5 cm FL and 15.4 cm FL respectively. Those value indicate that over-fishing on that fishery was occured.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T41706
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardiani
"Ekspor ikan cakalang ke Uni Eropa dan Amerika Serikat masih menemui kendala akibat masalah keamanan pangan, seperti kadar histamin yang melampaui batas. Kadar histamin berhubungan dengan penerapan rantai dingln selama penangananik an, sejakd i atask apal,p endaratanp, engumpuld an penjiral.T ujuan penelitian mengevaluasi risiko bahaya peningkatan kadar histamin, melakukan penilaian Good Handling Practice (GHP), dan mengusulkan alternatif perbaikan pengendalian risiko ikan cakalang pada rartai pasok.
Hasil penelitian maturjukkan kadar histamin tahap pendaratan rata-rata 1,58 mgikg, p?xlgumpul 2,09 me/kE dan penjtnl 2,46 mg/kg Hasil karakterisasi risiko menunjukkan ranking risiko bahayah istamin b4gr penduduk Indonesai 52 (tinggi), Amerika Serikat 48 (sedang), dan Uni Eropa 52 (tinggi). Hasil p*ifai* kapal menunjukkan kapal memenuhi 38,24yo persymatan -dan inspeksi pembongkaran ikan memenuhi 42,85 - 48,57 o/o persyaratan. Penilaian p.tturganan ilan di pengumpul memenuhi 36 % persyaratan dan penjual belum memenuhi persyaratanp enangananik an yang baik.

Export of skipjack tuna to the European Union and the United States faces problem due to food safety issus, such as high level of histamine. The high level of histamine indicates a poor cold chain rystero on fish handling during oi board, fish landing, suppliers and distributors. The purpose of this rtuOv *, io evaluate the risk of histamine at the supply chain, ussisr Good Handling Fractices (GIp), and propose alternative improvement for risk control of the skipjack tuna at supply chain.
The research showed tlrat histamine level of skipjacf. t*u found during landing in suppliers and distributors was around I,5S mg/kg 2.00 mg/kg and 2.46 mdkg respectively.R isk characterzi ation showed tttat-.ist ranf of histamine hazard for Indonesian population was 52 (high), United States was 4g (moderate)a nd EuropeanU nion was 52 (high) The assessmenotf Good Handling Practices indicated that fishing vessel fulfill 38,24yo of requirements and unloading fulfill 42,85 - 48,57 Vo of requirements.T he assessmentos f fish handling in suppliersf ulfill 36 o/oo f requirbmentsa nd fishermenh ave not fullv implementt he requirementso f good handlingp ractices.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T41896
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Ashari
"Palabuhanratu merupakan lokasi penting bagi perikanan tangkap di daerah pantai selatan Jawa Barat. Salah satu hasil tangkapan yang dominan dan memiliki nilai ekonomis penting yang didaratkan di PPN Palabuhanratu yaitu ikan cakalang (Katsuwonus pelamis, 1758). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek penangkapan dan aspek biologi ikan cakalang. Aspek penangkapan meliputi; jenis alat tangkap, derah penangkapan, hasil per unit upaya, dan produksi. Aspek biologi meliputi; struktur panjang berat dan tingkat pemanfaatan. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober ? Januari 2013. Sampling aspek penagkapan dengan observasi dan wawancara. Sampling aspek biologi dilakukan secara porposional pada tempat pendaratan ikan. Terdapat beberapa yang digunakan untuk menangkap ikan cakalang antara lain; Jaring insang hanyut, payang dan pancing tonda. Pengoperasian alat ini dilakukan di sekitar rumpon. Terlihat dari data statistik perikanan PPN Palabuhanratu tahun 2005 - 2012 menunjukkan jumlah produksi penangkapan ikan cakalang mengalami penurunan setiap tahunnya sekitar 13,39%. Oleh karena itu diperlukan pengelolaannya yang lebih serius antara lain dengan suatu alternatif memperluas daerah penangkapan ke arah selatan perairan Samudera Hindia yang diperkirakan di Lintang 90 LS - 110 LS dengan bujur antara 1050 BT ? 1060 BT. Adapun hasil analisis hubungan panjang dan berat diperoleh persamaan W = aLb yang berarti pola pertumbuhan allometrik negartif terlihat bahwa p-value pada selang kepercayaan 95%, dan juga apabila pendapat Rothschial (1967) kita terapkan pada hasil penelitian maka ikan cakalang ini lebih dari setengahnya telah berukuran lebih dari 40 cm berarti ikan yang tertangkap telah mengalami pemijahan sebelum tertangkap oleh nelayan.

Palabuhanratu an important location for the fisheries on the south coast of West Java. One of the dominant catch and has an important economic value landed in PPN Palabuhanratu ie tuna (Katsuwonus pelamis Linnaeus, 1758). Fishery statistics PPN Palabuhanratu years 2005-2012 indicates the number of tuna fishing production has decreased about 13.39% annually. Therefore we need an alternative to expanding the capture area to the south of the Indian Ocean is estimated at Latitude 90 LS - 110 LS with longitude between 1050 BT - BT 1060. The linear regression analysis of the relationship length and weight to estimate patterns of growth and age estimation it is seen that the p-value is smaller at the 95% confidence interval, it can be obtained that tuna regeresi coefficient of the regression models above differ significantly on the real level 0.05. Thus indicating that the growth pattern of the landed tuna is negative allometric means that the length of the tuna faster than the growth of its weight, and also if the opinion Rothschial (1967) we apply the research results tuna is more than half have larger than 40 cm means the fish are.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Usman
"ABSTRAK
Ikan kakap merah (Lutjanus spp.) merupakan salah satu sumberdaya ikan demersal komoditas penting di perairan utara Cirebon, Laut Jawa. Tingginya tingkat operasi penangkapan ikan tradisional di sekitar perairan pantai diduga mempengaruhi ketersediaan stok sumberdaya ikan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengelolaan sumberdaya ikan kakap merah (Lutjanus spp.) di perairan utara Cirebon. Metode yang digunakan yaitu analisa aspek biologi (hubungan panjang-berat, panjang pertama kali tertangkap (Lc), pengamatan TKG, fekunditas, kebiasaan makan), analisa potensi sumberdaya (Maximum Sustainable Yield, tingkat pemanfaatan dan tingkat pengusahaan), analisa aspek lingkungan (suhu, salinitas, pH, kecerahan, kedalaman), analisa aspek sosial-ekonomi (observasi dan wawancara).
Aspek biologi ikan kakap merah di perairan utara Cirebon menunjukan bahwa secara umum ikan kakap merah yang tertangkap belum matang gonad atau belum melakukan pemijahan. Hasil analisa potensi maksimum lestari (MSY), diperoleh informasi bahwa nilai hasil tangkapan optimum (Copt) sebesar 287,76 ton/tahun, dalam hal ini tingkat pemanfaatan ikan kakap merah di perairan utara Cirebon pada tahun 2009 telah melebihi nilai MSY. Aspek lingkungan fishing ground ikan kakap merah nenunjukan bahwa ikan kakap merah di perairan utara Cirebon umumnya tertangkap pada kedalamaan 9 – 45 m, dengan suhu permukaan laut berkisar antara 28 – 29,5 oC, salinitas perairan berkisar antara 30 - 32 ‰, pH antara 7 - 8, dan kecerahan perairan berkisar antara 5 - 5,5 m. Aspek sosial-ekonomi masyarakat nelayan menujukan terdapat perubahan sosial di sebagian masyarakat nelayan Cirebon, dari yang cenderung eksplotatif dengan menggunakan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan seperti arad menjadi pendekatan yang memperhatikan keberlanjutan sumberdaya ikan dengan menggunakan alat tangkap yang lebih ramah lingkungan berupa pancing dengan alat bantu pengumpul ikan berupa rumpon dasar, karena hasil tangkapan ikan kakap merah dengan pancing memiliki harga jual yang cukup tinggi dalam bentuk ikan segar (fresh).
Pengelolaan sumberdaya ikan kakap merah di perairan utara Cirebon dapat dilakukan secara berkelanjutan melalui beberapa teknik pengelolaan diantaranya melalui pengaturan terhadap ukuran mata pancing, perluasan fishing ground, pengaturan jumlah armada penangkapan dan jenis alat tangkapan ikan, pengelolaan lingkungan melalui rumpon dasar sebagai terumbu karang buatan, dan penegakan hukum.

ABSTRACT
Red snapper (Lutjanus spp.) is one of the important commodity demersal fish resources at northern water of Cirebon, Java Sea. The high level of traditional fishing operations around the coastal area is suspected to affect the availability of fish stock. This study aims to analyze the red snapper management at the northern water of Cirebon. The methodology consists of are the biological aspects (length- weight relationship, length at firts capture(Lc), observation of gonad maturity level, fecundity, feeding habits), analysis of resources (Maximum Sustainable Yield, level of utilization, and level of effort), analysis of the environmental aspects (temperature, salinity, pH, brightness, depth), and the analysis of social- economic aspects (observation and interview).
the red snapper biology aspects at the northern of Cirebon reveals that red snapper being caught immature gonads or not spawning yet generaly. The according to MSY analysis that the optimum catch (C-opt) is 287.76 tons/year, in thus case the utilize level of red snapper at the northern water of Cirebon in 2009 has over fishing. Environmental aspect of red snapper fishing ground shows that red snapper at the northern water of Cirebon are caught in 9-45 m generally, with sea surface temperatures 28 – 29,5 ° C, salinity 30-32 ‰, pH 7-8, and water transparence 5 - 5.5 m. Social-economic aspect of the fisheries communities are changing in most of Cirebon fisheries communities, with the tendention to use eco-fishing gear such as hand line with rumpon, due to the good price of the fresh product.
The sustainability of the red snapper resource management in northern water of Cirebon can ensured by apply the several management techniques such as arrangement of hook size/ mesh size, the expansion of fishing ground, arrangement fishing vessels number and kind of fishing gears, environmental management through the rumpon as artificial reef, and law enforcement."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T42886
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dikor Jupantara
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi terumbu karang di perairan Bangsring, menggali informasi wisata bahari yang dominan diminati wisatawan dan menentukan strategi pengelolaan ekowisata bahari pada Zona Perlindungan Bersama Bangsring. Metode yang digunakan adalah deskriptif eksploratif dengan analisis presentase dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi tutupan karang di wilayah Bangsring termasuk dalam kategori baik dengan tutupan karang sebesar 50-74,9. Jenis wisata yang dominan diminati wisatawan di wisata bahari Bangsring adalah wisata snorkeling yaitu sebesar 44, disusul wisata ke Pulau Tabuhan sebesar 21, wisata ke Pulau Menjangan sebesar 16, wisata rumah apung sebesar 15 dan banana boat sebesar 4. Partisipasi stakeholder di dalam program pengelolaan ekowisata Bangsring terdiri dari pemerintah dan masyarakat. Dari sisi kelembagaan, kelompok pengelola ekowisata Bangsring aktif, sehingga telah terbentuk Peraturan Desa tentang pengelolaan ekowisata bahari di Bangsring. Berdasarkan analisis SWOT, dihasilkan 3 strategi prioritas dalam pengelolaan ekowisata bahari di Desa Bangsring yaitu: peningkatan partisipasi stakeholder dalam kegiatan konservasi ekosistem terumbu karang, penguatan perundangan di dalam pengelolaan ekowisata bahari Bangsring dan penguatan pengawasan terhadap kegiatan ekowisata bahari.

This research was conducted to study the condition of coral reefs in Bangsring, looking for the most suitable object of tourism for tourist to favor and to acquire management strategies of underwater tourism in Bangsring. The method of this research descriptive explorative with analyses of precentage of tourist visitors and SWOT analyses. The result showed that the condition of coral reef coverage is good with the percentage of coverage of coral cover is 50-74,9. The most favorable object tourism by tourists are snorkeling by 44, Tabuhan Island tour by 21, Menjangan Island tour by 165, floating house tour 15, and banana boat 4. The government and citizens of Bangsring are participating in managing ecotourism of Bangsring. The organitation that manage ecotourism of Bangsring actives in making Local Regulation of management of ecotourism in Bangsring. Based on SWOT analyses, obtained three priority strategies in managing ecotourism in Bangsring enhancement of stakeholder participation in conservation of coral reefs ecosystem, enhancement of regulations in managing ecotourism in Bangsring, and enhancement control of ecotourism activities."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T47553
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Surono
"Untuk menjaga keseimbangan sumberdaya cumi-cumi perlu dievaluasi tingkat pemanfaatan dengan mempertimbangkan kemampuan sumberdaya aspek biologi maupun aspek ekonomi agar dapat dijadikan sebagai dasar kebijakan dalam pengelolaan sumberdaya cumi-cumi secara berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat optimal pemanfaatan sumberdaya cumi-cumi atas dasar pertimbangan bio-ekonomi. Penelitian dilaksanakan di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta PPSJ dan Pelabuhan Muara Angke.
Fokus utama penelitian adalah para nelayan kapal jaring cumi dan pancing cumi yang menangkap cumi-cumi di WPP 718 serta mendaratkan hasil tangkapannya di Provinsi DKI Jakarta. Dilakukan menggunakan metode penelitian kuantitatif, dengan pendekatan berdasarkan studi kasus. Pengelolaan pemanfaatan sumberdaya cumi-cumi berdasarkan kondisi MEY memberikan solusi yang lebih baik dalam pengelolaan sumberdaya dilihat dari segi lingkungan atau sumberdaya dan ekonomi masyarakat. Tingkat pemanfaatan sumberdaya perikanan cumi-cumi di WPP 718 sejak tahun 2006 sampai 2015 belum melampaui JTB, berarti bahwa pemanfaatan sumberdaya cumi-cumi belum mengalami overfishing dan masih dapat dikembangkan.

In order, to maintain the balance of squid resources it is necessary to evaluate the level of utilization with the ability to be used as a basic for security in sustainable resource management of squid. The purpose of this study has to determine the optimal level of resource utilization of squid on the basic of bio economic considerations. The research was conducted at Nizam Zachman Ocean Fishing Port of Jakarta PPSJ and Muara Angke Port.
The main focus of the research the fishermen aboard the squid nets and squid fishing line that catch the squid in FMA 718 and landed the catch in DKI Jakarta Province. Method used is the quantitative research method and case study. The management of squid resource use based on the condition of MEY has seen to provide better solution in resource management in terms of environment or community resource and economy. The utilization rate of squid fishery resources in FMA 718 since 2006 until 2015 has not been over than Total Actualy Catch TAC , meaning the utilization of squid resources has not been overfished and can still be developed.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T48351
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>