Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Moh. Adli Ahdiyat
"Penyebaran misinformasi di masa pandemi COVID-19 telah berdampak terhadap aktivitas mengonsumsi informasi yang dilakukan oleh masyarakat. Isu vaksinasi merupakan salah satu pembahasan yang sering ditemukan dalam bentuk misinformasi. Lansia sebagai individu yang diprioritaskan untuk menerima vaksinasi ternyata juga dianggap sebagai golongan usia yang paling sering menyebarkan misinformasi. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan terjadinya penalaran termotivasi pada Lansia ketika merespon misinformasi vaksinasi COVID-19 yang sesuai dengan persepsi yang dimilikinya. Teori penalaran termotivasi dapat menggambarkan penerimaan individu terhadap misinformasi. Teori tersebut memiliki asumsi bahwa individu akan menggunakan persepsi, keyakinan dan pengalaman yang dimilikinya untuk mencapai kepada keputusan yang diinginkannya. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan hanya menggunakan pengukuran pasca-uji untuk mengukur terjadinya prior attitude effect, disconfirmation bias, dan confirmation bias yang merupakan tiga mekanisme penalaran termotivasi. Hasil penelitian ini menemukan terjadinya penalaran termotivasi dengan bentuk. Pertama, subyek menganggap misinformasi yang sesuai dengan sikap awalnya sebagai informasi yang meyakinkan dan menarik. Kedua, subyek meragukan dan menolak argumen yang berlawanan dengan misinformasi yang sejalan dengan sikap awalnya. Ketiga, subyek mempercayai misinformasi yang sejalan dengan sikap awalnya tersebut dan berniat untuk membagikannya kepada orang lain. Jadi tidak mudah mengubah sikap orang karena orang akan cenderung setuju, percaya, dan menerima misinformasi yang sejalan dengan sikap awalnya.

The spread of misinformation during the COVID-19 pandemic has an impact on information consumption activities. The vaccination issue is often found in the form of misinformation. The elderly are prioritized to receive vaccinations, but they are also considered to be the age group that most often spreads misinformation. This study aims to prove the occurrence of motivated reasoning in the elderly when responding to COVID-19 vaccination misinformation that is consistent with their initial attitude. The theory of motivated reasoning can describe an individual's acceptance of misinformation. The theory assumes that individuals will use their prior attitude to reach the decisions they want. This study uses an quasi-experimental method using only post-test measurements to find the occurrence of prior attitude effect, disconfirmation bias, and confirmation bias, which are three mechanisms of motivated reasoning. The results of this study found the occurrence of motivated reasoning in the form of attitudes: First, the elderly consider that attitude-congruent misinformation as a convincing and interesting information. Second, the elderly doubt and reject the misinformation-incongruent arguments. Third, the elderly believe attitude-congruent misinformation and intend to share it with others. So it is not easy to change people's attitudes because people will tend to agree, believe, and accept misinformation that is in line with their initial attitude. "
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library