Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vania Widyadhari Haris Putri
"Skripsi ini membahas gambaran faktor psikososial dan gejala stres kerja pada karyawan kantor proyek pembangunan X. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi pekerja terhadap faktor psikososial konteks dan konten pekerjaan serta mengetahui gejala stres kerja yang dikeluhkan karyawan. Variabel dependen penelitian adalah gejala stres kerja (fisik, psikologis, kognitif, dan perilaku), sedangkan variabel independen adalah faktor karakteristik individu (usia, jenis kelamin, pendidikan, masa kerja, dan tipe kepribadian), faktor psikososial konteks pekerjaan (budaya dan fungsi organisasi, peran di organisasi, perkembangan karir, pengambilan keputusan dan kontrol, hubungan rumah-kantor) dan konten pekerjaan (lingkungan kerja, desain tugas, beban kerja/ritme kerja, dan jadwal kerja). Desain penelitian cross sectional, pengambilan data kuesioner via daring dan melibatkan seluruh karyawan sebanyak 51 orang. Analisis univariat menggunakan perangkat lunak. Persepsi faktor psikososial mengacu pada skor rata-rata, skor 1,00-3,00 tergolong buruk dan 3,01-5,00 tergolong baik. Hasil penelitian mendapatkan faktor psikososial konteks pekerjaan yang dipersepsikan buruk yaitu faktor pengambilan keputusan/kontrol (2,92) dan hubungan rumah-kantor (2,34), sedangkan faktor psikososial konten pekerjaan yang dipersepsikan buruk yaitu faktor lingkungan kerja (2,21), beban kerja/ritme kerja (2,63), dan jadwal kerja (2,03). Kategori stres mengacu pada skor rata-rata, skor 1,00-2,33 tergolong ringan, 2,34-3,67 tergolong sedang, dan 3,68-5,00 tergolong tinggi. Gejala stres kerja fisik, psikologis, kognitif, dan perilaku termasuk dalam kategori ringan dengan skor 2,14; 2,22; 2,33; 2,0 secara berurutan dan gejala yang tergolong sedang-tinggi dialami oleh 33,3%, 47,1%, 45,1%, dan 36,3% secara berurutan. Secara keseluruhan, faktor psikososial di kantor proyek pembangunan X tergolong buruk dengan keluhan gejala stres kerja ringan.

This thesis descript the psychosocial factors and symptoms of occupational stress among construction project staff X. The study aims to describe the perception of workers on psychosocial factors (context to work and content of work) and to find out the symptoms of occupational stress among the staff. The dependent variables are the symptoms of occupational stress (physical, psychological, cognitive, and behavioral), while the independent variables are individual characteristics (age, gender, education, tenure, and personality type), context to work (organizational culture and function, role in organisation, career development, decision latitude control, home-work interface) and content of work (work environment, task design, workload/work pace, and work schedule). The research design is cross sectional, using online questionnaire and involving all 51 employees as sample of the study. Univariate analysis is using computer software. Perception of psychososical factors refers to the average score, 1.00-3.00 is classified poor and 3.01-5.00 is good. The results showed that psychosocial factors in context to work were perceived as poor, namely decision latitude and control (2.92) and home-work interface (2.34), while psychosocial factors in content of work perceived as poor, namely work environment (2.21), workload and work pace (2.63), and work schedule (2.03). Level of occupational stress refers to the average score, 1.00-2.33 is classified as mild, 2.34-3.67 is moderate, and 3.68-5.00 is high. Level of occupational stress symptoms that manifested on physical, psychological, cognitive, and behavioral are classified as mild with average score 2,14; 2.22; 2.33; and 2.0 respectively, and occupational stress that were classified as moderate-high were experienced by 33.3%, 47.1%, 45.1%, and 36.3% respectively. Overall, the psychosocial factors in the construction project X office is classified as poor with complaints of mild occupational stress symptoms.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfina Hapsari
"Industri jasa konstruksi memiliki resiko kecelakaan kerja yang tinggi. Sepanjang Agustus2017 hingga Februari 2018, telah terjadi tiga belas kecelakaan konstruksi dengan tigakasus fatality accident pada proyek pekerjaan jalan tol dan jalan rel di Indonesia. Safetyleadership merupakan salah satu komponen penting dalam meningkatkan kinerjaKesehatan, Keselamatan, Keamanan dan Lingkungan K3L . Penelitian ini mengkajisafety leadership model pada posisi pimpinan di proyek dan departemen operasi proyekinfrastruktur PT X yang bergerak di bidang kontraktor konstruksi. Penelitian inimerupakan penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif berdasarkan dua variabelutama dari safety leadership, yaitu leadership style transformational leadership danbest practices. Data penelitian didapatkan dari kuesioner dan wawancara pada subyekpenelitian serta observasi mengenai penerapan K3L di lokasi proyek PT X pada bulanApril ndash; Mei 2018. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa safety leadership masih kurangmenonjol kecuali pada posisi General Manager. Hal ini dikarenakan kurangnyapemahaman mengenai kebijakan K3L, kurangnya komunikasi, lemahnya konsistensi dankomitmen penerapan K3L, serta kurangnya tindakan proaktif dan inisiatif saatmenghadapi masalah K3L. Hal yang dapat diterapkan untuk meningkatkan safetyleadership tersebut antara lain dengan menyusun dan melaksanakan program pelatihansafety leadership bagi semua level pimpinan serta menjaga monitoring pelaksanaanprogram K3L di tempat kerja.

The construction industry has a high risk of occupational injury. Throughout August 2017to February 2018, there had been thirteen construction accidents with three cases offatality accidents in toll road and rail road projects in Indonesia. Safety Leadership is oneof the important components in improving Safety, Health and Environment SHE performance. This study examines Safety Leadership Model at the lead position in theproject and the operations department of the infrastructure project at PT X as aConstruction Contractor Company. This study was a descriptive research withquantitative method based on two main variables of Safety Leadership, those areLeadership Style and Best Practice. Research data obtained from questionnaires,interviews, and observations on the application of SHE at PT X rsquo s project location in April May 2018. This research obtained that Safety Leadership is still weak except TheGeneral Manager. This is due to lacks of understanding of SHE policies, communication,consistency and commitment to the implementation of SHE, proactive and initiativeaction when facing SHE issues. This suggests that company should improve by preparingand implementing Safety Leadership training program for all manager levels as well asmaintaining the monitoring of SHE program implementation in the workplace."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50299
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library