Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Keanu Azel
"Keselamatan jiwa dalam peristiwa kebakaran di ruang tertutup, seperti parkir bawah tanah dan gedung bertingkat, sangat bergantung pada efektivitas sistem ventilasi asap. Salah satu solusi modern yang banyak diterapkan adalah penggunaan Jet Fan sebagai bagian dari sistem ventilasi mekanis. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja sistem Jet Fan dalam mendukung proses evakuasi dan pengendalian asap melalui pendekatan fire modelling. Simulasi dilakukan menggunakan perangkat lunak PyroSim yang mengintegrasikan Fire Dynamics Simulator (FDS), sehingga memungkinkan analisis mendalam terhadap dinamika aliran udara, distribusi panas, dan penyebaran asap. Penilaian dilakukan terhadap parameter-parameter kritis seperti suhu, visibilitas, arah aliran asap, serta Required Safe Egress Time (RSET), yaitu waktu yang dibutuhkan penghuni untuk melakukan evakuasi secara aman. Hasil simulasi menunjukkan bahwa konfigurasi Jet Fan yang dirancang dengan benar dapat mengarahkan asap menjauh dari jalur evakuasi dan memperpanjang waktu aman evakuasi. Selain itu, integrasi logika aktivasi berbasis suhu atau deteksi asap terbukti meningkatkan efisiensi sistem secara keseluruhan. Dengan pendekatan pemodelan ini, perancang sistem keselamatan kebakaran dapat mengestimasi RSET secara akurat dan melakukan optimasi desain berdasarkan kondisi skenario terburuk. Studi ini menegaskan pentingnya penggunaan teknologi simulasi dalam perencanaan sistem proteksi kebakaran yang berbasis risiko dan data teknis.

Ensuring occupant safety during fire emergencies in enclosed spaces—such as underground car parks and high-rise buildings—requires an effective smoke control system. Jet Fan-based ventilation systems have become a widely adopted solution due to their ability to manage smoke movement without the need for extensive ductwork. This study investigates the performance of Jet Fan systems in enhancing smoke ventilation and supporting safe evacuation through computational fire modelling. Simulations were conducted using PyroSim integrated with the Fire Dynamics Simulator (FDS), which applies validated computational fluid dynamics (CFD) methods based on the Navier-Stokes equations for low-speed thermally driven flows. Key performance indicators such as temperature distribution, visibility, smoke layer height, and Required Safe Egress Time (RSET) were assessed under various fire scenarios. The results demonstrate that the strategic placement and automatic temperature-based activation of Jet Fan significantly improve smoke extraction and maintain tenable conditions along evacuation routes. These findings are consistent with established fire safety criteria found in NFPA 92 and SFPE Handbook guidelines. By enabling accurate estimation of RSET relative to Available Safe Egress Time (ASET), the modelling approach provides a reliable tool for optimizing fire protection system design. This research reinforces the value of scenario-based simulation in designing risk-informed, performance-based fire safety strategies in accordance with international engineering standards."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Audry Jonathan P.T
"Penelitian ini membahas pemodelan komputasional fenomena pembakaran membara pada kayu berdasarkan pemanasan radiasi dan konvektif menggunakan perangkat lunak Gpyro. Tujuan utama penelitian adalah untuk memahami pengaruh variasi kecepatan udara dan temperatur udara terhadap karakteristik pembakaran membara pada kayu. Hasil simulasi menunjukkan bahwa peningkatan kecepatan udara dari 0 hingga 5 mm/s berpengaruh signifikan terhadap burning rate dan laju reaksi termokimia. Pada kecepatan udara rendah, burning rate didominasi oleh reaksi fase gas sehingga memicu transisi menuju pembakaran menyala, sedangkan pada kecepatan udara tinggi, proses didominasi oleh oksidasi arang sehingga memperkuat karakteristik smouldering. Selain itu, kenaikan temperatur udara dari 27°C hingga 67°C cenderung meningkatkan burning rate pada awal pembakaran dan mempercepat proses pengeringan, namun pada tahap lanjut efeknya cenderung menurun akibat berkurangnya densitas oksigen. Secara umum, hasil penelitian menegaskan bahwa kedua parameter lingkungan tersebut sangat mempengaruhi dinamika pembakaran membara, baik pada tahap ignition maupun spread. Pemahaman ini dapat digunakan sebagai acuan dalam upaya mitigasi risiko kebakaran serta pengelolaan pembakaran biomassa secara lebih aman dan efisien.

This study discusses the computational modeling of smouldering combustion phenomena in wood based on radiation and convective heating using Gpyro software. The main objective of the study is to understand the effect of variations in air velocity and air temperature on the characteristics of smouldering combustion in wood. The simulation results show that increasing air velocity from 0 to 5 mm/s has a significant effect on the burning rate and thermochemical reaction rate. At low air velocity, the burning rate is dominated by gas phase reactions, triggering a transition to smouldering combustion, while at high air velocity, the process is dominated by char oxidation, strengthening the smouldering characteristics. In addition, an increase in air temperature from 27°C to 67°C tends to increase the burning rate at the beginning of combustion and accelerates the drying process, but at a later stage the effect tends to decrease due to reduced oxygen density. In general, the results of the study confirm that both environmental parameters greatly affect the dynamics of smouldering combustion, both at the ignition and spread stages. This understanding can be used as a reference in efforts to mitigate fire risks and manage biomass burning more safely and efficiently."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Adyanto Nugroho
"Untuk meningkatkan pemahaman tentang perilaku kebakaran selubung bangunan, sebuah alat uji berskala laboratorium yang terintegrasi telah dikembangkan khusus untuk pengujian kebakaran selubung bangunan. Rig eksperimen ini mengintegrasikan dua neraca massa, sistem kamera termal, kamera penampang, dan sistem cone calorimeter, semuanya ditopang oleh rangka utama profil aluminium. Alat ini memungkinkan pengukuran komprehensif terhadap parameter-parameter kritis, termasuk laju pengurangan massa, profil temperatur, fenomena impingement, dekomposisi material, dan laju pelepasan Panas. Sistem timbangan menangkap laju pengurangan massa pada material yang mengalami dekomposisi, dalam bentuk fenomena dripping, sementara sistem cone calorimeter menggunakan prinsip konsumsi oksigen untuk melihat laju pelepasan Panas. Pada eksperimen ini ditemukan bila laju pelepasan Panas, pengurangan massa, dan pengukuran massa tetesan dapat dipengaruhi oleh posisi dan besaran sumber nyala api difusi yang bervariasi.

To enhance the understanding of building facade fire behavior, an integrated laboratory-scale apparatus has been specifically developed for facade fire testing. This experimental rig incorporates two mass balances, a thermal camera system, a cross-sectional camera, and a cone calorimeter system, all supported by an aluminum profile mainframe. The apparatus enables comprehensive measurement of critical parameters, including mass loss rate, temperature profiles, impingement phenomena, material decomposition, and heat release rate. The mass balance system captures the mass loss rate of decomposing materials, including dripping phenomena, while the cone calorimeter system employs the oxygen consumption principle to determine the heat release rate. This experiment has found that heat release rate, mass reduction, and dripping mass measurements can be influenced by varying the position and intensity of the diffusion flame source."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library