Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Biran Affandi
"Sebuah studi intervensi telah dilaksanakan di delapan puskesmas di Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat, sejak April 1994 sampai dengan December 1996. Ada dua komponen intervensi yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu pemberdayaan wanita dan rujukan obstetrik-perinatal. Komponen pemberdayaan wanita terdiri atas paket kegiatan kemitraan dalam melakukan penelitian dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) setempat dan kegiatan tutorial bagi ibu-ibu usia reproduktif di desa. Sementara komponen rujukan obstetrik dan perinatal berupa pengembangan model pelayanan obstetrik-perinatal di tingkat primer yang mendapat pengayoman dari dokter spesialis kehidanan dan spesialis kesehatan anak di rumah sakit rujukan.
Kegiatan intervensi dilakukan dalam paket-paket kegiatan lokakarya penelitian untuk LSM setempat, pelatihan tutor, dokter/bidan puskesmas, bidan di desa, magang/pembinaan dukun bayi serta pengadaan alat, bahan habis pakai dan obat esensial untuk pelayanan obstetri dan perinatal. Dari kegiatan intervensi ini telah dilatih dan dilihatkan 5 LSM setempat, 9 dokter puskesmas, 16 bidan puskesmas, 23 bidan di desa, 104 tutor, dan 255 dukun bayi. Setelah kegiatan lokakarya dan pelatihan tersebut di atas, kegiatan tutorial dan rujukan obstetrik dan perinatal diimplementasikan. Kepada para tutor diberikan 3 paket kegiatan toturial, setiap paket terdiri dari 8 kegiatan pertemuan kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 8-10 orang. Selama implementasi kegiatan telah dilakukan 2043 kali kegiatan tutorial di desa yang memberi penyuluhan kesehatan dan keluarga berencana pada 2629 ibu usia reproduktif.
Evaluasi atas kegiatan kemitraan dengan LSM dilakukan terhadap proses dan hasil penelitian yang dilakukan. Evaluasi kegiatan tutorial dilakukan dengan menggunakan parameter Pengetahuan, Sikap, dan Praktek (PSP) ibu usia reproduktif tentang Program Keluarga Berencana dan Kesehatan Ibu dan Anak dengan membandingkan keadaan sebelum dan sesudah intervensi. Untuk itu, dilakukan survei sebelum dan sesudah intervensi. Selain itu, juga digunakan data akseptor baru KB dengan cara melihat grafik kecenderungan dan membandingkan periode sebelum dan sesudah intervensi. Untuk rujukan perinatal, digunakan parameter kinerja pelayanan obstetri dan perinatal, yang meliputi pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, rujukan kasus risiko tinggi, pertolongan kasus aborsi dan penanganan kasus persalinan patologis.
Secara keseluruhan kegiatan intervensi tersebut di atas mampu laksana dan berpengaruh positif terhadap perhaikan PSP ibu usia reproduktif dan kinerja pelayanan obstetrik dan perinatal di tingkat primer. Telah terjadi peningkatan proporsi responden yang mengetahui jenis kontrasepsi yang tepat, waktu pemeriksaan susuk. serta praktek penggunaan metode kontrasepsi yang lebih efektif. Intervensi tampaknya tidak berpengaruh pada jumlah kunjungan periksa hamil dan pertolongan kasus aborsi. Sebaliknya, intervensi terlihat herpengaruh pada proporsi persalinan puskesmas dan tenaga kesehatan, rujukan kasus kehamilan risiko tinggi, rujukan aborsi, dan tindakan obstetrik. Selama 24 hulan masa pengamatan angka kematian ibu pada praintervensi. pascaintervensi I, dan pascaintervensi 2 sebesar 303,233, dan 254 per 100.000 kelahiran hidup. Sementara itu, angka kematian perinatal pada praintervensi, pascaintervensi 1, dan pascaintervensi 2 sebesar 15,6; 12,8 dan 12,5 per 1000 kelahiran. Angka-angka tersebut lebih rendah daripada angka provinsi dan angka nasional."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1997
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Musfardi Rustam
"Abstrak
Upper Respiratory Infection (URI) is a major cause of morbidity and mortality of infants and toddlers in developing countries. The high infant morbidity and mortality rates in Indonesia are associated with the low exclusive breastfeeding ability. Breast milk is a natural drink for newborns in the first month of life that is beneficial not only for the babies, but also for mothers. The aim of study was to determine exclusive breastfeeding and decrease in incidence of URI among infants aged 6-12 months. This study was conducted by using case control design. Samples were taken by using cluster random sampling. Subject of study consisted of 162 cases and 162 control with infants aged 6-12 years. Cases were 162 infants aged 6-12 months suffering from URI within one last month and taken by mothers to primary health care that was selected location of study, while control was mothers who took their infants aged 6-12 months who did not suffer from URI within one last month to the selected primary health care. Data analysis included univariate, bivariate, stratification, and multivariate analysis with logistic regression. Results of study found that infants who were not exclusively breastfed were 1.69 times (95% CI: 1.02-2.80) more at risk of increasing URI incidence compared to infants who were breastfed exclusively after controlled by smoker in house and immunization variables. Health promotion of 6-month exclusive breastfeeding, provision of immunization, and anti-smoking program need to be implemented continuously to decrease the rates of morbidity and mortality due to URI disease."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
613 KESMAS 13:3 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Pratomo
"ABSTRAK
Permasalahan penelitian: HIV/AIDS dan Hepatitis B merupakan masalah kesehatan masyarakat yang sangat penting karena belum ditemukan obatnya sampai saat ini. Ibu usia subur, khususnya yang berpenghasilan rendah pengunjung Puskesmas semakin rentan terhadap risiko penularan kedua penyakit tersebut. Sampai saat ini belum ada model upaya promotif dan preventif di Puskesmas yang mengintegrasikan pelayanan penyakit hubungan seksual (PHS) ke dalam pelayanan Puskesmas (BP/KIA/KB).
Tujuan penelitian: Mengembangkan model intervensi guna menurunkan risiko infeksi PHS termasuk HIV/AIDS dan Hepatitis B bagi ibu usia reproduksi, ibu hamil dan peserta keluarga berencana yang berpenghasilan rendah melalui keterpaduan program PHS dengan program kesehatan reproduksi di klinik KIA/KB dan BP di Puskesmas daerah pedesaan dan perkotaan.
Metode Penelitian: Desain penelitian ini adalah Kuasi eksperimen, yaitu one group pre dan post test tanpa kelompok kontrol, dimana dilakukan observasi awal, intervensi. dan observasi akhir. Pengumpulan data yang dilakukan pada observasi awal adalah sebagai berikut: a) studi kualitatif, yaitu Wawancara Mendalam terhadap 4 dokter Puskesmas. Diskusi Kelompok Terarah (DKT) bidan/perawat Puskesmas sebanyak 4 kelompok (6-8 orang/kelompok), dan DKT ibu usia reproduksi pengunjung BP/Klinik KIA/KB sebanyak 8 kelompok (6-10 orang/kelompok), b) Observasi pada pelayanan BP/KIA/KB Puskesmas. c) survei PSP (Pengetahuan, Sikap, dan Praktek) terhadap 400 ibu pengunjung BP/Klinik KIA/KB yang dipilih secara acak. d) skrining terhadap 1.200 ibu pengunjung BP/Klinik KIA/KB Puskesmas terutama untuk mengindentifikasi Trichomonas dan Gonorrhoe, juga infeksi PHS lainnya. Lokasi penelitian ini adalah di 4 wilayah Puskemas, yaitu 2 Puskesmas perkotaan (Puskesmas Kec. Ciracas dan Puskesmas Kec. Koja di DKI Jakarta) dan 2 Puskesmas pedesaan (Puskesmas Kec. Pamanukan, Kai). Suhang dan Puskesmas Kec. Pulomerak, Kab. Serang di Jawa Barat).

ABSTRACT
The research problem:
HIV/AIDS and Hepatitis B are becoming two major and critical public health problems. Unfortunately, up to now there is no cure for these two diseases. The low income married women of reproductive age (MWRA) are becoming more and more susceptible to the risk of infection of sexually transmitted diseases (STDs) including HIV/ AIDS. So far, a model of integrating STD services into the existing ambulatory/ mother & child health (MCH)/ family planning (FP) services in the Puskesmas is presently unavailable.
The research objectives:
To develop an intervention model iii reducing the risk of STDs including HIV/AIDS and Hepatitis B infection for low income MWRA through integrating STD services into MCHl/FP services in the Puskesmas both for urban as well as rural areas.
Methodology:
The design of the study is one group pre and post test without a control group (a Quasi-experimental design). A measurement was conducted at the beginning of the study then followed by intervention and evaluation/ measurement after the intervention. Three different measurements were conducted prior to the intervention period namely both qualitative and quantitative study (survey) and STD screening. During the qualitative study, an in-depth interview was conducted for 4 Puskesmas doctors and a series of focus group discussions (FGD) was performed. Four (4) FGDs for midwives and nurses of the Puskesmas and four (4) FGDs for MWRA attending ambulatory, MCH and FP clinic of the Puskesmas. Each FGD consisted of 6 - 10 participants.
A survey of Knowledge, Attitude and Practice (KAP) was conducted among 400 MWRA visiting the four Puskesmas which were randomly selected. In addition, screening for STDs (except syphillis aiid HIV/AIDS) using wet-mount and Grain staining techniques were performed among 1200 MWRA visiting the Puskesmas both in the urban and in the rural areas.
Location of the study were two Puskesmas in the urban areas namely Puskesmas Kec. Koja and Ciracas of the Metropolitan Municipality of Jakarta. For the rural areas Puskesmas Pulomerak (district Serang) and Pamanukan (district Subang) from West Java were selected to participate in this study."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library