Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fajrin Maulana Kingwijati
"Proses produksi adalah salah satu proses yang dimiliki oleh perusahaan manufaktur, proses ini bertujuan untuk mengubah barang mentah menjadi barang jadi. Dibutuhkan sebuah sistem untuk membantu pelaksanaan dan pencatatan pada proses produksi pada suatu perusahaan manufaktur, sistem ini termasuk ke dalam supply chain management (SCM). Setiap perusahaan manufaktur memiliki kebutuhan sistem yang berbeda-beda sesuai dengan model bisnis yang dimiliki oleh setiap perusahaan manufaktur. Dari perbedaan kebutuhan tersebut, dibutuhkan metode pengembangan yang dapat mengidentifikasi dan mengaplikasikan kemiripan (commonality) dan keunikan (variability) dari setiap kebutuhannya agar dapat dikembangkan sebuah sistem yang dapat memenuhi semua kebutuhan yang berbeda dan lebih efisien secara pengembangan. Metode pengembangan yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut ada metode software product line engineering (SPLE). SPLE menawarkan pendekatan mass customisation dengan mengelompokkan commonality dan variability dari sistem yang akan dibuat. Implementasi SPLE dapat dilakukan dengan bahasa pemodelan Abstract Behavioral Specification (ABS) dengan paradigma delta oriented programming, teknologi ini digunakan oleh platform SPLELive dalam pengembangan perangkat lunak. Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan pendekatan SPLE terhadap sistem proses produksi pada perusahaan manufaktur agar nantinya tersedia reusable artifact yang dapat digunakan dalam mengembangkan sistem SCM. Pada penelitian ini, dilakukan pengidentifikasian terhadap commonality dan variability menggunakan tools yang dimiliki oleh metode SPLE untuk membentuk desain aplikasi dalam bentuk feature model. Dari desain aplikasi yang sudah dibuat, dilakukan realisasi feature model dengan menggunakan ABS microservices framework untuk mengimplementasikan core module dan delta module. Penelitian ini berhasil mengimplementasikan pendekatan SPLE dalam mengembangkan sistem proses produksi perusahaan manufaktur dan dapat dihasilkan 30 produk sistem proses produksi berbeda.

The production process is one of the essential processes in a manufacturing company, this process converts raw materials into finished goods. A system is needed to record the production process in manufacturing company, this system is a part of supply chain management (SCM). Each manufacturing company has different system requirements based on the business model being used by each company. From these different requirements, a development method is needed to identify and to apply the commonality and variability between these requirements in order to develop a system that can meet all these requirements and can be developed more efficiently. Software product line engineering (SPLE) is a software development method that can be used to develop a system by taking advantage of the commonality and variability that exist on the requirements of several products. SPLE offers a mass customisation approach by classifying the commonality and variability from the requirements needed to build a system. Implementation of SPLE can be done with Abstract Behavioral Specification (ABS) modeling language with the delta oriented programming paradigm. These technologies are used by SPLELive to develop softwares. This study aims to create reusable artifacts by implementing SPLE for the production process system in manufacturing companies. In this study, the identification of commonality and variability will be carried out by the tools offered by SPLE method to form the application design in the form of feature model. The implementation of the application design is realized by implementing the realization of the feature model using ABS microservices framework to implement the core modules and the delta modules. This study successfully implemented the SPLE approach in developing a production process system for manufacturing company, and from this development, a system can be produced from 30 different products of production process system."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Jana Djamal
"Strategi pemasaran didasarkan pada tiga tantangan utama yang muncul dari analisis kondisi internal dan eksternal Airbnb Australia. Perhatian utama pertama adalah dampak karbon yang ditinggalkan tuan rumah dan tamu. Untuk mengatasi masalah ini, kami berupaya membentuk kemitraan dengan organisasi yang berfokus pada lingkungan dan keberlanjutan jangka panjang (strategi 1). Tujuan dari strategi ini adalah untuk meminimalkan emisi karbon dioksida sekaligus meningkatkan investasi dalam upaya keberlanjutan. Yang kedua adalah ketergantungan yang tinggi pada pelanggan, yang mengarah pada strategi kedua, yaitu membentuk program loyalitas tamu (strategi 2). Strategi 2 dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai isu-isu kontroversial dan menumbuhkan basis klien yang kuat. Last but not least, Produk B: Pengalaman Airbnb Australia masih memiliki pangsa pasar yang kecil. Untuk mendongkrak pangsa pasar Produk B, kita harus berkolaborasi dengan biro perjalanan lokal (strategi 3). Strategi 3 diharapkan dapat meningkatkan investasi pemasaran, kehadiran media sosial produk, serta melakukan riset pelanggan dan kompetitif. Setiap pendekatan pemasaran memiliki target audiens yang berbeda. Milenial petualang, pria keluarga, dan wanita bisnis termasuk di antara target demografis. Kami menerapkan bauran pemasaran, yang meliputi produk, harga, lokasi, dan strategi promosi, untuk mencapai setiap tujuan.

The marketing strategies are based on the three primary challenges that emerged from an analysis of Airbnb Australia’s internal and external condition. The first major concern is the carbon impact that hosts and guests leave behind. To address this issue, we seek to form partnerships with organizations focused on the environment and long-term sustainability (strategy 1). The goal of this strategy is to minimize carbon dioxide emissions while increasing investment in sustainability efforts. The second is a high dependency on customers, which leads to the second strategy, which is to establish a guest loyalty program (strategy 2). Strategy 2 is meant to raise public awareness regarding contentious issues and foster a strong client base. Last but not least, Airbnb Australia’s Product B: Experiences still has a small market share. To boost the market share of Product B, we should collaborate with local travel agencies (strategy 3). Strategy 3 is expected to increase marketing investment, product’s social media presence, as well as undertake customer and competitive research. Each marketing approach has a distinct target audience. Adventuresome millennial, family men, and businesswomen are among the target demographic. We employ the marketing mix, which includes product, pricing, location, and promotion strategies, to achieve each aim."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library