Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syafira Rembulan Sari
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas perbedaan proporsi antara berbagai faktor yang
berhubungan dengan status kebugaran aerobik pada satpam laki-laki Universitas
Indonesia, Depok, tahun 2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan antara karakteristik individu, gaya hidup dan stress dengan status
kebugaran aerobik pada satpam laki-laki Universitas Indonesia tahun 2014.
Penelitian ini menggunakan disain studi cross sectional pendekatan kuantitatif
dengan metode pengambilan sampel secara acak sederhana. Sampel berjumlah
126 orang berusia 18-60 tahun dan berjenis kelamin laki-laki. Hasil penelitian
menunjukkan proporsi responden yang tidak bugar sebanyak 81,7% dan yang
bugar 18,3%. Variabel yang menunjukkan hubungan yang signifikan diantaranya
adalah status gizi berdasarkan Indeks Massa Tubuh (OR 8,147 dengan nilai p
0,004), aktivitas fisik (OR 6,369 dengan nilai p 0,001), dan stress (OR 6,684
dengan nilai p 0,044). Stres merupakan faktor paling dominan yang menentukan
status kebugaran aerobik pada penelitian ini dengan nilai OR 7,848. Saran bagi
satpam Universitas Indonesia adalah agar selalu mengatur stres dan menjaga gaya
hidup yang sehat dengan cara melakukan olahraga dengan rutin dan mengonsumsi
makanan bergizi seimbang.

ABSTRACT
This thesis discusses the differences in proportions between various
factors that related with aerobic fitness in male security guards of University of
Indonesia in 2014. The purpose of this study was to determine the relationship
between individual characteristics, lifestyle, and stress with aerobic fitness in male
security guards of University of Indonesia in 2014. This study used cross sectional
design with quantitative method. Samples in this study were taken randomly with
a total of 126 male aged 18-60 years old. The result of this study showed that
proportion of respondents with bad aerobic fitness was 81,7% and good aerobic
fitness was 18,3%. Variables that showed significant relationship were nutritional
status based on Body Mass Index (OR 8,147 with p value 0,004), physical activity
(OR 6,369 with p value 0,001) and stress (OR 6,684 with p value 0,044). Stress
was determined as a dominant factor of aerobic fitness with OR 7,848. It is
recommended that security guards should manage their stress and maintain a
healthy lifestyle by routine exercises and consume balanced nutrition food."
2014
S56261
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Anggraini
"Skripsi ini bertujuan untuk membandingkan nilai estimasi VO2max, aktivitas fisik, asupan gizi, status gizi, dan kebiasaan sarapan antara anggota dan bukan anggota ekstrakurikuler olahraga. Penelitian ini menggunakan desain studi ecological study. Data dikumpulkan pada bulan Maret di SMAN 47 Jakarta. Nilai estimasi VO2max diukur menggunakan 20-meter shuttle run test, aktivitas fisik dengan kuesioner PAQ-A, asupan gizi dengan food recall 3x24 jam, status gizi dengan antropometri dan BIA untuk mengukur persen lemak tubuh, serta kebiasaan sarapan dengan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara nilai estimasi VO2max, aktivitas fisik, status gizi (IMT/U dan persen lemak tubuh), asupan energi, protein, karbohidrat, fosfor, dan magnesium pada anggota ekstrakurikuler olahraga dan bukan anggota ekstrakurikuler olahraga. Kedua kelompok diharapkan untuk rutin melakukan tes kebugaran kardiovaskuler. Pada kelompok bukan anggota ekstrakurikuler olahraga disarankan untuk meningkatkan aktivitas fisik dan memperhatikan kenaikan berat badan.

The purpose of this study was to compare the estimated of VO2max value, physical activity, nutritional intake, nutritional status, and breakfast habit between sport extracurricular participants and non-sport extracurricular participants. This research was an ecological study. The data were collected on May 2015 in SMAN 47 Jakarta. The data of estimated VO2max value was measured by 20-m shuttle run test, the physical activity by using PAQ-A questionnaire, nutritional intake by using food recall 3x24 hours, nutritional status by using anthropometry and BIA, and breakfast habit questionnaire.
The result of the study showed that there were significant difference in VO2max value, physical activity, nutritional status (BMI and body fat), energy intake, protein, carbohydrate, phospor, and magnesium. It is suggested that both groups have to examine the cardiovascular fitness regularly. Non-sport extracurricular participants are suggested to increase their physical activity and control their weight.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60322
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christian, Jonathan
"Kebugaran merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan pekerjaan seharihari dan masih dapat menikmati waktu luang tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kebugaran pada siswa SDN 03 Pondok Cina, Depok tahun 2015. Kebugaran siswa diukur menggunakan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI), status gizi diukur menggunakan pengukuran antropometri, asupan zat gizi diukur menggunakan kuesioner, aktivitas fisik dan kebiasaan sarapan diukur menggunakan angket. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional yang dilakukan pada 83 kelas IV dan V.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor TKJI adalah 9,98±2,35. Berdasarkan hasil analisis bivariat terdapat perbedaan bermakna antara rata-rata skor TKJI berdasarkan jenis kelamin (p value=0,046), status gizi (p value=0,021), asupan energi (p value=0,018), asupan protein (p value=0,047), asupan zat besi (p value=0,016), dan kebiasaan sarapan (p value=0,008). Diperlukan penelitian lanjutan untuk meneliti hubungan kausalitas pada faktor-faktor tersebut. Peneliti menyarankan siswa diharapkan mengontrol berat badannya sebulan sekali untuk menjaga status gizi baik, menjaga asupan zat gizinya dengan mengonsumsi makanan sesuai pedoman gizi seimbang, dan aktif berolahraga paling sedikit tiga kali seminggu.

Physical fitness is a person's ability to perform daily work yet still be able to enjoy leisure time without experiencing significant fatigue. The purpose of this study was to determine factors associated with the level of fitness of students in SDN 03 Pondok Cina, Depok, 2015. The level of students’ fitness were measured using the Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI), nutritional status were measured using anthropometric measurements, nutrient intakes were measured using 3x24hours food recall, while physical activity and breakfast consumption were measured using self-administered questionnaire. This study used cross-sectional design which was conducted on 83 students of 4th and 5th grader.
The results showed that the TKJI average score was 9.98 ± 2.35. Based on the bivariate analysis, there are significant differences between the TKJI average scores based on sex (p value = 0,046), nutritional status (p value = 0,021), energy intake (p value = 0,018), protein intake (p value = 0,047), iron intake (p value = 0,016), and breakfast consumption (p value = 0.008). Further research is needed to examine causality on these factors. The author suggests that students should control their weight at least once in a month to maintain good nutritional status, keep the intake of nutrients by eating foods according to balanced nutrition guidelines, and exercise at least three times a week.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60560
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Trisnasari
"Nilai VO2max dianggap sebagai indikator terbaik untuk mengukur daya tahan kardiorespiratori. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin, status gizi, konsumsi zat gizi, dan aktivitas fisik terhadap nilai estimasi VO2max pada mahasiswa FKM UI peserta latin olahraga di FKM UI tahun 2015. Penelitian dilakukan dengan desain studi cross-sectional dengan sampel 100 mahasiswa FKM UI peserta latihan rutin olahraga, dilakukan pada bulan April-Mei tahun 2015. Data yang akan dikumpulkan antara lain nilai estimasi VO2max dengan 20-m shuttle run, jenis kelamin dengan pengisian kuesioner, status gizi dengan mengukur berat badan, tinggi badan, dan persen lemak tubuh, konsumsi zat gizi dengan wawancara kuesioner food recall 3x24, aktivitas fisik dengan pengisian kuesioner aktivitas fisik GPAQ (Global Physical Activity Questionnaire). Analisis statistik menggunakan uji t-independen. Rata-rata nilai estimasi VO2max mahasiswa FKM peserta latin olahraga di FKM UI tahun 2015 adalah 34,23 ± 3,31 mL/kg/menit.
Hasil analisis bivariat menunjukkan variabel jenis kelamin, IMT, persen lemak tubuh, dan asupan protein bermakna secara signifikan dengan nilai estimasi VO2max. Berdasarkan hasil tersebut diharapkan terjadi perubahan ke arah yang lebih baik agar tercapainya target yang sedang dituju. Faktor dominan terhadap nilai estimasi VO2max pada mahasiswa FKM UI peserta latihan rutin olahraga di FKM UI tahun 2015 adalah IMT, setelah dikontrol oleh variabel jenis kelamin, persen lemak tubuh dan asupan magnesium.

VO2max value is regarded as the best indicator to measure cardiorespiratory endurance. This study was conducted to determine the relationship between gender, nutritional status, nutrient intake, and physical activity on the estimated value of VO2max among FKM UI`s the training sport student participants in FKM UI 2015. The study design was cross-sectional study with 100 samples of students FKM UI participants the training sport, conducted in April-May 2015. Data were collected include the estimated value of VO2max with 20-m shuttle run test, gender with the questionnaires, nutritional status determined by measuring weight, height, and percent body fat, nutrient intake was collected by questionnaire interview 3x24 food recall, physical activity were taken with the physical activity questionnaire GPAQ (Global Physical Activity Questionnaire). Statistical analysis using independent t-test. The average value of the estimated VO2max FKM UI`s the training sport student participants in FKM UI 2015 was 34.23 ± 3.31 mL/kg/min.
Results of bivariate analysis showed the variables of gender, BMI, percent body fat, and protein intake was significantly associated with the estimated value of VO2max. Based on these results, it is expected the change for better in order to achieve the target that is being aimed. The dominant factor of the estimated value of VO2max at FKM UI student participants in the exercise routine FKM UI 2015 is BMI, once controlled by the variable gender, percent body fat and the intake of magnesium."
Jakarta: Universitas Indonesia, 2015
S60415
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Narita Putri
"Nilai estimasi VO2Max, kapasitas maksimum oksigen yang dapat digunakan di dalam tubuh per menit, merupakan indikator terbaik untuk menentukan tingkat kebugaran kardiorespiratori. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui rata-rata nilai estimasi VO2Max pada mahasiswa S1 Reguler Rumpun Ilmu Kesehatan UI serta hubungannya dengan jenis kelamin, aktivitas fisik, indeks massa tubuh (IMT), persen lemak tubuh, asupan gizi makro dan mikro, kualitas tidur, serta tingkat stres.
Desain studi penelitian ini adalah cross-sectional dengan total sampel 122. Pengukuran nilai estimasi VO2Max dilakukan dengan metode Queens College Step Test dan didapatkan hasil rata-rata 38,9±6,9 mL/kg/menit (43,9±7,9 mL/kg/menit pada laki-laki dan 35,4±2,8 mL/kg/menit pada perempuan; p value < 0,05). Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya perbedaan nilai estimasi VO2Max secara bermakna berdasarkan jenis kelamin.
Hasil bivariat juga menunjukkan adanya hubungan secara bermakna dengan pola positif antara variabel aktivitas fisik, asupan energi, asupan protein, asupan lemak, asupan karbohidrat, vitamin B1, B2, dan Fe. Hubungan bermakna dengan pola negatif ditemukan pada variabel persen lemak tubuh.

Estimated VO2Max value, which is the maximum oxygen capacity a body can use in a minute, is regarded as the best indicator to measure one's level of cardiorespiratory fitness. The objective of this thesis is to get information about the mean value of estimated VO2Max among Health Faculties (RIK) Students and its correlation with sex, physical activity, body mass index, body fat percentage, micro and macronutrient intake, sleep quality, also stress level.
This research is a cross-sectional study with 122 samples. Estimated VO2Max value was measured by using Queens College Step Test method. The mean value from all samples was 38,9±6,9 mL/kg/min which differs significantly between each sex group (men = 43,9±7,9 mL/kg/min on men and women = 35,4±2,8 mL/kg/min ; p value<0,05).
Bivariate analysis showed that there are positive correlation between physical activity, energy intake, protein intake, fat intake, carbohydrate intake, vitamin B1, B2 and Fe intake with estimated VO2Max value. While it showed negative correlation between body fat percentage with estimated VO2Max value.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65114
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patnela Mayasari
"ABSTRAK
Skripsi ini meneliti kekuatan genggam yang dapat menggambarkan kekuatan tubuh
secara keseluruhan pada karyawan kependidikan FKM UI dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, yaitu asupan gizi makro, IMT, aktivitas fisik, merokok, dan
frekuensi konsumsi sarapan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
desain studi cross sectional. Data diambil menggunakan pengukuran antropometri,
kuesioner mandiri, wawancara recall, dan hand grip dynamometer pada 93
responden (31 orang perempuan dan 62 orang laki-laki) yang tidak sedang atau
pernah mengalami cedera pada lengan dan tangan. Variabel yang memiliki
hubungan signifikan dengan kekuatan genggam adalah aktivitas fisik (P=0,0001),
asupan karbohidrat (P=0,016), dan merokok (P=0,03).

ABSTRACT
This study examine the hand grip strength which represents body strength in staff
of Public Health Faculty of University of Indonesia with the possibly influenced
factors: macronutrients intake, BMI, physical activity, smoking, and breakfast
frequency. This quantitative study was undertaken with cross-sectional design.
Collecting data process began with anthropometric measure, selfreporting
questionnaire, food recall interview, and hand grip dynamometer on 93 respondents
(31 womens, 62 mens) without history of encounter arm deformities. The
significant variable with hand grip streng were physical activity (P=0,0001),
carbohydrate intake (P=0,016), and smoking (P=0,03)."
2016
S65226
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arizta Primadiyanti
"Kebugaran muskuloskeletal merupakan salah satu komponen kebugaran yang penting bagi kesehatan. Penelitian kebugaran muskuloskeletal di Indonesia masih jarang dilakukan, padahal kebugaran muskuloskeletal sangat erat kaitannya dengan pencegahan kejadian osteoporosis, sindrom metabolik, penyakit kardiovaskuler, penyakit gagal jantung, diabetes mellitus, dan obesitas yang masih menjadi masalah kesehatan. Untuk mengukur kebugaran muskuloskeletal pada remaja dilakukan dengan metode Standing Long Jump SLJ yang merupakan cara yang mudah, valid, reliabel, dan telah banyak dipraktekan dalam pengukuran kebugaran di dunia. Penelitian dilakukan untuk menilai kebugaran muskuloskeletal dan faktor-faktor yang berhubungan.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif desain studi cross-sectional dengan sampel 133 orang. Rata-rata kebugaran muskuloskeletal dengan metode SLJ pada sampel penelitian sebesar 154,11 37,33 cm. Pada laki-laki sebesar 184,76 27,4 cm sedangkan pada perempuan sebesar 126,53 19,03 cm. Rata-rata kebugaran muskuloskeletal pada siswa-siswi tergolong kategori baik. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan positif antara aktivitas fisik, asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat dengan kebugaran muskuloskeletal. Selain itu, terdapat hubungan negatif antara IMT/U dan persen lemak tubuh dengan kebugaran muskuloskeletal

Musculoskeletal fitness is one component of fitness that is important for health. Musculoskeletal fitness research in Indonesia is still rarely done, whereas the musculoskeletal fitness is closely related to prevention of the occurrence osteoporosis, metabolic syndrome, cardiovaskular disease, heart failure, diabetes mellitus, and obesity which remain health problem. Measuring adolescent musculoskeletal fitness could use Standing Long Jump SLJ test which is easy, valid, reliable, and widely used for fitness measurement globally. The aim of this study was to determine the average musculoskeletal fitness and the factors that contribute.
This study was a quantitative conducted using cross sectional design with 133 people as sample population. The mean value of musculoskeletal fitness using SLJ method in the sample study was 154.11 37.33 cm. The score for boys were 184,76 27,4 cm while for girls were 126,53 19,03 cm. Bivariate analysis showed that there were positive correlation between physical activity, energy, protein, fat, and carbohydrate intakes with musculoskeletal fitness. While it showed negative correlation between BMI for age and body fat percentage with musculoskeletal fitness.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dawima Nuri Afiati Chrismin
"Aktivitas fisik yang tergolong kurang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit tidak menular. Penelitian yang ada menunjukkan bahwa terjadi peningkatan proporsi remaja yang kurang aktif saat pandemi Covid-19. Adapaun faktor-faktor yang dapat berhubungan dengan perilaku aktivitas fisik remaja yaitu jenis kelamin, efikasi diri, tingkat stres, kebiasaan aktivitas fisik sebelum pandemi, recreational screen time, dukungan keluarga, dukungan teman, dan ketersediaan fasilitas olahraga di rumah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan proporsi aktivitas fisik saat pandemi Covid-19 pada 200 remaja di Kota Depok berdasarkan faktor-faktor tersebut dengan menggunakan desain studi cross-sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2022 hingga Mei 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 65% remaja di Kota Depok mengalami penurunan aktivitas fisik saat pandemi Covid-19. Berdasarkan analisis uji chi-square, ditemukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara aktivitas fisik saat pandemi Covid-19 pada remaja di Kota Depok berdasarkan jenis kelamin (nilai-p = 0,005; OR = 2,415), efikasi diri (nilai-p < 0,001; OR = 3,598), tingkat stres (nilai-p = 0,035; OR = 5,625), kebiasaan aktivitas fisik sebelum pandemi (nilai-p < 0,001; OR = 5,486), dukungan keluarga (nilai-p = 0,022; OR = 2,018), dan dukungan teman (nilai-p < 0,001; OR = 2,995). Tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara aktivitas fisik saat pandemi Covid-19 pada remaja di Kota Depok berdasarkan recreational screen time (nilai-p = 1,000) dan ketersediaan fasilitas olahraga di rumah (nilai-p = 0,929).

Physical inactivity can increase the risk of non-communicable diseases. Existing research shows that there is an increase in the proportion of adolescents who are less active during the Covid-19 pandemic. The factors that can relate to physical activity behavior in adolescents consist of gender, self-efficacy, stress levels, physical activity habits before the pandemic, recreational screen time, family support, friend support, and the availability of sports facilities at home. The purpose of this study is to determine the difference in physical activity during the Covid-19 pandemic in 200 adolescents in Depok City based on these factors using a cross-sectional study design. The study was conducted from March 2022 to May 2022. The results showed that 65% of adolescents in Depok City experienced a decrease in physical activity during the Covid-19 pandemic. Based on the chi-square test, the analysis showed a significant difference between physical activity during the Covid-19 pandemic in adolescents in Depok City based on gender (p-value = 0,005; OR = 2,415), self-efficacy (p-value < 0,001; OR = 3,598), stress level (p-value = 0,035; OR = 5,625), physical activity habits before the pandemic (p-value < 0,001; OR = 5,486), family support (p-value = 0,022; OR = 2,018), and peer support (p-value < 0,001; OR = 2,995). There was no significant difference between physical activity during the Covid-19 pandemic among adolescents in Depok City based on recreational screen time (p-value = 1,000) and the availability of sports facilities at home (p-value = 0,929)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayunda Cahyaning Nurani
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai estimasi VO2max, asupan gizi (energi, protein, lemak dan karbohidrat), dan aktivitas fisik antara kelompok penari dan kelompok bukan penari. Penelitian ini menggunakan desain ecological study. Pengambilan data dilakukan pada bulan April ? Mei 2014 pada Griya Seni Ekayana, Sanggar Seni Betawi Setu Babakan, dan Mahasiswi S1 Reguler FKM UI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pada aktivitas fisik (p = 0,035) antara kelompok penari dan bukan penari.

The purpose of this study is to prove the differences in VO2max, nutritional intakes (energy, protein, fat and carbohydrates), and physical activity between woman dancer and non-dancer. This research is an ecological study. Data were collected from April-May 2014 in Griya Seni Ekayana, Sanggar Seni Betawi Setu Babakan and colleges at FKM UI. The result of this study showed that there were significant differences in physical activity (p = 0,035) between woman dancer and non-dancer.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56245
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maeza Windyarti
"Kebugaran adalah suatu kondisi dimana seseorang memiliki energi dan vitalitas yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan sehari-hari dan berekreasi secara aktif tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai proporsi tingkat kebugaran serta mengetahui perbedaan antara status gizi, asupan gizi yang berkaitan dengan tingkat kebugaran pada pegawai satuan polisi pamong praja di wilayah kerja kota administrasi Jakarta Timur tahun 2015. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode studi kuantitatif dengan desain cross sectional dengan metode simple random sampling dan tes kebugaran dengan 3 menit YMCA Step Test dan pengukuran denyut nadi. Jumlah sampel yang digunakan adalah 124 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 69% responden memiliki status tidak bugar dan faktor-faktor yang berhubungan antara lain IMT (p value 0,019) , asupan karbohidrat (p value 0,221), asupan protein (p value 0,609), asupan lemak (p value 0,020), asupan vitamin C (p value 0,565), dan asupan zat besi (Fe) (p value 0,326) dan kebiasaan merokok (p value 0,029). Namun diperlukan penelitian lanjutan yang dapat mengkur hubungan kausalitas pada faktor-faktor tersebut.

Fitness is a condition where a person has enough energy and vitality for everyday chores and active recreation without experiencing significant fatigue. The purpose of this study was to assess the proportion of fitness levels as well as knowing the difference between nutritional status, nutrition-related fitness levels in the civil service employees of the police force in the Satuan Polisi Pamong Praja in Working Area of East Jakarta 2015. The study was conducted using a quantitative study with cross sectional design with simple random sampling method?s and fitness test with 3 minutes YMCA Step Test and measurement pulse.
The results showed that as many as 69% of respondents have no fitter status and related factors among others BMI (p value 0,019), carbohydrate intake (p value 0,221), protein intake (p value 0,609), fat intake (p value 0,020), vitamin C (p value 0,565), and the intake of iron (Fe) (p value 0,326) and smoking (p value 0.029). However, further research is needed to mengkur causality on these factors."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T42753
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>