Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hairkoto Hatmanto
Abstrak :
Untuk melengkapi ujian Sarjana pada jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Indonesia, saya mendapat tugas untuk nembuat sebuah skripsi. Persoalan yang saga ambil untuk skripsi ini adalah tentang peranan yang dijalankan pemuda-pemuda di Jakarta di da_lam terlaksananya rapat raksasa di- lapangan Ikada pada tang-gal 19 September 1945, dan masalah-masalah yang dihadapinya. Sedangkan yang dirmaksud pemuda di sini, pada umumnya golongan muda yaitu mereka yang berumur di bawah 30 tahun memegang peranan penting hanya pada saat-saat tertentu. sa_at-saat tersebut adalah perang dan revolusi di mana. semangat pemuda dan tenaga fisiknya diperlukan. Salah satu peristi_wa yang pernah terjadi di Jakarta pada tanggal 19 September 1945 di lapangan Ikada, para pemuda untuk pertama kalinya sejak proklamasi kemerdekaan berhasil mempertemukan pemimpin-pemimpinnya dengan rakyat. Pertemuan ini mempunyai arti _
Depok: Universitas Indonesia, 1983
S12456
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Hilman
Abstrak :
Nafas baru di dalam cara penyajian penulisan Sejarah Indo-nesia, terutama penulisan sekitar gerakan-gerakan/pemberontak_an-pemberontakan/huru-hara/kerusuhan-kerusuhan ataupun brandal_an-brandalan yang terjadi di sekitar abad ke-19, mulai ditiup_kan oleh para penulis sejarah. Cara penyajian dengan mengung_kapkaa para pemimpin pemberontakan beserta para pengikutnya se_bagai subyek atau pemegang peran-utama di dalam sebuah kisah pemberontakan, merupakan bentuk nafas baru yang segar. Nafas baru inilah yang dalam penulisan Sejarah Indonesia dikenal de_ngan istilah _Indonesia-sentrisme_. Suatu hal yang wajarlah, seandainya untuk lebih menghidupkan angin segar itu dituntut usaha-usaha yang terns menerus da_ri para peneliti dan penulis sejarah yang menitik beratkan studi sejarahnya pada abad ke-19. Dalam hubungan inilah, sebagai langkah awal sekaligus untuk melatih diri guna turut serta di dalam kegiatan penulisan sejarah yang bercorak Indonesia-sen_trisme ini, penulis mencoba untuk nienyajikan salah satu gerak_an pemberontakan yang dipimpin oleh Raksa Pradja, yang terjadi di daerah Priangan pada sekitar tahun 1842. Oleh karena _
Depok: Universitas Indonesia, 1978
S12271
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iskandar
Abstrak :
Telah diakui bahwa masalah pemberontakan sebagai sua_tu gejala politis, ekonomis, sosiologis, psikologis, seja_rah dan lain-lain belum banyak mendapat perhatian peneli_tian ilmiah. Di dalam kepustakaan ilmiah kita, khususnya studi sejarah mengenai masalah pemberontakan petani masih sedikit sekali. Dari beberapa tulisan yang ada, antara lain studi mengenai pemberontakan pajak di desa Patik, Madi_un_ pada tahun 1885, dan pemberontakan petani di Banten pa_da tahun 1888. Sehubungan dengan itu penulis merasa terdorong untuk memilih satu judul skripsi yang sedikit banyak ada kaitan_nya dengan persasalahan itu. Untuk maksud tersebutmaka penulis memilih obyek penelitian mengenai pemberontakan pe_tani di tanah partikelir Ciomas pada tahun 1886.Sebenarnya masalah pemberontakan di tempat ini sudah pernah diungkap _
Depok: Universitas Indonesia, 1982
S12485
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Utomo
Abstrak :
Beberapa sejarawan Indonesia telah mulai memberikan perhatian terhadap petani sebagai pemeran sejarah. petani ti_dak dilihat lagi sebagai obyek yang sangat pasif, melainkan sebagai subyek yang amat berperan dan menentukan di atas pang_gung sejarah. Dengan demikian berarti mereka telah mulai mengubah pandangan sejarah yang konvensional (konvensional his_tory) dengan pandangan sejarah yang baru (new history). Pan_dangan yang baru ini perlu kiranya mendapat perhatian dari para penulis sejarah agar dapat tumbuh lebih subur dan ber_kembang dengan balk.Da1am kaitan itulah, antara lain penulis terdorong un_tuk menyajikan skripsi yang berjudul Pemogokan Buruh Tani di Yogyakarta Tahun 1882. Selain dorongan tersebut ada dua faktor lain yang menyebabkan penulis memilih judul ini, yaitu: sepanjang pengetahuan penulis, masalah ini belum pernah ada yang menggarap, dan pemogokan ini terjadi sebelum masa pergerakan nasional, di mana ide-ide seperti nasionalis_me, sosialisme, komunisme, marxisme, dan sebagainya belum masuk ke wilayah Hindia-Belanda. Agar didapat gambaran yang jelas mengenai judul tersebut, maka dirasa perlu untuk memberikan beberapa penjelasan. Pembatasan pada ruang daerah Yogyakarta dan waktu tahun 1882 ini dimaksudkan agar pembahasan skripsi ini bisa lebih _
Depok: Universitas Indonesia, 1981
S12180
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gde Parimartha
Abstrak :
Latar belakang penelitian. Studi sejarah mengenai masyarakat Lombok memang masih jarang dilakukan. Sampai kini baru dua orang sarjana yang melakukannya. Mereka adalah : E.Utrecht (1962),1 sarjana Indonesia yang melakukan studi tentang sejarah hukum internasional di Bali dan Lombok, sedangkan Alfons van der Kraan (1976). 2 dari Universitas Nasional Australia melakukan studinya dalam bidang sejarah politik. Melalui penelitiannya E-Utrecht berusaha mengungkapkan segi-segi hubungan hukum internasional yang ada di Bali dan Lombok yang digali dari lembaga-lembaga dan aturan adat setempat. Dengan pandangan yang sangat Indonesia sentris ia melihat bentuk-bentuk peraturan yang tersebut: paswara, titiswara menurut hukum interen berlaku diwilayah kerajaan bersangkutan. Sedangkan bentuk-bentuk aturan perjanjian seperti: kertobayan, pasobaya dapat berlaku di antara beberapa kerajaan. Semua itu disebut sebagai hukum antara bangsa adat. Hukum antara bangsa adat ini menurut E-Urecht telah mengenal lembaga-lembaga seperti yang terdapat dalam hukum internasional sekarang, walaupun dalam struktur dan bentuknya yang sederhana. Karena itu, hukum antara bangsa adat ini dapat dikwalifikasi sebagai hukum internasional...
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1984
T38083
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Syamtasiyah Ahyat
Abstrak :
ABSTRAK
Masalah keruntuhan kerajaan Banjarmasin pada abad ke-19 tak lepas dari akibat politik yang terjadi dalam kerajaan tersebut. Di dalam studi sejarah mengenai keruntuhan kerajaan masih sedikit sekali diungkapkan secara terperinci, terutama tentang kerajaan Banjarmasin.

Dari tulisan yang ada tentang kerajaan Banjarmasin antara lain, oleh E. B. Kielstra, seorang penulis Belanda yang hidup pada abad ke-19, dan pada abad itu pula menulis tentang hal tersebut. Juga ada tulisan-tulisan yang ditulis pada abad ke 20-an oleh Drs. M. Idwar Saleh dan Saari Soeroto M.A. mengenai Banjarmasin, tetapi sedikit sekali tentang poli_tik yang ada dalam kerajaan dan sebab keruntuhan kerajaan Banjarmasin. Sehubungan dengan ini saya merasa terdorong untuk menulis skripsi yang berjudul Kerajaan Banjarmasin di ambang keruntuhannya (1826-1859), yang mengungkapkan masalah politik yang ada dalam kerajaan, sehingga menaglami keruntuhan.
1984
S12493
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abd. Nashir
Abstrak :
AbSTRAK. Condet atau yang dulu dikenal dengan sebutan Tanjong Oost merupakan suatu daerah yang letaknya di wilayah Kecamatan Kramat Jati sekarang. Sewaktu terjadi kerusuhan petani, Condet bernaung di Kewedanaan Pasar Rebo, Kabupaten Meester Cornelis, Keresidenan Batavia. Kawasan ini berstatus tanah partikelir, sejak ja an VOC, tepatnya sekitar tahun l770-an, tanah ini dikuasai oleh keluarga Ament. Oleh karena adanya eksploitasi tuan tanah tersebut secara berlebihan, maka para penduduknya menjadi resah, benci dan merasa dendam. Keresahan itu semakin bertambah oleh adanya pihak-_pihak luar masyarakat Condet yang ikut mematangkan suasana kebencian terhadap tuan tanah. Dengan sendirinya bentrokan tidak dapat dihindari lagi antara penduduk Condet yang dipimpin oleh Entong Gendut berhadapan tuan tanah yang didukung oleh aparat keamanan pemerintah Hindia Belanda yang terdiri dari barisan polisi dan tentara. Akhirnya dalam bentrokan pihak penduduk Condet dapat ditumpas dengan jatuhnya beberapa korban antara lain Entong Gendut mati tertembak. Peristiwa itu terjadi pada bulan April 1916.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S12739
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Handajani Purwaningsih
Abstrak :
ABSTRAK
Masa transisi adalah masa perubahan dimana struk_tur yang lama telah runtuh, sementara itu struktur yang baru masih belum mapan. Hal semacam itu dialami oleh negara Republik Indonesia pada awal kemerdekaannya. Meski_pun bangsa Indonesia telah menyatakan dirinya sebagai satu bangsa yang merdeka dan berdaulat, akan tetapi dalam kenyataannya tidak begitu saja lepas dari pengaruh masa sebelumnya.masih banyak sisa-sisa kolonialis-imperialis_ yang. masih dipakai, yang justru kermudian banyak menimbul_kan persoalan. Suhu nasionalisme yang sedang naik, ditam_bah dengan perasaan dendam terhadap hal-hal yang diang_gap berbau kolonialis-imperialis, telah ikut mendorong timbulnya pergolakan sosial-potitik di dalam masyarakat, antara lain dicetuskan dalam bentuk bentuk aksi-daulat yang pada umunnya digerakkan oleh kaum radikal .Ada pun sasaran nya adalah pemerintahan daerah setempat yang dianggap ka_ki tangan penjajah. Sudah barang tentu hal semacam itu semakin memperkeruh situasi-kondisi Republik Indonesia yang boleh dikatakan masih bayi pada saat itu.
1984
S12673
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariantara Arsyaf Zainal
Abstrak :
ABSTRAK
Masalah tentang organisasi-organisasi Islam atau partai politik Islam sudah banyak dibahas baik dalam bentuk buku, skripsi, malahan sekarang sudah banyak, dalam bentuk tesis untuk memenuhi syarat doktoral.

Partai-partai Islam itu lahir dan berkembang mempunyai dua kelompok aliran yang besar, yaitu aliran yang berfaham memegang teguh salah satu mazhab dalam agama Islam (Hambali, Hajafi.e, Maliki, dan Syafe'i), dan satu lagi yang berfaham Reformis (faham yang menginginkan ajaran agama Islam tidak memegang salah satu mazhab, teta_pi menginginkan seluruh ajaran disesuaikan dengan ajaran Nabi Muhamad SAW). Kedua aliran ini mempunyai perbedaan yang sangat tajam atas pengertian ajaran agama Islam Untuk menyatukan kedua aliran dalam suatu kesatuan meru_pakan usaha yang sangat sulit.

Majelis Islam A' laa Indonesia yang disingkat MI AI lahir pada periode akhir pemerintah Hindia Belanda di Indonesia, dan berkembang pada masa awal penerintahan Jepang di Indonesia pada tahun 1942-1943. Badan organisasi ini berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menyatukan kelompok-kelompok Islam dalam suatu wadah. Disamping itu_
1984
S12108
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2   >>