Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Alkendy Darari
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam era serba digital seperti sekarang ini banyak UMKM yang ada di Indonesia telah memanfaatkan digital pada sistem bisnisnya yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan, bentuk peningkatan yang dapat dilakukan salah satunya dengan mempromosikan produk yang dijual bahkan dengan adanya digital dapat menjangkau pasar yang sangat luas. Kerajinan perak Kotagede sebagai wilayah penelitian merupakan bisnis yang sebelumnya sudah memiliki potensi dalam bisnsinya, dengan masuknya sistem digital pada bisnis tersebut akan meningkatkan bisnis kerajinan perak jauh lebih berkembang dari sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola persebaran bisnis kerajinan perak Kotagede serta melihat pengaruh digital terhadap industri kerajinan perak Kotagede. Berdasarkan hasil identifikasi dan mengklasifikasi dari survei lapangan, analisis data, kemudian dari hasil pengolahan data menggunakan analisis site and situation untuk menentukan situasi dan kondisi pada lokasi bisnis kerajinan perak Kotagede sehingga didapatkan pola persebaran yang didasari dari situasi bisnis pada setiap outlet kerajinan perak, pengaruh teknologi digital telah memberikan pengaruh secara langsung terhadap bisnis kerajinana perak Kotagede berupa pengembangan bisnis berdasarkan jangkauan pasar yang semakin luas.
ABSTRACT
Nowadays we live in digital era, a lot of Micro, Small and Medium Enterprises (MSME) in Indonesia already utilize and moving to digital based business. They aim to improve their sales by utilizing digital space. One of the method is by leveraging digital space to promote their product, we usually call it digital marketing. By promoting their product digitally, MSME could widen and broaden their target market. Silver Craft Business in Kotagede District (scope of this research) is already have huge amount of potential, the introduction of digital ecosystem and digital approach will enhance and boost the silver craft business even further. The purpose of this research is to analyze and understand the dynamics of Silver Craft Business Distribution Pattern in Kotagede District, Yogyakarta and see the influence of digital ecosystem to this industry. This is based on result from identification and classification in field survey, data analysis, then after processing those data we can get Silver Craft Business Distribution Pattern based on site and situation analysis. This is to determine the condition of Silver Craft business location, so we can determine its distribution pattern based on business situation specific on each silver craft outlet. Digital technology shows direct and big impact and influence to the Kotagede silver craft ecosystem and industry. The impact itself shows that digital space contribute heavily towards development based on expanding the market reach of silver craft business in kotagede district.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Perlita Angelika
Abstrak :
Kabupaten Karawang memiliki luas hutan mangrove terluas kedua di Provinsi Jawa Barat dengan luas 10.005,93 Ha, hal tersebut mendorong terbentuknya ekowisata mangrove di Kabupaten Karawang. Ekowisata Mangrove Tangkolak, Kecamatan Cilamaya Wetan dan Ekowisata Mangrove Pasir Putih, Kecamatan Cilamaya Kulon merupakan ekowisata yang dikembangkan pada tahun 2018. Namun sudah ribuan pengunjung berkunjung ke objek wisata tersebut walaupun tergolong objek wisata yang baru dan fasilitas yang disediakan tergolong sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola spasial fasilitas pendukung ekowisata berdasarkan interval jarak. Hasil dari penelitian ini merupakan interval jarak mempengaruhi pembentukan pola fasilitas di sekitar ekowisata. Pola spasial fasilitas pendukung ini juga mempengaruhi besaran pendapatan dan arah perkembangan, di mana fasilitas yang terletak pada interval jarak dekat akan memiliki penghasilan yang lebih besar dibandingkan interval jarak sedang dan jauh serta arah perkembangan fasilitas mendekati objek wisata.
Karawang Regency has the second area of mangrove forest in West Java Province with an area of 10,005.93 Ha, which encourages the formation of mangrove ecotourism in Karawang Regency. Tangkolak Mangrove Ecotourism, Cilamaya Wetan District and Pasir Putih Mangrove Ecotourism, Cilamaya Kulon District is ecotourism that developed in 2018. However, the place has had thousands of visitors, even though itâs classified as a new ecotourism and the facilities that provided are still quite simple. This research purpose is to find out the spatial pattern of supporting facilities based on the interval distance. The result is the distance interval affects the formation of facilities patterns around ecotourism. The spatial pattern of these supporting facilities also affects the amount of income and the development purpose, where the facilities that located in close range will have a greater income than intermediate and long-distance intervals as well as the purpose of approaching tourist attractions.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library