E-zakat merupakan sebuah inovasi baru yang dapat digunakan oleh para muzakki untuk membayar zakat secara online. Di Indonesia pembayaran zakat secara online sudah ada sejak tahun 2016. Pembayaran zakat melalui layanan e-zakat dapat memberikan manfaat bagi para muzakki karena lebih memudahkan, menghemat waktu, praktis dan dapat digunakan dimanapun dan kapanpun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi intensi muzakki menggunakan layanan e-zakat dalam membayar zakat profesi. Zakat profesi atau disebut juga dengan zakat penghasilan dinilai dapat menjadi sumber pendanaan yang cukup besar dalam penghimpunan zakat karena sifatnya yang tetap dan rutin. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Technology Acceptance Model (TAM) dan Theory Planned Behavior (TPB). Dalam penelitian ini jumlah sampel adalah sebanyak 172 responden dengan kriteria pernah membayar zakat profesi namun belum pernah menggunakan layanan e-zakat. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis Structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan software AMOS 24.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap (attitude), norma subjektif (subjective norm), persepsi perilaku kontrol (perceived behavioral control) berpengaruh terhadap intensi muzakki menggunakan (intention to use) layanan e-zakat. Sedangkan persepsi manfaat (perceived usefulness) tidak berpengaruh terhadap intensi muzakki menggunakan (intention to use) layanan e-zakat dalam membayar zakat profesi. Selain itu, penelitian ini juga menemukan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) berpengaruh terhadap persepsi manfaat (perceived usefulness) layanan e-zakat.
E-zakat is an innovation that can be used by muzakki to pay zakat by online. In Indonesia, online zakat payments has been established since 2016. Payment of zakat through e-zakat services can provide benefits for the muzakki because it is easier, saves time, practical and can be used anywhere and anytime. The purpose of this study is to find out what factors that influence the intention of muzakki to use e-zakat services in paying zakat profession. Zakat profession or also called zakat on income considered to be a good source of funding in the collection of zakat because it is fixed and periodic. The theory used in this study is Technology Acceptance Model (TAM) and Theory Planned Behavior (TPB). In this study, the sample is 172 respondents who had paid zakat profession but had never used e-zakat services. The data analysis method used is Structural Equation Modeling (SEM) analysis using AMOS 24.0 software. The results showed that attitude, subjective norms, perceived behavioral control influence the intention of muzakki to use e-zakat services. While perceived usefulness does not influence the intention of muzakki to use e-zakat services in paying zakat profession. In addition, this study also found that perceived ease of use have an influence on the perceived usefulness in e-zakat services.
"Berkembangnya teknologi yang begitu pesat melahirkan sebuah inovasi dalam industri keuangan yang disebut financial technology (fintech). Salah satunya adalah konsep crowdfunding yang menjelma sebagai pasar mediasi tempat bertemunya pemilik dana dan peminjam dana. Crowdfunding juga menawarkan banyak fasilitas yang tidak ditemukan di jasa atau lembaga keuangan tradisional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis metode dan proses crowdfunding syariah terhadap persepsi dan minat UMK terhadap pembiayaan crowdfunding syariah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan teknik Structural Equation Modelling (SEM). Sampel pada penelitian ini adalah UMK di area Jabodetabek sebanyak 169 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode dan proses crowdfunding syariah berpengaruh positif terhadap persepsi dan minat UMK atas pembiayaan crowdfunding syariah.
The rapid development of technology has bring out a financial innovation called financial technology (fintech) in the industry. One of them is the concept of crowdfunding, which is transformed as mediation where the owners of funds and borrowers meet inside the market. Crowdfunding also offers many features that are not available in traditional financial services or institutions. The purpose of this study was to analyze the methods and processes of sharia crowdfunding on the perceptions and intention of MSEs in financing the sharia crowdfunding. Research method utilized in this research is quantitative method with Structural Equation Modelling (SEM). The sample in this study was MSEs in the Jabodetabek area of 169 respondents. The results showed that the method and process of sharia crowdfunding had a positive effect on the perception and interest of MSEs in financing the sharia crowdfunding.
"