Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amani Tedjowongso
Abstrak :
Wada: Pengelolaan Air dan Pusat Edukasi merupakan sebuah rancangan yang mengelola air permukaan danau menjadi air siap konsumsi. Rancanganan ini merupakan sumber air alternatif yang menyokong seluruh distrik di kawasan Pasar Baru yang direvitalisasi. Sebagai sebuah instalasi, selain menjalankan fungsi utamanya, Wada menjadi sumber edukasi mengenai pengelolaan air. Hal tersebut didukung dengan tur edukasi yang mencakup keseluruhan instalasi pengelolaan air, workshop, serta laboratorium dan kantor sebagai penyokongnya. Rancangan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagaimana kawasan dapat bertanggungjawab atas kerusakan yang ia timbulkan pada alam, serta bagaimana prosesnya dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. ......Wada: Water Management and Education Center is a design that manages lake surface water into ready-to-drink water. This design is an alternative water source that supports all districts in the revitalized Pasar Baru area. As an installation, in addition to carrying out its main function, Wada is a source of education about water treatment. This is supported by an educational tour that covers the entire water treatment plant installation, workshop, as well as laboratories and offices as supporters. This design is expected to be an example of how the area can be responsible for the damage it causes to nature, and how the process can provide direct benefits to the community.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Darmawan Winaga
Abstrak :
Sebuah bagian dari rancangan ulang dari kawasan Pasar Baru, dirancang untuk mendukung visi dari rancangan Kawasan Pasar Baru yaitu menjadi pusat perdagangan barang dan jasa skala kota yang berbasis TOD tanpa menghilangkan identitas aslinya. Rancangan ini dilatarbelakangi sejarah dan identitas dari Jalan Pecenongan sebagai pusat kuliner malam hari sejak tahun 1970-an. Sebagai muka dari Jalan Pecenongan mencoba untuk mengumpulkan kuliner kuliner ternama menjadi satu tempat (one stop culinary service), mulai dari kuliner pinggiran hingga restoran. Sebagai urban generator di Jalan Pecenongan, rancangan ini menyumbangkan sebagian kecil ruang terbangun menjadi ruang yang dapat difungsikan sebagai jalan pintas pejalan kaki sekaligus mendukung konsep kantung pejalan kaki pada perancangan ulang kawasan ini. Kawasan pasar baru yang terkenal dengan kawasan melting pot (percampuran budaya India, Indonesia, dan China) menjadi potensi historical pada rancangan ini. Sehingga bangunan ini, mengusung konsep “mengaduk makanan” sebagai representasi percampuran kuliner India, Indonesia, dan Chinese sebagai sirkulasi pengguna. Rancangan mencoba menangkap dari pergerakan pejalan kaki di sepanjang jalan trotoar dan masuk ke dalam bangunan menuju pusat kuliner dengan menggunakan ramp. Sebagai pusat kuliner, dapur bukanlah menjadi area yang ditutupi melainkan menjadi area yang ditampilkan sebagai atraksi bagi pengunjung maupun pejalan kaki. ......A part of the redesign of the Pasar Baru area, designed to support the vision of the Pasar Baru area design, which is to become a center for trade in goods and services on a city scale based on TOD without losing its original identity. This design is based on the history and identity of Jalan Pecenongan as a nighttime culinary center since the 1970s. As a face of Jalan Pecenongan, we try to collect famous culinary culinary delights into one place (one stop culinary service), ranging from suburban culinary to restaurants. As an urban generator on Jalan Pecenongan, this design contributes a small portion of the built space into a space that can be used as a pedestrian shortcut while supporting the concept of a pedestrian pocket in the redesign of this area. The new market area which is famous for its melting pot area (a mixture of Indian, Indonesian, and Chinese cultures) is a historical potential in this design. So that this building carries the concept of "stirring food" as a representation of the mixing of Indian, Indonesian, and Chinese cuisines as the circulation of users. The design tries to capture the movement of pedestrians along the sidewalk and into the building towards the culinary center by using a ramp. As a culinary center, the kitchen is not a covered area but an area that is displayed as an attraction for visitors and pedestrians.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library