Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Essy Octavia
"Latar Belakang: Kejadian infertilitas di Indonesia 10-15 dari 39,8 juta wanita usia subur. Infertilitas dapat memberi masalah fisik, mental, sosial hingga perceraian. Sekitar 25 -50 perempuan infertil disertai endometriosis dan laparoskopi telah menjadi salah satu pilihan tatalaksananya. Dalam menjalani suatu metode, ahli bedah dan pasangan selalu ingin mengetahui peluang keberhasilan mereka baik dari data praoperasi ataupun intraoperasi. Lee dkk menyatakan keberhasilan kehamilan alamiah pasca laparoskopi secara keseluruhan adalah 41,9 dan tidak berhubungan dengan derajat endometriosis atau temuan laparoskopi atau jenis operasi. Di Indonesia, belum ada studi yang membahas faktor yang paling mempengaruhi keberhasilan kehamilan alamiah pada perempuan yang menjalani metode laparoskopi operatif.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan kehamilan alamiah pasca laparoskopi operatif.Metode: Penelitian ini menggunakan desain kohort retrospektif. Dengan total sampling, data diambil dari catatan pasien yang menjalani operasi laparoskopi karena infertilitas dengan endometriosis di RS Cipto Mangunkusumo dan RS Yayasan Pemeliharaan Kesehatan YPK di Jakarta, Indonesia. Analisis data dilakukan dengan perangkat lunak SPSS 20 untuk mengetahui hubungan antara usia, durasi infertilitas, jenis infertilitas, kadar CA-125, ukuran dan bilateralitas endometrioma, perlekatan organ genitalia interna, nodul endometriosis dan patologi tuba dengan keberhasilan kehamilan alamiah dalam 1 tahun pasca laparoskopi operatif.Hasil: Terdapat 70 subjek yang dianalisis. Sebanyak 32 subjek 45,7 hamil dalam satu tahun pasca laparoskopi. Lama infertilitas menggunakan titik potong
Background and aims The incidence of infertility in Indonesia is 10 15 of the 39.8 million women of childbearing age. It can give physical, mental, social and divorce problems. Approximately 25 50 of infertile women cause by endometriosis. Laparoscopy operative LO has become one of its treatments. In choosing a method, surgeon and couples always want to know the chances of their success either from preoperative or intraoperative data. In Indonesia, there are no studies that address the factors influence the success of natural pregnancy in women undergoing LO methods. This study aims to determine what factors affect the success of natural pregnancy postoperative laparoscopy.Methods This study used a retrospective cohort design. With total sampling, the data were taken from the patient records who underwent laparoscopic operative due to infertility with endometriosis at RS Cipto Mangunkusumo and the Health Care Foundation Foundation YPK in Jakarta, Indonesia. Data analysis was performed with SPSS 20 software to determine the relationship between age, duration of infertility, type of infertility, ca 125 levels, size and bilaterality of endometrioma, internal genital adhesion, endometriosis nodules and tubal pathology with successful natural pregnancy in 1 year after laparoscopic operative.Result There were 70 subjects analyzed. A total of 32 subjects 45.7 were pregnant within one year after laparoscopy. The length of infertility using a "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Azkiya Rizki Rahmaniya
"Preeklampsia merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas ibu hamil tertinggi di dunia dan diperkirakan diderita oleh 2-8% ibu hamil di seluruh dunia. Preeklampsia ditandai dengan hipertensi dan gangguan sistemik multipel yang terjadi pada kehamilan dengan penyebab multifaktorial. Tahap patogenesis preeklampsia diawali dengan insufisiensi plasenta yang berlanjut pada disfungsi endotel vaskular sistemik maternal. L-citrulline dapat dijadikan sebagai representasi dari produksi NO dan aktivitas NOS. L-citrulline merupakan bahan baku untuk pembuatan L-arginine yang selanjutnya dapat dipecah menjadi NO oleh NOS. Dalam penelitian ini dipelajari perubahan kadar L-citrulline dan aktivitas NOS dalam hubungannya dengan gangguan vaskular yang dilakukan pada sel darah maternal dan jaringan plasenta. Subyek penelitian dibagi menjadi kelompok preeklampsia berat dan kelompok kontrol berupa hamil normotensi. SMDT dipisahkan dari sampel darah maternal menggunakan larutan gradien Ficoll menurut cara Boyum. SMDT dibuat menjadi sel lisat dengan cara dilisiskan melalui proses beku-cair. Plasenta diambil dari tiga kotiledon berbeda. Bahan uji plasenta ditimbang 50 mg dan 100 mg kemudian masing-masing dilumatkan dengan homogenizer setelah ditambahkan buffer sampai 1 ml, disentrifugasi, dan supernatan diambil untuk dianalisis. Metode yang digunakan untuk pengukuran kadar L-Citrulline adalah Elisa kompetitif. Sedangkan pengukuran aktivitas enzim NOS menggunakan prinsip kolorimetrik dengan reaksi serial.b. Hasil menunjukkan kadar L-citrulline pada SMDT PEB berbeda signifikan dibandingkan kontrol dengan kadar L-citrulline SMDT PEB lebih tinggi dibandingkan kontrol. Sedangkan kadar L-citrulline pada plasenta kedua kelompok tidak berbeda signifikan dan lebih tinggi pada kelompok PEB. Aktivitas NOS pada SMDT dan plasenta PEB tidak berbeda signifikan dengan kontrol.

Preeclampsia is a hypertension disease in pregnancy. The prevalence of preeclampsia 2-8% worldwide. The pathogenesis stage of preeclampsia begins with placental insufficiency which continues with maternal systemic vascular endothelial dysfunction. L-citrulline can be used as an indicator for NO production and NOS activity. L-citrulline is the raw material for L-arginine, the substrate of NOS for NO production. In this study, L-citrulline levels and NOS activity impairment were studied in relation to vascular disorders in maternal blood cells and placental tissue. The subjects were divided into a group with severe preeclampsia and a control group consisting of normotensive pregnancies. PBMC was separated from maternal blood samples using a Ficoll gradient solution according to the Boyum method. The method used to measure L-Citrulline levels is competitive Elisa. Meanwhile, measuring NOS enzyme activity uses colorimetric principles with serial reactions. Results showed that the L-citrulline levels in PBMC of severe preeclampsia group were significantly different compared to the control with higher L-citrulline levels severe preeclampsia group than the control. Meanwhile, L-citrulline levels in the placenta between groups were not significantly different. NOS activity in PBMC and placenta of severe preeclampsia group were not significantly different from controls."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library