Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alma Mardhatillah
"Lebanon merupakan negara yang modern dibandingkan dengan negara-negara tetangganya. Hal tersebut terlihat dari tingkat pendidikan yang baik dan tingginya tingkat melek huruf dibandingkan negara-negara Timur Tengah lainnya. Namun, Lebanon tidak dapat mempertahankan modernisasinya disebabkan krisis ekonomi yang melanda Lebanon dalam waktu panjang telah menyebabkan kemunduran pendidikan di Lebanon. Kemunduran pada bidang pendidikan diperparah dengan adanya krisis ekonomi akibat maraknya korupsi pada tahun 2019 dan pandemi Covid-19 yang juga meruntuhkan sektor ekonomi negara Lebanon. Tujuan penelitian ini untuk menunjukkan hambatan dan tantangan pemerintah Lebanon dalam mengembangkan pendidikan di Lebanon. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif melalui studi pustaka. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif karena membutuhkan data deskriptif berupa tulisan dari seseorang yang dapat penulis amati sehingga penulis dapat menjelaskan serta menganalisis kondisi pendidikan di Lebanon (2019-2021). Hasil penelitian ini menunjukkan kondisi pendidikan di Lebanon (2019-2021) yang memburuk karena di tengah-tengah krisis ekonomi yang disebabkan oleh korupsi dan pandemi Covid-19 serta upaya dan hambatan pemerintah Lebanon yang bekerja sama dengan lembaga internasional untuk membangkitkannya kembali.

Lebanon is a modern country compared to its neighboring countries. This can be seen from the good level of education and the high literacy rate compared to other Middle Eastern countries. However, Lebanon was unable to maintain its modernization which caused the economic crisis that hit Lebanon for a long time which had led to the decline of education in Lebanon. The setback in the education sector was exacerbated by the economic crisis due to rampant corruption in 2019 and the Covid-19 pandemic which also brought down the Lebanese economy. The purpose of this research is to show the obstacles and challenges of the Lebanese government in developing education in Lebanon. This research was conducted using qualitative methods through literature study. This research was conducted using a qualitative method because it requires descriptive data in the form of writing from someone the writer can observe so that the writer can explain and analyze the condition of education in Lebanon (2019-2021). The results of this study shows that the condition of education in Lebanon (2019-2021) has worsened due to the economic crisis caused by corruption and the Covid-19 pandemic and the efforts and obstacles by the Lebanese government in collaboration with international institutions to revive it."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yustinus Kresnadwipayana
"Penelitian ini menjelaskan mengenai dinamika kebijakan deregulasi obat yang dimulai dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 085/MENKES/Per/I/1989 dengan menggunakan metode penelitian sejarah. Metode penelitian sejarah terdiri dari heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Sejak tahun awal dari Orde Baru, harga obat di Indonesia terbilang mahal. Untuk memperbaiki situasi dan meningkatkan kesehatan masyarakat, maka Menteri Kesehatan dr. Adhyatma MPH menerapkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 085/MENKES/Per/I/1989 tentang Obat Generik yang berguna untuk mendorong distribusi obat generik. Dengan dikeluarkannya kebijakan ini, masyarakat diharapkan dapat mengakses obat dengan mudah dan juga merasionalkan penggunaan obat. Deregulasi obat tidak hanya berusaha untuk mempermudah akses terhadap obat murah, tetapi juga sebagai langkah awal dalam perbaikan sistem kesehatan Indonesia. Penelitian ini juga membahas mengenai reaksi dari pabrik farmasi dan pengusaha apotek yang terpengaruhi dari kebijakan deregulasi obat ini. Pada akhirnya, kebijakan ini belum berhasil secara maksimal karena harga obat yang belum turun. Namun, kebijakan ini berhasil memberikan obat alternatif yang murah, meskipun baru bisa didapatkan di rumah sakit pemerintah.

The purpose of this study was to explain the dynamics of drug deregulation policy which began with the issuance of the Minister of Health’s regulation 085/MENKES/Per/I/1989 using historical research methods. The historical research methods consist of heuristics, criticism, interpretation, and historiography. Since the start of the New Order, the price of medicine in Indonesia has been quite expensive. The Minister of Health, dr. Adhyatama MPH tried to fix the problem and improve public health by applying the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia, numbered 085/MENKES/Per/I/1989, concerning generic drugs which is useful for encouraging the distribution of generic drugs. With the issuance of this policy, it is hoped that the public can access drugs easily and also rationalize the use of drugs. The drug deregulation was not focused only on how to make drugs cheaper, but also a start in effort to fix the health system in Indonesia. This study also discusses the reaction of pharmaceutical manufacturers, pharmacists, and pharmacies to the deregulation and its effect. In the end, this policy still cannot reduce the price of drugs in the market. Though, this policy has succeeded in providing cheaper drugs as an alternative, even if it is only in the government funded hospital."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syah Witri Ramadhanti
"Penelitian ini dilatarbelakangi perbedaan racikan serta penyajian shisha pada Restoran Ali Baba Kebab dan Cafe Shisha dengan Restoran Arab yang terdapat di Jakarta. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memaparkan proses pembuatan shisha sampai menghisap shisha sesuai dengan budaya yang diterapkan. Ketertarikan dalam tema ini berdasarkan keunikan dari menu utama yang muncul karena pemilik Restoran memiliki hobi menghisap shisha sehingga mendirikan sebuah Restoran melalui hobinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus yaitu melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk memperkuat data. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari sumber primer yaitu data-data yang diperoleh langsung dari Restoran Ali Baba Kebab dan Cafe Shisha. Dalam memaparkan budaya shisha pada Restoran Ali Baba Kebab dan Cafe Shisha, peneliti menggunakan teori kebudayaan menurut Abdulsyam dan Robert H. Lowie. Dalam teori tersebut menyimpulkan bahwa kebudayaan pada Restoran Ali Baba Kebab dan Cafe Shisha didasarkan pada kebiasaan dari pemiliknya yang terjadi pada masa lampau.  

This study is motivated by the differences in the preparation and presentation of shisha at Ali Baba Kebab restaurant and Shisha Cafe with other Arabic restaurants in Jakarta. The purpose of this study is to describe the process of making shisha to smoking shisha based on the culture represented. Interest in this theme is based on the uniqueness of the main menu that appears from the restaurant owner's interest in smoking shisha so he built a restaurant as a result of his hobby. To reinforce the data, this study used a descriptive qualitative method using a case study approach through observation, interviews, and documentation. The data sources used in this study came from primary sources, namely, data obtained directly from the Ali Baba Kebab Restaurant and Shisha Cafe. The researcher applied cultural theory according to Abdulsyam and Robert H. Lowie to understand the shisha culture at Ali Baba Kebab Restaurant and Shisha Cafe. This theory concludes that the culture at Ali Baba Kebab Restaurant and Shisha Cafe is based on the owners' past habits."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqi Putri Aulia Shabrina
"Pondok Pesantren Nuruzzahroh merupakan pondok pesantren modern yang bermula dari kegiatan pengajian masyarakat sekitar yayasan Nuruzzahroh yang terletak di Kota Depok. Seiring berjalan waktu dan keinginan masyarakat, yayasan Nuruzzahroh mengembangkan kegiatan pengajiannya menjadi lembaga pendidikan formal dengan membangun Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah Nuruzzahroh. Penelitian ini membahas tentang sejarah pondok pesantren Nuruzzahroh serta perkembangan pondok pesantren Nuruzzahroh.  Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan wawancara, dan observasi. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori lima elemen dasar pesantren. Hasil Penelitian ini menyimpulkan bahwa pondok pesantren Nuruzzahroh merupakah wujud keinginin K.H Chairul Chitam sebelum wafat untuk mendirikan lembaga pendidikan islam bagi masyarakat menengah kebawah. Dalam perkembangannya pondok pesantren Nuruzzahroh menambah sarana dan prasana yang dibutuhkan, serta kurikulum yang dapat menyeimbangkan antara agama dan juga kebutuhan penyesuaian perkembangan zaman. Sehingga dapat menciptakan santri yang berpandangan luas dan menyertakan agama sebagai pedomannya.

Nuruzzahroh is a modern Islamic Institution, located in the city of Depok. This institution started with educating the community of Depok city and started to expand its teaching into formal education over time as per community hope by building the lower secondary school and the upper secondary school. This research discusses the background of the institution and the process of its development. The research method used in this study is the qualitative method with interviews and observations while the theory used is the five basic elements of pesantren. The research findings of this study conclude that that the Nuruzzahroh Islamic boarding school was a manifestation of K.H Chairul Chitam's desire before his death to establish an Islamic educational institution for the lower middle class. In its development, the Nuruzzahroh Islamic Boarding School has added the necessary facilities and infrastructure, as well as a curriculum that can balance between religions and also the need to adapt to the times. To create students who are broad-minded and include religion as a guideline."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tharisa Fathania Hanim
"Wadjda merupakan salah satu film dari seorang sutradara wanita pertama asal Arab Saudi yaitu Haifa Al-Mansour yang berhasil memenangkan penghargaan dalam berbagai festival film internasional. Film ini menceritakan tentang potret perempuan dalam tatanan masyarakat Arab Saudi, khususnya cerita tentang seorang anak perempuan bernama Wadjda yang ingin memiliki sepeda, tetapi mendapatkan pertentangan dari masyarakat sekitarnya. Budaya yang kental akan patriarki, poligami, pernikahan dini hingga diskriminasi perempuan tergambar di dalam film ini. Hal yang menarik adalah film ini menunjukan bentuk-bentuk resistensi dari para perempuan Arab Saudi. Bentuk resistensi perempuan pada film tersebut akan dianalisis pada penelitian ini dengan teori semiotika Roland Barthes dari tanda dan simbol yang berupa dialog serta adegan antar tokoh. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan bentuk-bentuk resistensi yang terdapat pada film Wadjda melalui analisis semiotika. Hasil dari penelitian ini ditemukan lima bentuk resistensi perempuan yang terdapat pada film Wadjda yang termasuk ke dalam kategori resistensi tertutup dan terbuka.

Wadjda is one of the films of the first female director from Saudi Arabia, Haifa Al-Mansour, who has won awards at various international film festivals. This film tells about the portrayal of women in Saudi Arabian society, especially the story of a girl named Wadjda who wants to own a bicycle but gets opposition from the surrounding community. A culture that is thick with patriarchy, polygamy, early marriage, and discrimination against women is depicted in this film. The film is interesting because it depicts various forms of resistance from Saudi Arabian women. The form of women's resistance in the film will be analyzed in this study with Roland Barthes' semiotic theory of signs and symbols in the form of dialogues and scenes between characters. The purpose of this study is to explain the forms of resistance found in Wadjda films through semiotic analysis. The results of this study found five forms of women's resistance found in the film Wadjda, besides that the forms of resistance can be categorized as open and closed types of resistance."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Melya Hana Nur Fadilah
"Restoran Zarb House berdiri pada tanggal 23 Februari 2019. Restoran ini didirikan oleh Salahuddin Nasrudin Aridin. Restoran Zarb House merupakan salah satu restoran khas Yordania yang terletak di Kalibata, Jakarta Selatan. Sebagai upaya menyebarkan budaya kuliner Arab di Indonesia, Restoran Zarb House melakukan beberapa penyesuaian budaya kuliner dengan menggunakan teknik percampuran budaya. Percampuran cita rasa kuliner yang ada di Restoran Zarb House ini merupakan perpaduan antara kuliner khas Arab Yordania dan budaya Lokal Indonesia. Penelitian ini mengangkat permasalahan mengenai pengimplementasian teori Sharing Culture pada Restoran Zarb House? Penelitian ini bertujuan untuk memahami teori Sharing Culture antara budaya Arab Yordania dengan budaya Indonesia yang terjadi dalam Restoran Zarb House. Peneliti memakai metode penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik studi kasus dan kajian pustaka, dengan menggunakan riset lapangan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi dengan pemilik restoran dan data ulasan dari Google Maps. Hasil dari penelitian ini adalah Restoran Zarb House ini memproduksi kuliner yang menggabungkan kuliner Arab yang disesuaikan dengan cita rasa Indonesia dengan Indonesia sebagai tempat restoran ini beroperasi. 

The Zarb House restaurant was established on February 23 2019. This restaurant was founded by Salahuddin Nasrudin Aridin. Zarb House Restaurant is a typical Jordanian restaurant located in Kalibata, South Jakarta. As an effort to spread Arabic culinary culture in Indonesia, Zarb House Restaurant has made several culinary cultural adjustments using acculturation techniques. The mix of culinary tastes at the Zarb House Restaurant is a blend of Jordanian Arabic specialties and local Indonesian culture. This study raises issues regarding the implementation of the Sharing Culture theory at the Zarb House Restaurant? This study aims to understand the cultural sharing between Jordanian Arab culture and Indonesian culture that occurs in the Zarb House Restaurant. Researchers used qualitative research methods using case study techniques and literature review, using field research through observation, interviews and documentation with restaurant owners and review data from Google Maps. The results of this research are that the Zarb House Restaurant produces culinary delights that combine Arabic cuisine with Indonesian flavors with Indonesia as the place where this restaurant operates.  "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadila Zanuarita
"Minat terhadap sinema Palestina meningkat, baik dalam studi film maupun ruang publik. Pada bulan Oktober 2021, Netflix merilis 32 film Palestina dalam koleksi Palestinian Stories dimana 12 di antaranya merupakan film pendek. Palestina juga memproduksi lebih dari 200 film pendek dalam kurun waktu dua dekade. Beberapa film pendek seperti Like Twenty Impossibles (2003) dan The Present (2020) memperoleh berbagai penghargaan di ajang festival film internasional bahkan menjadi nominasi Oscars. Selain bercerita tentang sulitnya melewati checkpoint, keduanya juga mendapat ulasan positif bahwa apa yang disampaikan terasa realistis dan membuka mata tentang kehidupan di Palestina. Penelitian ini mendiskusikan tentang bagaimana wacana perjuangan dikonstruksi dalam film pendek Palestina Like Twenty Impossibles dan The Present. Pendekatan yang digunakan yaitu analisis wacana kritis tiga-dimensi Norman Fairclough. Melalui tiga tahap analisis wacana yaitu deskripsi teks, interpretasi hubungan antara teks dan interaksi, serta eksplanasi dari hubungan antara interaksi dan konteks sosial, peneliti mendapati bahwa seorang sutradara mengkonstruksikan wacana perjuangan Palestina di dalam film pendek mereka. Wacana perjuangan itu ditampilkan melalui dialog dan ekspresi tokoh serta simbol perjuangan yang merepresentasikan adanya tekanan emosional, diskriminasi, dan ketidakberdayaan mengubah sistem yang berlaku.

Interest in Palestinian film is increasing, both in film studies and in the public sphere. In October 2021, Netflix released 32 Palestinian films in its Palestinian Stories collection, of which 12 were short films. Palestine has also produced more than 200 short films in the span of two decades. Several short films, such Like Twenty Impossibles (2003) and The Present (2020), have received various awards at international film festivals and even received Oscar nominations. In addition to telling us about the difficulty of passing the checkpoint, both of them also received positive reviews, stating that what was conveyed was realistic and eye-opening about life in Palestine. This research looks at how the discourse of struggle is constructed in Palestinian short films such as Twenty Impossibles and The Present. The approach used is Norman Fairclough's three-dimensional critical discourse analysis. Through three stages of discourse analysis: text description; interpretation of the relationship between text and interaction; and explanation of the relationship between interaction and social context, the researchers found that the director constructed the discourse of the Palestinian struggle in their short film. The discourse of struggle is displayed through the dialogues and expressions of characters and symbols of struggle representing emotional stress, discrimination, and powerlessness to change the prevailing system."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fidela Labiilah Hasna
"Mahmoud Darwish (1941M-2008M) merupakan penyair resistensi Palestina. Salah satu puisi berjudul Bithāqhah Huwiyah yang ia tulis pada tahun 1964 M menjadi resistensi terhadap pendudukkan Israel atas tanah Palestina. Sedangkan resistensi sendiri akan muncul setelah adanya resiliensi. Hal tersebutlah yang melatar belakangi penelitian yang membahas mengenai faktor resiliensi yang ada pada puisi Bithāqhah Huwiyah karya Mahmoud Darwish. Penelitian ini menggunakan teori resiliensi Edith Henderson Grotberg (1918 M - 2008 M). Untuk memperkuat analisis, penulis terlebih dahulu mengkaji makna teks yang terdapat dalam puisi dengan kajian ilmu ma’ani. Penelitian ini dikaji menggunakan sudut pandang aku-lirik. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan faktor resiliensi yang terdapat dalam puisi Bithāqhah Huwiyah. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan metode pengambilan data melalui studi pustaka. Hasil dari penelitian ini ditemukan adanya semua faktor resiliensi yang dikelompokkan oleh Grotberg, yaitu I HAVE, I AM, dan I CAN di dalam 62 larik puisi Bithāqhah Huwiyah.

Mahmoud Darwish (1941-2008 CE) is a Palestinian resistance poet. One of the poems entitled Bithāqhah Huwiyah that he wrote in 1964 AD became a resistance against the Israeli occupation of Palestinian land. Meanwhile, resistance itself will emerge after resilience. These matters become the background of the research that discusses the resilience factors in the poetry Bithāqhah Huwiyah by Mahmoud Darwish. This research uses Edith Henderson Grotberg’s resilience theory (1918 AD - 2008 AD). To strengthen the analysis, the researcher first examines the meaning of the text contained in the poem by analyzing it through the study of ilmu ma'ani. This research is examined using the lyric “I” point of view. The purpose of this study is to explain the resilience factors contained in the poetry of Bithāqhah Huwiyah.This research uses descriptive content analysis method with qualitative approach and data collection method through literature studies. The result of this research is there are factors of resilience, namely I HAVE, I AM, and I CAN contained in 62 arrays of Bithāqhah Huwiyah 's poetry."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Emirio Rafif
"Makalah ini mengkaji retorika Arab dari lirik lagu Al Mahkamah karya Karim Al-Iraqi yang berasal dari Iraq. Lagu ini dinyanyikan oleh Kadzim al-Sahir dan Asma al-Munawwar yang dirilis pada tanggal 12 Oktober 2009 dalam album Al Rassem Bil Kalimat. Lagu ini menceritakan keadaan perseteruan antara pihak perempuan dan pihak laki-laki dalam menjalin hubungan kasih. Mereka menyalahkan satu sama lain karena sikapnya masing-masing. Masing-masing dari mereka menggambarkan kesedihannya dan kesengsaraannya di dalam lagu ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur retorika yang terdapat di dalam lirik lagu Al Mahkamah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan cara mengumpulkan informasi yang terkait dengan pembahasan makalah. Dari ketiga unsur retorika Arab: al-ma’aniy, al-baadi’, dan al-bayaan teori yang digunakan dalam makalah ini hanya mencakup teori al-ma’aniy. Dari penelitian ini, terdapat bahwa ada 14 jenis al-ma’aniy yang digunakan dalam lirik lagu tersebut. Bentuk Al-Ma’aniy terbanyak yang digunakan adalah kalam khabar faaidatul khabar (18), kalam khabar izhar at-tahassur (8), dan kalam khabar izhar ad-dho’fi (5). Dengan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa lagu ini banyak menceritakan kesedihan dan kesengsaraan dalam menjalin hubungan kasih yang dirasakan oleh kedua belah pihak, baik pihak laki-laki maupun perempuan

This paper examines the Arabic rhetoric lyrics of the song Al Mahkamah by Karim Al-Iraqi from Iraq. The song was sung by Kadzim al-Sahir and Asma al-Munawwar which was released on October 12, 2009, on behalf of Al Rassem Bil Kalimat’s album. This song explains the dispute circumstance between women and men in a loving relationship. They accuse each other of their attitudes. Each of them portrays their grief and misery in this song. This study aims to determine the rhetoric structure involved in the lyrics of the song Al Mahkamah. The qualitative method used in this research by collecting information related to the paper discussion. From out the three integrated of Arabic rhetoric: Al-ma'aniy, Al-baadi', and Al-bayaan theories, this paper encompass the theory of Al-ma'aniy. In this research, 14 types of Al-ma'aniy found and used in the lyrics of the song. The broadly common form of Al-Ma'aniy is kalam khabar faaidatul khabar (18), kalam khabar izhar at-tahassur (8), and kalam khabar izhar ad-dho'fi (5). As with this finding, it can be concluded that 14 types of Al-ma'aniy used in the lyrics tell a lot of grief and misery in weave together a loving relationship felt by both men and women"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library