Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rakian Bre Ananta Aji
"Pengembangan energi alternatif yang tidak habis pakai telah lama menjadi perhatian utama, khususnya pemanfaatan energi matahari dengan menggunakan sel surya. Berbagai isu mengenai ketersediaan bahan bakar yang semakin berkurang dan pentingnya kelestarian lingkungan, membuat para pengusaha mencoba mengembangkan sel surya melalui proyek-proyek dengan investasi yang sangat besar. Sebagai gantinya, sel surya yang memiliki sumber energi tak terbatas dan tidak ada polusi, terus dikembangkan. Satu hal yang dicoba untuk selalu ditingkatkan hingga saat ini adalah efisiensi sel surya dalam mengubah energi sinar matahari menjadi energi yang dapat langsung dikonsumsi.
Disain dasar dari perancangan sel surya kali ini, dibuat untuk mendukung modul berefisiensi tinggi menurut dasar-dasar perancangan yang sudah ada, seperti surface texturing. Disain modul berefisiensi tinggi memanfaatkan concentrator dan cahaya yang dibagi menjadi dua tingkatan energi spektrum cahaya yaitu spektrum cahaya rendah dan spektrum cahaya menengah. Program simulasi yang digunakan adalah perangkat lunak PC1D.
Concentrator berguna untuk mengkonvergensi cahaya matahari sehingga daya yang dihasilkan menjadi lebih besar, menurut perbandingan luas concentrator dan luas permukaan sel surya. Spektrum cahaya dibagi menjadi dua tingkatan energi menggunakan sebuah prisma dan dikonversi dengan sel surya yang berbeda. Dengan demikian, perlu mempelajari sifat-sifat meterial dan karakteristik cahaya untuk mendisain kedua buah sel surya. Sel surya level energi menengah lebih mengoptimalkan penyerapan cahaya biru pada kedalaman persambungan sebesar 0,65 µm, sedangkan untuk sel surya level energi rendah lebih mengoptimalkan penyerapan cahaya merah pada kedalaman persambungan sebesar 4 µm. Dari hasil uji coba, akan diperoleh efisiensi total yang merupakan penjumlahan efisiensi dari kedua buah sel surya, yaitu sebesar 46,18 %.

The development of unlimited resources has become hot topics specifically for solar energy use employing solar cells. The world's energy crisis and environmental issues have been a headline in this present. It makes the developers invest their funds in solar cells research programs. The result is the device that can convert solar irradiation into other energy and without pollution. One of the most important measurements for solar cells is the efficiency.
Basic concept for the designs refers to the existing standard designs, such as surface texturing. Solar cells design equips the high efficiency modul. Further, the standard designs are combined with high efficiency modul using concentrator to absorp light more effective. The light spectrums are divided into two levels those are called middle energy spectrums and low energy spectrums. Solar cells are designed using modified PC1D software.
Concentrator is used for collecting solar irradiation and to produce higher power output from the ratio of concentrator?s width and solar cell?s surface area. The energy spectrums are splitted using prism and converted by different cell materials. Studying the material properties and light characteristics is needed to design both solar cells. Middle energy solar cell optimizes blue spectrum absorption with 0,65 µm of junction depth. Low energy solar cell optimizes red spectrum absorption with 4 µm of junction depth. The total efficiency which is the sum efficiency from both solar cells is 46,18 %.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40507
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Murtiyanto
"Salah satu fungsi dari Network Management System (NMS) adalah monitoring jaringan. Pentingnya pengawasan jaringan selular berbanding lurus dengan kualitas dari jaringan selular itu sendiri. Dengan semakin cepat mengetahui alarm yang terjadi pada jaringan, dapat secepatnya pula dilakukan penanganan masalah, sehingga kualitas jaringan selular dapat terjaga.
Umumnya sifat monitoring jaringan selular ini adalah pasif, karena sistem hanya menampilkan alarm yang terjadi. Ericsson, salah satu vendor NMS mengembangkan Fault Management Expert, dengan FMX ini monitoring jaringan dapat lebih bersifat aktif, karena sebelum menampilkan alarm, dibelakang layer sistem telah melakukan serangkaian proses penanganan alarm tersebut, sesuai dengan aturan yang telah kita rancang sebelumnya, sehingga selain memperingan pekerjaan operator, gangguan yang terjadi pada jaringan dapat seminimal mungkin muncul.
Pada skripsi ini dirancang beberapa aturan/rule penanganan alarm yang dianggap perlu pada jaringan selular, dengan sebelumnya mengolah data sample log alarm dari jaringan selular tersebut. Dari implementasi, terlihat rule yang dirancang tepat sasaran dan berjalan cukup baik sesuai dengan yang diinginkan. Dengan prosentasi keberhasilan FMX mengeksekusi perintah diatas 90%.

Network Monitoring is another function of Network Management System. Network Monitoring very important because it tells the quality of a cellular network. As soon as we know there is an alarm at network, as soon as we do the trouble shooting, so the quality of network would be maintain very well.
Network Monitoring system is passive; the system only shows alarm from cellular network. Ericsson, one of NMS vendor develops Fault Management Expert. With this FMX module, Network Monitoring can be active handling alarm. If there's an alarm at the system, on a background system will do an action to handling that alarms, following the rule that we have create before. That's make the alarm effect can be minimum.
At this final had been developed some of rule to handling alarm that is necessary at cellular network, with before extracting some information from log alarm sample at cellular network. Implementation of the rule shows run pretty well as same as the writer expectation. With percentage of FMX succeed command executing is above 90%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40515
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wibeng Diputra
"Berkurangnya ketersediaan energi fosil menyebabkan dunia mulai beralih ke penggunaan energi alternatif. Salah satu energi alternatif tersebut adalah energi surya melalui pemanfaatan sel surya. Sel surya menjadi pilihan karena ramah lingkungan, biaya produksi yang semakin menurun seiring dengan peningkatan jumlah produksi dan efisien sel surya yang cenderung naik. Salah satu hal yang dapat mengurangi keluaran daya adalah kerusakan modul surya pada sistem. Hasil simulasi PSpice menunjukkan bahwa penurunan daya sistem tidak linear terhadap jumlah modul yang rusak. Saat ini telah ada berbagai metode pendeteksi kerusakan modul surya, contohnya adalah pengukuran arus pada bypass diode, pemasangan LED pada bypass diode, atau melalui pengukuran temperatur. Penelitian ini menggunakan metode analisis kurva karakteristik daya rangkaian modul surya untuk mendeteksi adanya kerusakan dengan hanya menggunakan parameter arus dan tegangan. Umumnya sistem energi surya telah memiliki sensor arus dan tegangan, sehingga tidak diperlukan tambahan sensor untuk pendeteksian kerusakan modul menggunakan metode analisis kurva ini. Berdasarkan kurva karakteristik rangkaian modul surya hasil simulasi Pspice yang memiliki sebuah atau lebih modul surya yang rusak, didapati bahwa kurva tersebut memiliki 'jenjang / ladder', yang tidak dimiliki oleh kurva normal. Simulasi algoritma yang dibuat pada VB6.0 bekerja dengan cara menggambar kurva karakteristik sistem berdasarkan fungsi irradiance dan suhu modul, kemudian memeriksa indikasi jenjang kurva ini. Pengujian pada simulasi menunjukkan bahwa algoritma pendeteksi kerusakan modul surya telah dapat mendeteksi kerusakan modul surya. Untuk pengujian berdasarkan data hasil pengukuran pada rangkaian seri dua modul surya dan pada rangkaian seri tiga modul surya dari Suntech STP005S diperlukan sedikit modifikasi pada algoritma. Hal ini disebabkan kontur 'jenjang' pada kurva yang tidak horisontal sempurna. Toleransi kemiringan kurva untuk pengujian berdasarkan hasil pengukuran ini adalah sebesar 0,7 mA. Dengan toleransi ini, algoritma berhasil membedakan sistem yang normal dengan sistem yang memiliki kerusakan modul surya berdasarkan Alternative parameter arus dan tegangan.

Energy has change the use of fossil energy in the world. One of the alternative energy which starts to be widely used was solar energy through the implementation of solar cell. Solar cell become a potential choice since its production's cost tend to go lower along with mass production, improvement on its efficiency, and also because this energy was environmental friendly. One of matter which can lessen energy output is a broken or passive solar module in a system. Result from PSpice show that energy's degradation in a system doesn't linear to the amount of passive solar module. Those are several methods to detect failure on solar module, example: current probe on bypass diode, using LED on bypass diode, or using temperature detection. This research contributes a method that could detect failure on solar module using power curve analysis. Generally, solar system had already has current and voltage sensor, so there are no need to add extra sensor to implement this curve analysis method. Refer from Pspice simulation result of a string module power curve which has one passive module or more, known that the curve has ladder that a normal curve doesn't has it. Simulation of detection algorithm on VB6.0 works by drawing characteristic curve and by checking curves difference as parameter detection. Simulation in VB6.0 showed that detection algorithm had success to detect passive solar module. In order to detect failure on solar module based on measurement data from two series string solar module and three series of STP005S string solar module, detection algorithm need a modification. This is because the horizontal line of the 'ladder' didn't perfectly horizontal. With 0,7 mA toleration, algorithm has succeed to detect passive solar module."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T22709
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Bumida Stani
"Usia baterai yang terbatas dari embedded system dan mobile devices mengakibatkan baterai itu harus sering di recharge atau solusi yang lain adalah dengan mengganti baterai tersebut. Salah satu solusi untuk membuat embedded system dan personal device dapat beroperasi terus-menerus, yaitu dengan memanfaatkan energi matahari dan sistem fotovoltaik. Skripsi ini bertujuan untuk merancang bangun modul penyuplai daya dengan memanfaatkan energi matahari sebagai pengganti baterai untuk modern embedded system dan aplikasi-aplikasi daya rendah. Salah satu contoh dari embedded system daya rendah adalah sensor node IEEE 802.15.4/Zigbee yang digunakan pada WSN. Embedded system ini berbasis pada Freescale System-in-Package MC13213 dan sudah termasuk RF transceiver untuk aplikasi-aplikasi ZigBee. Daya yang dibutuhkan oleh alat ini adalah < 1mW untuk keadaan stand-by dan mencapai sekitar 50mW untuk keadaan aktif. Modul penyuplai daya ini dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu power supply, rangkaian input (maximum power point tracker), dan rangkaian output. Modul ini ditargetkan untuk menyuplai embedded system daya rendah khususnya wireless sensor node dengan tegangan kerja 3,3 volt dan konsumsi daya sampai dengan 50 miliwatt. ;The limited battery lifetime of modern embedded systems and mobile devices necessitates frequent battery recharging or replacement. One of the solution to make embedded systems and personal devices operate continuously is utilizing the solar energy and photovoltaic system. This final project aims to design a power supply module by utilizing solar energy as a replacement of battery for modern embedded system and low power application. The example of low power embedded system is IEEE 802.15.4/ZigBee sensor node used in Wireless Sensor Network (WSN). This embedded system is based on Freescale System-in-Package MC13213 including an IEEE 802.15.4 RF transceiver for ZigBee applications. The power consumption of the wireless device provided by the manufacturer with sensors and microcontroller in standby condition is < 1wW, while the power consumption reaches approximately 50mW when microcontroller and sensors are active. This power supply module can be divided into three parts, power supply circuit, input circuit (maximum power point tracker), and the output circuit. This module is targeted to supply low power embedded systems, especially wireless sensor node with the operating voltage of 3.3 volt and the power consumption up to 50 mW.

The limited battery lifetime of modern embedded systems and mobile devices necessitates frequent battery recharging or replacement. One of the solution to make embedded systems and personal devices operate continuously is utilizing the solar energy and photovoltaic system. This final project aims to design a power supply module by utilizing solar energy as a replacement of battery for modern embedded system and low power application. The example of low power embedded system is IEEE 802.15.4/ZigBee sensor node used in Wireless Sensor Network (WSN). This embedded system is based on Freescale System-in-Package MC13213 including an IEEE 802.15.4 RF transceiver for ZigBee applications. The power consumption of the wireless device provided by the manufacturer with sensors and microcontroller in standby condition is < 1wW, while the power consumption reaches approximately 50mW when microcontroller and sensors are active. This power supply module can be divided into three parts, power supply circuit, input circuit (maximum power point tracker), and the output circuit. This module is targeted to supply low power embedded systems, especially wireless sensor node with the operating voltage of 3.3 volt and the power consumption up to 50 mW."
2011
S124
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Joni Welman
"Pada masa kini, sangat diharapkan adanya material semikonduktor yang mampu merealisasikan kebutuhan akan divais dioda laser yang dapat dioperasikan pada spektrum gelombang pendek (short-wavelength), serta aplikasi suhu dan daya tinggi. Semikonduktor-semikonduktor group III-Nitride seperti Aluminium Nitride (AIN), Galium Nitride (GaN), dan Indium Nitride (lnN) merupakan material- material yang cocok (tahan) dioperasikan pada suhu dan daya yang tinggi karena rnemiliki energi gap yang besar (wide direct band-gap semiconductor device). Dioda laser semikonduktor sebagai sumber cahaya koheren penting sekali untuk teknologi menulis dan membaca dengan kerapatan optik yang tinggi. Kebutuhan ini bisa dipenuhi dengan menggunakan divais multiquantum well (MQW) dioda laser yang berbasis pada paduan ternary group III-Nitride, InGaN/GaN/AlGaN.
Pada Skripsi ini telah dilakukan perhitungan dan analisa struktur divais optimum Multi Quantum Well Diodal Laser InGaN/GaN/AlGaN pada λ =420 nm tanpa memperhitungkan piezoresistive (strain) eject, lateral current spreading, defect recombination, dan heavy doping dan diperoleh besar efisiensi kuantum ekstemal, ηext = 19, 2152 %, threshold current density, Jth =1,9 kA/cm2, dan daya keluaran, Pout = 56,7291 W."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S39206
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariefiazif
"Saat ini penggunaan koneksi sudah semakin meluas, mulai dari kalangan pribadi hingga kalangan bisnis dan pemerintahan. Seringkali pengguna ingin agar informasi yang dikirim hanya bisa dibaca oleh pihak penerima saja. Hal ini dapat diwujudkan dengan menggunakan proses enkripsi. Proses enkripsi umumnya menggunakan sebuah kunci unik yang dipergunakan untuk menyandikan informasi yang dikirim, sehingga tanpa kunci yang lepat pihak penerima tidak bisa membaca informasi yang telah terenkripsi Permasalahan terdapat pada proses pengiriman kunci tersebut, bagaimana agar kunci lersebut dapat dikirim ke pihak yang dituju tanpa dapat disadap oleh pihak lain.
Untuk mengatasi permasalahan itu digunakan Public Key Cryptography (PKC). pada PKC setiap informasi yang telah terenkripsi memiliki dua kunci, kunci pribadi dan kunci publik. Kunci publik digunakan untuk mengenkripsi informasi dan diberikan ke setiap pengguna, sedangkan kunci pribadi disimpan secara rahasia dan digunakan untuk mendekript informasi yang dikirim, dan tidaklah memungkinkan pada saat ini untuk mendapatkan kunci pribadi berdasarkan dari kunci publik apabila panjang kunci publik yang dibcrikan mencapai 1024 bit [1].
Pada skripsi ini dibuat perangkat lunak dengan menggunakan bahasa Visual C++. Dari perangkat lunak yang dibuat kemudian akan dilakukan uji coba dan perbandingan kecepatan antara dua algoritma PKC yang berbeda, RSA dan Diffie-Hellman. Proses pengiriman kunci dengan menggunakan PKC ini dapat mengatasi pemlasalahan pengiriman kunci antara dua pihak, tetapi masih memiliki kelemahan terhadap mem in the middle attack. Selain itu apabila kunci publik yang digunakan lebih kurang dari 512 bit [1], maka proses pengiriman kunci tersebut tidaklah aman."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39978
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoppie Agitya Krisnanto
"Saat ini penggunaan situs web semakin meluas. mulai dari kalangan pribadi, organisasi, perusahaan,. lembaga pemerintahan. sampai negara. Ada kalanya pemilik situs web ingin menjaga halaman web-nya agar hanya bisa dimasuki oleh pengguna tertentu saja. Hal ini dapat diwujudkan dengan menggunakan proses autentikasi. Proses autentikasi umumnya menggunakan user nama dan password Proses ini menggunakan password yang tidak dienkripsi, sehingga dengan mudah mendapat ancaman nerwork sniffing (penyadapan), replay attack (pengulangan) dan masquerade (penyamaran) oleh para penyusup. Hal tersebut menjadi kendala bagi pengguna situs web yang memerlukan tingkat keamanan tinggi seperti on-line banking, karena menggunakan jaringan komputer yang sifatnya publik dan global. Untuk mengatasi kelemahan tersebut digunakan proses autentikasi dengan 0ne-Time Password (OTP), yang mana digunakan password yang selalu berubah pada setiap pmses autentikasi. Autentikasi dengan OTP memerlukan kalkulator yang digunakan untuk menghitung password sebagai output dari perhitungan jumlah literasi, challenge, dan passphrase yang dimiliki pengguna. Sistem OTP memanfaatkan sifat tidak dapat dibalik (non-invertability dari fungsi secure hash. Pada skripsi ini algoritma secure hash yang digunakan adalah Message Digest-5 yang telah digunakan oleh Bell Communications Research Centre. Pad a skripsi ini dilakukan penerapan proses autentikasi aplikas1 web dengan OTP menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic dan ASP (Active Server Pages). Dari program yang dihasilkan akan di1akukan uji coba dan analisa terhadap one-time password yang dihasilkan dari masukan berupa jumlah iterasi, passphrase, dan challange yang berbeda, serta analisa faktor keamanan. Autentikasi aplikasi web dengan OTP ini dapat mengatasi ancaman network sniffing, replay attack dan masquerade, tetapi masih memiliki ke1emahan terhadap ancaman identity interception (penangkapan identitas), dan repudiation (penolakan). Selain itu pengguna yang tidak berhak yang berusaha melakukan proses autentikasi dengan jalan mencoba-coba password memiliki peluang yang sangat kecil untuk berhasil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40054
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natalita Maulani Nursam
"Kemajuan teknologi mengakibatkan berbagai implementasi di luar angkasa semakin berkembang, tennasuk kebutuhan akan energi. Solar sel sebagai salah satu pembangkit energi yang handal untuk aplikasi luar angkasa pun mau tidak mau semakin dituntut untuk meningkatkan efisiensi kinerjanya. Merancang solar sel untuk keperluan luar angkasa tidaklah semudah dan semurah perancangan umuk aplikasi terestrial, oleh sebab itulah dibutuhkan material yang memiliki kehandalan. stabilitas. serta efisiensi tinggi untuk aplikasi ini. Dengan berbagai sifat yang dimilikinya. Gas mampu menghasilkan performa divais yang lebih menguntungkan dibanding silikon, sehingga efisiensinya sebagai solar sel pun tidak perlu diragukan lagi. Perancangan yang dilakukan pada penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan disain GaAs solar sel yang efektif dan optimal melalui penambahan lapisan Back Surface Field serta window berupa AL) ;sGat;_;5As.. [20], dalam rangka meningkatkan efisiensi solar sel. Disain solar sel berupa thin-film solar sel dengan ketebalan film 9,79i um, merupakan nilai tambah yang mencerminkan efekrivitas dari intensitas bahan yang digunakan dengan tetap tidak berpengaruh dalam mengurangi unjuk kerja solar sel secara keseluruhan. Simulasi pengamatan dilakukan pada spektrum radiasi AMO melalui simulator PCID versi 5,6. Dengan efisiensi yang dihasilkan sebesar l7.97% serta kestabilan arus short-circuit pada perubahan temperatur yang cukup tinggi. menjadikan GaAs sebagai elemen yang cukup ideal untuk digunakan sebagai marerial utama solar sel pada aplikasi luar angkasa."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40033
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisko Wari Antony
"Perkembangan ilmu di bidang kontrol elektronika temyata mempengaruhi perkembangan alat uji di bidang industri. Salah satunya adalah bidang pengetesan kemurnian larutan pengencer (organik). Pada awalnya pengujian larutan hanya pengelompokan jenis secara garis besar berdasarkan refraktif indeks, bau serta warna. Setelah adanya sistem kontrol suhu maka dikembangkan sistem pengujian larutan yang mengarah kepada penentuan kemurnian larutan terhadap bahan pengotor (kontarninan).
Pengetesan larutan dilakukan path Gas Chromatograph yang akan menjaga suhu ruang uji pads suhu yang konstan. Sistem kontrol Gas Chromatograph menggunakan sistem kontrol tertutup, yang selalu menjaga suhu sesuai dengan pengesetan awal. Dengan menempatkan sensor suhu pads ruang uji maka penyimpangan suhu akan selalu dikoreksi oleh rangkaian kontrol pemanas.
Pada awalnya pengontrolan suhu menggunakan sistem analog yang terdiri atas komponen-komponen seperti trafo, transistor dan tiiac. Hal itu menyebabkan hasil pengontrolan yang tidak akurat. Pada perkembangan selanjutnya, kualitas larutan sangat berpengaruh dengan kualitas produk, sehingga kebutuhan alat Gas Chromatograph yang handal sangat diperlukan.
Dalam Tugas Akhir ini akan dibahas perbaikan sistem kontrol pemanas analog menjadi sistem digital. Perubahan sistem kontrol analog menjadi sistem digital diharapkan mampu menghasilkan pengontrolan yang cepat dan akurat. Penerapan Solid State Relay dengan pengontrolan digital sangat cocok untuk pengontrolan kerja pemanas. Pemanasan akan berlangsung cepat dengan penyimpangan suhu yang sangat keciL Hal ini membuat penentuan kadar larutan akan semakin akurat.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S39836
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tamba, Abetnego P. H.
"ABSTRAK
Sinyal listrik jantung disimulasikan oleh phantom ECG yang dibuat dengan mengubah sinyal-sinyal inframerah yang dikirim oleh komputer lewat port komunikasi serial melalui pemancar infra merah menjadi data-data dijital 8 bit yang selanjutnya diubah menjadi tegangan analog dan dibagi-bagi ke terminal-terminal sadapan ECG. Sinyal listrik jantung yang disimulasikan oleh phantom ECG dapat diukur oleh pesawat ECG seperti sinyal listrik jantung yang dihasilkan manusia normal.
Dalam tugas akhir ini penulis merancang, membuat dan menguji serta menganalisa phantom ECG berbasis komputer.

"
2000
S39848
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>