Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Huda
Abstrak :
Berangkat dari permasalahan klasik Industri Susu di Indonesia, penelitian ini bertujuan untuk memberikan sebuah bahasan mengenai bagian hulu rantai produksi Industri Susu Indonesia. Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan sebuah bahasan secara teoritis mengenai proses knowledge sharing yang terjadi di dalam organisasi masyarakat pedesaan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan teori-teori mengenai common knowledge, ties, social cohesion, struktur jaringan, serta tacit knowledge dan explicit knowledge. Penelitian ini menemukan bahwa aktifitas sharing knowledge yang terjadi di Koperasi SAE Pujon dapat dikategorisasikan menjadi aktifitas formal, semi-formal dan informal. Keberadaan common knowledge, social cohesion dan ties di kalangan peternak sapi Pujon melahirkan kemauan (willingness) untuk meluangkan waktu dan tenaga melakukan knowledge sharing dengan anggota yang lainnya. Kendati demikian, hal ini tidak lantas membuat proses knowledge sharing berjalan dengan maksimal, sifat subsisten, kurangnya kemauan untuk bertanya atau mencari pengetahuan, serta tidak maksimalnya peran Ketua Kelompok dalam Struktur Jaringan merupakan beberapa hal yang menjadi kendala.
This qualitative research focus on the upper course condition of Indonesian’s milk industry. Using an organizational approach, common knowledge, ties, social cohesion, network structure, tacit knowledge and explicit knowledge concepts, this research tries to provide not only a description, but also an explanation on knowledge sharing process in Koperasi SAE Pujon. The result indicates that knowledge sharing activities in Koperasi SAE Pujon could be classified into Formal Activities, Semi-Formal Activities, and Informal Activities. Common knowledge, social cohesion and ties among Pujon’s Farmers emerges the possibility of knowledge sharing process to happen. However, the knowledge sharing process doesn’t necessarily works well due to the subsistence nature of Pujon’s farmers, the lack of eagerness to look for farming knowledge, and the ineffective role of Farmer Group’s Chief on the network structure.
2013
S52890
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halida Nufaisa
Abstrak :
Penelitian ini merupakan model aplikasi Soft System Methodology based AR(action research) dalam membahas mengenai relasi antara Seknas Publish What You Pay Indonesia (PWYP Indonesia) dengan Institute for Essential and Service Reform (IESR) dalam usahanya mengadvokasikan Extractive Industry Transparency Initiative (EITI). Penelitian ini menggunakan analisa berdasarkan kerangka pemikiran dari Richard Hall mengenai Hubungan Antar Organisasi (HAO) dan Lingkungan Organisasi. Hasil penelitian mengindikasi adanya perbedaan bentuk-bentuk formalisasi pada relasi dua organisasi yang berbentuk koalisi. Temuan ini berdampak pada implikasi teoritis pertama, yaitu bentuk formalisasi pada situasi dunia nyata dapat berkembang dan tidak tergambar dalam dimensi formalisasi dari Hall. Kedua, organisasi dalam studi ini yaitu PWYP Indonesia dan IESR ternyata tidak hanya mampu mengonstruksikan lingkungan dimana mereka berada, tetapi juga dapat mengonstruksikan elemen-elemen apa saja yang akan menimbulkan kerentanan seiring dengan meningkatnya adaptasi organisasi.
This research is a model application of Soft System Methodology based AR (action research) in exploring relationship between National Secretariat of Publish What You Pay Indonesia (PWYP Indonesia) and Institute for Essential and Service Reform (IESR) within a context of advocating EITI. This research uses Richard Hall's analysis of Interorganizational Relationship and Organizational Environment as a conceptual framework. The result of this research indicates difference of type of formalization in a context of dyad relationship in terms of alliance organization. This finding, furthermore, has its impact theoretically to Hall's IOR's analysis in formalization. Thereupon, organization in this research, PWYP Indonesia and IESR, showed that they could construct the environment in which they exist as well as constructing the elements that cause vulnerability along with the enhancement of organization's adaptive skill.
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59654
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meliala, Indhira S.
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran deskriptif mengenai budaya organisasi Perusahaan Taksi Blue Bird di tengah persaingan usaha jasa taksi yang semakin ketat. Peneliti mengumpulkan data dengan melakukan wawancara terstruktur dan tidak terstruktur dengan enam orang informan, yaitu dua orang manajer dan empat orang pengemudi. Penelitian berlangsung dari Januari hingga Mei 2009. Hasil dari penelitian ini adalah Perusahaan Taksi Blue Bird memiliki struktur organisasi yang mekanis, yaitu dengan adanya mekanisme pembagian kerja, spesialisasi dan hubungan kerja yang hierarkis. Perusahaan taksi Blue menerapkan empat nilai dasar, yaitu kejujuran, kedisiplinan, kerja keras dan kekeluargaan. Pendiri perusahaan memegang peranan penting dalam penerapan keempat nilai tersebut. Keempat nilai tersebut merupakan budaya organisasi perusahaan taksi Blue Bird, namun ternyata terdapat dua nilai yang masih berada dalam tataran formalisasi, yaitu kedisiplinan dan kekeluargaan. Temuan penting lainnya dari penelitian ini adalah budaya organisasi tidaklah sama dengan budaya perusahaan. Budaya perusahaan adalah pedoman nilai-nilai akan tetapi mengalami suatu pencitraan (image) yang berusaha untuk dibentuk oleh manajemen agar dapat ditangkap oleh masyarakat. Budaya perusahaan yang dimiliki taksi Blue Bird dapat dilihat dari standar servicenya, yaitu aman, nyaman, mudah dan personalised (ANDAL).
The goal of this research is giving descriptive explanation about cultural organization Taxi Blue Bird Company in the era competition which is getting tighter. Researcher collects the data by doing both structured and unstructured interview with six sources that consist of two managers and four drivers. The research held from January until May 2009. The result from this research is Taxi Blue Bird Company has mechanic structur, that consist of job desciption mechanism, spesialization, and work relation. Blue Bird Taxi Company applies four basic values, honest, dicipline, hard work and kinship. The founder held important role on the application four values. The four values are the cultural organization, yet there are two values that still on the formalization level, dicipline and kinship. The other important result on this research is cultural organization is inequal with cultural corporate. Cultural corporate is also the values guidline but the difference is cultural corporate related with image that curved by management so the society can figure it out. Cultural corporate reflected on their standard service, save, comfortable, easy and personalised.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bisma Astrea Putra
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
S8283
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Mas Sigit Taruna Wibowo Zaki
Abstrak :
ABSTRAK
Industri vape (vaporizer) atau rokok elektrik memasuki babak baru dalam hal perdagangan, khususnya terkait dengan aspek bea cukai. Peraturan baru yang muncul membawa cukai sebagai aspek yang menimbulkan tekanan bagi aktor. Dinamika ini mengikat aktor untuk merespon secara strategis tekanan didalam fase atau tahap institusionalisasi. Tulisan ini menggunakan pendekatan induktif dengan desain eksplanatif untuk menjelaskan dinamika di dalam instituisonalisasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa fase atau tahap institusionalisasi berbanding terbalik dengan konsep sebelumnya dan berjalan secara paralel. Respon strategis juga dilakukan aktor namun lebih mengarah kepada strategi managing environment.
ABSTRACT
Vape industry (vaporizer) or electric cigarette enters a new phase in terms of trade, especially related to customs aspects. The new regulations that emerge carry excise as an aspect that creates pressure for the actor. This dynamic binds the actor to respond strategically to pressure in the phase or stage of institutionalization. This paper uses an inductive approach with explanative design to explain the dynamics in instituisalization. The results of this study indicate that the phase or stage of institutionalization is inversely proportional to the previous concept and runs in parallel. Strategic responses are also carried out by actors but are more directed at managing the environment.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Marektha Erin Widiastuti
Abstrak :
ABSTRAK
Artikel ini membahas mengenai peran jaringan sosial dalam usaha pengembangan wisata pedesaan. Penelitian terdahulu banyak membahas mengenai hubungan timbal balik antara jaringan sosial sebagai modal sosial dengan kegiatan pariwisata. Namun, studi-studi tersebut belum secara mendalam menjelaskan mengenai pentingnya memperluas jaringan dengan membuat hubungan dengan pihak eksternal. Oleh karena itu peneliti berargumen bahwa jaringan internal yang dimiliki oleh komunitas lokal tidak cukup. Jaringan tersebut perlu dikonversi menjadi sumber daya yang dapat digunakan untuk mendukung keberlanjutan daerah wisata melalui jaringan yang dibentuk komunitas dengan pihak eksternal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus yang dilakukan di Desa Samiran, Selo, Boyolali.
ABSTRACT
This article discusses about the role of social network in developing the rural tourism. Previous studies have dealt with the mutual relationship between social networks as social capital with rural tourism activities. However, those studies have not yet explained the importance of expanding the network by making connections with the external parties. Therefore, this article argues that internal network owned by the local community is not enough. Such networks need to be converted into resources that can be used to accomplish goals by creating networks with external parties. This research is a case study using qualitative approach conducted in Samiran Village, Selo, Boyolali.
2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Khoirunnisa
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam dua dekade terakhir, studi tentang relasi organisasi non-pemerintah di Indonesia masih belum banyak dilakukan. Untuk alasan ini, studi ini akan mengidentifikasi lebih lanjut bentuk relasi Yappika-ActionAid dan Komite Pemantau Legislatif dengan melihat aspek pengelolaan sumberdaya keuangan dalam program Sekolah Aman. Relasi antar organisasi yang berkaitan dengan anggaran memiliki tantangan bagi masingmasing organisasi. Kerangka teori yang digunakan mengacu pada Hall 1991 yang menekankan faktor-faktor hubungan antar organisasi serta dimensi sifat hubungan, bentuk hubungan, dan kekuatan hubungan untuk mengkaji hubungan antar organisasi. Studi-studi sebelumnya membahas hubungan organisasi masyarakat sipil dan pemerintah dalam penyelenggaraan hak dasar bagi masyarakat dan penganggaran organisasi non-pemerintah yang berfokus pada strategi internal dan sumber daya organisasi. Penulis memiliki argumen bahwa jenis hubungan serta pengelolaan anggaran Yappika-ActionAid dengan Kopel didasari tindakan ekonomi dan dipengaruhi aspekaspek yang dikemukakan oleh Hall. Artikel ini didasari oleh penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan dua informan dari Yappika-ActionAid dan dua informan dari Komite Pemantau Legislatif.
ABSTRACT
In the last two decades, the study of relations between non-governmental organizations in Indonesia has not been widely implemented. For this reason, this study will further identify Yappika-ActionAid and Komite Pemantau Legislatif relation by looking at the aspect of financial resource management in the Sekolah Aman program. Matters relating to organizational budget management that is the basis of relationships in order to move the organization 39;s program. The theoretical framework used in this study refers to Hall 1991 who emphasized the factors of inter-organizational relations as well as dimensions of relationships rsquo; characteristics, forms of relationships, and the strength of relationships to assess relations between organizations. Previous studies discussed the relationship between civil society organization and government organizations in organizing basic rights for the community while budgeting of non-governmental organizations focused on internal strategies and organizational resources. The author has the argument that types of relationships and budget management YappikaActionAid with Komite Pemantau Legislatif which is an economic action and aspects put forward by Hall. This article is written from the research using a qualitative approach with two informants from Yappika-ActionAid and two informants from the Legislative Monitoring Committee.
2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Afrida Aullia
Abstrak :
ABSTRAK
Artikel ini fokus membahas mengenai struktur organisasi pada perusahaan rintisan sebagai sebuah wujud dari birokrasi inovatif.Perusahaan rintisan sebagai salah satu organisasi bisnis membutuhkan struktur yang ideal bagi perusahaan untuk menghadapi lingkungan yang lebih dinamis dan tidak terduga. Studi-studisebelumnya mengatakan bahwa organisasi inovatif tidak dapat berjalan dengan birokrasi karena dianggap akan menghambat inisiatifdan perkembangan organisasi. Namun, studi lainnya menemukan bahwa permasalahan birokrasi ini dapat diatasi dengan kepemimpinan yang tersebar dan keterlibatan yang tinggi dari anggota organisasi yang dikenal sebagai birokrasi inovatif. Berbeda dengan studi-studi sebelumnya,melalui kajian ini, peneliti mencoba menunjukkan bahwa birokrasi dapat menyesuaikan dengan keadaan suatu organisasi. Peneliti melihat fenomena ini dalamstruktur organisasi pada perusahaan rintisan menarik untuk dibahasmengedepankan pengetahuan dan kolaborasi yang mendorong organisasi untuk berinovasi. Penelitian ini menemukan bahwa struktur organisasi organik yang diterapkan oleh perusahaan rintisan merupakan wujud dari birokrasi inovatif. Pendekatan penelitian dalam studi ini adalah kualitatif dengan jenis studi kasus pada perusahaan rintisan PT. AP.Kata kunci: struktur organisasi, birokrasi inovatif, perusahaan rintisan, struktur organik
ABSTRACT
This article focuses on the organizational structure of startups as a form of innovative bureaucracy. Start-up companies as one of the business organizations need an ideal structure for companies to cope with a more dynamic and unpredictable environment. Previous studies found that business organizations can not run with traditional bureaucracy because it is considered to obstructorganizational initiatives and developments. However, other studies find that this bureaucratic problem can be overcome with scattered leadership and high involvement from members of the organization known as innovative bureaucracies. In contrast to previous studies, through this study, researchers tried to show that the bureaucracy can adjust to the circumstances of an organization. Researchers see this phenomenon in the organizational structure of startup firms to be discussed putting forward the knowledge and collaboration that drives organizations to innovate. This study found that the organic organizational structure in startups company is a manifestation of innovative bureaucracy. The research approach in this study is qualitative with case study of PT. AP.Keywords: organizational structure, innovative bureaucracy, start-ups company, organic structure
2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yasinta Hasri Kartikasiwi
Abstrak :
Di dalam organisasi pemadam kebakaran, slogan adalah manifestasi dari nilai-nilai dan budaya organisasi yang menjadi kerangka berjalannya organisasi tersebut. Apabila terjadi perbedaan pemaknaan di antara pegawainya, maka terdapat hal-hal yang memiliki perbedaan terjadi diantara pegawai di organisasi tersebut. Integrasi antara para pegawai diperlukan dalam organisasi pemadam kebakaran, sebab mereka berhadapan langsung dengan bahaya api yang berpotensi menelan korban jiwa. Studi sebelumnya telah banyak yang membahas mengenai berbagai aspek struktur dan kultur di dalam organisasi pemadam kebakaran. Akan tetapi, belum ada yang membahas bagaimana pemaknaan slogan 'pantang pulang sebelum api padam, walaupun nyawa taruhannya' antara pegawai administratif dan pegawai operasional di dalam budaya organisasi tersebut.Oleh karena itu, studi ini menemukan bahwa terdapat perbedaan pemaknaan slogan antara pegawai administratif dan pegawai operasional dalam organisasi Pemadam Kebakaran Wilayah Jakarta Selatan yang dipengaruhi oleh nilai budaya yang tidak bersifat universal serta perbedaan situasi lingkungan kerja. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif karena mengedepankan proses pemaknaan slogan dari pegawai administratif dan pegawai operasional dari Dinas Pemadam Kebakaran Wilayah Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan kasus dan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam dan observasi, serta studi literatur dan dokumen. ...... In the firefighting organization, the slogan is a manifestation of organizational values ??and culture that becomes the framework of the organization 39;s running. If there are differences of meaning among employees, then there are things that have differences occur among employees in the organization. Integration between employees is required in firefighting organizations, because they are facing a potentially life-threatening fire hazard. Previous studies have discussed many aspects of structure and culture within firefighting organizations. However, no one has yet discussed how the meaning of the slogan pantang pulang sebelum api padam, walaupun nyawa taruhannya' between the administrative and operational employees within the organizational culture. Therefore, this study found that there is a difference on how the slogan is being interpreted by the administrative personnel and the operational personnel in the South Jakarta Fire Fighter organization that is influenced by the work atmosphere. This study uses a qualitative approach because it emphasizes the meaning process of the slogan of the administrative and operational personnel of the South Jakarta Fire Department. This study uses cases and uses data collection techniques in-depth interviews and observations, as well as literature studies and documents.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Marsya Christiyana Ulibasa
Abstrak :
ABSTRAK
Sistem kekerabatan patrilineal yang dilanggengkan dalam praktik gereja kesukuan Batak Huria Kristen Batak Protestan HKBP membangun pola dominasi laki-laki terhadap perempuan secara sistematis di dalam gereja. Studi ini membahas bagaimana perempuan di gereja kesukuan Batak HKBP menghadapi tindakan diskriminatif, yaitu domestikasi dan perilaku objektifikasi dalam urusan mendapatkan ruang aktualisasi diri di gereja tersebut. Subjek penelitian dalam tulisan ini adalah perempuan beretnis Batak, dengan anggota dan pengurus dari komunitas perempuan di gereja HKBP Jati Asih sebagai informan penelitian. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dan studi kasus pada perempuan jemaat HKBP Jati Asih, Bekasi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi dan wawancara mendalam dengan lima perempuan anggota jemaat gereja HKBP dan dua orang laki-laki anggota jemaat gereja HKBP sebagai data pendukung. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa bentuk strategi negosiasi perempuan untuk memperoleh ruang aktualisasi bagi perempuan, yaitu menggiatkan perempuan untuk membuat perubahan serta inovasi di tengah gereja dalam upaya pemenuhan kebutuhan aktualisasi bagi dirinya di tengah komunitasnya di gereja HKBP.
ABSTRACT
The patrilineal kinship system perpetuated in the practice of the Bataknese Church of Huria Kristen Batak Protestan HKBP systematically establishes the pattern of men against women in the church. This study discusses how women in the Bataknese church, HKBP face discriminatory acts, namely domestication and objective behavior in the affairs of self-actualization freedom in the church. Subject for this research are Bataknese women, with members and administrators from the women 39;s community at HKBP Jati Asih church as informant. This study uses a qualitative approach and case study on women rsquo;s community of HKBP Jati Asih, Bekasi. Technique for collecting data on this study is observation and in-depth interview with five womens member of HKBP Jati Asih church and two men members of that church as supporting data. This study shows that there are several forms of women 39;s negotiation strategy to gain the woman rsquo;s actualization field, which is to encourage women to make changes and innovations in the middle of the church to fulfill actual needs for themselves in their community at HKBP.
2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>