Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irawati Bahar
"PT. Al, Tbk sebagai perusahaan induk yang berperan sebagai penyedia kebijakan dan aturan-aturan stratejik bagi anak perusahaan memegang porsi besar dalam upaya pengembangan calon leader di semua level.
Salah satu aspek penting yang menentukan keberhasilan program pengembangan leader di grup perusahaan ini adalah adanya kontribusi dari people development specialist (PD specialist), yang aktivitas utamanya adalah mengidentifikasi calon leader dan melaksanakan upaya-upaya pengembangan kemampuan mereka.. Di PT. Al, Tbk para PD specialist ini berada di HR division, di departemen Career Management.
Kondisi saat ini menunjukkan bahwa utilisasi atas PD specialist belum optimal. Para PD specialist belum dilibatkan pada upaya-upaya pengembangan karyawan secara menyeluruh. Identifikasi dan pengembangan leader untuk level eksekutif misalnya, masih dilaksanakan oleh konsultan. Akibatnya kompetensi PD specialist dalam penyediaan leader di perusahaan juga tidak berkembang. Suasana yang berkembang dari kondisi di atas menjadi tidak kondusif bagi upaya membina motivasi kerja para PD specialist. Mereka sangsi mengenai panjang karier mereka di PT. AT, Tbk. Mereka juga kecewa karena pembinaan dan peningkatan karier berjalan lambat.
Untuk mengatasi masalah di atas, perlu dibuat parameter yang diakui semua pihak yang dapat mengukur kemampuan para PD specialist dalam melaksanakan tugas-tugasnya di setiap level pekerjaannya. Parameter tersebut adalah competency model, yang kemudian aplikasinya dapat diwujudkan dalam program pengembangan karier (career pathing)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18646
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alia Natakusuma
"Kondisi yang sedang terjadi pada PT. TC saat ini adalah kinerja karyawan divisi marketing yang kurang memuaskan. Kondisi yang kurang memuaskan ini terjadi karena divisi marketing tidak mampu mencapai target penjualan yang ditetapkan oleh perusahaan. Target penjualan yang ditetapkan perusahaan adalah 100% tercapai, namun pada kenyataannya target penjualan hanya mencapai 20%. Melihat kondisi ini pihak manajemen mengambil langkah intervensi untuk membantu karyawannya mencapai target penjualan. Intervensi yang diberikan berupa pelatihan. Materi pelatihan lebih dikembangkan berdasarkan apa yang dirasa perlu oleh pihak manajemen sehingga analisa kebutuhannya hanya didasarkan pada perspektif perusahaan. Tujuan dari intervensi adalah agar target penjualan dapat tercapai.
Namun intervensi yang dilakukan pihak manajemen saat ini tidak memberikan dampak positif bagi karyawannya. Hal ini dapat dilihat dari pencapaian penjualan divisi marketing. Seperti diuarikan diatas hanya mencapai 20% dan target yang ditetapkan. Situasi ini membuat pihak manajemen bingung dalam membuat program pengembangan yang tepat.
Mengacu pada masalah yang dihadapi divisi marketing PT. TC, penulis mengusulkan program pengembangan lebih didasarkan pada kondisi aktual karyawannya. Kondisi aktual karyawan dilihat melalui kompetensi yang dimiliki oleh karyawan saat ini, karena kompetensi mampu memberikan gambaran perilaku karyawan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.
Sedangkan untuk memastikan atau mengenali kompetensi yang dianggap belum memadai dapat dilihat dengan cara membandingkan kompetensi karyawan saat ini dengan kompetensi idealnya. Oleh karena itu perlu dibuat sebuah rancangan verifikasi berbasis kompetensi guna memastikan kompetensi yang perlu dikembangkan pada karyawan divisi marketing PT. TC."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18576
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marvianti Hestikartika
"Selama ini, hubungan kepuasan kerja dan unjuk kerja dijelaskan dengan kepuasan kerja menimbulkan unjuk kerja yaitu belief pertama. Namun, bila ditelaah kembali dalam beberapa literatur seperti yang disebut oleh Robbins(2003) hubungan tersebut dapat dijelaskan dengan unjuk kerja yang baik membuat seseorang merasa puas yaitu belief kedua. Penjelasan Robbins tidaklah sepopuler belief pertama. Penelitian ini bermaksud untuk menjajaki kemungkinan adanya kebenaran dalam penjelasan Robbins. Sampel penelitian ini adalah kelompok pekerja usia 25-30 tahun. Pengumpulan data dilakukan terhadap 45 responden yang sesuai dengan karakteristik yang ditentukan peneliti. Karakteristik tersebut adalah berusia 25-30 tahun, berpendidikan minimal D3, dan telah bekerja di perusahaan tersebut minimal satu tahun. Alat ukur yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner kepuasan kerja, kuesioner untuk identifikasi belief dan kuesioner unjuk kerja. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam penelitian ini hubungan kepuasan kerja dan unjuk kerja hanya dapat dijelaskan dengan belief pertama, tidak ada perbedaan korelasi signifikan dalam hubungan kepuasan kerja dan unjuk kerja antara responden dengan belief pertama dan belief kedua, serta pengukuran kepuasan kerja dengan faset diragukan memiliki hubungan dengan unjuk kerja.

Up till now, the relations between job satisfaction and performance were explained with job satisfaction caused performance; in this research it is called the first belief. But, if we take a look once again in a few literature such as by Robbins (2003) the relations can be explained with a good performance caused someone to feel satisfied, in this research it is called the second belief. Robbins`s explanations are not as popular as the traditional belief. The purpose of this research is to explore the possibilities that the second belief could be true of exist. The samples in this research are the 25-30 years old workers. The data were taken from 45 respondents that are suitable according to the characteristics that the researcher has determined before. The characteristics are ages 25-30 years old, minimum a diploma holder, and have worked in the company for minimum 1 year. The instruments used in this research are the job satisfaction questionnaire, the belief identification questionnaire and the performance appraisal questionnaire. This research concluded that in this research the relations between job satisfaction and performance can only be explained by the first belief, there is no significant difference in the relations between job satisfaction and performance between the first belief and the second belief, and the last conclusion of this research is that the job satisfaction measurement by facets is doubtful have a relation with performance."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Susilowati
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
S3591
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Raja Nadhira Rugayah Bte Raja Iskandar
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
S3558
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elga Oktavia
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
S3552
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Renobulan R. Sini
"Studi ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai seberapa jauh sikap tenaga paramedis, sebagai sumber daya terbesar suatu rumah sakit, terhadap sistim insentif yang berlaku dapat mempengaruhi kepuasan kerja paramedis tersebut. Subyek penelitian adalah tenaga paramedis di rumah sakit X, suatu rumah sakit swasta yang dikhususkan untuk wanita dan anak. Untuk mengukur kepuasan kerja dan sikap terhadap sistim insentif, digunakan alat ukur berbentuk kuesioner. Selain itu juga digunakan kuesioner untuk meneliti mengenai sikap terhadap penilaian unjuk kerja yang berlaku, dimana penilaian unjuk kerja ini adalah unsur utama dari sistim insentif yang berlaku di rumah sakit X.
Dari hasil pengolahan data yang terkumpul, didapatkan suatu hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dan sikap terhadap sistim insentitif. Sikap terhadap sistim insentif ini sendiri mempunyai pengaruh yang signifikan pada kepuasan kerja, meskipun tidak terlalu besar. Dari perhitungan mengenai pengaruh aspek-aspek kepuasan kerja dan aspek-aspek sistim insentif terhadap kepuasan kerja, didapatkan hasil bahwa aspek yang berhubungan dengan lingkungan kerja memberikan pengaruh terbesar terhadap kepuasan kerja.
Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah sikap terhadap sistim insentif memberikan kontribusi yang cukup besar pada kepuasan kerja paramedis di rumah sakit X, terutama oleh aspek perubahan jumlah insentif yang diterima dari waktu ke waktu. Dari perhitungan mengenai sikap terhadap penilaian kerja, sebagai unsur utama sistim insentif yang berlaku, juga menunjukkan bahwa sikap ini memberikan kontribusi yang cukup besar pada sikap terhadap sistim insentif.
Penulis menyarankan kepada pihak manajemen untuk lebih memperhatikan hasil penelitian ini yang menunjukkan adanya tingkat ketidakpuasan yang cukup tinggi di kalangan tenaga paramedisnya. Mereka yang mempunyai ketidakpuasan kerja ini, sangat berpotensi untuk melakukan ataupun menghasut rekan kerjanya untuk melakukan hal-hai yang berhubungan dengan ketidakpuasan kerja seperti pemogokan. Selain itu penulis juga menyarankan pihak manajemen untuk melakukan perbaikan pada sistim insentif mereka, terutama agar perubahan insentif dapat lebih dirasakan pekerja sebagai hasil dari perubahan unjuk kerja yang telah mereka tampilkan, bukan hanya sebagai uang tambahan gaji semata. Informasi mengenai sistim insentif ini juga hendaknya diberikan secara jelas oleh pihak rumah sakit untuk mengurangi sikap negativistik para pekerja terhadap sistim insentif yang berlaku."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1998
S2609
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marcella
"
ABSTRAK
Remaja Amerika merasa iklan rokok Marlboro ditujukan pada mereka, di lain pihak, produsen Marlboro membantah mentargetkan remaja sebagai konsumen Marlboro. Bagaimana di Indonesia?
Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara diskrepansi konsep-diri remaja dengan citra merek terhadap pemilihan merek rokok Marlboro.
Penelitian dilakukan pada 129 orang remaja berusia I2 sampai I8 tahun di Bogor dan sekitarnya. Alat yang digunakan adalah kuesioner yang dibuat berdasarkan aturan skala semantic diferensial Osgood & Tannenbaum, dengan skala yang bipolar.
Hasil yang diperoleh ternyata ada hubungan yang signifikan antara kedekatan konsep-diri aktual remaja dan citra merek Marlboro dengan pilihan rokok merek Marlboro. Skor hubungan terbesar ada pada konsep-diri ideal. Jadi bagaimana seseorang ingin menjadi, dekat dengan citra merek Marlboro dan berhubungan dengan pilihan merek Marlboro.
Sebagai hasil tambahan diperoleh gambaran citra Marlboro (citra berkelas), gambaran konsep-diri remaja (citra menyenangkan), dan gambaran kedekatan citra Marlboro dengan konsep-diri remaja.
"
1998
S2648
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Najelaa Shihab
"ABSTRAK
Iklan adalah metode komunikasi impersonal yang berisi informasi persuasif
tentang suatu gagasan, produk atau jasa; oleh sponsor yang teridentifikasi dengan jelas;
melalui berbagai media (Disarikan dari berbagai sumber).Efektifitas komunikasi dari
produsen ke konsumen melalui iklan,diukur melalui berbagai indikator, salah satunya
adalah sikap terhadap iklan. Sikap terhadap iklan didefinisikan sebagai kecenderungan
berespon dengan cara yang positif atau negatif terhadap rangsang iklan tertentu dalam
situasi penyajian tertentu (Solomon, 1996; Lutz dalam Alwitt & Mitchell (eds.), 1985).
Sikap terhadap iklan ini terdiri dari dua komponen, yaitu respon kognitif dan respon
afektif terhadap iklan yang masing-masing memiliki dimensi positif ataupun negatif.
Salah satu teknik penampilan iklan yang digunakan produsen untuk memunculkan
respon positif dari konsumen adalah iklan komparatif langsung. lklan komparatif
langsung adalah iklan yang melakukan perbandingan secara eksplisit, antara atribut
produk merek yang dipromosikan dengan atribut produk dari merek kompetitor dalam
kategori produk yang sama (Disarikan dari berbagai sumber). Sejauh ini, terlepas dari
besarnya peluang pemanfaatannya, strategi iklan komparatif langsung belum digunakan
dalam dunia periklanan di Indonesia.
Penelitian ini adalah sebuah penelitian eksploratif; yang berusaha
menggambarkan sikap konsumen terhadap iklan komparatif langsung, sekaligus
menjajaki faktor-faktor apa yang berpengaruh dalam proses pembentukan sikapnya.
Jawaban atas permasalahan diatas didapatkan melalui metode Focus group discussion
(FGD), yaitu sebuah diskusi informal diantara 5-12 orang partisipan dalam kelompok
yang dipandu oleh seorang moderator (Kinnear & Taylor, 1996). Partisipan yang
terlibat memiliki karakteristik khusus berkaitan dengan penggunaan contoh iklan komparatif langsung yang digunakan (kartu kredit) dan metode FGD. Melalui lima
kali sesi FGD yang dilengkapi kuesioner dan wawancara sebagai alat bantu
pengumpulan data, dengan melibatkan 36 partisipan, berhasil didapatkan gambaran
awal tentang sikap konsumen terhadap iklan komparatif langsung. Respon kognitif
yang muncul dari partisipan terdiri dari argumen-argumen pendukung yaitu;
merangsang persaingan sehat antarprodusen, memberikan informasi yang berguna bagi
konsumen dan produk pengiklan adalah produk yang baik. Di sisi lain, partisipan juga
memunculkan argumen-argumen pembantah antara lain; produk kompetitor lebih baik
dari produk pengiklan, produk sejenis diluar iklan lebih baik dari produk-produk dalam
iklan, informasi tidak terpercaya, tujuan tidak jelas dan kurang berguna dan perang
iklan merugikan konsumen. Respon kognitif ini terutama terbentuk melalui evaluasi
terhadap komponen informasi dalam iklan. Sedangkan respon afektif positif yang
muncul antara lain; merasa dihargai haknya, senang, kekaguman, meningkatnya
loyalitas dan rasa ingin tahu pada produk pengiklan serta perasaan seru dan
menantang. Sebaliknya respon afektif negatif yang muncul antara lain rasa ingin tahu
tentang produk kompetitor dan produk sejenis di luar iklan, tidak menarik,
membosankan, bersifat menyerang, tidak sopan dan tidak sesuai kaidah hukum. Respon
afektif ini muncul secara tidak langsung, melalui asosiasi antara respon kognitif dengan
emosi yang dirasakan partisipan. Determinan utama yang mempengaruhi respon para
partisipan adalah perbedaan individual dalam derajat kemudahan terpengaruh oleh iklan
dan sikapnya terhadap komponen infonnasi yang menjadi karakteristik utama iklan
komparatif langsung; sedangkan sikap terhadap produsen dan atau produk hanya
berpengaruh pada respon-respon yang intens."
1998
S2930
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pitulayang S.A. Mukadis
"Studi ini untuk mengetahui apakah sikap antara generasi anak/cucu, generasi orangtua, dan generasi kakek/nenek berbeda secara signifikan terhadap perkawinan interkultural. Penelitian dilakukan pada 90 orang subyek yang terdiri dari 30 orang generasi anak/cucu, yang berusia sekitar 19-25 tahun, 30 orang generasi orangtua, dan 30 generasi kakek/nenek. Menggunakan teknik incidental sampling. Setiap subyek dalam penelitian memperoleh skala sikap dari Likert, yang berisi 4 buah ilustrasi kasus yang berbeda. Data dalam penelitian diolah dengan menggunakan teknik coefficient alpha dari Cronbach, perhitungan t-test, one-way anova dan signifikansi F yang ada pada program SPSSfor MS Windows release 9.01.
Dari basil penelitian diketahui bahwa sikap antara ketiga generasi beibeda secara signifikan terhadap perkawinan interkultural, terutama jika pasangan yang menikah berbeda agama. Perbedaan ini terutama terdapat pada generasi muda, yaitu generasi anak/cucu dengan generasi tua, yaitu generasi orangtua dan generasi kakek/nenek. Sedangkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan di antara ketiga generasi, jika pasangan interkultural yang menikah beragama sama.
Perbedaan yang signifikan dapat ditemukan kembali antara generasi muda dengan generasi tua, apabila pasangan yang menikah adalah pria Indonesia dengan wanita asing, dan mereka berbeda agama. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun generasi muda sudah hidup dalam era globalisasi, namun mereka masih berprinsip yang sama dengan generasi sebelumnya mengenai maskulinitas/gender, yaitu akan lebih menyetujui perkawinan interkultural apabila yang menikah adalah pria Indonesia dengan wanita asing."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S2951
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>