Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Heru Sulistyanto
Abstrak :
Produksi lobster dalam 10 tahun terakhir mengalami penurunan akibat tekanan penangkapan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis aspek biologi, menganalisis potensi lestari, menganalisis status keberlanjutan dan menentukan strategi pengelolaan lobster secara berkelanjutan di Kabupaten Pacitan. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-April 2018 di Kabupaten Pacitan. Analisis aspek biologi meliputi jenis, hubungan panjang berat, nisbah kelamin dan tingkat kematangan kelamin. Analisis potensi lestari dengan estimasi prediksi surplus. Analisis status keberlanjutan dengan RAPFISH (The Rapid Appraisal of The Status Of Fisheries), sedangkan penyusunan prioritas strategi pengelolaan dengan Proses Hierarki Analitik (AHP). Nilai b pada hubungan panjang berat Panulirus homarus sebesar 3,019; P. penicillatus 2,990; P. ornatus 3,025. Nisbah kelamin jantan dibanding betina pada P. homarus sebesar 1 :2,02; P. penicillatus 1,13 : 1; P. ornatus 1,3 : 1. Persentase lobster yang matang kelamin lebih banyak ditemukan pada bulan April dibandingkan dengan bulan Maret. MSY lobster di Pacitan sebesar 21.197 kg, Fmsy 4.390. Tingkat keberlanjutan multidimensi perikanan lobster 65,38. Prioritas utama strategi pengelolaan lobster secara berkelanjutan di Kabupaten Pacitan adalah Pengawasan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan. ......The production of spiny lobster in least 10 years is decreasing due to overfishing. The purpose of this research is to analyze the biological aspects, the stock, level of sustainability and the strategy of sustainable management of lobster fishery in Pacitan. The research was conducted during March -April 2018 in Pacitan. The biological aspects includes species biodiversity, the length-weight relationship, sex-ratio and sex maturity of lobster. The maximum sustainable yield and the level of sustainability were analyzed with the surplus production model and the RAPFISH application, meanwhile the priority of management strategy was analyzed with the analytical hierarchy process. Results of analysis showed the b value of length-weight relationship of P. homarus, P. penicillatus and P. ornatus are 3,019; 2,990; and 3, 025 respectively. The male to female ratios of P. homarus; P. penicillatus and P. ornatus are 1:2,02; 1,13:1 and 1,3:1 respectively. The sex maturity percentage of lobster in April is higher than in March 2018. The MSY and Fmsy of lobster in Pacitan is 21.197 kg, and 4.390 respectively. The multidimensional level of lobster is 65,38. The most priority of strategy of lobster management in Pacitan are surveillance of management of marine and fisheries resources.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T52132
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrian Achmad
Abstrak :
Udang vaname merupakan komoditas unggulan dalam perikanan budidaya yang terus meningkat permintaannya. Budidaya udang vaname di Desa Batukaras, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran dilakukan dengan teknologi semi-intensif, penerapan teknologi ini tidak berkelanjutan karena kurangnya fasilitas pendukung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek fisik dan kualitas produksi serta status keberlanjutan juga menentukan strategi prioritas pengelolaan budidaya udang vaname yang berkelanjutan. Analisa status keberlanjutan dilakukan dengan survei dan wawancara dengan pembudidaya selanjutnya diolah dengan metode RAPFISH (The Rapid Appraisal of The Status Fisheries), untuk aspek fisik pengukuran kualitas air dilakukan secara in situ dan pengujian di laboratorium dengan parameter yang diukur yaitu suhu, salinitas, DO, pH, nitrit dan amoniak. Sedangkan penyusunan program prioritas diolah dengan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) menggunakan perangkat lunak Expert Choice. Hasil penelitian nilai parameter kualitas air untuk suhu, salinitas, pH, DO dan nitrit serta kualitas udang sesuai dengan nilai standar, tetapi parameter amoniak jauh dari batas normal. Tingkat keberlanjutan multidimensi pengelolaan budidaya udang vaname di Desa Batukaras memiliki indeks keberkelanjutan sebesar 60,00 yang berarti cukup berkelanjutan. Pilihan program prioritas utama untuk keberlanjutan budidaya udang vaname yaitu program rehabilitasi infrastruktur kawasan tambak dengan nilai rasio kepentingan sebesar 0,29. ......Vaname shrimp is a superior commodity in aquaculture which continues to increase in demand. The farming of vaname shrimp in Batukaras Village, Cijulang Subdistrict, Pangandaran Regency is carried out with semi-intensive technology, the application of this technology is not sustainable due to lack of supporting facilities. This study aims to analyze the physical aspects and the quality of production and the sustainability status also determine the priority strategy for sustainable management of vaname shrimp. Analysis of sustainability status is carried out by surveys and interviews with farmers then processed using the RAPFISH method (The Rapid Appraisal of The Status Fisheries), for physical aspects measurement of water quality is carried out in situ and testing in the laboratory with measured parameters, namely temperature, salinity, DO, pH, nitrite and ammonia. While the preparation of priority programs is processed using the AHP (Analytical Hierarchy Process) method using Expert Choice software. The results of the research are water quality parameter values for temperature, salinity, pH, DO and nitrite and the quality of shrimp according to standard values, but ammonia parameters are far from normal limits. The multidimensional sustainability level of vaname shrimp management in Batukaras Village has a sustainability index of 60.00 which means it is quite sustainable. The choice of the main priority program for the sustainability of vaname shrimp cultivation is the rehabilitation program for fishpond infrastructure with a value ratio of 0.29.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T54859
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miazwir
Abstrak :
Salah satu aspek untuk mendukung upaya pengelolaan sumberdaya ikan adalah pengetahuan mengenai aspek biologi. Ketersediaan data aspek biologi memiliki arti penting sebagai upaya kajian pengelolaan sumber daya ikan tuna sirip kuning di Samudera Hindia. Aspek biologi reproduksi ikan tuna tuna sirip kuning merupakan permasalahan yang penting diteliti, dengan melalui pola pertumbuhan, faktor kondisi dan masa pemijahan. Sampel ikan tuna sirip kuning diperoleh dari Pelabuhan Benoa-Bali. Data panjang-berat, fekunditas dan nilai kematangan gonad diolah dengan menggunakan analisis fungsi regresi. Hasil pengamatan sampel (870 ekor) pada bulan April dan Mei 2011, panjang cagak rata-rata >130 cm dengan faktor kondisi rata-rata 1,00. Indeks kematangan gonad tertinggi 1,3 %. Ikan tuna sirip kuning di Samudera Hindia dinyatakan pernah mengalami pemijahan, namun belum siap untuk kembali melakukan pemijahan. Dari fungsi regresi menggambarkan pengaruh yang nyata dan keeratan yang tinggi (95 %) pertambahan panjang terhadap pertambahan berat ikan tuna sirip kuning di Samudera Hindia. Selanjutnya, pertambahan berat ikan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap fekunditas, sedangkan berat gonad memberikan pengaruh yang nyata terhadap nilai kematangan gonad dengan keeratan yang tinggi (88 %). ......One aspect to support the management of fish resources is knowledge about the biological aspects. Data availability of iological aspects has significance as an effort to management study the fish resources of yellowfin tuna in the Indian Ocean. Reproductive biology aspects of yellowfin tuna is an important problem that was studied, with the pattern of growth, condition factor and spawning time. Yellowfin tuna fish samples obtained from the Benoa Fishing Port, Bali. Length-weight data, fecundity and gonad maturity value processed using regression analysis function. The results of sample observations (870 head) in April and May 2011, the average fork length >130 cm with an average condition factor of 1.00. The highest gonad maturity index was 1.3%. Yellowfin tuna in the Indian Ocean have experienced otherwise spawning, but not yet ready to return to spawning. From the regression function describes a real influence and high closeness (95%) of fish length against weight of yellowfin tuna in the Indian Ocean. Furthermore, the added fish weight does not give significant effect on fecundity, whereas gonad weight while providing a noticeable effect of the gonad maturity with a high closeness (88%).
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T29999
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library