Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widodo Wahyu Purwanto
Abstrak :
Dlm penelitian ini dirancang lima buah burenr bertipe Bunsen yaitu burner satu lubang, tiga lubang ,lima lubang,lubang bintang ,lubang tirus serta burner konvensional sbg pembanding .Selanjutnya kinerja tiap burener diuji dengan memvariasikan laju air gas LPG dan waktu pembakaran .Penelitian yg dilakukan meliputi pengukuran efisiensi termal, suhu nyala dan emisi gas C3,C4 CO2 CO dan NO.Hasil eksperimen menunjukkan bahwa ada peningkatan efisiensi termal dari kelima burner bertipe bunsen sekitar 10-23 % dibandingkan terhadap burner konvensional.Untuk kemampuan reduksi polutan,bila dibandingkan dengan burner konvensional ,burner 1 lubang menunjukkan kinerja terbaik dlm mereduksi C3 (28 %) dan CO(32,4%) burner tirus menunjukkan kinerja terbaik dlm reduksi C4(37,8%) dan utk kemampuan mereduksi emisi NO burner bintang menunjukkan kinerja terbaik (66.67%)
2002
JUTE-XVI-2-Jun2002-101
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Elfita
Abstrak :
ABSTRACT
Jamur endofitik Chrisonilia sitophila, Acremonium sp., dan Penicillium sp. telah diisolasi dari jaringan ranting tumbuhan kandis gajah. Ketiga strain kapang tersebut ditumbuhkan dalam 3 l medium potato dextrose broth (PDB) pada temperatur kamar selama 28 hari. Masing-masing biakan disaring untuk memisahkan miselium dan dilanjutkan dengan ekstraksi dan evaporasi. Semua ekstrak dilakukan uji aktivitas antioksidan berdasarkan aktivitas peredaman radikal bebas 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH). Ekstrak Acremonium sp. memiliki aktivitas yang kuat dengan nilai IC50 10,3μ g/ml yaitu setara dengan aktivitas asam askorbat dengan nilai IC50 9,8μ g/ml. Ekstrak aktif selanjutnya dikromatografi kolom dan diteruskan dengan rekromatografi hingga diperoleh senyawa antioksidan murni berupa minyak bewarna kuning. Struktur molekul ditentukan berdasarkan data spektroskopi yang meliputi 1 H-NMR, 13 C-NMR, HMQC, HMBC, dan COSY. Senyawa hasil isolasi adalah golongan seskuiterpen yaitu 3,5-dihidroksi-2,5-dimetiltrideka-2,9,11-triena-,8-dion.
Abstract
The endophytic fungi Chrisonilia sitophila, Acremonium sp., and Penicillium sp. have been isolated from the tissues of the twigs of kandis gajah. The fungal strains were grown in 3 l potato dextrose broth medium (PDB) at room temperature for 28 days. To extract the antioxidant compounds, the cultures broth were filtered for mycelia removal followed by extraction and evaporation. All of the extracts were evaluated for their antioxidant activities by using 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH) radical scavenging activity. The extract of Acremonium sp. had strong activity with IC50 value of 10.3μ g/ml, which is equivalent to ascorbic acid activity with IC50 value of 9.8μ g/ml. The extract was subjected to column chromatography on Si gel twice to obtain a high purity antioxidant compound in the form of yellow oil. The molecular structure was determined based on spectroscopic data, including 1 H-NMR, 13 C-NMR, HMQC, HMBC, and COSY. The compound was determined as sesquiterpene 3,5-dihydroxy-2,5-dimethyltrideca-2,9,11-triene-4,8-dione.
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI;Universitas Sriwijaya. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam;Universitas Sriwijaya. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam], 2012
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Munawar
Abstrak :
Sindrom "twiddler" telah lama diketahui sebagai komplikasi pemasangan pacu-jantung. Sindrom tersebut ditandai dengan berputarnya lead atau kabel pada sumbu panjang generator pacu-jantung sehingga menimbulkan lilitan lead. Lead akan rusak, sehingga kawat putus atau terjadi bocor insulasi lead. Keadaan ini dapat menyebabkan lead terlepas dari tempatnya, stimulasi diafragma, gerakan tertentu lengan atas yang disebabkan oleh stimulasi pleksus saraf brakialis dan hilangnya fungsi pacuan ke jantung. Mengetahui faktor risiko terjadinya sindroma ini dan melakukan tindakan pencegahan merupakan hal yang sangat penting. Kami melaporkan seorang laki-laki berumur 84 tahun yang memutar generator pacujantung kamar tunggal secara tidak sengaja sehingga timbul sindrom ?twiddler? dalam waktu 2 bulan yang menyebabkan bocor insulasi lead sehingga baterei habis. Sepanjang pengetahuan penulis, ini merupakan laporan kasus pertama di Indonesia. ...... Twiddler's syndrome is a well-known complication of pacemaker treatment. This syndrome is characterized by coiling of the pacemaker lead due to the rotation of pacemaker generator on its long axis. Lead damage could cause lead facture or insulation leakage. The syndrome is also responsible for lead dislodgment, diaphragmatic stimulation, twitching upper arm due to plexus brachial nerve stimulation and loss of capture. Understanding risk factors and preventive measurement is very important. In this case report we present an 84 year-old patient who managed to rotate his single chamber pacemaker generator unintentionally following implantation in which the syndrome occurred within 2 months causing insulation leakage and battery depletion. For the best of our knowledge, this is the first report of twiddler's syndrome in Indonesia.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Elfita Elfita
Abstrak :
Garcinia griffithii and Garcinia cowa belong to the genus Garcinia. The genus Garcinia has been known to be a rich source of secondary metabolites, such as xanthones, benzophenones, flavonoids, steroids, terpenoids, and other phenolic derivatives. Previous investigations of endophytic fungi from G. griffithii revealed the presence of three compounds not found in the host. In order to the continue the phytochemical work on endophytic fungi of G. griffithii, the constituent of the endophytic fungi of G. griffithii was re-examined. In this study, a benzoyl compound similar to that found in the endophytic fungus of G. cowa was observed. The same benzoyl compound was also isolated from the endophytic fungus Acremonium sp of G. griffithii and Aspergillus sp of G. cowa with cultivation of eight weeks in static conditions at room temperature. The culture medium was partitioned using ethyl acetate and evaporated to obtain the concentrated extract. Isolation of compounds was performed using the chromatography method. The chemical structure was proposed on the basis of spectroscopic data, including ultraviolet (UV), infrared (IR), mass spectrometry (MS), proton nuclear magnetic resonance (1H-NMR), carbon nuclear magnetic resonance (13C-NMR), heteronuclear single-quantum correlation spectroscopy (HSQC), heteronuclear multiple-bond correlation spectroscopy (HMBC), and correlation spectroscopy (COSY).

Suatu Senyawa Benzoil Baru Hasil Isolasi dari Jamur Endofit Tumbuhan Kandis Gajah (Garcinia griffithii) dan Asam Kandis (Garcinia cowa). Tumbuhan Garcinia griffithii dan Garcinia cowa termasuk ke dalam genus Garcinia. Genus Garcinia dikenal kaya dengan kandungan metabolit sekunder, seperti santon, benzofenon, flavonoid, steroid, terpenoid, dan turunan fenolik lainnya. Penelitian sebelumnya terhadap jamur endofit dari G. griffithii telah menemukan tiga senyawa yang tidak ditemukan dalam tumbuhan inangnya. Sebagai lanjutan dari penelitian fitokimia mengenai jamur endofitik tumbuhan G. griffithii, kandungan kimia dari jamur endofitik ini kembali diteliti. Dalam studi ini, juga diperoleh senyawa benzoil yang sama dengan yang ditemukan dalam jamur endofit tumbuhan G. Cowa. Senyawa benzoil yang sama juga dapat diisolasi dari jamur Acremonium sp tumbuhan G. griffithii dan dari jamur Aspergillus sp tumbuhan G. cowa dengan masa kultivasi delapan minggu dalam kondisi statis pada suhu kamar. Medium kultur dipartisi menggunakan etil asetat dan dievaporasi untuk mendapatkan ekstrak pekatnya. Isolasi senyawa dilakukan dengan metode kromatografi. Struktur kimia diusulkan berdasarkan data spektroskopi yang meliputi ultraviolet (UV), infrared (IR), mass spectrometry (MS), proton nuclear magnetic resonance (1H-NMR), carbon nuclear magnetic resonance (13C-NMR), heteronuclear single-quantum correlation spectroscopy (HSQC), heteronuclear multiple-bond correlation spectroscopy (HMBC), dan correlation spectroscopy (COSY).
Universitas Sriwijaya, Department of Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, 2016
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library