Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 37 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Renold Rizal Putra
Abstrak :
Penggunaan hidrokarbon sebagai refrigeran telah digunakan di negara»negara Eropa sejak dikelahuinya dampak CFC-12 terhadap lapisan ozon. Indonesia mempunyai potensi yang bagus untuk mengembangkan refrigeran hidrokarbon karena mempunyai sumber gas alam yang banyak. Skripsi ini membandingkan unjuk kerja refrigeran hidrokarbon HC-A sebagai salah satu produk dalam negeri terhadap CFC-12. Pengujian unjuk kerja ini dilakukan pada Fasilitas Pengujian Komponen Alat Pengkondisian Udara (Air Condmbnfng Test Facility) yang terdapat di Laboratorium Terrnodinamika dan Mesin Propulsi (LTMP-BPPT) Serpong. Pengujian dilakukan dengan menjaga konslan tempefatur outlet kondenser pada suhu 39°C, dengan tamperalur infer evaporator divariasikan dari -2 - 13°C. Analisa hasil pengujian menunjukkan bahwa refrigeran HC~A mempunyai unjuk kerja yang Iebih baik pads suhu inlet evaporator fendah (beban evaporator yang tinggi) dengan efek refrigerasi yang tebih besar sehingga lebih dingin dibandingkan CFC-12. Refrigeran HC-A mempunyai temperatur buang kompresor yang Iebih rendah sehingga dapat di-drop-in ke sistem pengkondisian udara yang menggunakan CFC-12 dengan jumlah pengisian setengah dari jumlah CFC-12. ......The aplicatlon of hydrocarbons as refrigerant have been developed by European Community since effect of using CFC-12 to ozone layer had known, indonesia has good potential to develop hydrocarbon refngerants because of huge natural gas resources. This script compares performance hydrocarbon refrtgerants namely HC-A as one of local products to CF C-1 2. This performance experiment were carried out in Air Conditioning Test Facitty in Laboratory for Thermodynamics, Engines and Propulsion System (l. TMP-BPPT) Serpong. All tests carried out at constant outlet oondensor temparatur about 39°C 8nd inlet evaporator temperatur varied from -2 - 13°C. Analysis revealed that refrigerant HC-A perlomtecl better than CFC-12 at low inlet evaporator temperatur (high load) with larger rerngerating effect and oooten Refrigerant HC-A can be dropped-in to CFC-12's air conditioning system because of tower discharge compressor temperatur with amount of charging half than CFC-12.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37183
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vega Riyanti
Abstrak :
ABSTRAK
Setiap Air Conditioner mengguuakan reiiigeran sebagai Huida kexja. CO2 merupakan altematif refdgeran yang tidak beracun, tidak berbahaya dan mempalcan refrigeran yang mendekati ideal. CO2 sebagai reliigeran dapat berfungsi efelctif bila diterapkan pada Siklus Translcritikal, di mana tekanan konclensemya berada di atas tekanan kdtis. Untuk itu, perlu dibuat suatu desain konstruksi yang sesuai dengan karalcteristik CO1 dalam siklus kompresi uap Dalam AC, kond ser adalah salah satu komponen utamanya. Alat tersebut berimgsi untuk membuang panas alcibat kelja kompresor dan panas yang diserap evapolator.

Pada siklus transkritikal, di kondenser teljadi pelepasan panas dalam .Else tmmggal bukan kondensasl sepertj pada sistem pendingin umumnya, karena itu disebut Gas Cooler. Permcangan ini m itikberatkan pada desain termalnya namun menyesuaikan dengan karakteristik C01 yang memerlukan perhatian khusus pada ketebalan tube dau pressure drop yang besar.

Kapasitas pendinginan pada evaporator dalam perancangan ini adalah 5 TR., di mana refxigeran mengalir di dalam tube dan udara mengalir dengan arah menyilang berkas tube. Temperatur udara masuk 30°C dan temperatur udara keluar 40°C, sedangkan temperatur CO2 masuk adalah 81,26°C dan temperatur CO2 keluar 45°C. Ienis gas cooler pada perancangan ini adalah tipe fin and tube dengan jenis _fin plat kontinu berbentuk segi ernpat datar, dengan material aluminium, jumlahjin 394 finlm, dan tebaljln 0,203 mm.

Dari perhitungan rancangan ini dengan iterasi menggunakan Micosoj? Excel diperoleh data bahwa diameter tube relatif lebih kecil clari diameter tube standar yang digunakan clalan sistem AC Split dan pressure drop yang culcup tinggi. Karena aliran massa yang cukup besar, aliran massa dibagi atas 10 sirkuit untnk mengurangi jatuh tekanan. Tube menggunakan bahan Stainless Steel dengan diameter luar/diameter dalam 5,6/4,3 mm dengan susunan 3 baris dan 50 tube per baris. Panjang tube keselumhan adalah l27,5 m dengan luas perpindahan panas 18,70 ml. Sehingga jatuh tekanan di dalam pipa pada tiap sirl-:uit adalah 111046 Pa sedangkan jatuh tekanan pada sisi udara adalah 156 Pa.
2000
S37179
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Ishak
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1980
S16508
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitti Reno Intan Taher
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1981
S16548
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Legowo Agus Marwanto
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16879
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Maria Andria
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16836
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianturi, Putri Cahaya
Abstrak :
Beroperasinya MRT Fase I dengan rute dari stasiun Lebak Bulus menuju stasiun Bundaran HI di Jakarta yang dimulai pada Bulan Mei 2019 memberikan harapan agar bisa mengurangi kemacetan di Jakarta. MRT awalnya menerapkan tarif gratis, kemudian dikenakan tarif diskon pada bulan April 2019 dan pada tanggal 13 Mei 2019 tarif dinaikkan 100%. MRT akan dikembangkan ke fase II dan III pada tahun 2020 hingga tahun 2024. Perencanaan ini membutuhkan evaluasi MRT fase I yang saat ini sedang beroperasi, untuk melihat elastisitas permintaan penumpang terhadap perubahan tarif MRT. Penelitian ini menggunakan data asal-tujuan pada jumlah penumpang yang berasal dari semua stasiun MRT Jakarta untuk melihat dampak perubahan tarif ganda pada 13 Mei 2019. Perbandingan jumlah penumpang dilakukan pada waktu sebelum dan sesudah tanggal ketika tarif berubah melalui pendekatan Regression Discontinuity Design (RDD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada penurunan jumlah penumpang sebesar 11,3% yang menyiratkan elastisitas permintaan penumpang dalam jangka pendek yaitu -0,0086. Perkiraan ini menunjukkan permintaan MRT bersifat inelastis seperti yang ditemukan dalam literatur terbaru dari elastisitas permintaan angkutan rel (harga sendiri) di Australia (Litman, 2017).
Phase I MRT operations with a route from Lebak Bulus station to the Bundaran HI station in Jakarta starting in May 2019 give hope to reduce congestion in Jakarta. MRT applies free fare at the start of operations, then is subject to discounted rates in April and on May 13, 2019 fares are raised 100%. The development of the MRT will continue to phases II and III in 2020 to 2024. This planning requires an evaluation of the phase I MRT which is currently operating, to see the elasticity of passenger demand for changes in MRT fare. This study uses origin destination (O-D) data on the number of passengers originating from all Jakarta`s MRT (Mass Rapid Transit) stations to see the effect double fare change on May 13, 2019. It compares the passengers at time before and after the date when the fare changes with  Regression Discontinuity Design (RDD) approach. The estimates show that there was a decrease in passenger numbers by 11,3% which implies the short-response demand elasticity of 0,0086. This estimate shows MRT demand is inelastic as found in the latest literature on the elasticity of rail transport demand (own price) in Australia (Litman, 2017).
Depok: Universitas Indonesia, 2020
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Anwar
Abstrak :
The rising food price has been signaling a crisis to food insecurity among the poor since the period of 2007/2008. The poor would be in a difficult situation to allocate the budget to meet the demand for food and nonfood in daily life as the real income changes. Food insecurity measured by Food Insecurity Experience Scale (FIES) is a most recent broadened concept of food insecurity considering the existence of anxiety to food access. This research aims to evaluate the causal inference of food price exposure to the FIES both on simple sum namely raw score and Rasch scale, a corrected measure which assuming the same latent traits among the households. The estimation used is Pooled Ordinary Least Square through the multilevel observations and Panel Regression for regional-level data. The main finding of this research is that the rising food price significantly affected the FIES, consistently on the raw score and Rasch scale, specifically to the vulnerable households defined by the bottom 40 percent in terms of their expenditure. The rising food price also increased the proportion of severely food insecure households at the regional level. As the heterogeneous effect through islands is also evaluated, it's concluded that the highest effect of the rising food price to experiencing the anxiety of food insecurity belongs households located in Bali and the lowest effect belongs to households located in Java Island. Decomposing food price into rice and nonrice is solving the puzzle where and who belongs the worse effect should be. The rising rice price is affecting worse to the households in Sumatera and Papua, but on the contrary, the households in Java, Nusa Tenggara, and Sulawesi were taking benefit amid the rising rice price. The result is also serving as a baseline in evaluating the impact of such an outbreak namely Covid-19 through the channel of compensating variations regarding food insecurity.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yudhy Guztaman
Abstrak :
Penelitian ini mencoba menilai pengaruh penerapan tarif tunggal (penurunan tarif pajak) terhadap peningkatan kepatuhan Wajib Pajak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) melalui penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013. Menggunakan metode probit unbalanced panel data, penelitian ini menganalisis pengaruh penerapan peraturan tersebut terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak di Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 mampu meningkatkan kepatuhan wajib pajak usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia. ...... This study attempts to estimate the effect of applying a single rate (reducing tax rate) on increasing tax compliance of Micro, Small and Medium Enterprise (MSME) through the implementation of Government Regulation No. 46 of 2013. Using probit unbalanced panel data, this study analyzes the effect of reducing tax rate in Indonesia. The results indicate that adoption of Government Regulation No. 46 0f 2013 (reducing tax tariff) is able to improve taxpayer compliance of MSME in Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T54760
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Afini Muliandari
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dampak dari Bantuan Pangan Non- Tunai (BPNT) dan Program Sembako terhadap asupan nutrisi Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Menggunakan data SUSENAS cross-section 2017-2021, kami melakukan pseudorandomization dengan Propensity Score Matching (PSM) dengan contemporaneous control dan estimasi Ordinary Least Square (OLS) dengan pendekatan multi-arm. Program Sembako memberikan dampak yang signifikan bagi peningkatan asupan nutrisi dibandingkan BPNT. Peningkatan asupan nutrisi KPM Program Sembako di level nasional secara umum didorong oleh Pulau Jawa, Pulau Sumatra, dan area perkotaan. Penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan fleksibilitas kupon makanan, dengan nilai bantuan yang sama tidak dapat memberikan dampak yang sama antar wilayah. ......This study aims to compare the impact of Noncash Food Assistance (BPNT) and the Sembako programme on the nutrition outcomes of Beneficiaries (KPM). Using the 2017- 2021 SUSENAS cross-section data, we perform pseudorandomization with propensity score matching (PSM) with contemporaneous control and ordinary least square (OLS) estimation with a multi-arm approach. The Sembako programme has a significant impact on increasing nutrition outcomes compared to BPNT. The increase in the nutrition outcomes of the Sembako programme beneficiaries at the national level is generally driven by Java Island, Sumatra Island, and urban areas. This research shows that increasing the flexibility of food vouchers, with the same benefit value cannot yield the same impact across regions.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>