Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lilis Iskandar
Abstrak :
Kopi menyebabkan diskolorasi gigi. Asam oksalat daun bayam dan kalsium susu membentuk kristal kalsium oksalat. Untuk menganalisis pengaruh larutan ekstrak daun bayam dan susu terhadap tingkat diskolorasi gigi akibat kopi, spesimen yang terdiri atas kontrol serta kelompok yang direndam larutan ekstrak daun bayam 10%, 20%, dan 30% yang dicampur susu, kemudian dipapar kopi. Perubahan warna gigi diuji. ΔL berbeda bermakna pada Uji Kruskal-Wallis. T-Test dan uji Wilcoxon memperlihatkan perbedaan bermakna perubahan warna kelompok uji dan kontrol. Uji korelasi Pearson tidak menunjukkan korelasi bermakna konsentrasi dan perubahan warna. Larutan ekstrak daun bayam dan susu dapat mengurangi tingkat diskolorasi gigi akibat kopi.
Coffee causes teeth discoloration. Spinach leaves oxalic acid and milk calcium form calcium oxalate crystal. To analyze level of tooth discoloration due to coffee, specimens consisted of control and groups immersed in 10%, 20%, and 30% spinach leaves extract plus milk were immersed in coffee. Teeth color change were measured. Kruskal-Wallis test showed significant difference of ΔL*. T-Test and Wilcoxon Test showed significant teeth color change between immersion group and control. Pearson Corelation Test showed no significant corelation between extract concentration and tooth color change. Spinach leaves extract solution and milk can decrease level of tooth discoloration due to coffee.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S45075
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aan Mi`dad Arrizza
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah melihat pengaruh aplikasi nano filled coating agent terhadap kekuatan tarik diametral semen ionomer kaca yang terkontaminasi saliva buatan. Spesimen direndam didalam aquabides selama 1 jam, 1 hari dan 1 minggu dengan suhu 37oC. Uji analisis statistik menggunakan t test tidak berpasangan. Hasil penelitian didapatkan pada perendaman 1 jam p= 0.051 dan 1 hari p=0,528 (P>0,05), sedangkan pada 1 minggu p=0.030 (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa aplikasi nano filled coating agent pada semen ionomer kaca yang terkontaminasi saliva buatan, sampai 1 hari dapat memberikan perubahan yang tidak bermakna pada nilai kekuatan tarik diametral.
The purpose of this study is to see the influence of nano-filled coating agent applications for diametral tensile strength of GIC contaminated with artificial saliva. Specimens were stored in aquabides for 1 hour, 1 day and 1 week at 37 °C. Test analysis using non-paired t test. The results obtained at 1 hour immersion p = 0051 and 1 day p = 0.528 (P> 0.05), whereas at 1 week p = 0030 (p <0.05). It can be concluded that the application of nano-filled coating agent on GIC contaminated with artificial saliva, until one day may provide a non-significant change in DTS values​​.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S45237
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurisna Hasanah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai kekasaran permukaan lempeng resin akrilik polimerisasi panas dengan serat dan tanpa serat. Penelitian menggunakan 32 spesimen dengan 16 spesimen untuk masing-masing kelompok. Nilai kekasaran permukaan (Ra) diukur dengan menggunakan Surface Roughness Tester pada 5 tempat berbeda dengan masing-masing panjang evaluasi 7,5 mm. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna antara nilai rata-rata kekasaran permukaan resin akrilik polimerisasi panas dengan serat dan tanpa serat. ......The aim of this study was to determine the difference of surface roughness value of veined and non-veined heat-cured acrylic resin. Thirty two specimens of acrylic resin were used in this study with 16 specimens of each group. Surface roughness value (Ra) was measured using Surface Roughness Tester at 5 different places with each 7,5 mm of evaluation length. The result of this study showed that there was no significant difference between the mean of surface roughness value of veined and non-veined heat-cured acrylic resin.
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Finny Lestari
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman dalam obat kumur tanpa dan mengandung alkohol terhadap transverse strength resin akrilik polimerisasi panas. Spesimen berupa lempeng direndam di dalam obat kumur mengandung alkohol, tanpa alkohol, atau akuades selama 12, 24, dan 36 jam. Transverse strength diperoleh dengan menggunakan metode three point bending. Uji statistik menyatakan tidak ada perbedaan transverse strength yang bermakna antara spesimen yang direndam di dalam larutan perendam untuk setiap waktu perendaman maupun antar waktu untuk setiap larutan perendam. Penggunaan obat kumur tanpa dan mengandung alkohol tidak menurunkan transverse strength basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas. ......The aim of this study was to know the effect of immersion in alcoholic and non alcoholic mouthwash on transverse strength of heat cured acrylic resin. Specimen plates were immersed in alcoholic mouthwash, non alcoholic mouthwash or aquadest for 12, 24, and 36 hours. Transverse strength was measured using universal testing machine. Result showed that there was no statistically difference among the transverse strength of specimens either between immersion solution for each immersion time or between immersion time for each solution. The use of either alcoholic or non alcoholic mouthwash will not decrease the transverse strength of heat cured acrylic resin denture base.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Juwita
Abstrak :
Sodium hipoklorit (NaOCl) 0,5% merupakan larutan yang digunakan sebagai desinfektan pada resin akrilik polimerisasi panas. Untuk mengetahui keefektivitasan larutan yang mengandung NaOCl 0,5% dalam mengurangi noda teh pada resin akrilik polimerisasi panas, dilakukan perendaman dalam larutan yang mengandung NaOCl 0,5% dan akuades (kontrol) selama 5 dan 10 menit. Total pengurangan noda teh pada resin akrilik dalam perendaman larutan yang mengandung NaOCl 0,5% selama 5 menit yaitu 98,5%, sedangkan selama 10 menit yaitu 106,9%. Disimpulkan bahwa perendaman dalam larutan yang mengandung NaOCl 0,5% efektif menghilangkan noda teh pada resin akrilik polimerisasi panas dalam waktu 5 menit. ......Sodium hypochlorite (NaOCl) 0,5% is a solution that can be used as disinfectant on heat – cured acrylic resin. To know the effectiveness of solution containing NaOCl 0,5% in removing tea stain on heat - cured acrylic resin, specimens were immersed in solution containing NaOCl 0,5% and aquadest (control) for 5 and 10 minutes. The percentage of stain removal on acrylic resin which immersed in a solution containing NaOCl 0,5% for 5 was 98,5% while for the 10 minute immersion was 106,9%. It has concluded that solution containing NaOCl 0,5% was effective in removing tea stain on heat – cured acrylic resin for 5 minutes of immersion.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldy Novrizal
Abstrak :
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kuat tarik diametral antara semen ionomer kaca yang diaplikasikan dan tidak diaplikasikan nano filled coating agent. Dibuat 36 spesimen (diameter 6 mm x tebal 3mm) dibagi kedalam 2 kelompok perlakuan, diaplikasikan dan tanpa aplikasi coating agent, direndam dalam aquabides selama (1 jam, 1 hari, 1 minggu). Analisis statistik menggunakan t-test tidak berpasangan. Semen ionomer kaca dengan aplikasi coating agent menunjukan kekuatan yang lebih baik secara signifikan dibandingkan semen ionomer kaca tanpa aplikasi coating agent pada perendaman 1 jam dan 1 minggu. Semen ionomer kaca yang diaplikasikan nanofilled coating agent berpengaruh terhadap kuat tarik diametral.
The aim of this study is to know the differences of diametral tensile strength between glass ionomer cement applicated and not applicated with nano filled coating agent. Made 36 speciments(6.00 mm in diameter x 3.0 mm in height)is devided into 2 group,applicated and not applicated with coating agent and stored in aquabides for(1 hour, 1 day,and 1 week). Statistical analysis using unpaired t-test. Coated glass ionomer cement showed significantly higher strength than uncoated glass ionomer cement storage at 1 hour and 1 week. Coated glass ionomer cement applicated with nano filled coating agent have an effect to diametral tensile strength.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S44003
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhita Hervin
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas karbamid peroksida 10% dan 15% dalam memutihkan gigi terdiskolorasi ekstrinsik oleh kopi. Tiga puluh dua gigi premolar manusia direndam dalam larutan kopi selama 8 hari untuk mendapatkan diskolorasi ekstrinsik kopi sebagai warna dasar. Pemutihan gigi dilakukan selama 14 hari. Warna diukur menggunakan sistem CIE dan sistem VITAPAN Classical. Dihasilkan kedua konsentrasi tersebut efektif dalammemutihkan gigi terdiskolorasi ekstrinsik kopi. Secara statistik tidak terbukti perbedaan efektivitas karbamid peroksida 10% dan 15% apabila diukur menggunakan sistem CIE. Namun pada hari ke-7 pengukuran dengan sistem VITAPAN Classical terdapat perbedaan efektivitas antara kedua konsentrasi tersebut.
ABSTRACT
This study was to determine the effectiveness of 10% and 15% carbamide peroxide against extrinsic discoloration by coffee. Thirty-two human premolar teeth were immersed into coffee solution for 8 days to obtain extrinsic discoloration as base colors. Whitening process had done for 14 days. Color was measured by CIE and VITAPAN Classical color systems. The results aproved that both concentrations were effective againstextrinsic tooth discoloration by coffee. There was nosignificant effectiveness difference between both concentration by CIE color system measurement. However on day 7 there was significant effectiveness difference between both concentration by VITAPAN Classical color system measurement.
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kendy Chandra Wijaya
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan: Mengetahui pengaruh karbamid peroksida 10% dan 15% terhadap perubahan warna email dengan diskolorasi ekstrinsik oleh teh hitam. Metode: Tiga puluh dua gigi premolar manusia pasca ekstraksi direndam dalam larutan teh hitam selama 8 hari, kemudian dibagi secara acak ke dalam 2 kelompok perlakuan, lalu ditanam dalam microwax. Aplikasi bleaching dilakukan selama 7 jam per aplikasi hingga dilakukan 14 kali aplikasi. Pengukuran warna dengan metode CIE L*a*b* menggunakan VITA Easyshade® dilakukan setelah pewarnaan teh hitam, setelah aplikasi ke-7, dan setelah aplikasi ke-14. Hasil: Uji statistik Independent t-Test menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna nilai ΔE antar kedua kelompok. Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan efektivitas antara karbamid peroksida 10% dan 15% terhadap diskolorasi ekstrinsik oleh teh hitam.
ABSTRACT
Objective: to evaluate the effect of 10% and 15% carbamide peroxide on colour change of enamel with extrinsic discolouration caused by black tea. Method: Thirty two extracted human premolars were immersed in black tea solution for 8 days, then randomly divided into two groups and mounted in microwax. Specimens then bleached for 7-hour per application for 14 applications. Colour changes were measured after staining, and after 7th and 14th of bleaching application using VITA Easyshade®, then calculated using CIE L*a*b* method. Result: Independent t-Test showed there was no significant difference of ΔE between groups. Conclusion: There was no different effectiveness of 10% and 15% carbamide peroxide on human enamel with extrinsic discolouration caused by black tea.
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jennifer Fortiana
Abstrak :
Latar Belakang. Kebocoran mikro masih menjadi masalah utama dalam bidang kedokteran gigi karena dapat menyebabkan bakteri dan cairan mulut masuk diantara dinding kavitas dan tumpatan. Tujuan. Mengevaluasi kebocoran mikro pada tumpatan GIC Konvensional dan RMGIC. Metode. Gigi premolar dipreparasi pada bagian oklusal dengan ukuran 3 x 3 x 2,5 mm, kemudian ditumpat dengan GIC Fuji IX, Fuji II dan Fuji II LC. Kemudian, spesimen direndam dalam akuabides, setelah 24 jam direndam dalam larutan pewarna methylene blue 1%, kemudian dipotong melintang arah bukolingual dan diamati di bawah stereomikroskop. Hasil Penelitian. Kebocoran mikro paling besar terjadi pada GIC Fuji IX, diikuti dengan Fuji II dan Fuji II LC. Kesimpulan. Terdapat kebocoran mikro pada tumpatan GIC Konvensional dan RMGIC, dimana derajat kebocoran mikro pada GIC Konvensional lebih besar dibandingkan RMGIC.
Background. Microleakage around restoration is still a major problem in clinical dentistry, which can cause the penetration of bacteria and oral fluids between the cavity wall and the restoration. Objectives. To evaluate the microleakage of Conventional GIC and RMGIC restoration. Methods. The premolars were prepared oclusally to a size of 3 x 3 x 2,5 mm dimensions, and were filled with GIC Fuji IX, Fuji II, and Fuji II LC. Then, all specimens were stored in aquabidest, after 24 hours all specimens were immersed in 1 % methylene blue dye, then were sectioned in a buccolingual direction, and inspected under stereomicroscope. Results. GIC Fuji IX showed maximum leakage followed by Fuji II and Fuji II LC. Conclusions. The microleakage was evident in Conventional GIC and RMGIC restoration, where the microleakage degree in Conventional GIC were greater than RMGIC.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indriani
Abstrak :
Penumpatan gigi yang berlubang dengan menggunakan bahan tumpat gigi sering dilakukan. Alasan dilakukannya penumpatan lubang gigi adalah mencegah perluasan lubang menjadi lebih besar dan juga menjaga kesehatan struktur gigi yang tersisa. Jenis bahan tumpat gigi yang paling sering digunakan di rumah sakit, puskesmas, dan klinik pribadi ialah bahan tumpat amalgam, GIC, dan resin komposit. Tujuan : Tujuan dari survei ini adalah untuk memaparkan penggunaan bahan tumpat amalgam, GIC, dan resin komposit di RSGMP FKG UI pada tahun 2005, 2006, dan 2007. Metode : Survei ini merupakan survei deskriptif dengan melakukan pengambilan data sekunder dari kartu status pasien konservasi RSGMP FKG UI pada tahun 2005, 2006, dan 2007. Jumlah subyek survei yang diambil adalah 364 kartu status, yang kemudian dikategorikan menurut waktu penumpatan, usia pasien, jenis kelamin, dan regio gigi yang ditumpat. Hasil : Didapatkan informasi bahwa pasien dewasa paling sering mendapatkan perawatan restorasi, pasien wanita lebih banyak mendapatkan perawatan restorasi, regio posterior lebih banyak direstorasi, dan tahun 2007 merupakan waktu penumpatan paling banyak dilakukan. ...... Teeth restorations using restorative materials are often implemented. The reasons of restoring caries are to prevent it become larger and to conserve tooth structure remains. Restorative materials which are most often used in hospitals, public health center, and private clinic are amalgam, GIC, and composite resin. Objective : Objective of this survey is to describe the usage of amalgam, GIC, and composite resin at RSGMP FKG UI in 2005, 2006, and 2007. Method : This survey is a descriptive survey by collecting secondary data from restored patients?s dental status at RSGMP FKG UI in 2005, 2006, and 2007. Total of survey subjects taken are 364 dental status, which are then categorized based on time of restoration, patients?s age, sex, and restored tooth region. Result : It is known that there are differences between the usage of amalgam, GIC, and composite resin based on time of restoration, patients?s age, sex, and restored tooth region ; adults are more often to get teeth restorations than children, teenagers, and elderly persons ; women are more often to get teeth restorations than men ; posterior teeth are more often to be restored than anterior teeth ; and year 2007 is a year when the most restorations are implemented.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>