Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aulia Iqbal Maulana
"ABSTRAK
Ketika perlindungan Hak Cipta di Internet telah dilindungi, muncul dilema lain apakah ciptaan yang di remix atau mengubah konten seperti lirik bisa dianggap ke dalam doktrin Fair Use. Menurut US Copyright Act, bagian 107, memungkinkan konten dari parodi yang akan diterbitkan dianggap sebagai kreasi baru karena dianggap sebagai kategori Fair Use Doctrine. Sebaliknya, di Indonesia, menurut Undang-undang Hak Cipt No. 28 Tahun 2014 tidak mengatur mengenai hal tersebut, dan jelas melarang perubahan, modifikasi, distorsi, dan mutilasi sebuah karya. Oleh karena itu, setiap ciptaan yang pengarang parodi itu lakukan akan dianggap sebagai pelanggaran Hak Cipta. Bahkan Penggunaan Wajar yang diatur dalam pasal 44 Undang-Undang Hak Cipta Indonesia 2014, tidak memberikan batasan untuk parodi atau bahkan menyebutkan hal tersebut. Sementara, negara-negara lain seperti Jerman memungkinkan parodi dengan batasan-batasan tertentu seperti mengubah gambar dan sastra dan mengkritik dalam bentuk parody dapat diterima, namun, Jerman tidak memungkinkan lagu yang akan diparodikan. Selanjutnya, masalah muncul ketika penciptaan pengarang parodi yang diunggah di YouTube dan menjadi terkenal. Permasalahan ini telah menjadi dasar bagi penulis untuk mengambil langkah dan mencari cara untuk melindungi parodi sebagai ciptaan.

ABSTRACT
When protection of Copyright Law in the Internet has been protected it arose another dilemma whether a creation that is being remix or altering the content such as lyrics could be deemed as Fair Use Doctrine. According to US Copyright Act, section 107, allowing content of parody to be published and considered as new work since it is considered under the Fair Use Doctrine. Whereas, in Indonesia, the Copyright Law No. 28 Year 2014 does not stipulate the same, it is clearly prohibit the alteration, modification, distortion, and mutilation of a work. Hence, any creation that the parodist was doing will be considered to be an infringement of Copyright. Even the Penggunaan Wajar stipulated in article 44 of Indonesian Copyright Law 2014 does not provide limitation for parody or even mention related to it. While, other countries such as Germany allows parody in certain limitation, taking the pictures and literature and criticizing in the form of parody is accepted, however, Germany does not allow a song to be parodied. Furthermore, the problem arises when the creation of the parodist is uploaded on YouTube and become famous. This commotion has led to be the ground for writer to taking a step and seeking a way to protect parody as a creation.
"
2014
S61714
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Serevina, Harvardine Priscilla
"Perlindungan hukum terhadap pencipta masih terlihat sangat lemah. Pencipta, atau secara lebih spesifik di dalam industry music dikenal sebagai Penulis Lagu adalah salah satu pihak yang terlihat sangat dirugikan hak-haknya pada jaman sekarang ini, terutama dengan adanya perkembagan teknologi yang sangat pesat dan semakin memudahkan pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk melakukan perbuatan-perbuatan illegal atas suatu karya cipta salah staunya melalui aktifitas pembajakan. Perlindungan terhadap hak seorang pencipta, terutama untuk hak ekonominya harus menjadi focus dan dilindungi dengan maksimal agar pencipta dapat menikmati keuntungan dalam bentuk finansial sebagai apresiasi dari karya yang sudah diciptakan.
Skripsi ini membahas mengenai kesesuaian penambahan jangka waktu perlindungan atas hak ekonomi seorang cipta yang dilakukan dalam Undang-Undang Hak Cipta No. 28 Tahun 2014, yang menambahkan jangka waktu perlindungan menjadi hingga 70 tahun setelah pencipta meninggal dunia, dari pengaturan sebelumnya yang hanya hingga 50 tahun setelah pencipta meninggal dunia, dengan melihat keadaan dan penerapan hak cipta di Indonesia.
Setelah melakukan analisis dapat disimpulkan bahwa dalam penerapan Undang-Undang hak cipta kesalahan terletak pada pelaksanaan dan penerapannya. Sebaiknya focus bukan diletakkan pada lamanya jangka waktu perlindungan, melainkan pelaksanaan dan penerapan peraturan yang sudah ada terlebih dahulu dan dipastikan agar berjalan dengan baik. Tidak akan ada gunanya penambahan jangka waktu perlindungan dilakukan jika dari awal tidak ada sinergi yang baik dari pemerintah, pihak dalam industry music, dan para pengguna (user) dalam melaksanakan dan menerapkan hal-hal yang sudah diatur secara sangat jelas di dalam Undang-Undang tersebut secara keseluruhan.

Legal protection towards author is still weak. Authors, or more specifically in the music industry popularly known as songwriters, are one of the parties that suffered so much loss and their rights are and have been so much and very much violated in so many ways, especially with the existence of the vast development of technology which made irresponsible people have easier access to do illegal activities over a certain creation, including through piracy activities. Protection towards the right of author, especially on the economic right, has to be the main focus and protected to the maximum extent so that the author can enjoy their rightful compensation, which they certainly deserve, in the financial form as a form of appreciation towards the creation.
This thesis further analyzes the compatibility of the extension of copyright protection duration in the new Indonesian Copyright Law No.28 Year 2014, that extended the duration to up to 70 (seventy) years after the author passed away from previously 50 (fifty) years, while simultaneously observing the condition and implementation of Indonesian Copyright Law.
After having done with the analysis, it can be concluded that in the implementation of Indonesian Copyright Law the error is on the enforcement of the law itself. The focus should not be done on the duration of the protection, but rather on the application and enforcement of the law and make sure that everything can be implemented and enforced properly. The extension of duration will be of no use if from the beginning there is no synergy between the government, parties in the music industry, and public as the user in implementing and enforcing things that are already crystal clearly regulated in the law itself.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2015
S60092
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Irma Ayudita
"ABSTRAK
Asuransi Pernikahan adalah salah satu pendatang baru dalam industri asuransi
yang cukup menjanjikan. Asuransi Pernikahan menawarkan konsep unik dengan
klausula-klausula khusus yang kepentingan yang dapat diasuransikan perlu dikaji
dan didefinisikan. Kepentingan yang dapat diasurasikan memiliki peran penting
dan merupakan unsur fundamental. Penelitian ini membahas mengenai apa yang
dimaksud dengan dengan kepentingan yang dapat diasuransikan pada Asuransi
Pernikahan tertutama pada klausula-klausula khusus seperti ?Perubahan Hati? dan
?Pertanggungan Minuman Beralkohol?, termasuk mengenai hak tertanggung
dalam polis tersebut, hal-hal yang disyaratkan dalam pertanggungan, dan faktorfaktor
lain yang mempengaruhi kepentingan yang dapat diasuransikan pada
Asuransi Pernikahan. Kapan dan bagaimana kepentingan yang dapat
diasuransikan muncul, dengan meninjau hubungan para pihak tertanggung.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan normatif-empiris
berdasarkan doktrin yang relevan dan hukum yang berlaku di Indonesia.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa kepentingan yang dapat diasuransikan dalam
klausula khusus ?Perubahan Hati? berdasar pada hubungan keluarga karena ikatan
sedarah atau pernikahan serta hubungan finansial dan akan timbul saat pembatalan
atau penundaan pernikahan terjadi. Pada klausula ?Pertanggungan Minuman
Beralkohol? kepentingan yang dapat diasuransikan berdasarkan pada kerugian
finansial yang disebabkan karena penyuguhan minuman beralkohol kepada tamu
pernikahaan dan akan timbul saat kerusakan pada properti terjadi. Berdasarkan
analisa tersebut, Asuransi Pernikahan dapat diterapkan di Indonesia.

ABSTRACT
One of the rising businesses in insurance industry is a wedding insurance. In
compliance with insurance, insurable interest plays an essential role and become a
fundamental element. Under the wedding insurance especially regarding special
coverage clauses, the insurable interest need to be defines. This research analyzed
what determines insurable interest on wedding insurance. Unlike the ordinary
event insurance policy, the wedding insurance provides coverage for special
circumstances e.g. Changeable of Hearts and Liquor Liability Coverage,
regarding rights that insured on this type of insurance under the highlights clauses,
the kind of financial relationship require to create and other factor could
determine as the insurable interest under wedding insurance. How and when does
the insurable interest constitute on wedding insurance by exploring how could the
insurable interest arising on the wedding insurance, by elaborating the insured
parties relationship and rationale of the period when the insured parties could has
insurable interest to prove their claim. The analysis is using the normative and
empirical approach based on related doctrine and Indonesian law. The research
resulting the ?Changeable of Hearts? clause derives based on financial
relationship under the grounds of love and affection or familial relationship based
on blood or marriage, which constitutes when the cancellation and postponement
occurred. ?Liquor Liability Coverage? insurable interest defines as a protection
from the damage and vandalism wedding rented property by under influence
guests or render as potential liability."
2016
S62654
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library