Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Anak Agung Sagung Indriani Oka
Abstrak :
Suatu intervensi edukasi bagi kader Posyandu di kotamadya Bekasi yang diberikan dua tahun lalu terbukti meningkatkan kemampuan komunikasi kader tentang Pemberian Makan Pendamping ASI yang aman. Karena itu sangat menarik untuk mengetahui pengetahuan dan praktek pengasuh pada pemberian makan bayi dan anak usia 0-23 bulan di daerah tersebut. i. Penelitian potong lintang telah dilakukan di dua kelurahan di kotamadya Bekasi. Data mengenai pengetahuan dan praktek pemberian makan bayi dan anak dikumpulkan dari 636 pengasuh dan anak usia 0-23 bulan. Penelitian ini menemukan di Bekasi terdapat 76.9% pengasuh yang memiliki pengetahuan yang benar dan 32% memiliki praktik pemberian makan bayi dan anak yang baik. Level pendidikan ayah, ibu dan pengasuh non-ibu, serta status pekerjaan ibu terbukti berhubungan dengan pengetahuan pengasuh yang benar. Faktor yang berpengaruh terhadap praktik pemberian makan bayi dan anak pada pengasuh adalah pengetahuan pengasuh dan usia anak. Informasi mengenai pemberian makan bayi dan anak sebaiknya diberikan secara teratur dan terus menerus serta tidak hanya membidik pengasuh tapi juga anggota keluarga lainnya. Pelatihan kepada kader Posyandu juga sebaiknya disesuaikan dengan rekomendasi WHO yang terbaru.
The implementation of IYCF key actions and intervention in Indonesia was categorized in a poor situation. It is interesting to assess the knowledge and practices of caregivers on infant and young child feeding (IYCF) to children age 0-23 months in Bekasi municipality which couple years ago their posyandu cadres received education intervention and showed improvement on communication about safe complementary feeding competencies. A cross-sectional survey was conducted in in selected areas/villages of Bekasi. Information on IYCF knowledge and practices were collected from 636 children age 0-23 months and caregivers. It was found that 76.9% caregivers had good IYCF knowledge and 32% had appropriate practices. Fathers, mothers, Non-Maternal Caregivers? education level and also employment status were associated with good knowledge. Message delivery on the IYCF recommendation should be given regularly, frequently and targeted not only to caregivers but also other influencing family member. There is also a need to ensure the cadres receive comprehensive training of the latest WHO recommendation.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Lintang Purwara Dewanti
Abstrak :
ABSTRAK
Dukungan yang diberikan kepada ibu menyusui untuk melakukan praktik menyusui
sesuai dengan rekomendasi WHO telah banyak dan beragam. Namun demikian,
meningkatkan praktik menyusui sesuai rekomendasi tersebut tampaknya memang
bukan hal yang mudah. Salah satu bentuk dukungan yang diberikan kepada ibu baik
oleh teman sebaya (peer) maupun tenaga ahli (professional) dapat berupa kelompok
pendukung ibu ataupun berupa konsultasi satu-lawan-satu atau individual.
Dukungan tersebut pada akhirnya akan sangat membantu apabila diberikan sesuai
dengan kebutuhan dan karakteristik ibu menyusui sehingga dapat mencapai praktek
menyusui yang sesuai dengan rekomendasi. Pendekatan kualitatif digunakan untuk
mengeksplorasi praktik menyusui dan pengalaman ibu dalam menghadiri kelompok
pendukung atau konsultasi individu. Praktek menyusui di kalangan ibu-ibu dalam
bentuk kelompok dan bentuk individu sesuai dengan rekomendasi. Kedua bentuk
dukungan dapat memberi manfaat bagi ibu dengan memberi edukasi utamanya jika
mereka mendapat dukungan menyusui (baik kelompok atau individu) sedini
mungkin yaitu selama masa kehamilan, tentang praktek pemberian ASI yang
direkomendasikan dan bagaimana mempertahankannya. Dukungan dalam bentuk
kelompok, dengan suasana yang tepat, ibu dapat berbagi pengalaman mengenai
menyusui dan saling memberi semangat satu sama lain. Sementara dukungan dalam
bentuk individu, ibu meningkatkan praktek pemberian ASI mereka dengan
mengatasi masalah menyusui secara lebih fokus dibantu oleh konsultan
laktasi/konselor menyusui. Praktek menyusui yang baik dapat terus dipertahankan
oleh pengalaman ibu dalam bentuk dukungan kelompok atau bentuk dukungan
individu yang menyediakan lingkungan yang kondusif untuk ibu belajar dan/atau
untuk mengatasi masalah menyusui
ABSTRAK
Intervention to promote breastfeeding practice according to WHO recommendations
given to breastfeeding mothers have been many and varied. Nevertheless, improving
breastfeeding practices as recommended does not an easy thing. Type of support
given to the mother either by peers and experts (professionals) can be in the form of
support group and/or one-on-one or individual consultation. Such support will be
helpful if given in accordance with the needs and characteristics of breastfeeding
mothers to achieve appropriate breastfeeding practices with the recommendation.
Qualitative approach was used to explore mothers’ breastfeeding performance and
mothers’ experience attending the group and/or individual exposure. The
breastfeeding practice among mothers in group exposure and individual exposure
were in accordance with the recommendation. Both exposures are beneficial for
mothers by educating mothers for recommended breastfeeding practice and how to
maintain it especially if they were exposed to the breastfeeding support (groups or
individual) as early as possible i.e. during pregnancy period. Specific in group
exposure, with the proper group ambiance, mother can share experiences on
breastfeeding and encouraging each other. While in individual exposure, mothers
improved their breastfeeding practice by treating breastfeeding problem with more
focus helped by breastfeeding counselor/lactation consultant. Good performance on
breastfeeding among mothers’ can be maintained by their experiences of group or
individual exposure that allow mothers learn in conducive environment and/or
solved mothers’ breastfeeding problem
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library