Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Katya Mazaya Kinanti Santoso
"Campur kode adalah penggabungan dua atau lebih bahasa ke dalam satu tindak tutur dengan syarat masing-masing unsur yang disisipkan sudah tidak lagi mendukung fungsinya sendiri. Memasuki era globalisasi, campur kode menjadi fenomena yang umum ditemukan dalam keseharian masyarakat, termasuk di Korea Selatan. Penelitian ini bertujuan membahas campur kode bahasa Inggris dalam tuturan bahasa Korea pada acara podcast ‘Unboxing’. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana wujud campur kode dalam acara podcast ‘Unboxing’. Penelitian ini menggunakan metode campuran dengan pendekatan deskriptif-analitis. Sementara itu, pengumpulan data menggunakan teknik simak catat. Dari hasil penelitian, ditemukan 344 data campur kode yang terdiri atas 171 data berwujud kata, 102 data berwujud frasa, 64 data berwujud bastar, 3 data berwujud ungkapan atau idiom, 2 data berwujud reduplikasi kata, dan 2 data berwujud klausa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi dalam menambah wawasan pembaca, serta menjadi referensi untuk penelitian-penelitian terkait sosiolinguistik dan campur kode yang akan datang, khususnya terkait campur kode bahasa Inggris dalam tuturan bahasa Korea.

Code mixing is the mixing of two or more languages in one utterance under the condition that the elements inserted are no longer supporting their own function. Entering the globalization era, code mixing has become a common phenomenon in our daily life, including in South Korea. This research aims to discuss code mixing cases between English and Korean language found in the podcast show titled ‘Unboxing’. This research also answers the question regarding the forms of code mixing found in the podcast show ‘Unboxing’. The research is done using mixed method with descriptive-analytical approach. The datas are collected using observational note-taking technique. According to the result, there is a total of 344 code mixing cases classified as 171 data in the form of word, 102 data in the form of phrase, 64 data in the hybrid form, 3 data in the form of idiom, 2 data in the form of reduplicative word, and 2 data in the form of clause. Through the result of this research, it is hoped that it will provide readers with additional knowledge and reference materials for upcoming researches regarding sociolinguistics and code mixing, especially code mixing between English and Korean language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Samiah
"Skripsi ini menganalisis usaha anak memperoleh informasi untuk membangun kognisi melalui pemicu cerita Sahabat Baik. Tujuannya adalah mengidentifikasi perkembangan kognisi yang terjadi pada anak umur 51 bulan dan mendeskripsikan cara-cara yang digunakan anak umur 51 bulan untuk mengembangkan kognisi dengan pemicu cerita Sahabat Baik. Anak diceritakan Sahabat Baik sebanyak tiga kali. Dari penelitian ini diperoleh perkembangan kognisi anak dari penceritaan pertama sampai penceritaan ketiga. Anak mengembangkan kognisi tersebut dengan menggunakan kalimat interogatif dan kalimat deklaratif.

Abstract
This thesis analyzes the child's efforts to obtain information to build up the cognition through Sahabat Baik story as the trigger medium. The purpose of this research is to identify the development of the cognition that occurs in a child aged 51 months and to describe the ways the child develops the cognition through Sahabat Baik story as its trigger medium. The story of Sahabat Baik is told to the child three times. The result of this study shows the cognition development of the child from the first telling to the third telling. The child develops the cognition by using the interrogative phrase and declarative sentences."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S497
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Stanly Monoarfa
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbedaan dan persamaan verba kausatif antara bahasa Jepang dan bahasa Indonesia. Di sini dikontraskan pembentuk verba kausatif (shieki) yang ditinjau dari segi makna dan bentuk, serta aspek-aspek yang terkait yang terdapat dalam model-model kalimat berverba kausatif tersebut. Dalam bahasa jepang verba shieki ditandai dengan perubahan verba transitif maupun intransitif menjadi ?seru(~せるatau -saseru(~させる), sedangkan dalam bahasa Indonesia verba kausatif ini biasanya terjadi melalui [1]afiksasi bentuk dasar dengan melekatkan me-kan, memper-kan atau -kan. Data penelitian ini adalah model-model kalimat yang diperoleh dari korpus data novel berbahasa Jepang dan kumpulan cerpen berbahasa Indonesia, serta sumber acuan lain berupa buku-buku yang memuat tentang kausatif baik dalam bahasa Jepang maupun bahasa Indonesia. Data yang diambil dari novel diperlakukan sebagai data utama, data lainnya diperlakukan sebagai data pelengkap.

This research was aimed to describe the differences and similarities between Japanese causative verbs and Indonesian. Here the contrasted forming causative verbs (shieki) which reviewed in terms meaning and form, as well as related aspects contained in the models the causative sentence verb. In Japanese verbs shieki characterized by changes in transitive and intransitive verbs be-exciting ?seru(~せる) or -saseru(~させる), whereas in Indonesian causative verbs usually occurs through affixation basic form by embedding me-kan, memper-kan or -kan. Data of this study are models sentence corpus of data obtained from a Japanese novel and collection of short stories in Indonesian language, as well as other sources such as reference books which contain either causative in Japanese and Indonesian. novel data taken from treated as the main data, other data are treated as complementary data."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifka Anggraini
"ABSTRAK<>br>
Skripsi ini membahas mengenai ragam bahasa dalam iklan layanan masyarakat Korea. Penelitian dilakukan dengan metode tinjauan pustaka dan menggunakan pendekatan kualitatif. Dari hasil tinjauan ditemukan ragam bahasa Korea bentuk honorifik yang digunakan dalam iklan layanan masyarakat Korea bervariasi. Ragaman bahasa honorifik yang digunakan berkaitan dengan faktor penentu keberagaman bahasa yang ditinjau dari komponen tutur SPEAKING Dell Hymes. Ragam formal ditandai dengan akhiran ndash;?/??? [-bi?b/s?mnida], polite ditandai dengan akhiran ndash;?/?? [-a/?yo], semiformal ditandai dengan akhiran ndash;?? [io], familiar ditandai dengan akhiran ndash;? [-ge] atau ndash;? [-ne], banmal ditandai dengan akhiran ndash;?/?/?? [-a/?/y?yo], dan plain ditandai dengan akhiran ndash; ? ?/?? [-?n/n?nga] di akhir kalimat.

ABSTRACT<>br>
The focus of this study is to discusse the languages diversity in Korea public service advertising. The study is using literature review method and using qualitative approach. In conclusion, it found that the diversity of Korean honorifics are used in Korea public service advertising form is varied. Korean honorifics diversity used related to determinants of language diversity in terms of Dell Hymes rsquo s speech components, SPEAKING. Formal style marked with the bi b s mnida , polite marked with a yo , semiformal marked with io , familiar marked with ge or ne , banmal marked with a y yo , and plain marked with n n nga at the end of the sentence."
2015
S69965
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hyon Yoo Jin
"Penelitian ini berjudul “Pesan Ideologi dalam Novel Hikayat Kadiroen Karya Semaoen”. Pembahasan dalam penelitian ini berfokus pada bagaimana pengarang menyampaikan ideologinya lewat karya yang diciptakannya, yaitu Hikayat Kadiroen. Sejalan dengan itu, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Hikayat Kadiroen dimanfaatkan pengarang untuk menyampaikan pesan ideologi yang dianutnya. Untuk menjawab permasalahan itu, penelitian ini menggunakan pendekatan struktural, terutama yang terkait dengan penokohan, dan sosiologi sastra yang menekankan hubungan antara karya sastra dan pengarang. Adapun metode yang digunakan adalah metode deskripsi analisis yang menggabungkan pembacaan secara cermat dan kritis untuk mengungkapkan ideologi yang ditampilkan dalam novel Hikayat Kadiroen. Dari kajian terhadap novel tersebut dapat disimpulkan bahwa ideologi komunisme yang dianut Semaoen disampaikan melalui tokoh Kadiroen. Ideologi itu disampaikan sebagai pesan perlawanan untuk memerangi segala bentuk penindasan pemerintah kolonial yang mengakibatkan kesengsaraan masyarakat.

This research is entitled "Message of Ideology in the Novel Hikayat Kadiroen by Semaoen". The discussion in this study focuses on how the author conveys his ideology through the work he creates, namely Hikayat Kadiroen. In line with that, the formulation of the problem in this reseach is how the author uses Hikayat Kadiroen to convey his ideological message. To answer this problem, this research uses a structural approach, especially those related to characterizations, and a sociology of literature that emphasizes the relationship between literary works and authors. The method used is a descriptive analysis method that combines careful and critical reading to reveal the ideology presented in the novel Hikayat Kadiroen. From the study of the novel, it can be concluded that Semaoen's ideology of communism was conveyed through the character of Kadiroen. The ideology was conveyed as a message of resistance to combat all forms of oppression by the colonial government that resulted in people's misery."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asti Ningsih
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai sistem honorifik dalam bahasa Korea yang dibatasi pada bentuk penghormatan terhadap subjek (subject honorification), mitra tutur (addressee-related honorific), dan objek (object honorification). Penelitian dilakukan dengan metode tinjauan pustaka dan menggunakan pendekatan kualitatif. Dari hasil tinjauan ditemukan bahwa honorifik terhadap subjek ditandai dengan partikel subjek -께서[kkésô] dan penanda honorifik 시 [si]; honorifik terhadap mitra tutur ditandai dengan pemakaian akhiran kalimat (ending) yang berbeda-beda sesuai tingkat ragam dan jenis kalimatnya; dan honorifik terhadap objek ditandai dengan partikel objek ?께 [kké] dan verba khusus.

ABSTRACT
The focus of this study is to discuss about the Korean honorific system constrained to the form of subject honorification, addressee-related honorific, and object honorification. This study is using a literature-review method and qualitative approach. In conclusion, it found that subject honorification can be identified by the use of subject particle -께서[kkésô] and honorific marker 시 [si]; while addressee-related honorific can be identified by the use of variant ending according to the speech level and sentence-style; and object honorification can be identified by the use of object particle ?께 [kké] and some special honorific verb."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1771
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aquitannya Irfiandra
"Skripsi ini menganalisis prinsip kerja sama dan kesantunan dalam serial Malam Minggu Miko. Analisis ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan pematuhan dan pelanggaran prinsip kerja sama dan kesantunan yang terdapat dalam pertuturan adegan-adegan episode “Nissa” dan “Miranda”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan metode studi kasus. Tujuan analisis ini menghasilkan beberapa kesimpulan. Pertama, pertuturan antartokoh sering kali tidak relevan dengan topik yang dibicarakan, sehingga menimbulkan ketidaksepakatan antarpeserta tutur. Namun, penutur berusaha untuk memaksimalkan keuntungan mitra tutur. Kedua, ditemukan maksim yang memenuhi pematuhan dan pelanggaran prinsip kerja sama, yaitu maksim relevansi. Ketiga, ditemukan bentuk atau cara pertuturan yang memenuhi pematuhan dan pelanggaran prinsip kerja sama dan kesantunan. Keempat, serial Malam Minggu Miko bukanlah serial yang menggunakan pelanggaran prinsip kerja sama dan kesantunan sebagai alat untuk menghibur masyarakat.

The thesis consist of through analysis of the cooperative principle and politeness in the web series Malam Minggu Miko. The purpose of analysis is to describe and explain the compliance and violations of the principle in the sequence of scenes in episodes “Nissa” and “Miranda”. The research conducted using method of study cases and descriptive qualitative. The objective of the analysis is to draw several conclusive statements. First, collision between characters is likely to be irrelevant with the designated topic, resulting in dessences among characters. However, the speaker try to maximize the hearer advantage. Second, the maxim of relation has shown fulfillness of the compliance and violation of the cooperative principle. Third, the research resulted in a way of how the substitutions of the series has shown fulfillness of the compliance and violation of both the cooperative principle and politeness. Fourth, web series Malam Minggu Miko is not classify as a series that uses violation of the cooperative principle and politeness as an arsenal for public entertainment."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45726
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Malta Zahrani
"Konflik sosial kerap kali terjadi dalam kehidupan masyarakat, terutama masyarakat Sakai yang hidup berdampingan dengan perusahaan besar. Konflik sosial itu dipicu salah satunya oleh pencemaran lingkungan yang berdampak buruk pada masyarakat tersebut. Hal ini tercermin dalam novel Tangisan Batang Pudu karya Musa Ismail. Oleh karena itu, novel tersebut sangat menarik untuk dikaji karena merupakan gejala umum yang banyak ditemukan di berbagai belahan dunia. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk konflik sosial antara perusahaan dan masyarakat Sakai akibat pencemaran lingkungan dan pencemaran lingkungan akibat kapitalisme perusahaan yang menjadi faktor pemicu terjadinya konflik tersebut di masyarakat dalam novel Tangisan Batang Pudu karya Musa Ismail. Penelitian kesusasteraan ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik studi pustaka melalui pendekatan sosiologi sastra. Hasil penelitian ini adalah adanya konflik sosial laten dan konflik sosial terbuka serta pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh kapitalisme perusahaan sehingga mengakibatkan adanya kelangkaan ikan dan hampir hilangnya sumber daya alam yang penting bagi masyarakat Sakai. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa konflik sosial dapat terjadi apabila perusahaan yang beroperasi di suatu tempat tidak memperhatikan kondisi masyarakat dan budayanya.

Social conflicts often occur in people's lives, especially among the Sakai people who live alongside large companies. One triggering factor for social conflict is environmental pollution, which negatively impacts the community. This is reflected in the novel Tangisan Batang Pudu by Musa Ismail. Therefore, the novel is highly interesting to study as it represents a common phenomenon found in many parts of the world. This study aims to explain the forms of social conflict between companies and Sakai people resulting from environmental pollution and corporate capitalism, which serve as trigger factors for conflicts in society within the novel Tangisan Batang Pudu by Musa Ismail. This literary research employs a qualitative descriptive method, utilizing literature study techniques through a sociological approach. The research findings reveal latent and open social conflicts, as well as environmental pollution caused by corporate capitalism, leading to a scarcity of fish and the near depletion of crucial natural resources that are vital to the Sakai people. Based on this research, it can be concluded that social conflicts can arise when large companies fail to consider the societal conditions and cultural values."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Farahdilla Aulya
"Perkembangan budaya Korea semakin meluas hingga berbagai produk Korea dikenal oleh pasar Indonesia. Korea Selatan memiliki produk-produk populer yang dikagumi oleh konsumen Indonesia karena ketertarikan masyarakat terhadap ragam budaya Korea. Industri makanan Korea yang semakin tersebar luas membuat kimchi sebagai makanan khas Korea berhasil populer sehingga memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumen. Dengan teknik pengambilan sampel sebanyak lima responden dengan karakteristik, berdomisili di Jakarta dan sudah menjadi konsumen kimchi. Analisis data dilakukan dengan metode analasis deskriptif dan pendekatan kualitatif. Tujuan penelitian ini menelaah kimchi dengan perilaku konsumen untuk melihat kelas sosial di masyarakat. Hasil penelitian dan analisa yang dilakukan berdasarkan pembelian dan konsumsi kimchi melihat indikator yang digunakan yaitu gaya hidup, relasi sosial dan keadaan ekonomi yang dihasilkan individu dapat memperjelas perilaku dan status sosial mereka. Kimchi sebagai makanan impor dengan harga premium menjadi penentu konsumen berada dalam kelas sosial atas, menengah atau bawah. Faktor kenyamanan, kepercayaan dan psikologis perilaku konsumen menjadi faktor yang berpengaruh dalam praktik makan kimchi. Faktor kepuasaan mencerminkan yang paling dominan dalam penentu perilaku konsumen terhadap produk kimchi yang beredar di pasaran seperti di restoran Korea atau supermarket. Hal tersebut menunujukkan terbentuknya kelas sosial berdasarkan variasi perilaku konsumen yang secara signifikan saling berpengaruh.

The development of Korean culture is expanding so that various Korean products are recognized by the Indonesian market. South Korea has popular products that are admired by Indonesian consumers because of the public's interest in Korean cultural diversity. The Korean food industry is becoming more and more widespread, making kimchi as a Korean food popular, so that it has an influence on consumer behavior. With a sampling technique of five respondents with characteristics, domiciled in Jakarta and have become consumers of kimchi. Data analysis was carried out using descriptive analysis methods and qualitative approaches. The purpose of this study is to examine kimchi with consumer behavior to see social class in society. The results of research and analysis conducted based on the purchase and consumption of kimchi saw the indicators used, namely lifestyle, social relations and economic conditions produced by individuals to clarify their behavior and social status. Kimchi as imported food with premium prices determines whether consumers are in the upper, middle or lower social class. Convenience, trust and psychological factors of consumer behavior are factors that influence the practice of eating kimchi. The satisfaction factor reflects the most dominant factor in determining consumer behavior towards kimchi products on the market such as in Korean restaurants or supermarkets. This shows that the formation of social class based on variations in consumer behavior is mutually influential and significant."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Nastiti
"Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia mengalami proses persentuhan bahasa sehingga terdapat pengaruh bahasa asing terhadap bahasa Indonesia. Keterbukaan dengan bahasa juga memicu munculnya istilah-istilah baru di suatu bidang tertentu. Di bidang ekonomi, terdapat penyerapan bahasa asing ke bahasa Indonesia, khususnya istilah investasi. Penggunaan istilah investasi banyak ditemukan pada artikel berita, antara lain pada artikel berita di media massa daring. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini akan membahas proses pemadanan istilah investasi dan bentuk perubahan makna istilah investasi pada media massa daring. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan proses pemadanan investasi dan perubahan makna investasi dalam artikel berita di media massa daring. Penelitian ini menggunakan metode kualititiatif dengan teknik observasi dan mencatat dalam melakukan inventarisasi data penelitian. Berdasarkan hasil analisis pemadanan dan perubahan makna istilah investasi, penelitian ini memperlihatkan bahwa terdapat beberapa istilah investasi yang mengalami proses pemadanan istilah berupa pemadanan dengan penerjemahan langsung, penerjemahan dengan perekaan, penyerapan dengan penyesuaian ejaan dan lafal, penyesuaian ejaan tanpa penyesuaian lafal, penyesuaian lafal tanpa penyesuaian ejaan, tanpa penyesuaian ejaan dan lafal, serta penyesuaian berupa penyerapan afiks. Selain itu, penelitian juga memperlihatkan bahwa terdapat beberapa istilah investasi yang mengalami perubahan makna, khususnya berupa perluasan makna.

As it continues to develop, the Indonesian language has experienced the process of language contact, resulting in the influence of foreign languages on Indonesian. This openness to other languages has also triggered the emergence of new terms in certain fields. In economics, many foreign terms have been absorbed into Indonesian, especially terms regarding investment. The use of these investment-related terms is often found in news articles, including those in online mass media. Therefore, this research will discuss the process of how these investment terms are borrowed and the form of how the meaning of the investment terms in online mass media change. The purpose of this study is to explain the loanwords of investment terms are borrowed and how the meaning of investment terms in online news articles changes. This study uses a qualitative method with observation and note-taking techniques in conducting an inventory of research data. Based on the results of analyzing the loanwords of investment terms and the changes in their meaning, this study shows that there are several investment terms that undergo a process of borrowing in the form of matching with direct translation, translation with conjecture, absorption with spelling and pronunciation adjustments, spelling adjustments without pronunciation adjustments, pronunciation adjustments without spelling adjustments, without spelling and pronunciation adjustments, as well as adjustments in the form of affix absorption."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>