Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
Detin Audriyanti
"Telah dilakukan pengukuran pola difraksi sinar-X baja karbon rendah tipe SPCE yang biasa digunakan untuk rangka depan truk Mercedes Benz. Hasil refinement yang dilakukan dengan perangkat lunak GSAS memperlihatkan bahwa kristalnya berstruktur kubus-BCC, grup ruang tetragonal Im3m dengan parameter kisi a, b dan c 2,864(1) A; red jf = 1,530; Rp = 0,1041 dan Rwp - 0,1344 dengan jumlah variabel 14. Hasil analisis kerapatan elektron dalam bahan dengan sintesis difference Fourier memperlihatkan bahwa ada konsistenst pengukuran antara kerapatan elektron dengan parameter struktur kalkulasi, dengan nilai Ap max. dan A/7 min. masing-masingnya 1.094 e A'3 dan-3.304 e A'3.
The X-ray diffraction measurement of low carbon steel SPCE-type, which is usually used for front panel of Mercedes Benz truck construction, is reported. Studies and treatments of this work by using the crystallographic software package GSAS confirm that the crystals have cubic-BCC structure, space group tetragonal Im3m, a, b and c = 2.864(1) A, red_/ = 1.530 Rp = 0.1041 and Rwp = 0.1344 with 14 refined variables. Further studies on electron density of this low carbon steel with difference Fourier synthesis show that the calculated structural parameters are consistent with the electron density measurement with max. A/7 and min. A/> 1.094 e A"3 and -3.304 e A" J respectively."
1999
JIRM-1-3-Des1999-14
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Antonius Bagas Cahyadi Pangestu
"Transisi global menuju energi hijau dan berkelanjutan memerlukan metode produksi hidrogen yang efisien dan ramah lingkungan. Sel Elektrolisis Oksida Padat (SOEC) memiliki potensi besar dalam produksi hidrogen hijau karena efisiensinya yang tinggi dengan menggabungkan panas dan energi listrik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik SOEC dengan susunan LSCF/GDC | YSZ | Ni-YSZ yang difabrikasi pada variasi suhu sintering guna meningkatkan kinerja dan umur pakai SOEC. Variasi suhu sintering yang diteliti adalah 800°C, 900°C, dan 1000°C, dengan karakteristik struktural dan kimia diamati menggunakan SEM-EDX. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu sintering 800°C menghasilkan struktur porous interlayer dengan ketebalan 110-117μm. Pada suhu 900°C, ketebalan berkurang menjadi 92-100 μm, dan pada suhu 1000°C, ketebalan lebih lanjut berkurang menjadi 75-90 μm. Degradasi terjadi pada porous interlayer, ditandai dengan persebaran Sr yang cukup tinggi pada interlayer di suhu 800°C. Nilai at% (atomic percentage) Sr tercatat sebesar 3.3% pada 800°C, menurun menjadi 1.3% pada 900°C, dan kembali naik menjadi 2.2% pada 1000°C. Nilai yang tidak konsisten ini disebabkan oleh fenomena overlapping pada beberapa elemen penyusun sel, yang mempengaruhi pembacaan persebaran Sr. Penelitian ini juga menjelaskan sintesis komponen SOEC berbasis solid state reaction dan menekankan pentingnya kontrol mekanisme fabrikasi. Penelitian ini memberikan wawasan berharga tentang perilaku material pada kondisi suhu tinggi dan menjadi panduan penting bagi kemajuan di masa depan dalam produksi hidrogen yang berkelanjutan.
The global transition towards green and sustainable energy requires efficient and environmentally friendly methods for hydrogen production. Solid Oxide Electrolysis Cells (SOEC) have significant potential for green hydrogen production due to their high efficiency by combining heat and electrical energy. This study aims to examine the characteristics of SOEC with an LSCF/GDC | YSZ | Ni-YSZ configuration fabricated at various sintering temperatures to enhance the performance and longevity of SOEC. The sintering temperatures investigated were 800°C, 900°C, and 1000°C, with structural and chemical characteristics observed using SEM-EDX. The results showed that a sintering temperature of 800°C produced a porous interlayer structure with a thickness of 110-117μm. At 900°C, the thickness decreased to 92-100 μm, and at 1000°C, the thickness further reduced to 75-90 μm. Degradation occurred in the porous interlayer, marked by a high distribution of Sr in the interlayer at 800°C. The atomic percentage (at%) of Sr was recorded at 3.3% at 800°C, decreased to 1.3% at 900°C, and increased again to 2.2% at 1000°C. This inconsistency was due to the overlapping phenomenon of some cell elements, affecting the Sr distribution readings. This study also explains the synthesis of SOEC components based on solid-state reaction and emphasizes the importance of fabrication mechanism control. The research provides valuable insights into material behavior at high temperatures and serves as an important guide for future advancements in sustainable hydrogen production."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Irfan
"Indonesia sangat bergantung pada sumber daya energi tidak terbarukan dimana 35% pembangkit listrik di indonesia berasal dari batubara dan sebanyak 19% berasal dari gas bumi dimana emisi karbon yang dihasilkan menyebabkan terjadinya efek gas rumah kaca. Pada Perjanjian Paris, indonesia telah menyampaikan untuk mengurangi emisi karbon yang dihasilkan sebesar 29% pada tahun 2030 yang tentunya menjadi dorongan bagi bangsa indonesia untuk mengembangkan energi terbarukan salah sastunya adalah sel surya. Penelitian ini menawarkan pembuatan sel surya generasi ketiga yaitu sel surya tersensitisasi pewarna (DSSC) dari ekstrak buah kesumba (Bixa orellana. L) dan menggunakan semikonduktor TiO2 yang disintesis dengan metode sintesis hijau (green synthesis). Capping agent yang digunakan berasal dari ekstak bunga melati dengan pelarut etil asetat dan air. Variabel yang digunakan adalah Eth0 (100% air suling), Eth30 (etil asetat 30%), dan Eth50 (etil asetat 50%). Proses sintesis dilakukan dengan reaksi yang diberikan antara hasil ekstrak bunga melati dengan perkursor TiO2 yaitu TTIP serta dilanjutkan pada proses pengeringan pada suhu 100 oC dan kalsinasi pada suhu 500 oC. Karakterisasi partikel nano TiO2 dilakukan menggunakan XRD, SEM dan UV-DRS serta karakterisasi ekstrak bunga melati menggunakan FTIR dan ekstrak buah kesumba menggunakan FTIR dan UV-Vis. Pengujian efisiensi perangkat sel surya dilakukan dengan alat Keithley source meter yang dihubungkan dengan Sunlite® Solar Simulator. Hasil yang didapatkan ekstrak bunga melati menghasilkan fasa anatase 100% dan semakin tinggi konsentrasi etil asetat yang digunakan akan menurunkan ukuran partikel dimana ukuran partikel terkecil terdapat pada kondisi pengasaman 50% dengan ukuran rata-rata 131 nm. TiO2 yang disintesis dengan kondisi pengasaman 50% memiliki ukuran partikel dan kristalit terkecil dibandingkan yang lain yaitu sebesar 131 nm dan 10,91 nm pada bidang (101). Nilai band gap yang didapatkan pada TiO2 kondisi asam 30% sebesar 3,01 eV. Efisiensi terbesar didapatkan pada divais dengan kondisi pengasaman 30% yaitu sebesar 0,745%.
Indonesia has high dependent on non-renewable energy in which 35% of power plant come from coal and 19% come from natural gases. These dependencies result in carbon emissions and greenhouse effect. In the Paris Agreement, Indonesia has stated that it will reduce its carbon emissions by 29% in 2030, which is certainly an encouragement for the development of renewable energy, one of which is solar cells. This work manufactured third generation of solar cells, i.e., dye-sensitized solar cells (DSSC) from titanium dioxide (TiO2) synthesized using environmentally friendly method (green synthesis) and sensitized using kesumba fruit extract (Bixa orellana. L). The green synthesis used capping agent from jasmine flowers extract under various acid condition 0%, 30%, and 50%. The synthesis process was carried out using precursor of titanium tetra isopropoxide (TTIP) followed by drying process at 100 oC and calcination at 500 oC. Characterization of TiO2 nanoparticles was carried out using X-ray diffraction (XRD) fo the crystal structure, scanning electron microscope (SEM) for surface topography, and ultraviolet spectroscopy (UV-DRS) for absorbance. Functional groups of the jasmine flower and kesumba fruit extracts were by using infrared (FTIR). Device performance and solar cell efficiency were carried out using Keithley source meter interfaced with Sunlite® solar simulator. The synthesis of TiO2 using jasmine flower extract produced 100% of anatase phase, and the higher the acid concentration, the lower the particle size. TiO2 synthesized using 50% acid concentration has the smallest particles and crystallites size compared to the others, namely 131 nm and 10.91 nm in the plane (101). The highest band gap energy of 3.1 eV was obtained from 30% acid condition. The highest efficiency of 0.745% was obtained from TiO2 synthesized under 30% acid condition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Robertus Rufus Bowie R.
"Penelitian ini melakukan pembuatan sel surya generasi ketiga atau sel surya tersensitasi pewarna (DSSC) dari pewarna alami buah gendola dan TiO2 yang disintesis menggunakan metode ramah lingkungan (green synthesis). Dalam melakukan sintesis ramah lingkungan digunakan media ekstrak (capping agent) kulit buah manggis yang berada pada variasi kondisi asam yaitu 0%, 10%, 40%, dan 60%. Green synthesis dilakukan dengan mereaksikan ekstrak kulit manggis yang ditambahkan pengaruh asam dengan prekursor titanium tetra isopropoxide (TTIP) yang kemudian dilakukan proses filtrasi, pengeringan pada suhu 100o C dan kalsinasi pada suhu 450o C. Ekstrak kulit manggis yang ditambahkan pengaruh asam dilakukan karakterisasi dengan difraksi sinar-X (XRD) untuk struktur kristal, mikroskop elektron (SEM) untuk topografi permukaan, dan ultraviolet visible (UV-DRS) untuk serapan. Ekstrak buah gendola dikarakterisasi menggunakan infra merah (FTIR) untuk gugus fungsi aktif dan UV-VIS untuk serapannya. Sampel prekursor TiO2 yang bervariasi dan dye difabrikasi dan diuji efisiensinya dengan sebuah source meter yang dilengkapi solar simulator. Hasil yang didapatkan menunjukkan efisiensi sel surya tersensitasi tertinggi 0.95% dari TiO2 dengan ekstrak kulit manggis pada kondisi keasaman 40%. Pada kondisi ini, TiO2 yang didapat mengandung fasa 68% anatase dan 36% rutile.
This research aims to manufacture third-generation solar cells or dye-sensitized solar cells (DSSC) from TiO2 synthesized via environmentally friendly methods (green synthesis) and sensitized using natural dyes extracted from gendola (Basella Rubra Linn) fruit. The green synthesis used mangosteen (Garciana Managostana) peel extract as a capping agent under acid condition, namely 0%, 10%, 40%, and 60% with precursor of titanium tetra isopropoxide (TTIP) followed by filtration, drying at 100o C and calcination at 450o C. The TiO2 products were characterized using scanning electron microscope (SEM) for surface topography, X-ray diffraction (XRD) for crystal structure, and ultraviolet spectroscopy (UV-DRS) for absorbance. For the gendola fruit extract, functional groups were characterized using infrared (FTIR) and UV-VIS for absorbance. Dye sensitized solar cells were fabricated and tested for its efficiency using Keithley 2450 source meter interfaced with Sunlite Solar Simulator. The results showed that the highest efficiency of 0.95% was obtained from TiO2 synthesized under acidic condition of 40%. At this condition, the obtained TiO2 contained a phase composition of 68% anatase and 36% rutile."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Yose Bernard Yehezkiel
"Penggunaan serbuk gergaji sebagai limbah industri yang dianggap sebagai bahan yang tidak bernilai untuk dijadikan sebagai bahan aditif katoda NMC 811. Serbuk gergaji dapat dibentuk menjadi grafit melalui proses karbonisasi yang dilakukan pada suhu 600oC. Grafit kemudian dibentuk menjadi grafit oksida dengan menggunakan metode Hummer yang termodifikasi. Tujuan mendapatkan grafit oksida adalah untuk menjadi bahan aditif untuk katoda NMC 811. Kemudian Grafit oksida yang sudah terbentuk dilakukan karakterisasi menggunakan SEM-EDS, XRD, dan FTIR. Hasil SEM-EDS menunjukkan grafit sudah terbentuk dengan didoominasi oleh karbon sebesar 62,32%. Hasil FTIR menunjukkan sudah terdapat gugus fungsi C=O dan C=C, namun tidak terbentuk gugus O=H yang menunjukkan grafit sudah terbentuk Grafit sudah terbentuk Grafit oksida kemudian dibentuk menjadi slurry dengan mencampurkan dengan beberapa material aktif. Setelah itu, dilakukan coating menggunakan doctor blade. Fabrikasi sel baterai dengan menggunakan coin cell CR2032. Setelah itu, dilakukan uji CV dan EIS. Pada pengujian CV dan EIS terlihat bahwa grafit oksida memiliki pengaruh terhadap efek dan kinerja baterai NMC 811. Hasil EIS menunjukkan proses difusi ion dan transfer elektron berjalan dengan baik. Hasil CV menunjukkan kristalinitas menjadi lebih baik yang membuat electron dapat berpindah denga baik pada saat proses charge dan discharge.
The use of sawdust as an industrial waste is considered a material of no value to be used as a cathode additive for NMC 811. Sawdust can be formed into graphite through a carbonization process carried out at a temperature of 600oC. The graphite is formed into graphite oxide using a modified Hummer method. The purpose of obtaining graphite oxide is to become an additive for the NMC 811 cathode. Then the graphite oxide that has been formed is characterized using SEM-EDS, XRD, and FTIR. The SEM-EDS results show that graphite has been formed dominated by 62.32% carbon. FTIR results show that there are functional groups C=O and C=C, but no O=H groups are formed which indicates graphite has been formed Graphite has been formed Graphite oxide is then formed into a slurry by mixing it with several active materials. After that, coating was carried out using a doctor's blade. Battery cell fabrication using a CR2032 coin cell. After that, CV and EIS tests were carried out. In the CV and EIS tests, it can be seen that graphite oxide has an influence on the effect and performance of the NMC 811 battery. The EIS results show that the ion diffusion and electron transfer processes are going well. CV results show better crystallinity which allows electrons to move properly during the charge and discharge processes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Bagas Wibisono
"Telah dilakukan sintesis dan karakterisasi grafit oksida dari sabut kelapa dengan menggunakan metode Hummer termodifikasi dan diaplikasikan sebagai aditif pada NMC 811 komersil. Penambahan grafit oksida sebanyak 5 wt.% pada NMC 811 dilakukan dengan menggunakan metode solid state. Hasil pengujian NMC 811/grafit oksida dengan mikroskop elektron (SEM) memperlihatkan bahwa butiran grafit oksida telah melapisi NMC 811 secara merata. Fabrikasi sel baterai diawali dengan pembuatan slurry menggunakan NMP 811 yang sudah ditambahkan aditif, Super-P, dan PVDF dengan perbandingan 8:1:1. Slurry yang terbentuk dituangkan pada lembaran Al dan dilakukan proses coating dengan doctor blade dengan ketebalan 15 μm. Hasil coating dipotong dan dilakukan fabrikasi menggunakan coin cell tipe CR2032. Pengujian baterai dilakukan menggunakan cyclic voltammetry (CV) dan electrochemical impedance spectroscopy (EIS). Hasil uji EIS menunjukkan bahwa nilai koefisien difusi ion NMC 811/grafit oksida masih dibawah NMC 811 komersil namun lebih baik dibandingkan NMC 811/grafen oksida komersial dengan nilai masing-masing secara berturut-turut 4.31x10-13 cm2/s, 6.27x10-13 cm2/s, dan 2.49x10-13 cm2/s. Hasil uji performa baterai dengan CV menunjukkan sampel NMC 811/grafen oksida memiliki kestabilan reaksi oksidasi dan reduksi yang paling baik dengan ÎE sebesar 0.1 V, kemudian diikuti oleh NMC 811/grafit oksida dengan ÎE sebesar 0.49 V serta NMC 811 komersil dengan ÎE sebesar 0.95V. Hasil dari pengujian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa sabut kelapa dapat diolah menjadi grafit oksida dan dapat digunakan untuk meningkatkan kestabilan NMC 811
Synthesis and characterization of graphite oxide from coconut coir via modified Hummer method have been carried out and applied as an additive to commercial NMC 811. The addition of 5 wt.% graphite oxide to NMC 811 was carried out via the solid-state reaction. Examination of NMC 811/graphite oxide using electron microscope (SEM) showed that the graphite oxide had coated NMC 811 homogeneously. Battery cell fabrication begins with the manufacture of slurry NMP 811/graphite oxide, Super-P, and PVDF with a ratio of 8:1:1. The slurry was coated onto Al sheets using a doctor's blade method with a thickness of 15 μm. The obtained result was cut and fabricated using a CR2032 coin cell. The performance of battery was tested using cyclic voltammetry (CV) dan electrochemical impedance spectroscopy (EIS). The EIS test results showed that the ion diffusion coefficient of NMC 811/graphite oxide was still below the commercial NMC 811 but better than that of NMC 811/graphene oxide with the values of 4.31x10-13 cm2/s, 6.27x10-13 cm2/s, and 2.49x10-13 cm2/s, respectively. Battery performance test using CV showed that the NMC 811/graphene oxide sample had the best oxidation and reduction reaction stability with ÎE of 0.1 V, followed by NMC 811/graphite oxide with ÎE of 0.49 V and commercial NMC 811 with ÎE of 0.95 V. These results indicate that coconut coir can be processed into graphite oxide and can be used to increase the stability of NMC 811."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
David Ferdiyanto
"Baterai ion-sodium (SiB) saat ini terus dikembangkan sebagai alternatif pengganti baterai ion-litium (LiB) yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan. Pada penelitian ini dilakukan karakterisasi dan evaluasi bahan mangan nikel berdoping magnesium yang disintesis secara hidrotermal untuk katoda baterai ion-sodium sebagai alternatif pengganti baterai ion-litium. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa suhu autoklaf pada proses hidrotermal sangat mempengaruhi sintesis bahan katoda dimana suhu 250oC merupakan suhu optimum proses sintesis bahan. Hal ini dibuktikan melalui karakterisiasi senyawa kristal bahan dengan uji x-ray diffraxtion (XRD) dan juga pengamatan scanning electron microscope (SEM). Hasil pengujian electric impedance spectroscopy (EIS) menunjukkan bahwa penambahan unsur magnesium sebagai doping pada katoda memberikan hambatan yang lebih rendah dibandingkan tanpa magnesium, sehingga meningkatkan konduktifitas baterai sebesar 9,02%. Tegangan sel mampu mencapai 2,00 V pada pengisian awal dan berada pada rentang 1,50-4,30 V yang terlihat dari hasil uji Cyclic Voltametry (CV). Kapasitas baterai katoda berdoping magnesium (132,12 mAh/g pada saat pengisian dan 14,53 mAh/g pada saat pengosongan) lebih tinggi dibandingkan katoda tanpa magnesium (45,86 mAh/g pada saat pengisian dan 2,37 mAh/g pada saat pengosongan) pada C-rate yang rendah.
Sodium-ion batteries (SiB) are currently being developed as a more economical and environmentally friendly alternative to lithium-ion batteries (LiB). This study involves the characterization and evaluation of manganese nickel materials doped with magnesium, synthesized hydrothermally for use as cathodes in sodium-ion batteries as an alternative to lithium-ion batteries. The results indicate that the autoclave temperature during the hydrothermal process significantly affects the synthesis of the cathode material, with 250°C being the optimal temperature for material synthesis. This is evidenced by the characterization of the material using x-ray diffraction (XRD) and scanning electron microscope (SEM) observations. Electric impedance spectroscopy (EIS) testing shows that adding magnesium as a dopant to the cathode results in lower resistance compared to the one without magnesium, thereby increasing battery conductivity by 9.02%. The cell voltage can reach 2.00 V during initial charging and ranges from 1.50 to 4.30 V, as shown by the Cyclic Voltammetry (CV) test results. The magnesium-doped cathode battery capacity (132.12 mAh/g during charging and 14.53 mAh/g during discharging) is higher than the undoped cathode (45.86 mAh/g during charging and 2.37 mAh/g during discharging) at a low C-rate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library